Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Praktikum Komunitas II


Dosen : Ns Imam Abidin,S.Kep

Disusun Oleh :
Anggi Gumilar (AK.118.014) Poppy Nur Septiani (AK.118.133)
Eli Susilawati (AK.118.052) Rina Milania (AK.118.149)
Irva Nurfadila (AK.118.083) Sucia Nofianti Dewi (AK.118.180)
Mega Alisa Panca Wardani (AK.118.101) Vera Viana (AK.118.196)
Ni Putu Wulan Meyliana (AK.118.122)
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2021
Kasus

RW 2 merupakan daerah yang berada pada Kelurahan A yang berjumlah 250 KK , dengan jumlah laki-laki 500 orang
dan perempuan 720 orang. Bayi dan balita 250 orang, anak-anak 250 orang, remaja 275 orang, Dewasa 400 orang, lansia
100 orang. Seluruhnya beragama Islam, suku bangsa Sunda. Untuk populasi remaja, dewasa dan lansia, pendiikan 20%
masih SMP, 60% masih sekolah SMA dan 10% tamat sekolah SMP serta 10% tamat sekolah SMA. Masyarakat memiliki
Pekerjaan: 10% serabutan, 60 % wiraswasta, 30% petani dan pekebun, dengan rata-rata penghasilan > 2 juta. Lama tinggal
di RW 2, 30% kurang dari satu tahun dan 70% lebih dari satu Tahun.
Angka kesakitan remaja, dewasa dan lansia 3 bulan terakhir 30% ISPA, 60% hipertensi serta 10% mengalami penyakit
yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Masyarakat jarang berolah raga atau melakukan aktivitas, dan 80% KK
menggunakan waktu libur hanya untuk bersantai dirumah atau sesekali rekreasi ke luar kota.
100% dari populasi mengatakan dikatakan sakit ketika sudah tidak beraktivitas lagi, selama hanya pusing, batuk dan
flu, mereka beranggapan masih bisa bekerja tidak perlu pergi ke sarana pelayanan kesehatan atau praktik kesehatan lain
dan jika perlu cukup membeli obat diwarung. Masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatannya baik
dari makanan yang harus dikonsumsi mauoun perilaku yang seharusnya dilakukan dalam menjaga kesehatan.
Masyarakat berpendapat bahwa dikatakan sakit ketika sudah tidak beraktivitas lagi, selama hanya pusing, batuk dan flu,
mereka beranggapan masih bisa bekerja tidak perlu pergi ke sarana pelayanan kesehatan atau praktik kesehatan lain dan
jika perlu cukup membeli obat diwarung. Jarak ke Puskesmas kurang lebih membutuhkan waktu 40 menit, namun
masyrakat jarang menggunakan fasilitas tersebut dan hanya diginakan pada saat mereka sudah merasakan sakit parah.
Terdapat 3 tempat praktik mandiri yang berada didaerah tersebut dan jarang pula yang datang kesana.
Masyarakat jarang berolah raga atau melakukan aktivitas, dan 80% KK menggunakan waktu libur hanya untuk
bersantai dirumah atau sesekali rekreasi ke luar kota.
Data Lansia yang memiliki tingkat kemandirian diukur dengan Kartz Indeks, yaitu, lansia dengan kartz indek A
sejumlah 30%, B 50% dan C 20%. Lansia dengan masalah emosional positif 30% dengan tanda dan gejala sukar tidur,
merasa gelisah murung dan menangis sendiri, sering was-was dan khawatir serta 5% menggunakan obat tidur. Dan 70%
masalah emosional negative. Dengan menggunakan pengkajian status mental gerontic (SPSMQ), didapatkan 55% lansia
memiliki fungsi intelektal utuh dan 45% memiliki kerusakan intelektual ringan. Dengan menggunakan pengkajian mini
mental status exam, didapatkan 60% lansia memiliki aspek kognitif dan fungsi mental baik dan 40% kerusakan aspek
fungsi mental ringan.
90% rumah permanen dan 10% semi permanen. 20% memiliki ventilasi yang kurang dar 10% dari luas lantai rumah
dan 80% memiliki ventilasi yang lebih dari 10% dari luas lantai rumah. Jarak rumah kerumah karena sebagian besar adalah
perumahan, sehingga saling berdekatan. Dan masyarakat yang berada diluar perumahan pun berdempetan dan 40%
memiliki kandang ternak yang menempel dengan rumah. Air yang digunakan oleh penduduk sedikit berwarna, sehingga
masyarakat menyaring air untuk keperluan sehari-hari, dan untuk minum mereka membeli air dan memasaknya, dan
terkadang memebeli air isi ulang.
Lama tinggal di RW 2, 30% kurang dari satu tahun dan 70% lebih dari satu Tahun. Dan daerah ini adalah daerah yang
yang sebagian besar terdiri dari pemukiman yang padat dengan rumah saling berdempetan. Daerah ini dulunya adalah
sebagian bsar adalah wilayah pesawahan, sehingga airnya agak sedikit berwarna, sehingga masyarakat menyaring air untuk
mereka gunakan sehari-hari. 100% penduduk adalah suku Sunda dan berbahasa Sunda. Tidak ada budaya khusus yang
berhubungan dengan kesehatan. Keadaaan lingkungan sangat aman, dan sepi saat semuanya bekerja. tidak ada kekerasan
atau tindakan criminal. Transportasi yang diginakan 50% menggunakan motor dan mobil pribadi, dan 50% angkutan
umum.
Masyarakat memiliki Pekerjaan: 10% serabutan, 60 % wiraswasta, 30% petani dan pekebun.. rata-rata penghasilan > 2
juta rupiah perbulan. Pernah ada petugas kesehatan yang datang kesana untuk melakukan pendidikan kesehatan dan
pemeriksaan kepada masyarakat, dan itu jarang dilakukan. Masyrakat sering dilibatkan oleh pemerintah setempat dalam
memutuskan setiap permasalahan terutama untuk program kebersihan lingkungan dan keamanan.
Komunikasi menggunakan media elektronik, 98% memiliki HP, terdapat pengeras suara masjid yang digunakan juga
untuk memberikan informasi kepada warga.
A. PENGKAJIAN KOMUNITAS DENGAN COMMUNITY AS PARTNER

PENGKAJIAN HASIL
1. Inti Komunitas a. Masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara menjaga
a. Sejarah menjaga kesehatannya baik dari makanan yang harus
b. Demografi : dikonsumsi maupun perilaku yang seharusnya dilakukan
Statistik kependudukan dalam menjaga kesehatan. Masyarakat berpendapat bahwa
seperti angka kematian, sex dikatakan sakit ketika sudah tidak beraktifitas lagi,selama
ratio, status perkawinan, hanya pusing, batuk dan flu, merka beranggpan masih bisa
statistic kesehatan seperti bekerja tidak perlu pergi ke sarana pelayanan kesehatan atau
angka penyakit kronik, praktik kesehatan lain dan jika perlu cukup membeli obat di
kesehatan anak, penyakit, dll warung.
c. Etnik : b. RW 2 merupakan daerah yang berada pada Kelurahan A yang
Perbedaan budaya, tanda- berjumlah 250 KK , dengan jumlah laki-laki 500 orang dan
tanda yang terlihat yang perempuan 720 orang. Bayi dan balita 250 orang, anak-anak
mengindikasikan adanya 250 orang, remaja 275 orang, Dewasa 400 orang, lansia 100
perbedaan budaya orang. Seluruhnya beragama Islam, suku bangsa Sunda. Untuk
d. Nilai dan kepercayaan : populasi remaja, dewasa dan lansia, pendiikan 20% masih
Agama yang dianut, sarana SMP, 60% masih sekolah SMA dan 10% tamat sekolah SMP
beribadah, dll serta 10% tamat sekolah SMA. Masyarakat memiliki
Pekerjaan: 10% serabutan, 60 % wiraswasta, 30% petani dan
pekebun, dengan rata-rata penghasilan > 2 juta. Lama tinggal
di RW 2, 30% kurang dari satu tahun dan 70% lebih dari satu
Tahun. Angka kesakitan remaja, dewasa dan lansia 3 bulan
terakhir 30% ISPA, 60% hipertensi serta 10% mengalami
penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan.
Masyarakat jarang berolah raga atau melakukan aktivitas, dan
80% KK menggunakan waktu libur hanya untuk bersantai
dirumah atau sesekali rekreasi ke luar kota. Data Lansia yang
memiliki tingkat kemandirian diukur dengan Kartz Indeks,
yaitu, lansia dengan kartz indek A sejumlah 30%, B 50% dan
C 20%. Lansia dengan masalah emosional positif 30% dengan
tanda dan gejala sukar tidur, merasa gelisah murung dan
menangis sendiri, sering was-was dan khawatir serta 5%
menggunakan obat tidur. Dan 70% masalah emosional
negative. Dengan menggunakan pengkajian status mental
gerontic (SPSMQ), didapatkan 55% lansia memiliki fungsi
intelektal utuh dan 45% memiliki kerusakan intelektual ringan.
Dengan menggunakan pengkajian mini mental status exam,
didapatkan 60% lansia memiliki aspek kognitif dan fungsi
mental baik dan 40% kerusakan aspek fungsi mental ringan.
90% rumah permanen dan 10% semi permanen. 20% memiliki
ventilasi yang kurang dar 10% dari luas lantai rumah dan 80%
memiliki ventilasi yang lebih dari 10% dari luas lantai rumah.
Jarak rumah kerumah karena sebagian besar adalah
perumahan, sehingga saling berdekatan. Dan masyarakat yang
berada diluar perumahan pun berdempetan dan 40% memiliki
kandang ternak yang menempel dengan rumah. Air yang
digunakan oleh penduduk sedikit berwarna, sehingga
masyarakat menyaring air untuk keperluan sehari-hari, dan
untuk minum mereka membeli air dan memasaknya, dan
terkadang memebeli air isi ulang. Lama tinggal di RW 2, 30%
kurang dari satu tahun dan 70% lebih dari satu Tahun. Dan
daerah ini adalah daerah yang yang sebagian besar terdiri dari
pemukiman yang padat dengan rumah saling berdempetan.
c. Masyarakat berpendapat bahwa dikatakan sakit ketika sudah
tidak beraktivitas lagi, selama hanya pusing, batuk dan flu,
mereka beranggapan masih bisa bekerja tidak perlu pergi ke
sarana pelayanan kesehatan atau praktik kesehatan lain dan
jika perlu cukup membeli obat diwarung. Jarak ke Puskesmas
kurang lebih membutuhkan waktu 40 menit, namun masyrakat
jarang menggunakan fasilitas tersebut dan hanya diginakan
pada saat mereka sudah merasakan sakit parah. Terdapat 3
tempat praktik mandiri yang berada didaerah tersebut dan
jarang pula yang datang kesana.
d. Seluruhnya beragama islam suku bangsa sunda Komunikasi
menggunakan media elektronik, 98% memiliki HP, terdapat
pengeras suara masjid yang digunakan juga untuk memberikan
informasi kepada warga.
2. Sub System a. Lingkungan fisik
a. Lingkungan fisik 1. RW 2 merupakan daerah yang berada pada kelurahan A
1. Lokasi dan batas desa 2. Tidak terkaji
2. Cuaca/musim 3. Permukiman padat dengan rumah saling berdempetan daerah
3. Kondisi tanah, air udara ini dulu nya adalah sebagian bedar adalah wilayah
(kualitas dan kuantitas) pesawahan,sehingga airnya aga sedikit berwarna,sehingga
4. Perumahan masyarakat menyaring air untuk mereka gunakan sehari hari.
5. Binatang dan tumbuh- 4. Keadaan lingkungan sangat aman dan sepi saat semuanya
tumbuhan bekerja. Tidak ada kekerasan atau rindakan kriminal.
6. Sampah dan 5. Tidak terkaji
pengelolaannya 6. Tidak terakaji
7. Pelayanan umum : 7. Keadaan lingkungan sangat aman dan sepi saat semuanya
Listrik, kondisi jalan, bekerja. Tidak ada kekerasan atau tindakan kriminal. terdapat
penggilingan padi, dll pengeras suara masjid yang digunakan juga untuk memberikan
b. Pendidikan informasi kepada warga.
1. Tingkat pendidikan b. Pendidikan
penduduk 1. Untuk populasi remaja, dewasa dan lansia, pendiikan 20%
2. Sarana sekolah (jika ada) : masih SMP, 60% masih sekolah SMA dan 10% tamat
Jumlah siswa, fasilitas sekolah SMP serta 10% tamat sekolah SMA.
sekolah 2. Tidak terkaji
c. Pelayanan kesehatan dan c. Pelayana kesehatan dan sosial unit
sosial unit 1. sarana pelayanan kesehatan atau praktik kesehatan lain dan
1. Pelayanan kesehatan yang jika perlu cukup membeli obat diwarung
tersedia baik modern atau 2. puskesmas
tradisional 3. tidak terkaji
2. Tenaga kesehatan 4. puskesmas
3. Home care 5. tidak terkaji
4. Tempat pelayanan sosial d. ekonomi
5. CMHN 1. rata-rata penghasilan > 2 juta rupiah perbulan
d. Ekonomi 2. tidak terkaji
1. Status ekonomi 3. berkebun,petani,serabutan dan wirswasta
masyarakat 4. tidak terkaji
2. Industry yang ada e. keamanan dan transportasi
3. Kegiatan yang menunjang 1. 50% menggunakan motor dan mobil pribadi 50% angkutan
roda perekonomian umum
4. Jumlah pengangguran 2. Motor dan mobil
e. Keamanan dan transportasi 3. Tidak terkaji
1. Bagaimana masyarakat 4. Tidak ada kekerasan atau tindakan kriminal
bepergian? 5. Sangat aman
2. Apa jenis transportasi f. Perintahan dan politik
umum dan pribadi yang 1. Tidak terkaji
digunakan? 2. Tidak terkaji
3. Apa jenis pelayanan 3. Tidak terkaji
perlindungan yang 4. Masyrakat sering dilibatkan oleh pemerintah setempat
tersedia (contohnya dalam memutuskan setiap permasalahan terutama untuk
pemadam kebakaran, program kebersihan lingkungan dan keamanan.
polisi, dll) g. Komunikasi
4. Jenis kejahatan pada 1. Komunikasi menggunakan media elektronik, 98%
umumnya memiliki HP, terdapat pengeras suara masjid yang
5. Apakah masyarakat digunakan juga untuk memberikan informasi kepada
merasa aman? warga.
f. Pemerintahan dan politik h. Rekreasi
1. Apakah ada tanda dari 1. Tidak terkaji
aktivitas politik (ex : 2. Berkumpul bersama keluarga
poster, pertemuan) 3. Keluarga masing masing
2. Apa partai yang 4. Mobil,motor dan angkutan umum
mendominasi i. Penduduk
3. Apa hak komunitas dalam 1. Acuh tak acuh
pemerintahan 2. Keluarga sendiri
4. Apakah masyarakat j. Presepsi
terlibat dalam membuat 1. Masyarakat tidak mampu menjaga makanan dan jarang
keputusan di melakukan olahraga, tidak pernah ke pusat pelayanan
pemerintahan setempat kesehatan jika sakit, pentilasi udara kurang, rumah
g. Komunikasi berdempetan
1. Identifikasi berbagai jenis 2. Tidak terkaji
komunikasi yang 3. Hipertensi, air berwarna kuning, ventilasi udara kurang,
digunakan masyarakat rumah yang bedempetan, rumah berdempetan dengan
termasuk komunikasi kandang ayam
lewat media cetak dan
elektronik
h. Rekreasi
1. Dimana anak-anak
bermain
2. Apa bentuk umum dari
rekreasi
3. Siapa yang berperan serta
4. Apa fasilitas rekreasi yang
ditemukan
i. Penduduk
1. Bagaimana pendapat
masyarakat tentang
komunitasnya
2. Apa yang mereka
identifikasi sebagai
kekuatan? Masalah?
j. Persepsi anda
1. Pernyataan umum
mengenai masalah
kesehatan komunitas
2. Apa kekuatannya?
3. Masalah actual dan
potensial yang bisa
diidentifikasi?

B. ANLISA DATA

DATA INTERPRETASI DATA MASALAH


DS : Pengetahuan masyarakat Resiko terjadinya
- Masyarakat yang kurang dalam komplikasi penyakit pada
berpendapat bahwa memelihara kesehatan usia remaja, dewasa, dan
dikatakan sakit lansia
ketika sudah tidak
beraktivitas lagi,
selama hanya pusing,
batuk dan flu,
mereka beranggapan
masih bisa bekerja
tidak perlu pergi ke
sarana pelayanan
kesehatan atau
praktik kesehatan
lain dan jika perlu
cukup membeli obat
diwarung.

- Masyarakat tidak
mengetahui
bagaimana cara
menjaga
kesehatannya baik
dari makanan yang
harus dikonsumsi
maupun perilaku
yang seharusnya
dilakukan dalam
menjaga kesehatan
DO :
- Masyarakat jarang
berolah raga atau
melakukan aktivitas,
dan 80% KK
menggunakan waktu
libur hanya untuk
bersantai dirumah
atau sesekali rekreasi
ke luar kota.

- Angka kesakitan
remaja, dewasa dan
lansia 3 bulan
terakhir 30% ISPA,
60% hipertensi serta
10% mengalami
penyakit yang
berhubungan dengan
saluran pencernaan
DS : Perilaku masyarakat yang Ketidakmampuan
buruk dalam menjaga masyarakat memodifikasi
- Masyarakat tidak
kondisi lingkungan nya. lingkungan yang
mengetahui mendukung kesehatan
bagaimana cara
menjaga
kesehatannya baik
dari makanan yang
harus dikonsumsi
maupun perilaku
yang seharusnya
dilakukan dalam
menjaga kesehatan

DO :
- 20% memiliki
ventilasi yang kurang
darI 10% dari luas
lantai rumah

- Jarak rumah
kerumah karena
sebagian besar
adalah perumahan,
sehingga saling
berdekatan. Dan
masyarakat yang
berada diluar
perumahan pun
berdempetan dan
40% memiliki
kandang ternak yang
menempel dengan
rumah.

- Air yang digunakan


oleh penduduk
sedikit berwarna,
sehingga masyarakat
menyaring air untuk
keperluan sehari-hari

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko terjadinya komplikasi penyakit pada masyarakat b/d Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara
Kesehatan
2. Perilaku masyarakat yang buruk dalam menjaga kondisi lingkungan b/d Perilaku masyarakat yang buruk dalam
menjaga kondisi lingkungan nya.

D. SKORING DIAGNOSA
Masalah Kesada Motivasi Kemampu Ketersediaa Konsekue Percepatan Jmlh prioritas
kesh ran masy. an n keahlian nsi jika penyelesaia
masy. dalam perawat yang masalah n maslh
akan menyelesai untuk relevan tak yang dapat
adanya kan mslh mempeng terselesaik dicapai
mslh aruhi an
dalam
penyelesa
ian
masalah
Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
BOBO BOBOT 10 BOBOT 5 BOBOT 7 BOBOT BOBOT 8
T5 8
Dx 1 1x5:3= 1x10:3=3,3 2x5:3=3,3 1x7:3=2,33 3x8:3=8 1x8:3=2,67 21,33 1
Dx 2 1,67 3 3 1x7:3=2,33 2x8:3=5,3 1x8:3=2,67 18,66 2
2x5:3= 1x10:3=3,3 1x5:3=1,6 3
3,33 3 7

KETERANGAN:
TINGGI 3
SEDANG 2
RENDAH 1

E. PERENCANAAN KOMUNITAS
INTERVENSI

N DX TUM TUK STRATEGI RENCAN EVALUASI SUMB TEMPAT PJ


O INTERVENSI A ER
EGIATAN
1. Resiko Setelah Warga RW 2 Prevensi Penyuluhan Warga RW 2 Warga Balai desa RW 2 Puskesmas
terjadinya dilakukan Kelurahan Primer : kesehatan Kelurahan A, RW 2 Kelurahan A
komplikasi penyuluhan lebih bisa - Pengetahua menjelaskan : Kelurah
penyakit pada kesehatan mengetahui n - Bisa an A
masyarakat b/d Warga RW tentang, masyarakat menyebutka
pengetehauan 2 Kelurahan bagaimana mengenai n bagaimana
masyarakat A cara cara cara
yang kurang mengetahui memelihara pemeliharaa memelihara
dalam dan kesehatan n kurang kesehatan
memelihara mengatasi pada sehat pada yang terjadi
kesehatan tentang kelurahan A komplikasi komplikasi
resioko kriteria : penyakit pada warga
komplikasi a. Warga yang di RW 2
penyakit RW 2 derita warga kelurahan A
pada Kelurahan RW 2 A -
kelurahan A A - Pendidikan
Yang Mengetah kesehatan
kurang ui - Penyuluhan
dalam bagaimana
memilihara cara
kesehatan. memelihar Prevensi
a Skunder :
kesehatan - Status
yang baik. Kesehatan
b. Warga Warga RW
RW 2 2 Kelurahan
Kelurahan A
A - Komunikasi
mengetah
ui Prevensi
penyebab Tersier :
pada - Status
maslah Kesehatan
kesehatan Warga RW
yang 2 Kelurahan
kurang A
baik.
c. Warga
RW 2
Kelurahan
A
mengetah
ui cara
menangan
i
bagaimana
cara
pemelihar
aaan
kesehataa
n dengan
baik

2. Perilaku Setelah Setelah 1. Pendidikan 1.Pembentu 80% masyarakat Warga Balai desa RW 2 Puskesmas
masyarakat dilakukan dilakukan kesehatan kan mampu RW 2 Kelurahan A
yang buruk kegiatan kegiatan Health kelompok menyebutkan Kelurah
dalam menjaga selama 1 selama 1 promotion kerja bentuk an A
kondisi Minggu Minggu kesehatan pemeliharaan
lingkungan b/d diharapkan diharapkan: bersama kesehatan yang
Perilaku masalah 1. tokoh terjadi dimasyarakat
masyarakat pemeliharaa Meningkatnya masyarakat:
yang buruk n kesehatan pengetahuan Penentuan
dalam menjaga pada masyarakat jadwal
kondisi masyarakat dan keluarga lokasi
lingkungan membaik mengenai gotong
nya pemeliharaan royong
kesehatan Alat-alat
tentang yang perlu
kesehatan dibawa
lingkungan dalam
dan penyakit- kegiatan
penyakit yang gotong
akan royong
berpotensi
timbul.
2. kesadaran 2. Fasilitasi
dan motivasi Keluarga
Keluarga dan dan 80% masyarakat
masyarakat masyarakat mampu
untuk untuk menyebutkan
berperilaku membawa tindakan apa yang
hidup sehat anggota harus dilakukan
keluarga ketika salah satu
dengan anggota keluarga
masalah yang mengalami
kesehatan masalah kesehatan
ke
pelayanan
kesehatan
dasar
terdekat

Anda mungkin juga menyukai