dan Kuantitatif
SECARA
Spektrofotometri
UV-Vis
Prinsip Dasar
2/22/11
Spektrofotometri UV-Vis
Komponen Instrumen
1. Light Source
UV = Deuterium
Vis = Tungsten/ Wolfram
2. Wavelength selector
3. Sample container
4. Detektor
5. Signal Processors
Skema Komponen Spektrofotometer
Kriteria Senyawa Yang Dapat Dianalisis
Kromofor :
Ikatan atau gugus fungsi spesifik dalam molekul
yang bertanggung jawab atas penyerapan cahaya
pada panjang gelombang tertentu.
2/22/11
ANALISIS KUALITATIF
2/22/11
ELUSIDASI STRUKTUR
Spektrum absorpsi informasi adanya gugus
kromofor dan gugus fungsi melalui:
Profil spektrum absorpsi
Posisi λ maks
Absortivitas dalam pelarut tertentu
Berdasarkan kaidah woodward
Harus dilengkapi data analisis unsur, spektrum
IR, dan NMR
KAIDAH WOODWARD
KAIDAH WOODWARD
DETEKSI GUGUS FUNGSIONAL
Spektrum absorpsi pada daerah tampak
dan UV deteksi keberadaan gugus
fungsi tertentu yang berperan sebagai
kromofor.
Absorbsi lemah pada 280-290 nm
adanya gugus karbonil
Absorpsi lemah pada 260 nm (indications
of vibrational fine structure) cincin
aromatik
2/22/11
PEMERIKSAAN KEMURNIAN
2/22/11
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
(1)Pelarut
(2)Reagen
(3)Panjang gelombang
2/22/11
PELARUT
- Harus memenuhi kriteria untuk menjamin
keberhasilan analisis dan hasil yang akurat
- Melarutkan sampel
- Kompatibel dengan bahan cuvette
- Transparan
- Tidak digunakan pada area dimana pelarut
tersebut memberikan serapan (cut off
wavelength)
- Murni
2/22/11
Pelarut yang Umum Digunakan (1)
2/22/11
Pemilihan Panjang gelombang
Panjang gelombang yang mempunyai absorbansi
maksimum
- kepekaan maksimum perubahan absorbansi
untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling
besar
- Di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk
kurva absorbansi datar sehingga hukum Lambert-
beer akan terpenuhi
- Perbedaan absorban sangat minimum sehingga
kesalahan pengukuran sangat kecil
Pemilihan Panjang Gelombang
2/22/11
Perbedaan Pengukuran Absorbansi yang Dilakukan
pada Panjang Gelombang Maksimal dan Tidak Maksimal
22
Parameter yang Menentukan Panjang
Gelombang Absorbsi Max
Jenis kromofor
Pelarut
Gugus substituen pada kromofor
Geometri kromofor
PENGARUH PELARUT
*
Pelarut yang lebih polar akan menaikkan max.
Misal : max (dlm etanol) > max (dlm n-heksana)
(red shift antara 10 – 20 nm).
n *
Misal : untuk keton, transisi n *
dipengaruhi oleh terbentuknya ikatan hidrogen
antara pelarut dng gugus karbonil.
max aseton = 279 nm (dlm pelarut heksana)
= 270 nm (dlm pelarut etanol)
= 264,5 nm (dlm pelarut air)
(air dan gugus C=O membentuk ikatan hidrogen, shg terjadi
blue shift).
23
Pengaruh Pelarut
Solvatasi Molekul : mengubah tingkat energi elektron
kromofor dan derajat solvatasi molekul pada tingkat
dasar dan tereksitasi yang seringkali berbeda.
Jika molekul tingkat dasar tersolvatasi tereksitasi lebih
kuat daripada molekul tereksitasi, terjadi pergeseran
panjang gelombang yang diabsorbsi ke panjang
gelombang yang lebih pendek efek hipsokrom atau
geseran biru
Jika tingkat tereksitasi tersolvatasi lebih kuat, terjadi
pereseran panjang gelombang yang diabsorbsi ke
panjang gelombang lebih besar efek batokrom atau
geseran merah
Pergeseran Panjang Gelombang
yang Diabsorbsi
Bathochromic Hypsochromic
Hypochromic Hyperochromic
2/22/11
DEFINISI – DEFINISI
Auxochrome (auksokrom)
Suatu substituen pd kromofor yg memiliki “litle UV absorption”, dan dpt
menyebabkan red shift/blue shift (i.e. -OH, -OR, -NR2, halogen)
Misal: konjugasi pasangan elektron sunyi pada atom N dari enamin
menggeser absorbsi maksimum ikatan rangkap 2 terisolasi dari 190
nm menjadi 230 nm substituen nitrogen adalah auxochrome.
H
N max190 nm 230 nm
C C R
24
DEFINISI-DEFINISI (lanjutan)
Hypochromic effect :
Efek yg menyebabkan menurunnya intensitas absorbsi.
Hyperchromic effect :
Efek yg menyebabkan meningkatnya intensitas absorbsi.
25
PENETAPAN KADAR SENYAWA TUNGGAL
2/22/11
Keterangan :
A= absorbansi
b = tebal kuvet (umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi
larutan dalam molar)
a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi
larutan dalam ppm)
2/22/11
Hukum Lambert-Beer
2/22/11
KURVA KALIBRASI
PENETAPAN KADAR SENYAWA TUNGGAL
2/22/11
PENENTUAN KADAR SENYAWA
MULTIKOMPONEN
PENENTUAN KADAR SENYAWA
MULTIKOMPONEN
PENETAPAN TETAPAN
KESETIMBANGAN ASAM BASA (1)
Pengukuran pKa dapat dilakukan apabila ada
pergeseran UV yang tergatung pH
Rumus :
Keterangan :
A = absorbans terukur dalam suatu dapar yang pH nya
diketahui pada λ yang dipilih
Ai = absorbans spesies terionisasi sempurna
Au = absorbans spesies tak terionisasi
PENENTUAN
TETAPAN LAJU REAKSI KIMIA
PENETAPAN TETAPAN
KESETIMBANGAN ASAM BASA (2)
Penyelesaian :
2/22/11
PUSTAKA (1)
Creswell, C.J., O.A. Runquist, M.M. Campbell, 2005, Analisis
Spektrum Senyawa Organik Ed. 3, terjemahan K. Padmawinata &
Ny. Iwang Soediro, Penerbit ITB, Bandung, hal. 26-59.
Day, R.A, A.L. Underwood, 1999, Analisis Kimia Kuantitatif,
terjemahan Iis Sopyan, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 396-415
Harvey, David., 2000, Modern Analytical Chemistry, Mc. Graw Hill
International Edition, Singapore, p.376-392
Kemp, W., Organic Spectroscopy
Roth, H.J, Analisis Farmasi, hal. 353, 367
Satiadarma, K, M. Mulja., D.H. Tjahjono, R.E. Kartasasmita., 2004,
Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Airlangga University
Press, Surabaya, hal 87-97
PUSTAKA (2)
2/22/11
JAWABAN PERTANYAAN
2/22/11
Bagaimana Kalibrasi
untuk Spektrofotometer
UV-Vis ?
2/22/11
KALIBRASI INSTRUMEN
2/22/11
Efek hipsokromik yang sangat jelas, terlihat
pada pelarut polar seperti air atau alkohol,
dimana terjadi pembentukan ikatan hidrogen
ekstensif antara proton pelarut dan pasangan
elektron bebas.
Kebalikannya, pergeseran batokromik (ke arah
panjang gelombang yang lebih besar) terjadi
karena transisi π π*
2/22/11
Mengapa Muncul Kurva Naik, Puncak,
kemudian turun lagi?
2/22/11
Eksitasi hanya dapat terjadi bila proses elektronik dimana satu
atau lebih elektron dari suatu atom pindah ke tingkat energi
yang lebih tinggi. Proses menuju eksitasi ditunjukkan dalam
kurva yang menaik, dimana terjadi peregangan molekul terlebih
dahulu hingga terjadi eksitasi elektron yang menyebabkan
terjadinya puncak absorpsi.
Namun, proses eksitasi tidak akan terjadi selamanya, karena
akan terjadi proses relaksasi yang menyebabkan atom atau
molekul akan kembali ke tingkat dasarnya, yang digambarkan
dengan kurva menurun.
Panjang gelombang dimana terjadi kurva naik, puncak, dan
kurva turun tergantung dari sifat spesifik senyawa yang
dianalisa, artinya kurva ini sangat spesifik untuk tiap senyawa.
2/22/11
TERIMA KASIH
2/22/11