Eukaryotik
ZARASWATI DWYANA
BIOLOGI FMIPA 2019
Dikelompokkan atas dua kategori :
Noctiluca
Dinoflagellata
Phaeophyta : Kromatofornya berwarna
coklat keemasan : mengandung klorofil a,
c, xanthofil (3 macam fukoxanthin dan
beta karoten). Makanan cadangan ialah
laminarin.
• Manfaat alga coklat
1/ Menghasilkan Iodin, yaitu unsur yang dapat digunakan untuk mencegah
penyakit gondok (Macrocystis Pyrifera)
• 2/ Makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya kandungan Na, P,
N, dan Ca (Macrocystis sp)
• 3/ Menghasilkan asam alginat (Macrocystis, Laminaria, Fucus, dan
Ascophylum)
• 4/ Pengental produk makanan seperti es krim, sirup, salad, permen, coklat,
keju.
• 5/ Pengental produk industri jam, tekstil, pelapis kertas, tablet antibiotik,
pasta gigi
• 6/ Pengental produk kecantikan seperti hand body lotion, krim wajah
• Contoh alga coklat
1/ Macrocystis
2/ Laminaria
3/ Fucus
4/ Ascophylum
5/ Sargassum
• Rhodophyta : Kromatofornya mengandung klorofil a,
karoten, xanthofil, fikoeritrin dan fikosianin.
Kromatofornya berwarna merah karena fikoeritrin paling
dominan. Makanan cadangan utamanya ialah ‘floridean
starch’.
Gracillaria/agar Euchema/karagenan
Manfaat Rhodophyta
• Dua zat yang ditemukan pada dinding sel ganggang
merah agar dan karaginan. Ini adalah senyawa
pembentuk gel, dan digunakan dalam produk makanan
• Karagenan merupakan bahan penting dalam pasta gigi
dan banyak produk susu, seperti es krim dan cokelat
susu.
• Yang paling populer makanan rumput laut produk adalah
rumput laut merah yang disebut nori (Porfiria), yang
digunakan dalam membungkus sushi dan masakan
Jepang
PROTOZOA
Berasal dari kata proto dan zoon artinya hewan
pertama.
Protista eukaryotik dalam bentuk sel tunggal.
Mahkluk ini terutama berukuran mikroskopis.
Kadang berbentuk koloni.
Diperkirakan lebih dari 64.000 species , dan
32.000 telah berupa fosil , 22.000 berupa bentuk
yang hidup bebas dan 10.000 merupakan parasit
dan hanya beberapa species yang menimbulkan
penyakit pada manusia.
Protozoa
1. Nucleus
2. Contractile vacuole
3. Food vacuole
4. Pseudopodium
Amoeba proteus
LN/FM1
MORFOLOGI PROTOZOA
Ada yang berbentuk bulat, elips, seperti jantung, seperti sendal,
cerutu, polimorfik dll.
Diselubungi oleh membran sitoplasma,
protozoa tidak berdinding sel.
Amuba mempunyai membran plasma sangat tipis dan lentur
sehingga memungkinkan adanya gerakan fagositosis,
beberapa golongan m.sitoplasma dilapisi oleh perisai tebal yaitu
ektoplasma.
Beberapa protozoa berdiameter lebih kurang 1 mm, sedangkan
yang lain berukuran 600 um misalnya Amoeba proteus dan
beberapa Ciliata mencapai ukuran 2000 um atau 2 mm
Sitoplasma mengandung granula glikogen, minyak dan vakuola.
Beberapa vakuola kontraktil sebagai alat untuk mengeluarkan air
yang berlebihan (pada Paramaecium).
Klasifikasi
mushroom
Mold:
Don’t have chlorophyll: photosynthesis
Heterotrophs: obtaining food from nonliving organi
matter = saprophyte
Parasite on living hosts (plant, animal)
Filamentous and commonly branches
Cell walls containing chitin or cellulose
Colourfull spores
Ciri Fungi
• Mempunyai spora
• Memproduksi spora
• Tidak mempunyai klorofil sehingga
tidak berfotosintesis
• Berkembang biak secara aseksual
dan seksual
• Tubuh berfilamen dan dinding sel
mengandung khitin, glukan, selulosa
dan manan
Fungi dibedakan dua golongan yakni
– kapang dan khamir.
– Kapang merupakan fungi yang
berfilamen atau mempunyai miselium
dan
– khamir merupakan fungi bersel tunggal
dan tak berfilamen.
Fungi merupakan organisme menyerupai tanaman
tetapi mempunyai beberapa perbedaan, yakni :
uninucletae
multinucletae
Typical structure:
Y form
- Thallus compose of filaments (hyphae)
(Singular = hypha)
germination hypha
Hyphae
branches=mycelium
Classification:
oospore zygospore
Sexual spore
Phsychology aspects:
pH:
Range 2–9 4-9
Optimum 5.6 6.5-7.5
Temperature:
Range 0-62 0C 0-79 0C
Optimum 22-30 0C 30-37 0C
- Unisellular
- Perbedaan dengan bakteri bakteri : ukuran sel lebih besar,
morphology: oval, elongate, elliptical, spherical
- Perbedaan dengan jamur: tidak ada secara morfologi tapi secara
fisiologi
Morphology
Ascomycetes Dueteromycetes
Mold septate
Basidiomycetes
WPR/47
Yeast
Karaktristik pertumbuhan
1. Tumbuh pada media padat
2. Tumbuh pada media cair
Karakteristik seksual:
1. Karakteristik pada ascus dan ascospores
2. Interfertilitas dalam ascomycetous yeasts
3. Karakteristik pada teliospores dan sporidia WPR/49
Type of Yeast
Round : Debaryomyces
round
Oval : Saccharomyces
Ogival : Brettanomyces
ogival
Triangular: Trigonopsis
Pseudomycelium: Pichia
Apiculate WPR/50
Sistim Reproduksi:
1. Budding vegetative
- Umumnya pada khamir
- 1 sel 24 sel anak
- Mode of budding
1. Multilateral or multipolar: budding at different sites on
the mother cell: Saccharomysces, Debaryomyces
2. Polar: budding is restricted to one pole of mother cell:
Kloeckera
3. Bipolar: buds are formed at the distal poles of mother
cell: Kloeckera
4. Triangular: buds are formed at three poles of mother cell:
Trigonopsis
5. Pseudomycelium : daughter cells remain attached to the
mother : Saccharomyces, Pichia, Candida
WPR/51
2. Fission vegetative
Endomycopsis, Schizosaccharomyces
WPR/52
3. Combined Budding and Fission vegetative
Fission + Budding
Saccharomycodes
Nadsonia
4. Sexual sporulation
Asexual vegetative
WPR/53
Growth characteristic
syrup, jam
• Temperature: 25 –30oC
max : 35 –47oC, min : 0oC
• pH : acid : 4.0 –4.5
• Metabolism: fermentative, oxidative/respirative
fermentative: alcohol fermentation
glucose alcohol + CO2 + e
Oxidative : oxidative by 02
glucose CO2 + H2O + e
e oxidative > e. fermentative
WPR/54
Yeasts on Food
LN/FM1
Food Microbiology I-
Lilis Nuraida
Viruses survive and reproduce by infecting a cell and commandeering the
cellular synthetic machinery to make more viruses (use the cells machinery
for protein synthesis). Then the viruses lyse the cell and start the cycle over
again.
virus
Bacterial cell
Typical
Animal cell animal cell
nucleus
LN/FM1
Food Microbiology I-
Lilis Nuraida
Title
• Text
Title
• Text
Title
• Text
Title
• Text