4) What effect might a course of antibiotic therapy have in a person taking digoxin?
(SLIDE 43)
Jawab :
Interaksi Digoxin dengan rangkaian terapi antibiotik :
a. Golongan : dapat menurunkan absorpsi glikosida jantung
Aminoglikosida
b. Aminoquinolines : dapat meningkatkan konsentrasi serum
glikosida jantung
c. Golongan Makrolida : dapat meningkatkan konsentrasi serum
glikosida jantung
Sumber : Drug Information Handbook
5) How would you modify the urine pH to treat an overdose of a weak base drug?
(SLIDE 47)
Jawab :
Raeabsorbsi obat-obat yang besifat asam atau basa lemah dipengaruhi oleh dua
faktor yang secara bersamaan menjadi determinan presentase obat terdisodiasi/
terionisasi atau tidak, yaitu pH cairan dalam tubulus ginjal (pH urin) dan pKa obat.
Umumnya jenis obat yang terdisosiasi, lebih larut dalam lemak ( sedikit larut
dalam air) dan mempunyai permeabilitas membran lebih besar. Efek terbesar dari
pH urin pada reabsorbsi terjadi pada obat- obat yang bersifat basa lemah dengan
pKa 7,5-10,5. Pemberian agen asidisai pH adalah cara untuk memodifikasi pH
urin seperti pemberian amonium klorida sebagai terapi alkalogis metabolik,
menghilangkan konsentrasi ion hidrogen, dengan dosis sebesar 0,1 g/kg berat
badan sehari sekali untuk pemberian secara oral pada orang dewasa. Pemberian
kalium dihidrogen fosfat, mekanisme kerjanya adalah meningkatkan kation
intraselular termasuk pada transmisi terhadap impuls saraf, kontraksi otot, dan
aktivitas enzim.
6) What group of drugs will concentrate (be trapped) in breastmilk – weak acids or
bases? (SLIDE (50)
Jawab :
Kelompok obat yang akan terkonsentrasi dalam air susu adalah obat yang besifat
asam lemah. Air susu memiliki pH 7,2 dan obat-obat yang bersifat asam lemah
memiliki pH yang berkisar 3,0 - 7,5, karena air susu dan obat asam lemah
memiliki kisaran pH yang sama, hal tersebut memungkinkan obat asam lemah
bisa terkonsentrasi di dalam air susu.
Sumber : Ito K, Iwatsubo T, Kanamitsu S, et al. Prediction of pharmacokinetic
alterations caused by drug-drug interactions. Pharm Rev 1998; 50 (30):387-411.