Pengertian epidemologi analitik observasional Epidemiologi Analitik 1. 1. EPIDEMIOLOGI:EPIDEMIOLOGI: Ilmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan padaIlmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan pada Sekelompok ManusiaSekelompok Manusia FREKWENSIFREKWENSI DISTRIBUSIDISTRIBUSI DETERMINANDETERMINAN 2 Hal pokok yg2 Hal pokok yg dilakukan :dilakukan : 1.1. MenemukanMenemukan Masalah KesehatanMasalah Kesehatan 2.2. Mengukur MasalahMengukur Masalah KesehatanKesehatan DikelompokkanDikelompokkan menurut :menurut : 1.1. ManusiaManusia 2.2. TempatTempat 3.3. WaktuWaktu Langkah – langkah :Langkah – langkah : 1.1. MerumuskanMerumuskan HipotesaHipotesa 2.2. Menguji HipotesaMenguji Hipotesa 3.3. Menarik KeseimpulanMenarik Keseimpulan EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI DISKRIPTIFDISKRIPTIF EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI ANALITIKANALITIK 2. 2. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan untuk menguji hipotesa mengenai kemungkinanuntuk menguji hipotesa mengenai kemungkinan hubungan kausal antara faktor resiko denganhubungan kausal antara faktor resiko dengan penyakit atau masalah kesehatan.penyakit atau masalah kesehatan. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan untuk mendapatkan informasi tentanguntuk mendapatkan informasi tentang bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan /bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan / masalah kesehatan / penyakit dalammasalah kesehatan / penyakit dalam masyarakat bisa terjadi dan mencari sertamasyarakat bisa terjadi dan mencari serta menganalisis hubungan atau interaksi antaramenganalisis hubungan atau interaksi antara faktor resiko dengan kejadian masalahfaktor resiko dengan kejadian masalah kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.kesehatan/penyakit yang sedang terjadi. EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1) 3. 3. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukan untuk mengetahui besarnyadilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi faktor resiko dan hubungannyakontribusi faktor resiko dan hubungannya dengan kejadian penyakit yang diamati.dengan kejadian penyakit yang diamati. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS melakukan perbandingan antara duamelakukan perbandingan antara dua kelompok manusia atau masyarakat, yaitukelompok manusia atau masyarakat, yaitu satu kelompok yang dipelajari dan satusatu kelompok yang dipelajari dan satu kelompok sebagai pembandingkelompok sebagai pembanding. EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1) 4. 4. EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIK OBSERVASIONAL (NON EKSPERIMENTAL) INTERVENSI ( EKSPERIMENTAL ) Penelitian KOHORT Penelitian KASUS CONTROL Randomized Controlled Trial Field Trial Community Trial 1. 5. 1). Memilih antara Penelitian / Study1). Memilih antara Penelitian / Study Observasional dan Eksperimental (Intervensi)Observasional dan Eksperimental (Intervensi) OBSERVASIOBSERVASI EKSPERIMENEKSPERIMEN Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan diteliti sering ditemukan.diteliti sering ditemukan. Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan diteliti jarang ditemukan.diteliti jarang ditemukan. Jika bermaksud untuk mencariJika bermaksud untuk mencari penjelasan pertama tentangpenjelasan pertama tentang hubungan sebab akibathubungan sebab akibat Jika bermaksud untuk lebihJika bermaksud untuk lebih menjelaskan hubungan sebabmenjelaskan hubungan sebab akibat (Tindak lanjut penelitianakibat (Tindak lanjut penelitian Observasi)Observasi) Jika tidak mungkin dilakukanJika tidak mungkin dilakukan penelitian eksperimental karenapenelitian eksperimental karena aspek Etika penelitianaspek Etika penelitian Jika dalam melaksanakan penelitianJika dalam melaksanakan penelitian tidak ditemukan hambatan etikatidak ditemukan hambatan etika penelitian.penelitian. Jika diduga akibat yang ditimbulkanJika diduga akibat yang ditimbulkan terlalu berbahaya.terlalu berbahaya. Jika diketahui akibat yangJika diketahui akibat yang ditimbulkan tidak berbahaya.ditimbulkan tidak berbahaya. Jika ingin mengetahui tendensiJika ingin mengetahui tendensi hubungan kausal saja.hubungan kausal saja. Jika ingin mengetahui ada atau tidakJika ingin mengetahui ada atau tidak hubg kausal yg sebenarnya.hubg kausal yg sebenarnya. 5. 6. 2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan Kasus Kontrol.Kasus Kontrol. KOHORTKOHORT KASUS - KONTROLKASUS - KONTROL Apabila yang diketahui adalahApabila yang diketahui adalah Penyebab dan yang ingin diketahuiPenyebab dan yang ingin diketahui adalah Akibat.adalah Akibat. Apabila yang diketahui adalah AkibatApabila yang diketahui adalah Akibat dan yang ingin diketahui adalahdan yang ingin diketahui adalah Penyebab.Penyebab. Apabila akibat yang ingin diketahuiApabila akibat yang ingin diketahui banyak ditemukanbanyak ditemukan Apbila akibat yang telah diketahuiApbila akibat yang telah diketahui tersebut jarang ditemukan.tersebut jarang ditemukan. Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat relative singkat.relative singkat. Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat terlalu lama.terlalu lama. Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui hubungan sebab – akibat (Tindakhubungan sebab – akibat (Tindak lanjut penelitian Kasus Kontrol).lanjut penelitian Kasus Kontrol). Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui hubungan Awal sebab – akibathubungan Awal sebab – akibat Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan rendah.rendah. Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan Tinggi.Tinggi. 6. 7. Study KohortStudy Kohort • Study Kohort juga sering disebut StudyStudy Kohort juga sering disebut Study Follow-Follow- UpUp atauatau Study InsidensiStudy Insidensi.. • Study Kohort adalah Rancangan Study yangStudy Kohort adalah Rancangan Study yang mempelajari hubungan antaramempelajari hubungan antara paparanpaparan dandan penyakitpenyakit dengan cara membandingkandengan cara membandingkan kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.kelompok terpapar & kelompok tak terpapar. • KelompokKelompok22 Study dgn karakteristik tertentu ygStudy dgn karakteristik tertentu yg sama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapisama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapi memiliki tingkat paparan yg berbeda kmdmemiliki tingkat paparan yg berbeda kmd dibandingkandibandingkan INSIDENSIINSIDENSI penyakit yg dialaminyapenyakit yg dialaminya selama periode waktu ttn.selama periode waktu ttn. 7. 8. Pola Rancangan Study KohortPola Rancangan Study Kohort 8. 9. CIRI – CIRI KOHORTCIRI – CIRI KOHORT 1.1. Pemilihan Subyek Penelitian berdasarkanPemilihan Subyek Penelitian berdasarkan Status Paparannya dan kemudian dilakukanStatus Paparannya dan kemudian dilakukan pengamatan dan pencatatan apakahpengamatan dan pencatatan apakah Subyek dalam perkembangannyaSubyek dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.mengalami penyakit yang diteliti atau tidak. 2.2. Peneliti hanya mengamati dan mencatatPeneliti hanya mengamati dan mencatat Paparan dan Penyakit ; Dan Tidak denganPaparan dan Penyakit ; Dan Tidak dengan Sengaja Mengalokasikan Paparan (MemberiSengaja Mengalokasikan Paparan (Memberi Intervensi).Intervensi). 9. 10. E+ : Terpapar Faktor Penelitian E- : Tidak Terpapar Faktor Penelitian D+ : Mengalami Penyakit ( Sakit ) D- : Tidak Mengalamai Penyakit ( Sehat ) 10. 11. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDYKEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDY KOHORTKOHORT KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN 1. Dapat disusun criteria responden seperti yang diinginkan peneliti. 2. Dapat diobservasi semua keterangan yang diinginkan tanpa perlu khawatir akan terjadinya Bias Selection. 3. Hasil yang diperoleh lebih dapat dipercaya. 4. Tidak ada subyek yg sengaja dirugikan karena suatu tindakan atau memberikan paparan yg merugikan krn sifatnya Observasional. 1. Membutuhkan Waktu, Biaya dan Tenaga yang besar. 2. Kemungkinan Drop Out responden tinggi. 3. Sulit dilakukan jika jumlah kasus sangat sedikit. 4. Apabila ada kemajuan ilmu yang mengubah cara diagnosa, metoden ini kemungkinan juga berubah. 11. 12. TEKNIKTEKNIKTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAHTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAH POKOK, yaitu :POKOK, yaitu : 1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yangMenetapkan Kelompok – kelompok yang Akan Diteliti.Akan Diteliti. Kelompok tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu : KELOMPOK TERPAPAR (terkena masalah ) dan KELOMPOK TIDAK TERPAPAR (tidak terkena masalah). 1.1. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample 2.2. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh. 3.3. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang Diperoleh.Diperoleh. 12. 13. Menetapkan BesarnyaMenetapkan Besarnya SampleSample N = Q =Q = (100 – P)(100 – P) {(1,96 2PQ + 0,842 P1 Q1 + P2 Q2 )}2 (P2 – P1 )2 Keterangan :Keterangan : NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample. P1P1 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar Q1Q1 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar P2P2 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak TerpaparTerpapar Q2Q2 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak Terpapar.Terpapar. P =P = (P1 + P2)(P1 + P2) 22 13. 14. CONTOHCONTOH N =N = N =N = 435435 (1,96 2PQ + 0,842 P1 Q1 + P2 Q2 )2 (P2 – P1 )2 N =N = {{ (1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }(1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }22 (0,1 – 0,05)(0,1 – 0,05)22 Q =Q = (100 – P)(100 – P) Q =Q = (1– 0,075)(1– 0,075) = 0,925= 0,925 P =P = (P1 + P2)(P1 + P2) 22 = 0,075= 0,075 (0.10 + 0,05)(0.10 + 0,05) P =P = 22 14. 15. Mengobservasi dan Mencatat segalaMengobservasi dan Mencatat segala keterangan yang diperolehketerangan yang diperoleh MEROKOKMEROKOK TOTALTOTAL YAYA TIDAKTIDAK KANKER PARUKANKER PARU POSITIFPOSITIF aa bb a + ba + b NEGATIFNEGATIF cc dd c + dc + d JUMLAHJUMLAH a + ca + c b + db + d a + b + c + da + b + c + d 15. 16. KASUS KONTROLKASUS KONTROL • adalahadalah “Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat“Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat Observasional dimana dilakukan perbandingan antaraObservasional dimana dilakukan perbandingan antara SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS)SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS) dengandengan SEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAKSEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAK MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL)MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL) yang kemudianyang kemudian mencari dan menentukanmencari dan menentukan FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB timbulnya penyakit tersebut”timbulnya penyakit tersebut”.. • Karena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalahKarena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalah AKIBATAKIBAT (Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin(Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin diteliti adalahditeliti adalah PENYEBABPENYEBAB (factor – factor penyebab yang(factor – factor penyebab yang ditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalahditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalah Retrospekstif, sehingga disebut jugaRetrospekstif, sehingga disebut juga RETROSPEKTIF STUDY.RETROSPEKTIF STUDY. • Selanjutnya, karena pengukuranSelanjutnya, karena pengukuran PENYEBABPENYEBAB (factor – factor(factor – factor yang ditemukan) danyang ditemukan) dan AKIBATAKIBAT (penyakit jantung) dapat(penyakit jantung) dapat dilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasusdilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasus Kontrol dikenal juga sebagaiKontrol dikenal juga sebagai CROSS – SECTIONAL STUDY.CROSS – SECTIONAL STUDY. 16. 17. KEUNTUNGAN DANKEUNTUNGAN DAN KELEMAHANKELEMAHAN KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN 1.1. Tidak membutuhkan waktu,Tidak membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang besar.biaya dan tenaga yang besar. 2.2. Tidak ditemukan kemungkinanTidak ditemukan kemungkinan Drop Out pada responden.Drop Out pada responden. 3.3. Dapat dilakukan meskipunDapat dilakukan meskipun kasusnya hanya sedikit.kasusnya hanya sedikit. 1.1. Karena mengumpulkan dataKarena mengumpulkan data masa lampau, maka adamasa lampau, maka ada kemungkinan datanya tidakkemungkinan datanya tidak lengkap.lengkap. 2.2. Karena peristiwa telah terjadi,Karena peristiwa telah terjadi, ada kemungkinan caraada kemungkinan cara pencatatan tidak sama, sehinggapencatatan tidak sama, sehingga sulit dalam menganalisaya.sulit dalam menganalisaya. 3.3. Hasil yang diperoleh kurangHasil yang diperoleh kurang dapat dipercaya dan karena itudapat dipercaya dan karena itu sering dilanjutkan dengansering dilanjutkan dengan Penelitian Kohort atauPenelitian Kohort atau Eksperimen.Eksperimen. 17. 18. TEKNIKTEKNIK 1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yang AkanMenetapkan Kelompok – kelompok yang Akan Diteliti.Diteliti. 2.2. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample 3.3. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh. 4.4. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang Diperoleh.Diperoleh. 18. 19. adl Kelompok yg Menderita Peyakitadl Kelompok yg Menderita Peyakit (KASUS)(KASUS) & Kelompok yg& Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti.Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti. Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus,Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus, Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit,Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit, Pemilihan Kelompok KONTROL :Pemilihan Kelompok KONTROL : Pemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yangPemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yang samasama (setara)(setara) kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti.kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti. Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam,Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam, misalnya :misalnya : Pemilihan Kelompok KASUSPemilihan Kelompok KASUS :: Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan.Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan. Kelompok yg Tidak Menderita PenyakitTidak Menderita Penyakit (KONTROL).(KONTROL). 19. 20. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample N =N = {{ (1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }(1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }22 ( f – p )( f – p )22 Keterangan :Keterangan : NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample. ff : Perkiraan besarnya paparan di masyarakat: Perkiraan besarnya paparan di masyarakat RR : Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif): Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif) qq : 1 – p: 1 – p uu == 1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 ) ½ x f { 1 +½ x f { 1 + )})} (( p =p = f xf x RR 1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 ) ))(( RR 20. 21. EpidemiologiEpidemiologi EksperimentalEksperimental adalah : Penelitian Epidemiologi AnalitikPenelitian Epidemiologi Analitik yang membandingkan data dariyang membandingkan data dari sekelompok manusia yang dengansekelompok manusia yang dengan sengaja dialokasikan tindakan tertentusengaja dialokasikan tindakan tertentu atau intervensiatau intervensi dengandengan kelompok lainkelompok lain yang sama tetapi tidak dilakukanyang sama tetapi tidak dilakukan intervensi apapun.intervensi apapun. 21. 22. Contoh :Contoh : Ingin mengetahui pengaruh penggunaan Vit. C terhadap penyembuhan penyakit gusi berdarah. Pada penelitian ini para penderita penyakit gusi berdarah dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama diberikan Vitamin C dan kelompok kedua tidak diberikan Vitamin C. Kemudian dilihat hasilnya. 22. 23. Penelitian eksperimentalPenelitian eksperimental dalam Epidemiologi padadalam Epidemiologi pada umumnya hanya menerapkanumumnya hanya menerapkan Jenis Intervensi yang bersifatJenis Intervensi yang bersifat :: −Preventif (Profilaktif)Preventif (Profilaktif) −Promotif, danPromotif, dan −Terapeutik.Terapeutik. 23. 24. Berdasarkan Karakter Subyek Penelitiannya, Eksperimen dlm Epidemiologi dibedakan menjadi 3 macam : 1.1.Uji KlinikUji Klinik 2.2.Eksperimen LapanganEksperimen Lapangan 3.3.Intervensi Komunitas.Intervensi Komunitas. 24. 25. KEUNTUNGAN &KEUNTUNGAN & KELEMAHANKELEMAHANKEUNTUNGAN KERUGIAN 1.1. MemungkinkanMemungkinkan pengawasan yang optimalpengawasan yang optimal sehingga hasil dapat lebihsehingga hasil dapat lebih dipercaya dandipercaya dan merupakan bukti terkuatmerupakan bukti terkuat suatu hubungan kausal.suatu hubungan kausal. 2.2. Apabila jumlahApabila jumlah samplenya besar, dapatsamplenya besar, dapat dihindari pengaruh –dihindari pengaruh – pengaruh luar yang tidakpengaruh luar yang tidak diinginkan.diinginkan. 1.1. Tidak dapat dilakukanTidak dapat dilakukan langsung pada manusia.langsung pada manusia. 2.2. Prinsip Double Blind sulitPrinsip Double Blind sulit diterapkan untukditerapkan untuk penelitian yang bukanpenelitian yang bukan obat.obat. 25. 26. Kelompok Study dan Kelompok KontrolKelompok Study dan Kelompok Kontrol Dari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagiDari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompokmenjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompok control.control. Populasi TrialPopulasi Trial Adalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersediaAdalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersedia diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian.diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian. Populasi StudyPopulasi Study Adalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akanAdalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akan dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknisdilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknis karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti.karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti. Populasi ReferenPopulasi Referen Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian.Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian. Dalam Penelitian EpidemiologiDalam Penelitian Epidemiologi Eksperimental,Eksperimental, Kelompok – kelompok (Populasi) yang akan ditelitiKelompok – kelompok (Populasi) yang akan diteliti dibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :zdibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :z 26. 27. Menerima Intervensi Tidak Menerima Intervensi Menerima Intervensi Tidak Menerima Intervensi Tidak Ikut dlm Penelitian Ikut dlm Penelitian (POPULASI TRIAL) Kelompok Study Kelompok Kontrol Populasi Referen Populasi Study BAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIANBAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIAN EKSPERIMENTALEKSPERIMENTAL 27. 28. Epidemiologi klinik masih merupakan sebuahEpidemiologi klinik masih merupakan sebuah istilah yangistilah yang KONTRADIKTIFKONTRADIKTIF yaituyaitu BahwaBahwa epidemiologi itu berurusan denganepidemiologi itu berurusan dengan populasi/komunitas, sementara kedokteranpopulasi/komunitas, sementara kedokteran klinik itu berurusan dengan individu.klinik itu berurusan dengan individu. EEpidemiologi Klinik adalah Penerapan prinsip – prinsip dan metode – metode epidemiologi ke dalam praktek kedokteran klinik. EPIDEMIOLOGI KLINIKEPIDEMIOLOGI KLINIK 28. 29. Tindakan pencegahan dalam praktekTindakan pencegahan dalam praktek kedokteran klinis.kedokteran klinis.Efektifitas pengobatan,Efektifitas pengobatan, Riwayat penyakit dan prognosisRiwayat penyakit dan prognosis penyakit,penyakit, Akurasi uji – uji diagnostic,Akurasi uji – uji diagnostic, Definisi – definisi tentang NormalitasDefinisi – definisi tentang Normalitas dan Abnormalitas,dan Abnormalitas, Hal – hal yang dipelajari dalam epidemiologi klinik mencakup antara lain : 29. 30. NORMALITAS &NORMALITAS & Abnormal sebagai keadaan yang dapatAbnormal sebagai keadaan yang dapat diobati.diobati.Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit,Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit, Normal adalah suatu keadaan yang padaNormal adalah suatu keadaan yang pada umumnya terjadi (Normal adalah Umum)umumnya terjadi (Normal adalah Umum) ABNORMALITASABNORMALITAS 30. 31. Oleh karena itu, dalam setiap uji diagnosticOleh karena itu, dalam setiap uji diagnostic seharusnya dilakukan dengan prosedur –seharusnya dilakukan dengan prosedur – prosedur ilmiah seperti layaknya sebuahprosedur ilmiah seperti layaknya sebuah penelitian.penelitian. Dalam pengertian ini, maka seharusnyaDalam pengertian ini, maka seharusnya diagnosis itu merupakan sebuah prosesdiagnosis itu merupakan sebuah proses ilmiah.ilmiah. Tujuan dari melakukan uji diagnostic adalahTujuan dari melakukan uji diagnostic adalah Untuk membantu memastikan diagnosis –Untuk membantu memastikan diagnosis – diagnosis yang paling memungkinkan.diagnosis yang paling memungkinkan. UJI DIAGNOSTIKUJI DIAGNOSTIK 31. 32. PENYAKIT JumlahJumlah AdaAda Tidak adaTidak ada HASIL UJIHASIL UJI DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK PositifPositif ( a )( a ) Positf SebenarnyaPositf Sebenarnya (True Positif) (True Positif) ( b )( b ) Positif PalsuPositif Palsu (False Positif)(False Positif) a + ba + b NegativeNegative ( c )( c ) Negatif PalsuNegatif Palsu (False negative)(False negative) ( d )( d ) Negatif SebenarnyaNegatif Sebenarnya (True Negatif)(True Negatif) c + dc + d JumlahJumlah a + ca + c b + db + d a+b+c+da+b+c+d • True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif.True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif. • True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif.True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif. •False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif.False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif. b b+d •False Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasilFalse Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasil test Negatif.test Negatif. c a+c Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit.Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit. aa a + ca + c Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit.Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit. dd b + db + d 32. 33. RIWAYAT PENYAKITRIWAYAT PENYAKIT menunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakitmenunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakit 1.1. Mulai timbulnya patologi penyakit,Mulai timbulnya patologi penyakit, 2.2. Tahap presimtomatis dari timbulnyaTahap presimtomatis dari timbulnya perubahan – perubahan patologis denganperubahan – perubahan patologis dengan munculnya gejala – gejala atau tanda –munculnya gejala – gejala atau tanda – tanda.tanda. 3.3. Tahap sebuah Penyakit ; yang secara klinikTahap sebuah Penyakit ; yang secara klinik benar – benar nyata dan mungkin dapatbenar – benar nyata dan mungkin dapat mengalami perkembangan yang burukmengalami perkembangan yang buruk bahkan menyebabkan kematianbahkan menyebabkan kematian 33. 34. PROGNOSISPROGNOSIS • PrognosisPrognosis : Merupakan prediksi tentang kelangsungan: Merupakan prediksi tentang kelangsungan sebuah penyakit yang mencerminkan sebagaisebuah penyakit yang mencerminkan sebagai probabilitas akan perkembangannya pada masa/tahapprobabilitas akan perkembangannya pada masa/tahap selanjutnya.selanjutnya. • Prognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagaiPrognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagai tingkattingkat Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate)Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate) atauatau Probabilitas Kelangsungan HidupProbabilitas Kelangsungan Hidup.. • Sedangkan Metode yang digunakan untuk MengukurSedangkan Metode yang digunakan untuk Mengukur Prognosis adalahPrognosis adalah Analisis Survival (SurvivalAnalisis Survival (Survival Analysis).Analysis). 34. 35. EFEKTIFITAS PENGOBATANEFEKTIFITAS PENGOBATAN • KEPATUHAN & KETAATANKEPATUHAN & KETAATAN adalah : Suatuadalah : Suatu kedaan sejauh mana penderita itu menjalankankedaan sejauh mana penderita itu menjalankan nasehat – nasehat medis secara baik.nasehat – nasehat medis secara baik. • Metode yang paling sesuai untuk mengetahuiMetode yang paling sesuai untuk mengetahui Efikasi dan Efektifitas adalahEfikasi dan Efektifitas adalah Uji Coba KlinikUji Coba Klinik Acak Terkendali (Randomized ControlledAcak Terkendali (Randomized Controlled Trial)Trial) 35. 36. PENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEKPENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEK KLINIKKLINIK 1.1. Pencegahan PrimordialPencegahan Primordial Menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa bahwa merokok itu merupakan status kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu bersikap positif untuk tidak merokok. 2.2. Pencegahan PrimerPencegahan Primer Promosi Kesehatan Masyarakat : Pencegahan Khusus : 3.3. Pencegahan SekunderPencegahan Sekunder Diagnosis Dini : Screening. Pengobatan : Kemotherapi / Pembedahan. 4.4. Pencegahan Tersier.Pencegahan Tersier. Rehabilitasi 36. 37. TingkatTingkat PencegahanPencegahan FaseFase PenyakitPenyakit SasaranSasaran PRIMORDIA L Kondisi yang mengarahKondisi yang mengarah pada penyebabpada penyebab penyakit.penyakit. Populasi Total danPopulasi Total dan Kelompok – kelompokKelompok – kelompok terseleksi.terseleksi. PRIMER Factor – factorFactor – factor penyebab yang Spesifik.penyebab yang Spesifik. Populasi Total,Populasi Total, Kelompok – kelompokKelompok – kelompok yang terseleksi &yang terseleksi & Individu – individu ygIndividu – individu yg Sehat.Sehat. SEKUNDER Penyakit dalam TahapPenyakit dalam Tahap DiniDini Penderita – penderita.Penderita – penderita. TERSIER Penyakit dalam tahapPenyakit dalam tahap Akhir (Pengobatan ;Akhir (Pengobatan ; Rehabilitasi).Rehabilitasi). Penderita – Penderita.Penderita – Penderita