OLEH :
NKA
Pendahuluan
Gangguan jiwa
merupakan penyakit
dengan multi kausal
PENTINGNYA TERAPI MODALITAS
PADA KLIEN GANGGUAN JIWA
PASIEN DALAM
KURUNGAN
PELAKSANAAN HEALTH ASSESMENT
KEPERAWATAN JIWA
PENDEKATAN YANG
TELAH DILAKUKAN
Banyak model konsep yang mencoba
menjelaskan fenomena gangguan jiwa
Pendekatan terapi bermacam-macam
Bermacam-macam terapi tersebut : terapi
modalitas ( Modalities Treatment )
PASIEN DIPASUNG 10 TAHUN
TERAPI MODALITAS
Adalah berbagai pendekatan
penanganan klien gangguan jiwa yang
bervariasi, yang bertujuan untuk
mengubah perilaku klien dengan
gangguan jiwa denga perilaku mal
adaptifnya menjadi perilaku yang
adaptif
Merubah perilaku pasien yang
mengalami halusinasi
Terapi Modalitas
( Perko & Kreigh, 1988)
Suatu tehnik terapi dengan menggunakan
pendekatan secara spesifik
Suatu sistem erapi psikis yang
keberhasilannya sangat tergantung pada
adanya komunikasi atau perilaku timbal
balik antara pasien dan terapis
Terapi yang diberikan dalam upaya
mengubah perilaku mal adaptif menjadi
perilaku adaptif
PRINSIP PELAKSANAAN
Perawat sebagai
terapis
mendasarkan
potensi yang
dimiliki pasien
sebagai titik tolak
terapi atau
penyembuhan
DASAR PEMBERIAN TERAPI MODALITAS
( Azas Psikodinamika dan Psikososial )
Gangguan jiwa tidak merusak seluruh
kepribadian atau perilaku manusia
Tingkah laku manusia selalu dapat
diarahkan dan dibina ke arah kondisi yang
mengandung reaksi( respon yang baru )
Tingkah laku manusia selalu mengindahkan
ada atau tidak adanya faktor-faktor yang
sifatnya menimbulkan tekanan sosial pada
individu sehingga reaksi indv tersebut dapat
diprediksi ( reward dan punishment )
Lanjutan….
Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok
sangat penting dalam menunjuang dan
menghambat perilaku individu dalam
kelompok sosial
Terapi modalitas adalah proses pemulihan
fungsi fisik mental emosional dan sosial ke
arah keutuhan pribadi yang dilakukan
secara holistik
JENIS TERAPI MODALITAS
Terapi individual
Terapi lingkungan ( milleau terapi )
Terapi Biologi atau terapi somatic
Terapi kognitif
Terapi keluarga
Terapi kelompok
Terapi Perilaku
Terapi bermain
TERAPI INDIVIDUAL
Hubungan terstruktur yang dijalin antara
perawat – klien uutuk merubah klien
Untuk mengembangkan pendekatan unik
penyelesaian konflik, meredakan
penderitaan emosional, mengembangkan
cara yang cocok untuk memenuhi
kebutuhan
Melalui 3 fase yang overlap ( oerientasi,
kerja dan terminasi )
Fase Orientasi
• Perawat membangun hubungan saling
percaya dg klien.
• Latar belakang klien didiskusikan & isu
diidentifikasi.
• Perawat dan klien merumuskan tujuan
dan menentukan komponen praktek
Fase Kerja
Intervensi :
Mengajar substitusi pikiran
Penyelesaian masalah
Memodifikasi percakapan diri negatif
Pelaksanaan terapi kognitif
Mengajarkan untuk
mensudtitusikan
pikiran pasien, belajar
menyelesaikan
masalah dan
memodifikasi
percakapan diri
negatif.
TERAPI KELUARGA
Seluruh keluarga disertakan sebagai unit
penanganan
Semua masalah keluarga diidentifikasi dan
kontribusi dari masing-masing anggota
terhadap masalah yang dialami
Terdiri 3 fase : Fase 1 ( perjanjian ), fase
2 ( kerja ) dan fase 3 ( terminasi )
Tujuan : meningkatkan fungsi keluarga
Fase pertama
• Berkembangnya hubungan terapis –
keluarga
• Isu diidentifikasi
• Tujuan ditetapkan
Fase Kerja
• Mengubah pola interaksi
• Meningkatkan kompetensi individual
• Eksplorasi batasan, peraturan dan
harapan.
Fase Terminasi
• Keluarga melihat lagi proses yg dibuat utk
mencapai tujuan
• Cara-cara mengatasi isu yg timbul
• Mempertahankan perawatan yg
berkesinambungan
Pelaksanaan terapi keluarga
Keluarga
diharapkan dapat
mempertahanka
n perawatan
yang
berkesinambung
an
Pelaksanaan psikoedukasi anggota
keluarga
Terapis berusaha
merubah pola
interaksi diantara
anggota keluarga
Pelaksanaan terapi keluarga
Keluarga
dipersiapkan
juga untuk
memberikan
perawatan
pasien selama di
rumah
Terapi kelompok
Perawat berinteraksi dengan sekelompok
klien secara teratur
Tujuan : meningkatkan kesadaran diri,
meningkatkan hubungan interpersonal,
merubah perilaku maladaptif
Ada 3 tahap : tahap pemulaan, fase kerja
dan tahap terminasi
Fase Permulaan
• Peride orientasi
• Klien diorietasikan pd apayg diperlukan
dlm interaksi
• Terapis sbg role model perilaku dg
mengusulkan struktur kelompok,
meredakan kecemasan, memfasilitasi
interaksi.
Fase Kerja
• Terapis membantu eksplorasi isu,
memfokuskan pada kondisi here and now
• Dukungan diberikan
Fase Terminasi
• Kelompok dihubungkan dan dilibatkan dlm
hub interpersonal
• Memberi umpan balik, dukungan, dan
toleransi thd perbedaan
• Didorong menyelesaikan masalah
PELAKSANAAN TAK
Komunikasi terapeutik dalam
kelompok
TERAPI PERILAKU
Premis : perilaku dipelajari, perilaku sehat
dapat dipelajari dan disubsitusi dari perilaku
tidak sehat
Tehnik dasar terapi perilaku :
1. Role model
2. Kondisioning operan
3. Disensitiasi sistematis
4. Pengendalian diri
5. Terapi aversi ( reflek kondisi )
Role Model
• Perawat memberi contoh perilaku adaptif.
• Klien mempelajari melalui praktek dan
meniru.
• Sering digunakan dg kondisioning dan
desensitisasi.
Kondisioning Operan
• Disebut juga penguatan positif
• Terapis memberi penghargaan kepada
klien utk perubahan perilaku yg positif.
• Klien akan berubah perilaku seiring
dengan penghargaan dan umpan balik
positif thd perilaku.
• Perilaku akan dipertahankan dan
ditingkatkan.
Desensitisasi Sistematis
• Untuk klien fobia
• Klien diperkenalkan pd stimulus yg
menimbulkan fobia sementara klien dlm
keadaan relaks.
• Stimulus ditingkatkan sementara klien
mengatasi kecemasan dan ketakutan yg
timbul.
Pengendalian Diri
• Klien dilatih belajar mengubah kata-kata
negatif sampai dapat mengendalikan diri.
• Hasil: penurunan tingkat distres mereka
Terapi Aversi
• Penguatan negatif
• Perilaku abnormal dirusak dengan
pengalaman ketidaknyamanan
• Klien belajar utk tdk mengulang perilaku
demi menghindar konsekuensi negatif
perilaku
Pelaksanaan
Mengajari
pasien cara
makan yang
baik dan benar
Pelaksanaan
Memberikan
penghargaan
kepada pasien
terhadap
perilaku positif
yang telah
dilakukan
pasien
Pelaksanaan
Pasien
mempelajari
melalui praktik
dan meniru
perilaku adaptif
TERAPI BERMAIN
Premis : anak-anak akan berkomunikasi
dengan baik melalui permainan dari pada
dengan kemampuan verbal
Perawat dapat mengkaji tingkat
perkembangan, status emosional, hipotesa
diagnostik, intervensi terapeutik
PRINSIP TERAPI BERMAIN
Terapis membina hubungan yang hangat
Merefleksikan perasaan anak
Mempercayai anak dapat menyelesaikan
masalah
Interpretasi perilaku anak
Indikasi : anak depresi, anak cemas, anak
abuse, dewasa dengan stres pasca
trauma.
Terapi mainan
Prinsip Terapi Bermain
Mempercayakan
anak bahwa
anak dapat
menyelesaikan
masalahnya
Pelaksanaan terapi
Dalam terapi bermain anak mampu
merefleksikan perasaan yang
terpancar melalui permainan
TERIMA KASIH