DISUSUN OLEH :
20101440117021
2019
PERSALINAN NORMAL
A. DEFINISI
Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak
mengakibatkan perubahan serviks (JNPK-KR, 2015).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2015).
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi yang dapat hidup diluar
uterus melalui vagina ke dunia luar.Proses tersebut dapat dikatakan normal atau spontan jika
bayi yang dilahirkan berada pada posisi letak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan
alat-alat atau pertolongan, serta tidak melukai ibu dan bayi. Pada umumnya proses ini
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Sondakh, 2013).
Kontraksi adalah salah satu kekuatan pada ibu inpartu yang menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin kebawah (Angraeni & Hidayah, 2012).
Upaya yang paling sering dilakukan untuk meningktakan kontraksi pada kala II
persalinan adalah rangsangan puting susu, ibu atau pasangannya menggososk satu atau kedua
puting susu karena akan meningkatkan kontraksi uterus dengan rangsangan oksitosin alamiah
(Anggraeni & Hidayah, 2012).
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat menyebabkan
nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan progesteron,
peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala bayi.Dengan adanya
kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan
pembukaan servik. Penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain
enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin,
rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga
terjadi ekspulsi.
Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan terasa
nyeri. Setelah bayi lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan
berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil, dinding
menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. Dari berbagai implantasi
plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan lahir sebagai tempat
invasi bakteri secara asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi.
D. MANIFESTASI KLINIK
Tanda-tanda Persalinan akan terjadi, maka menunjukkan tanda khusus bahwa
persalinan sudah dekat yaitu :
1. Terjadi lightening
Menjelang kehamilan 36 minggu pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena
kepala bayi mulai masuk PAP yang disebabkan oleh :
Semua ini dirasakan oleh ibu dengan rasa sesak berkurang, bagian bawah rasa berat, terjadi
kesulitan berjalan dan sering kencing.
Gejala-gejala Persalinan :
1. Adanya his (kontraksi rahim) : Sering dan teratur dengan frekuensi yang makin
pendek dan sifatnya hilang timbul, his dirasakan dari perut bagian bawah menjalar ke
pinggang dan berpengaruh terhadap pembukaan servik.
2. Pengeluaran lendir dan darah : Adanya his terjadi perubahan servik berupa
pendataran, penipisan dan pembukaan sehingga timbul perdarahan akibat kapiler yang
pecah, tanda ini disebut Bloody Show.
3. Adanya ketuban pecah : Pecahnya ketuban diharapkan persalinan terjadi dalam 24
jam.
4. Adanya perubahan servik : servik makin lunak, penipisan dan pembukaan.
E. PATHWAY
F. KOMPLIKASI
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada saat ibu hamil akan melakukan
persalinan ialah sebagai berikut
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan urine protein (Albumin) : Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan
preeklamsi maupun adanya gangguan pada ginjal dilakukan pada trimester II dan III.
Pemeriksaan urin gula : Menggunakan reagen benedict dan menggunakan diastic.
Pemeriksaan darah
2. Ultrasonografi (USG)
Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan gambaran dari janin,
plasenta dan uterus.
3. Stetoskop Monokuler
Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ, daerah tersebut
disebut fungtum maksimum.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. KALA I (fase aktif)
a. Pengkajian
1. Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
2. Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan tentang
kemampuan mengendalikan pernafasan.
3. Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
4. Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
5. Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam pada
primipara)
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari bagian presentasi.
2) Perubahan eliminasi urin b/d perubahan masukan dan kompresi mekanik kandung kemih.
3) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d krisis situasi.
4) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d efek obat-obatan pertambahan mobilitas gastrik.
5) Risiko tinggi terhadap kerusakan gas janin b/d perubahan suplay oksigen dan aliran darah
c. Intervensi
N DIAGNOSA
NOC NIC
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan Kaji derajat
dengan tekanan mekanik dari keperawatan ketidaknyamanan secara
bagian presentasi. selama…..,diharapkan nyeri verbal dan nonverbal
Pantau dilatasi servik
terkontrol dengan criteria
hasil: Pantau tanda vital dan DJJ
o TTV dbn Bantu penggunaan teknik
o Pasien dapat pernapasan dan relaksasi
mendemonstrasikan kontrol Bantu tindakan
nyeri kenyamanan spt.
Gosok punggung, kaki
Anjurkan pasien berkemih
1-2 jam
Berikan informasi tentang
ketersediaan analgesic
Dukung keputusan klien
menggunakan obat-
obatan/tidak
Berikan lingkungan yang
tenang
2. Palpasi di atas simpisis
Perubahan eliminasi urin b/d Setelah dilakukan asuhan
perubahan masukan dan keperawatan pubis
kompresi mekanik kandung selama….,diharapkan Monitor masukan dan
kemih. eliminasi urine pasien haluaran
normal dengan criteria Anjurkan upaya berkemih
hasil: sedikitnya 1-2 jam
o Cairan seimbang Posisikan klien tegak dan
o Berkemih teratur cucurkan air hangat di atas
perineum
Ukur suhu dan nadi, kaji
adanya peningkatan
Kaji kekeringan kulit dan
membrane mukosa
4. Risiko tinggi terhadap cedera Setelah dilakukan asuhan Pantau aktivitas uterus
maternal b/d efek obat- keperawatan secara manual
obatan pertambahan Lakukan tirah baring saat
selama….,diharapkan cidera
mobilitas gastrik. terkontrol dengan criteria persalinan menjadi intensif
hasil: Hindari meninggikan
o TTV dbn klien tanpa perhatian
o Aktivitas uterus baik Tempatkan klien pada
o Posisi pasien nyaman posisi tegak, miring ke kiri
Berikan perawatan
perineal selama 4 jam
Pantau suhu dan nadi
Kolaborasi pemberian
antibiotik (IV)
2. KALA II
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan
- Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri / teknik relaksasi
- Lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4) Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5) Nyeri / ketidaknyamanan
- Dapat merintih / menangis selama kontraksi
- Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
- Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
- Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7) Seksualitas
- Servik dilatasi penuh (10 cm)
- Peningkatan perdarahan pervagina
- Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2) Perubahan curah jantung b/d fluktasi aliran balik vena
3) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d pada interaksi hipertonik
c. Intervensi
N DIAGNOSA
NOC NIC
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d tekanan Setelah dilakukan asuhan Identifikasi derajat
mekanis pada bagian keperawatan ketidaknyamanan
presentasi selama….,diharapkan nyeri Berikan tanda/ tindakan
terkontrol dengan criteria kenyamanan seperti
hasil: perawatan kulit, mulut,
o TTV dbn perineal dan alat-alat tahun
o Pasien dapat yang kering
mendemostrasikan nafas Bantu pasien memilih
dalam dan teknik mengejan posisi yang nyaman untuk
mengedan
Pantau tanda vital ibu dan
DJJ
Kolaborasi pemasangan
kateter dan anastesi
2. Perubahan curah jantung b/d Setelah dilakukan asuhan Pantau tekanan darah dan
fluktasi aliran balik vena keperawatan nadi tiap 5 – 15 menit
selama…..,diharapkan Anjurkan pasien untuk
kondisi cardiovaskuler inhalasi dan ekhalasi selama
pasien membaik dengan upaya mengedan
criteria hasil: Anjurkan klien / pasangan
o TD dan nadi dbn memilih posisi persalinan
o Suplay O2 tersedia yang mengoptimalkan
sirkulasi
3. KALA III
a. Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal dengan cepat
- Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
- Nadi melambat
3) Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5) Seksualitas
- Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
- Tali pusat memanjang pada muara vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kurang masukan oral, muntah.
2) Nyeri akut b/d trauma jaringan setelah melahirkan
3) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi selama persalinan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan asuhan Instruksikan klien untuk
kekurangan volume cairan keperawatan mendorong pada kontraksi
b/d kurang masukan oral, selama….,diharapkan Kaji tanda vital setelah
muntah. cairan seimbang denngan pemberian oksitosin
criteria hasil: Palpasi uterus
o TTV dbn Kaji tanda dan gejala
o Darah yang keluar ± 200 – shock
300 cc Massase uterus dengan
perlahan setelah
pengeluaran plasenta
Kolaborasi pemberian
cairan parentral
2. Nyeri akut b/d trauma Setelah dilakukan asuhan Bantu penggunaan teknik
jaringan setelah melahirkan keperawatan pernapasan
selama….,diharapkan nyeri Berikan kompres es pada
terkontrol dengan criteria perineum setelah
hasil: melahirkan
o Pasien dapat control nyeri Ganti pakaian dan liner
basah
Berikan selimut
penghangat
Kolaborasi perbaikan
episiotomy
3. Risiko tinggi terhadap cedera Setelah dilakukan asuhan Palpasi fundus uteri dan
maternal b/d posisi selama keperawatan massase dengan perlahan
persalinan selama….,diharapkan Kaji irama pernafasan
cidera terkontrol dengan Bersihkan vulva dan
criteria hasil: perineum dengan air dan
o Plasenta keluar utuh larutan antiseptic
o TTV dbn Kaji perilaku klien dan
perubahan system saraf
pusat
Dapatkan sampel darah
tali pusat, kirim ke
laboratorium untuk
menentukan golongan darah
bayi
Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
4. KALA IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih rendah pada
respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon pemberian oksitisin atau
HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-
800 ml untuk kelahiran saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung
kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus, perineum bebas dan
kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis, ansietas
2) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kelelahan/ketegangan miometri
3) Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/peningkatan anggota leluarga
c. Intervensi
N DIAGNOSA
NOC NIC
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d efek Setelah dilakukan asuhan Kaji sifat dan derajat
hormone, trauma,edema keperawatan ketidaknyamanan
jaringan, kelelahan fisik dan selama….,diharapkan nyeri Beri informasi yang tepat
psikologis, ansietas terkontrol dengan criteria tentang perawatan selama
hasil: periode pascapartum
o Pasien dapat control nyeri Lakukan tindakan
kenyamanan
Anjurkan penggunaan
teknik relaksasi
Beri analgesic sesuai
kemampuan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56958/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://www.scribd.com/doc/54943686/Lp-Persalinan-Normal-IsI
https://media.neliti.com/media/publications/236468-asuhan-kebidanan-pada-ibu-
bersalin-denga-9b43377d.pdf