Anda di halaman 1dari 66

Mikroorganisme

Eukaryotik
ZARASWATI DWYANA
BIOLOGI FMIPA 2019
Dikelompokkan atas dua kategori :

A. Protista yang Eukariotik


a. Algae b.Protozoa c. Fungi d.
Jamur Lendir
B. Protista yang Prokariotik
a. Bakteri b. Ganggang Hijau Biru
Perbedaan Utama antara sel prokaryotik dan eukaryotik
Characteristic Procaryote Eucaryote
a. Chromosome Single circular Paired linear
b. Chromosome Nucleoid Nucleus (membrane
location (no membrane) present)
c. Nucleolus Absent Present
d. Extra chromosomal Plasmid Mitochondria and
DNA Chloroplast
e. Site of Cellular Cell membrane Mitochondria
Respiration
f. Ribosomes 30S & 50S /70 S 40S & 60S /80 S in
cytoplasm (70 S in
organelles)
g. Locomotion Rotating flagella Undulating flagella and cilia ,
and gliding and also amoeboid
movement
h. Pili Sex or attachment pili Absent
Food Microbiology I -Lilis Nuraida
Procaryot cells Eucaryot cells
No nuclear membrane: Chromosomes are enclosed in a double
chromosome(s) in direct contact with layered nuclear membrane
cytoplasm
Complex chromosome structure; DNA
Simple chromosome structure associated with histone proteins
Cell division does not involve meiosis Cell division involves mitosis and meiosis
If present, cell walls contain If present, cell walls contain cellulose or
peptidoglycan, no cellulose or chitin chitin, never peptidoglycan
No mitochondria or chloroplasts Mitochondria usually present, chloroplasts
in photosynthetic cells
Cells contains two types of ribosomes, one
Cells contain ribosomes of only one
in cytoplasm, and smaller type in
size
mitochondria
Flagella, if present, have a simple
Flagella, if present, have complex structure
structure
Food Microbiology I -Lilis Nuraida
ALGAE
Morfologi algae.
• bentuk sel tungal yang dapat berbentuk
bola, batang atau kumparan.
• bergerak atau tidak.
• Ada yang membentuk koloni.
• mengandung inti yang dibatasi membran
FISIOLOGI ALGAE
 Organisme aerob fotosintetik,
 ditempat yang cukup cahaya,
 kelembaban tinggi
 nutrien sederhana
 Ada yang hidup di salju dan es di daerah kutub , puncak gunung ,di
sumber air panas.
 mempunyai 3 pigmen fotosintetik yakni klorofil, karotenoid dan fikobilin
 Semua pigmen fotosintetik terdapat dalam kloroplast.
 Semua ganggang mempunyai klorfil a. Klorofil yang lain adalah b,c,d dan e;
 Ada dua macam karotenoid yakni karoten dan xanthofil.
 Ada dua macam fikobilin yakni fikosianin dan fikoeritrin.
 menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granula atau
globula dalam selnya.
Reproduksi Algae

Berkembang secara seksual dan aseksual.


Reproduksi aseksual secara pembelahan
biner sederhana.
 Tetapi kebanyakan repoduksi aseksual
melibatkan spora uniselular diantaranya
akinet.
Spora aseksual algae akuatik berflagela dan
motil disebut zoospora.
 Sedangkan algae yang hidup di darat
memiliki spora non motil atau aplanospora.
 Semua bentuk reproduksi seksual dijumpai
pada semua algae.
K  Chlorophyta : Kromatofornya berwarna hijau ,
klorofil a dan sedikit klorofil b, xanthofil, alfa
l karoten dan beta karoten. Makanan cadangan
a disimpan dalam bentuk pati.
s
i
f
i
k
a
s
i
 Euglenophyta : Kromatofornya
mengandung pigmen seperti pada
Chlorophyta. Hasil fotosintesisnya
berbentuk para amilum dan lemak-lemak.
Kebanyakan anggota ini berflagel.
 Chrysophyta : Kromatofornya berwarna
hijau kekuningan sampai coklat
keemasan yang disebabkan oleh
banyaknya xanthofil dan karoten.
Makanan cadangan berupa minyak dan
leukosin.
 Pyrrophyta : Sering disebut Dinoflagellata karena
memiliki flagella yang berjumlah 2 buah. Hampir semua
ganggang api bersifat uniseluler, dan mempunyai
pigmen berupa klorofil a dan c. Filum Pyrrophyta
disebut ganggang api karena memiliki fosfor yang
mampu memendarkan cahaya pada kondisi yang
gelap. Ganggang ini sebagian besar hidup di air laut,
tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Beberapa
contoh anggota Filum ini antara lain
Noctiluca, Ceratium dan Gonyaulax.

Noctiluca
Dinoflagellata
 Phaeophyta : Kromatofornya berwarna
coklat keemasan : mengandung klorofil a,
c, xanthofil (3 macam fukoxanthin dan
beta karoten). Makanan cadangan ialah
laminarin.
• Manfaat alga coklat
1/ Menghasilkan Iodin, yaitu unsur yang dapat digunakan untuk mencegah
penyakit gondok (Macrocystis Pyrifera)
• 2/ Makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya kandungan Na, P,
N, dan Ca (Macrocystis sp)
• 3/ Menghasilkan asam alginat (Macrocystis, Laminaria, Fucus, dan
Ascophylum)
• 4/ Pengental produk makanan seperti es krim, sirup, salad, permen, coklat,
keju.
• 5/ Pengental produk industri jam, tekstil, pelapis kertas, tablet antibiotik,
pasta gigi
• 6/ Pengental produk kecantikan seperti hand body lotion, krim wajah
• Contoh alga coklat
1/ Macrocystis
2/ Laminaria
3/ Fucus
4/ Ascophylum
5/ Sargassum
• Rhodophyta : Kromatofornya mengandung klorofil a,
karoten, xanthofil, fikoeritrin dan fikosianin.
Kromatofornya berwarna merah karena fikoeritrin paling
dominan. Makanan cadangan utamanya ialah ‘floridean
starch’.
Gracillaria/agar Euchema/karagenan
Manfaat Rhodophyta
• Dua zat yang ditemukan pada dinding sel ganggang
merah agar dan karaginan. Ini adalah senyawa
pembentuk gel, dan digunakan dalam produk makanan
• Karagenan merupakan bahan penting dalam pasta gigi
dan banyak produk susu, seperti es krim dan cokelat
susu.
• Yang paling populer makanan rumput laut produk adalah
rumput laut merah yang disebut nori (Porfiria), yang
digunakan dalam membungkus sushi dan masakan
Jepang
PROTOZOA
Berasal dari kata proto dan zoon artinya hewan
pertama.
 Protista eukaryotik dalam bentuk sel tunggal.
 Mahkluk ini terutama berukuran mikroskopis.
 Kadang berbentuk koloni.
Diperkirakan lebih dari 64.000 species , dan
32.000 telah berupa fosil , 22.000 berupa bentuk
yang hidup bebas dan 10.000 merupakan parasit
dan hanya beberapa species yang menimbulkan
penyakit pada manusia.
Protozoa

1. Nucleus
2. Contractile vacuole
3. Food vacuole

4. Pseudopodium

Amoeba proteus

LN/FM1
MORFOLOGI PROTOZOA
 Ada yang berbentuk bulat, elips, seperti jantung, seperti sendal,
cerutu, polimorfik dll.
 Diselubungi oleh membran sitoplasma,
 protozoa tidak berdinding sel.
 Amuba mempunyai membran plasma sangat tipis dan lentur
sehingga memungkinkan adanya gerakan fagositosis,
 beberapa golongan m.sitoplasma dilapisi oleh perisai tebal yaitu
ektoplasma.
 Beberapa protozoa berdiameter lebih kurang 1 mm, sedangkan
yang lain berukuran 600 um misalnya Amoeba proteus dan
beberapa Ciliata mencapai ukuran 2000 um atau 2 mm
 Sitoplasma mengandung granula glikogen, minyak dan vakuola.
 Beberapa vakuola kontraktil sebagai alat untuk mengeluarkan air
yang berlebihan (pada Paramaecium).
Klasifikasi

Berdasarkan morfologi dan cara pergerakannya


ALAT GERAK PROTOZOA

• Pseudopodia atau kaki palsu


(Sarcodina dan Amuba)
• Flagela (Mastigophora)
• Silia atau bulu getar (Ciliata)
Klas I. Sarcodina :
Bergerak dengan pseudopodia,
beberapa species mempunyai flagela.
Termasuk klas ini adalah Amoeba,
Radiolaria, Foraminifera.
Contoh : Entamuba histolitica
(penyebab amoebiasis)
Klas II. Ciliata
Bergerak dengan cilia.
Contoh Paramaecium caudatum
Ciliata
• protozoa terbesar , lebih dari 100µm.
Mempunyai rambut disebut cilia
• pathogenic ciliate dikenal sebagai parasitise
humans : Balantidium coli
• Hidup sebagian besar pada saluran intestinum
menyebabkan diare
• Komensal dan patogen pada hewan
Klas III. Mastigophora
Bergerak flagella.
Contoh .
• Yang hidup pada alat pencernaan (Giardia lamblia)
• Yang hidup pada alat kelamin (Tr.vaginalis)
• Yang hidup dalam darah (Trypanosoma rhodisiense)
• Yang hidup dalam darah dan jaringan (Leismania
donovani)
Klas IV. Sporozoa
Pada stadia muda bergerak dengan
pseudopodia, gamet jantan bergerak
dengan flagella. Contoh : Plasmodium
vivax (penyebab malaria)
SPOROZOA
• Penyebab Malaria
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
CARA REPRODUKSI
Reproduksi aseksual yang umum
pada Protozoa adalah cara
pembelahan,inti membelah diikuti
pembelahan sel.
Kebanyakan flagelata membelah
sepanjang sumbu longitudinal
sedang yang lain secara
transversal.
Pada Sporozoa dengan cara
schizogoni yaitu beberapa sel anak
dibentuk dari sebuah sel induk
FUNGI
• Divisio fungi (Mycota) mencakup :
• klasis Myxomycetes (jamur lendir),
• Phycomycetes (jamur tingkat rendah) dan
• Eumycetes (jamur tingkat tinggi).
• Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah
mempunyai ciri yang khas,
Yakni berupa benang tunggal atu
bercabang yang disebut dengan hifa.
Kumpulan dari hifa akan membentuk
miselium.
FUNGI
multi celluler
mold filamentous fungi
branced filament
Fungi yeast uni celluler

mushroom
Mold:
Don’t have chlorophyll:  photosynthesis
Heterotrophs: obtaining food from nonliving organi
matter = saprophyte
Parasite on living hosts (plant, animal)
Filamentous and commonly branches
Cell walls containing chitin or cellulose
Colourfull spores
Ciri Fungi
• Mempunyai spora
• Memproduksi spora
• Tidak mempunyai klorofil sehingga
tidak berfotosintesis
• Berkembang biak secara aseksual
dan seksual
• Tubuh berfilamen dan dinding sel
mengandung khitin, glukan, selulosa
dan manan
Fungi dibedakan dua golongan yakni
– kapang dan khamir.
– Kapang merupakan fungi yang
berfilamen atau mempunyai miselium
dan
– khamir merupakan fungi bersel tunggal
dan tak berfilamen.
Fungi merupakan organisme menyerupai tanaman
tetapi mempunyai beberapa perbedaan, yakni :

Tidak mempunyai klorofil


Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda
Berkembang biak dengan spora
Tidak mempunyai batang, cabang, akar dan daun
Tidak mempunyai sistim vaskuler seperti pada
tanaman
Bersifat multiselular tidak mempunyai pembagian
fungsi masing-masing bagian seperti pada tanaman.
KAPANG
HABITAT
Penyebaran di alam sangat luas.
Terdapat dalam tanah, pada buah-buahan, dalam
air, air laut, pada bahan organik, bahan makanan,
sebagai saprofit dan parasit pada tanaman, hewan
dan manusia.
Spora beterbangan di udara. Spora ini akan
berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di
tempat yang memungkinkan untuk hidupnya
yang hidup dalam air sering mempunyai alat
berkembang biak yang dapat bergerak aktif.
MORFOLOGI
– Jamur ini tumbuh seperti masa benang
yang bercabang-cabang yang disebut
misellium.
– Masing-masing benang tunggal dari
miselium itu disebut hife.
– Ada dua tipe hife yaitu hife fertil dan
hife vegetatif.
Hife fertil ialah :
hife yang dapat membentuk sel-sel reproduksi atau
spora-spora. Kalau arah pertumbuhan hife fertile ini ke
atas disebut hife udara (“aerial hype”).
Hife vegetatif ialah :
hife yang berfungsi untuk menyerap zat makanan dari
substrat.
Hife ada yang bersepta ada yang tidak.
 Hife yang tak bersekat terdapat pada Phycomycetes
. Hife pada Phycomycetes itu merupakan yang
memanjang, bercabang-cabang, dan terdiri atas
sitoplasma dengan banyak inti.
 Hife semacam itu disebut soenositik (“coenocytic”)
Morphology :

Three type of hypha


1. Nonseptate
2. septate with uninucleate cells
3. septate with multinucleate cells
Nucleats on hypha

uninucletae
multinucletae

Typical structure:

Y form
- Thallus compose of filaments (hyphae)
(Singular = hypha)

Aggregates of hypha : mycelium


(Plural = mycelia)
Sclerotium : hard resting bodies, heat resistant

germination hypha

Hyphae
branches=mycelium
Classification:

Phycomycetes Ascomycetes Basidiomycetes Deuteromycetes

Non septate septate septate septate

ascospore basidiospore imperfect fungi

oomycetes produce asexual


zygomycetes
spore only

oospore zygospore

Sexual spore
Phsychology aspects:

- aw : < bacteria and yeast


- Temperature : mesophilic, thermophilic at 62 0C, or psychorophilic
- Oxygen : strictly aerobic
- pH : wide range : 2.0 – 9.0, common: low pH
- Nutrition :
- enzyme produce; pectinase, amylase, protease, lypase,etc
 hydrolytic enzymes
- simple,  complex
-Inhibitor component:
a. inhibitor to another: antibiotic
b. fungistatic : inhibitor
c. fungicidal : killing/inactivate
REQUIREMENTS FOR MOST
SPECIES MOLDS BACTERIA

pH:
Range 2–9 4-9
Optimum 5.6 6.5-7.5

Temperature:
Range 0-62 0C 0-79 0C
Optimum 22-30 0C 30-37 0C

Gases Strictly aerobic Aerobic


microaerophilic
facultative anaerobic 
anaerobic

Light None Some photosynthetic


groups
Sugar concentration in medium 4 percent 0.5-1 percent

Carbon Heterotropic Auto tropic to


hetero tropic
MUCOR
Rhyzopus:

- Some are responsible for bread (bread mold:R.stolonifer,


R. nigricans), fruits and other food products spoilage
- Have rhizoid and stolon
- Sporangiophore arising at the nodes where the rhizoid form
- Sporangium large and black
(R. oligosporus, R. oryzae)
- Columella are hemispherical, base of the sporangium/apofisis
is cup-shaped
- There are vegetative & fertile hypha, heterothalic
- Fermentation products: tempeh, black oncom
Aspergillus:

- Grow on high sugar & salt concentration = aw  , ex; A. repens,


- Economically important  industrial fermentations:
citric acid & gluconic acid
- Fermentation: A. oryzae : ketchup, tauco
- Have foot cells
- Mycotoxin : A. flavus, A. ochraceus, etc
- Hypha vegetative and fertile hypha,
- Conidiophores may be septate or non septate
- The apex conidiospores inflates to from a vesicle,
- Conidia arise from the sterigma and are borne in chains.
- Conidia have various colour: black, brown, green
Khamir :

- Unisellular
- Perbedaan dengan bakteri bakteri : ukuran sel lebih besar,
morphology: oval, elongate, elliptical, spherical
- Perbedaan dengan jamur: tidak ada secara morfologi tapi secara
fisiologi
Morphology

spore Non spore = imperfect yeast

Ascomycetes Dueteromycetes
Mold septate
Basidiomycetes

WPR/47
Yeast

• Yeasts are fungi that


grow as single cells,
producing daughter
cells either by budding
(the budding yeasts) or
by binary fission (the
fission yeasts).
Karakteristik Morfologi:
1. Reproduksi vegetatif
2. Sel vegetatif
3. L: 1-5 to 20 – 50 m, diameter: 5-8 m
4. W: 1- 10 m
5. Bentuk dasar dipengaruhi : umur lingkungan ; khamir tua : sel
lebih kecil
6.  flagella

Budding rising from


the mother cell
Cell rising bud old cell

Karaktristik pertumbuhan
1. Tumbuh pada media padat
2. Tumbuh pada media cair
Karakteristik seksual:
1. Karakteristik pada ascus dan ascospores
2. Interfertilitas dalam ascomycetous yeasts
3. Karakteristik pada teliospores dan sporidia WPR/49
Type of Yeast

Round : Debaryomyces
round
Oval : Saccharomyces

Cylindrical: Saccharomyces cylindrical

Ogival : Brettanomyces
ogival
Triangular: Trigonopsis

Bottle : Pityrosporium Triangular


bottle

Pseudomycelium: Pichia

Apiculate : Hansenula, Kloeckera Pseudomiselium

Apiculate WPR/50
Sistim Reproduksi:

1. Budding vegetative
- Umumnya pada khamir
- 1 sel  24 sel anak
- Mode of budding
1. Multilateral or multipolar: budding at different sites on
the mother cell: Saccharomysces, Debaryomyces
2. Polar: budding is restricted to one pole of mother cell:
Kloeckera
3. Bipolar: buds are formed at the distal poles of mother
cell: Kloeckera
4. Triangular: buds are formed at three poles of mother cell:
Trigonopsis
5. Pseudomycelium : daughter cells remain attached to the
mother : Saccharomyces, Pichia, Candida

WPR/51
2. Fission  vegetative

mature elongates make septate Cell to lost

Endomycopsis, Schizosaccharomyces

WPR/52
3. Combined Budding and Fission  vegetative

Fission + Budding

Saccharomycodes
Nadsonia

4. Sexual sporulation
Asexual  vegetative

Asexual: arthrospore : Trichocporon


blastospore : Candida
ballistospore : Sporobolomyces
chlamydospore : Candida

WPR/53
Growth characteristic

• Medium : aw < bacteria


could grow on high salt [ ] & sugar [ ]

• Water : aw : 0.88 – 0.94


osmophylic : aw : 0.62 – 0.65

syrup, jam
• Temperature: 25 –30oC
max : 35 –47oC, min :  0oC
• pH : acid : 4.0 –4.5
• Metabolism: fermentative, oxidative/respirative
fermentative: alcohol fermentation
glucose  alcohol + CO2 + e
Oxidative : oxidative by 02
glucose  CO2 + H2O + e
e oxidative > e. fermentative
WPR/54
Yeasts on Food

Food Industries: Ascomycetes: Saccharomyces


• Schizosaccharomyces
- tropical fruits, molasses, soil, honey
- S. pombe
• Saccharomyces
- bread, wine, sugar beets, glycerol, enzyme
- top yeast:
- strongly fermentative
- cluster, temperature: 20oC
- CO2, faster losses
- floating in surface
- bottom yeast :
-  cluster, temperature: 10-15oC
- grow slowly
- S. cerevisiae, var.ellipsoideus: alcohol , wine
- S. fragilis, S. Lactis: milk fermentation
- S. rouxii, S. mellis  contaminant
WPR/55
Viruses

• Lack of many attributes of cells


• a static structure, quite stable and unable to
change or replace its parts
• only when associated with a cells, a virus
acquires attributes of a living system
• have no metabolism of their own
• have their own genetic elements (DNA or RNA)
but lack the translation apparatus. A number of
viruses contain their genetic information in
RNA instead of DNA

LN/FM1
Food Microbiology I-
Lilis Nuraida
Viruses survive and reproduce by infecting a cell and commandeering the
cellular synthetic machinery to make more viruses (use the cells machinery
for protein synthesis). Then the viruses lyse the cell and start the cycle over
again.

There is an entire class of viruses


known as bacteriophages that prey
exclusively on bacteria.
Many of these viruses have a common
structure.
The DNA is injected into the bacteria
through the baseplate.

Food Microbiology I -Lilis Nuraida LN/FM1


The size of a virus in comparison to bacterial
and animal cell

virus

Bacterial cell

Typical
Animal cell animal cell
nucleus

LN/FM1
Food Microbiology I-
Lilis Nuraida
Title

• Text
Title

• Text
Title

• Text
Title

• Text

Anda mungkin juga menyukai