Anda di halaman 1dari 1

3) Mantan napi koruptor dapat mencalonkan diri dalam pemilu legislatif

pro
- bahas mngnai korupsi: justru karena sdh pernah mlakukan tindak korupsi dia akan mikir lagi utk
mengulang kesalahannya + tidak ada salahnya memberi kesempatan lgi utk mantan narapidana
koruptor karena tidak pasti bahwa ekskoruptor akan mengulangi kesalahan lagi. Apalagi karena pasal 2
UU Tipikor menyebut korupsi berulang2 dapat berujung pada hukuman mati, pasti pelaku akan memikir
tidak hanya 2x lebih tapi 3x bahkan untuk melakukan tindak korupsi lagi
- 240 ayat 1 UU 7/2017 tentang Pemilu, yang menyebut mantan narapidana yang telah menjalani
hukuman lima tahun atau lebih, dapat menjadi caleg, asalkan mengumumkan kasus hukum yang pernah
menjeratnya.
- KPU tak berwenang membatasi hak politik warganegara, termasuk mantan narapidana koruptor +
setiap WNI berhak memiliki HAM yang sama walaupun TELAH melakukan kesalahan

Kontra:
- TRACK RECORD: kalau udah sekali korupsi, buat apa dikasih kesempatan lagi, masih banyak calon2 lain
yang juga berkompeten + tidak ada catatan track record yang buruk sehingga masyrakat pun lebih
percaya pada caleg tsb.
-apa keuntungan mencalonkan mantan koruptor?. seharusnya dari awal dia
menjaga kepercayaan masy untuk mengurus negara indonesia. indonesia msh byk org jujur dan pintar
yang mau bergelut d bidang politik jadi lebih baik pilih org lain daripada mencalonkan kembali mantan
narapidana koruptor
- STRATEGI PENCEGAHAN KKN (korupsi, kolusi & nepotisme) : mencegah serta menjalankan
pemerintahan yang anti-KKN . untuk rakyat yang mendukung strategi ini -> pemberian penghargaan
kepada masyarakat yang berjasa terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan tindak pidana
korupsi berupa piagam dan atau premi oleh pemerintah
-tidak hanya resiko bagi rakyat yang terkena dampak korupsi, tapi juga kepada pelaku korupsi tsb karena
Pasal 2 UU Tipikor disebutkan tentang korupsi yang dilakukan berulang-ulang. Seandainya terjadi maka
bisa dijatuhi hukuman mati.

Anda mungkin juga menyukai