Anda di halaman 1dari 3

VERNACULAR

Vernacular adalah Bahasa setempat, dalam arsitektur istilah tersebut menyebut bentuk
bentuk yang menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setepat, diungkapkan
dalam bentuk fisik arsitektural (denah, struktur, detail bagian, ornamen, dll) menurut
Yulianto Sumalyo (1993).
Menurut Paul Oliver definisi Arsitektur Vernakular adalah terdiri dari rumah rumah
rakyat dan bangunan lain, yang terkait dengan konteks lingkungan mereka dan sumber daya
tersedia yang dimiliki atau dibangun, menggunakan teknologi tradisional. Semua bentuk
Arsitektur Vernakular dibangun intuk memenuhi kebutuhan spesifik untuk mengakomodasi
nilai nilai, ekonomi dan cara hidup budaya berkembang.
Arsitektur Vernakular disebut juga dengan sebutan arsitektur rakyat. Karena karya
Asitektur Vernakular dirancang secara kontekstual berdasarkan situasi ditempat berdirinya
bangunan tersebut, berdasarkan material yang tersedia di lokasi pembangunan dan tetap
mencerminkan kearifan lokal.
Gaya Arsitektur Vernakular tidal dikembangkan oleh lulusan sarjana arsitektur. Gaya
ini merupakan sistem pembangunan yang dikembangkan oleh tukang bangunan yang banyak
berpengalaman dalam bidang teknis. Pada abad 19, banyak dijumpai arsitek professional
yang mengadopsi sistem tersebut dan mulailah dikenalnya gaya Arsitektur Vernakular ini.
Rancangan Arsitektuir Vernakular banyak dibangun di Asia, karena memiliki
kelompok/suku bangsa, memiliki budaya daerah masing masing. Tujuan utama dari
Arsitektur Vernakular sendiri adalah melestarikan unsur unsur lokal yang dibentuk oleh
tradisi turun temurun dan bentuk serta sistemnya disesuaikan dengan alam setempat namun
aspek kepercayaan dan religi tetap ditetapkan.
Pemahaman tentang Arsitektur Vernakular dan Tradisional berbeda, karena arsitektur
tradisional merupakan gaya venakular yang diulang, diwariskan secara turun temurun dari
generasi ke generasi.
Tradisionalisme menunjukkan sesuatu yang berkaitan dengan tradisi, tradisional di
masa lalu. Timbulnya tradisionalisme sebagai reaksi terhadap tidak adanya kesinambungan
antara yang lama dan yang baru, Curtis, 1985. Pengertian yang paling sederhana adalah
sesuatu yang telah dilakuka sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu suku atau bangsa, kebudayaan tertentu, waktu atau agama
yang sama.
Aspek yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari
generai ke generasi baik tertulis maupun tidak tertulis atau secara lisan. Meski keduanya
memiliki makna yang tidak jauh beda, ada beberapa hal atau prinsip yang dapat ungkapkan
agar jelas terlihat perbedaan nya sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Untuk mengetahui perbedaan yang cukup jelas antara istilah Arsitektur Vernakular dan
arsitektur tradisional, salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melakukan
pendekatan studi kasus terhadap dua bentuk karya arsitektur tradisional yang ada di
Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya jaman, perilaku rumah rumah adat juga ikut dalam
perkembangan. Masyarakat didaerah Indonesia sedikit demi sedikit mulai melupakan tradisi
didaerahnya. Tetapi bangunan bangunan rumah adat masih tetap berdiri tetpai perilaku
penggunanya tidak sama lagi dengan filosofi dengan dibangunnya rumah tersebut. Rumah
yang memiliki bentuk dari hasil proses perkembangan perilaku penggunanya tetapi tidak lagi
memiliki filosofi dan nilai nilai tradisi yang kuat bisa juga dikategorikan dalam Rumah adat
atau masuk kedalam jenis Arsitektur Vernakular.

REGIONALISME
Paham Regionalisme sudah muncul didunia sejak era postmodern. Kemunculannya
hamper bersamaan dengan post modern karena sama sama meiliki motifasi yang serupa, yaitu
kritik terhadap modernisme yang tidak memiliki magna pada bangunannya. Regionalisme
merupakan penyatuan antara yang lama dan yang baru, menurut William Curtis.
Regionalisme berasal dari kata region yang memiliki arti daerah. Dalam bidang
arsitektur, reginalisme merupakan suatu paham atau gerakan yang mengusung unsur unsur
lokal tempat bangunan tersebut berada. Tujuan dari regionalism sendiri adalah untuk
mengangkat unsur kedaerahan, sehingga bangunan tersebut mempunyai sifat dari suatu
daerah tersebut.
Regionalisme Arsitektur yang semakin digemakan bertalu talu diantaranya di Indnesia
yang akan berdampat mengejutkan dan tidak dapat dipandang sederhana. Regionalisme
Arsitektur di Indonesia mempengaruhi cara berasitektiur para praktisi juga akan mengubah
arus gerak pengajaran di studio perancangan, dikelas teori dan kritik arsitektur di kampus
kampus arsitektur.
Dalam penelitiannya, Regionalisme Arsitektur sebagai sebuah kajian teoritis bagi
pembentukan jatidiri arsitektur Indonesia dibuktikan bahwa teori regionalism arsitektur barat
tidak seluruhnya berlaku untuk pemikiran di alam arsitektjur Indonesia.
Regionalisme merupakan penyatuan antara yang lama dan yang baru. Regionalisme
berasal dari kata Region yang berarti daerah. Pengertian dalam arsitektur regionalisme adalah
suatu paham atau gerakan yang mengusung unsur unsur lokal tempat bangunan tersebut
berada. Regionalisme memiliki tujuan adalah untuk mengangkat unsur daerah daerah tersebut
sehingga bangunannya memiliki sifat dari daerah tersebut.
Regionalisme dalam mencapai tujuannya mengangkat unsur lokal suatu bangunan,
yang mengacu pada arsitektur Vernakular suatu daerah sehingga arsitektur Vernakular
mendapat pengaruh paham regionalisme. Regionalisme sendiri merupakan arsitektur
Vernakular dalam bentuk yang baru.

Anda mungkin juga menyukai