Anda di halaman 1dari 5

Roseane, Fattah, Susianti dan Putu |Vertigo Perifer pada Wanita Usia 52 Tahun dengan Hipertensi Tidak Terkontrol

Vertigo Perifer pada Wanita Usia 52 Tahun dengan


Hipertensi Tidak Terkontrol
1
Roseane Maria Victorya, 2Fatah Satya Wibawa, 1Susianti, 2Putu Juanita
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian THT, Rumah Sakit Abdoel Moeloek Lampung

Abstrak
Vertigo adalah keluhan yang sering dijumpai dalam praktik yang digambarkan sebagai rasa berputar, pening, tak stabil
(giddiness, unsteadiness) atau pusing (dizziness). Berdasarkan penyebabnya vertigo dibagi menjadi 2, yaitu vertigo perifer
dan vertigo sentral. Pasien wanita, usia 52 tahun datang dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan memberat sejak 1
hari yang lalu. Keluhan datang tiba-tiba dan dirasakan terus menerus hingga pasien tidak bisa tidur. Pasien merasa
lingkungan di sekitarnya berputar. Pasien merasa keluhan akan bertambah berat saat berubahposisi dari tidur ke bangun
dan merasa lebih enak jika ia memejamkan mata. Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran komposmentis dan tampak sakit sedang, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92x/menit, pernafasan
20x/menit, dan suhu badan 36,8˚C. Tes vertigo romberg’s sign dengan hasil badan goyah saat mata tertutup, heel to toe
walking test dengan hasil badan goyah dan menyimpang saat berjalan, stepping test dengan hasil badan menyimpang ke
arah kanan, dan past pointing test dengan hasil lengan menyimpang ke arah kanan. Tatalaksana yang diberikan pada pasien
berupa tirah baring, pemantauan tanda vital,infus Ringer Lactat 15 tetes/menit, beta histin tablet 6 mg 3x1,injeksi ranitidin
50 mg 2x1 dan amlodipin tablet 10 mg 1x1.

Kata kunci: hipertensi, pusing berputar, vertigo perifer

Peripheral Vertigo in Woman Aged 52 Years Old with


Uncontrolled Hypertension

Abstract
Vertigo is a common complaint often we seen in clinical practice that described as a spinning, dizziness, unstable or
dizziness. Based on the causes vertigo is divided into two groups, peripheral vertigo and central vertigo. Female patient,
aged 52 years old came with dizziness and became worse from a day before. The dizziness suddenly came and continuously
felt so that the patient couldn’t sleep. Patient felt the environment was spinning round. The dizziness will became worse
especially when the patient was in changing position, fromsleeping to getting up position and felt much better whenthe
eyes were closed. Dizzinessalso accompanied by nausea and vomitus. On physical examination we could find compos
mentis consciousness, blood pressure 140/90 mmHg, pulse 92x/minute, respiratory 20x/min, and body’s temperature
36,8˚C. Romberg's sign vertigo testsresulted with unsteadiness when the eyes were closing, heel-to-toe walking test
resulted with unsteadiness and distorted when the patient was walking, stepping test resulted withright deviation, and past
pointing resulted with deviation to the right arm. Treatments given to the patient were bedrest, vital signs monitoring,
infusion of Ringer lactate 15 drops/minute, 3x1beta histin 6 mg tablet, 2x1 ranitidine 50 mg injection and 1x1 amlodipine
10 mg tablet.

Keywords: dizziness, hypertension, peripheral vertigo

Korespondensi: Roseane Maria V, S.Ked, alamat Jln. Mandala Tengah no. 48 Tomang Jakarta Barat, HP 081271286683,
email roseanemvs@gmail.com

Pendahuluan suatu perasaan hilang keseimbangan, yang


Vertigo adalah keluhan yang sering disebabkan karena alat keseimbangan tidak
dijumpai dalam praktek yang digambarkan dapat memelihara keseimbangan tubuh.1
sebagai rasa berputar, pening, tak stabil Berdasarkan penyebabnya vertigo
(giddiness, unsteadiness) atau pusing dibagi menjadi 2 yaitu vertigo perifer dan
(dizziness). Vertigo dapat dianggap sebagai vertigo sentral. Vertigo sentral etiologi

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|155


Roseane dan Susianti |Vertigo Perifer pada Wanita Usia 52 Tahun dengan Hipertensi Tidak Terkontrol

umumnya karena gangguan vaskuler, pasien tidak rutin minum obat. Sekitar 1 tahun
sedangkan pada vertigo perifer berhubungan yang lalu, pasien pernah merasakan keluhan
dengan manifestasi patologis di serupa. Keluarga pasien tidak ada yang
2
telinga. Prevalensi vertigo di Jermanuntuk usia menderita hal yang sama seperti pasien.
17 hingga 79 tahun adalah 30%, 24% Pada pemeriksaan fisik didapatkan
diasumsikan karena kelainan vestibuler. Di pasien dalam keadaan tampak sakit sedang,
Amerika, prevalensi disfungsi vestibular kesadaran komposmentis, GCS 15 (E4V5M6),
sekitar 35% populasi dengan umur 40 tahun tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92x/menit,
ke atas.3Di Indonesia angka kejadian vertigo RR 20x/menit dan suhu 36,8oC. Pada status
sangat tinggi, pada tahun 2010 dari usia 40 generalis didapatkan hasil dalam batas
sampai 50 tahun sekitar 50% yang merupakan normal. Pemeriksaan neurologis nervus
keluhan nomor tiga paling sering dikeluhkan cranialis VIII vestibular dilakukan tes vertigo
oleh penderita yang datang ke praktek umum, romberg’s sign dengan hasil badan goyah saat
setelah nyeri kepala, dan stroke. Umumnya mata tertutup, heel to toe walking test dengan
vertigo ditemukan sebesar 15% dari hasil badan goyah dan menyimpang saat
keseluruhan populasi dan hanya 4-7% yang berjalan, stepping test dengan hasil badan
diperiksakan ke dokter.4 menyimpang ke arah kanan, dan past pointing
Seringkali pasien dengan vertigo tidak test dengan hasil lengan menyimpang ke arah
peduli dan menganggap remeh keluhan yang kanan. Tes koordinasi telunjuk hidung dalam
dialaminya karena minimnya pengetahuan batas normal dan tes pronasi supinasi juga
tentang vertigo, sehingga tidak semua dalam batas normal.
penderita vertigo sadar akan penyakitnya dan Pemeriksaan laboratorium darah
berobat. Jumlah kasus semakin meningkat lengkap dilakukan pada pasien dengan hasil
tetapi laporan mengenai kasus vertigo masih hemoglobin 10,0 g/dL, leukosit 7900/uL,
jarang dilaporkan. Oleh karena itu penulis trombosit 283.000/uL, GDS 192 mg/dL, ureum
melaporkan kasus vertigo yang terjadi di 19 mg/dL dan kreatinin 0,7 mg/dL. CT-Scan
RSAM. kepala juga dilakukan pada pasien dengan
hasil dalam batas normal.
Kasus Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
Pasien wanita, usia 52 datang dengan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien
keluhan pusing berputar yang dirasakan didiagnosis dengan vertigo perifer dan
memberat sejak 1 hari yang lalu. Keluhan hipertensi grade I.
datang tiba-tiba dan dirasakan terus menerus Tatalaksana umum yang diberikan pada
hingga pasien tidak bisa tidur. Pasien merasa pasien berupa terapi non medika mentosa
lingkungan di sekitarnya berputar. Pasien yang terdiri dari tirah baring dan pemantauan
merasa keluhan akan bertambah berat saat tanda vital. Untuk terapi medikamentosa
pasien berubah posisi dari tidur ke bangun pasien diberikan infus ringer lactat 15
dan merasa lebih enak jika ia memejamkan tetes/menit, beta histin tablet 6 mg 3x1
mata. Keluhan juga disertai dengan mual dan tablet,injeksi ranitidin ampul 50 mg 2x1
muntah. Keluhan telinga berdenging ampul, danamlodipin tablet 10 mg 1x1 tablet.
disangkal. Keluhan gangguan pendengaran
disangkal. Keluhan lemah anggota gerak Pembahasan
badan disangkal, penurunan kesadaran Berdasarkan anamnesis,
disangkal,demam tidak ada, kejang tidak ada, danpemeriksaanfisik yang
pandangan kabur tidak ada, sulit menelan telahdilakukanmakadapatdidiagnosispasienm
tidak ada, keluhan BAK dan BAB disangkal. engalamivertigo perifer. Pada anamnesis
Pasien memiliki riwayat hipertensi tetapi didapatkan keluhan pasien dengan pusing

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|156


Roseane, Fattah, Susianti dan Putu |Vertigo Perifer pada Wanita Usia 52 Tahun dengan Hipertensi Tidak Terkontrol

berputar dan merasa lingkungan di sekitarnya beberapa detik


berputar. palingseringdisebabkanolehvertigoposisional
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan benigna.Dapatdicetuskanolehperubahanposisi
atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan kepala. Palingseringpenyebabnyaidiopatik
sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, (tidakdiketahui),
terutama dari jaringan otonomik yang namundapatjugadiakibatkanoleh trauma di
disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan kepala,
tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit. pembedahantelingaatauolehneuronitis
Perasaan seolah-olah penderita bergerak atau vestibular. Prognosis umumnya baik, gejala
berputar, atau seolah-olah benda di sekitar menghilang secara spontan.7
penderita bergerak atau berputar, yang Episode vertigo yang berlangsung
biasanya disertai dengan mual dan kehilangan beberapa menit atau jam dapat dijumpai pada
keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung penyakit meniere atau vestibulopati berulang.
hanya beberapa saat atau bisa berlanjut Penyakit meniere mempunyai trias gejala
sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita khas, yaitu ketajaman pendengaran menurun
kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, (tuli), vertigo, dan tinitus.
tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun Pada serangan vertigo yang berlangsung
penderita tidak bergerak sama sekali.5 beberapa hari sampai beberapa minggu,
Salah satu klasifikasi vertigo adalah neuronitis vestibular merupakan kelainan
vertigo patologis.Vertigo patologisdibagi yang paling sering dan ditandai dengan gejala
menjadi beberapa bagianyaituvertigo berupa vertigo, nausea, muntah, timbul
sentraldan vertigo perifer. Vertigo sentral mendadak. Gejala ini dapat berlangsung
diakibatkan oleh kelainan padabatang otak selama beberapa hari sampai beberapa
atau pada serebelumdan vertigo perifer minggu. Fungsi pendengaran tidak terganggu
disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam pada neuronitis vestibular. Pada pemeriksaan
atau pada nervus vestibulocochlear (N. VIII).6 fisik mungkin dijumpai nistagmus.
Perbedaan tanda klinis vertigo bedasarkan Pada pasien juga ditemukan
lokasinya dapat dilihat pada tabel 1. keluhanberupa pusing berputar yang terjadi
secara tiba-tiba. Pusing terasa berat sampai
Tabel 1. Perbedaan tanda klinis vertigo vestibular pasien tidak bisa tidur, memberat saat pasien
3
perifer dan sentral. terbangun dari posisi tidur, dan diserta mual
Perifer Sentral
juga muntah.
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan
Derajat vertigo Berat Sedang juga didapatkan tes romberg yang positif saat
Pengaruh gerakan (+) (-) pasien menutup mata, heel to toe walking test
Kepala yang positif menyimpang saat pasien berjalan,
Gejala otonom (++) (-) unterberger test yang positif menyimpang ke
Gangguan (+) (-) sebelah kanan, dan past pointing test yang
Pendengaran positif menyimpang ke sebelah kanan. Pada
pemeriksaan tidak ditemukan adanya kelainan
Vertigo periferberdasarkan lamanya pada fungsi sistem pendengaran.Pemeriksaan
serangan dibagi menjadi episode vertigo yang fisik meliputi pemeriksaan neurologis,
berlangsung beberapa detik, episode vertigo pemeriksaan leher, dan system
yang berlangsung beberapa menit atau kardiovaskular.Pemeriksaan nervus kranialis
jamdan serangan vertigo yang berlangsung penting untuk mencari tanda paralisis, tuli
beberapa hari sampai beberapa sensorineural, nistagmus.8Romberg’s
minggu.Episode vertigo yang berlangsung signdapat dilakukan pada pasien dengan

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|157


Roseane dan Susianti |Vertigo Perifer pada Wanita Usia 52 Tahun dengan Hipertensi Tidak Terkontrol

keluhan vertigo. Padakelainan untukmenjagakondisipasien agar


vestibuler,hanyapada mata tetapstabil.Terapimedikamentosa yang
tertutupbadanpenderita akan diberikanadalahpemberiancairaninfusberupa
bergoyangmenjauhigaristengah,kemudiankem RL XV gtt/menit, beta histine 6 mg 2x1 tab,
balilagi, sedangkan pada mata ranitidin ampul 50 mg 2x1, dan amlodipine 10
terbukabadanpenderitatetaptegak. mg 1x1 tab. Cairan yang diberikan adalah
Padakelainanserebelerbadanpenderita akan cairan isotonis seperti 0,9% salin dengan
bergoyangbaikpada mata tujuan menjaga euvolemi. Tekanan vena
9
terbukamaupunpada mata tertutup. Heel-to- sentral dipertahankan antara 5-12 mmHg.
Toe Walking Testpada vertigo perifer juga Pada umumnya, kebutuhan cairan 30
akan memberikan hasil berupa penyimpangan mL/kgBB/hari (parenteral maupun enteral).
saat berjalan ke arah lesi.Unterberger's Keseimbangan cairan diperhitungkan dengan
Sstepping Testpadakelainan mengukur produksi urin sehari ditambah
vestibuler,posisipenderita akan dengan pengeluaran cairan yang tidak
menyimpang/berputarkearahlesidengangerak dirasakan (produksi urin sehari ditambah 500
ansepertiorangmelemparcakram,kepala dan ml untuk kehilangan cairan yang tidak tampak
badanberputarkearahlesi, dan ditambah lagi 300 ml/oC pada penderita
kedualenganbergerakkearahlesidenganlengan panas).12
padasisilesiturun dan yang lainnyanaik. Pasien diberikan beta histin tablet 6 mg
Keadaan ini biasanya disertai nistagmus 3x1 tablet yang merupakan obat golongan
dengan fase lambat ke arah lesi.Past-pointing antihistamin. Antihistamin yang dapat
Test (Uji Tunjuk Barany pada kelainan meredakan vertigo seperti obat
vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin,
penderita ke arah lesi.10 siklisin. Antihistamin yang mempunyai anti
Pemeriksaan laboratorium darah vertigo juga memiliki aktivitas anti-kholinergik
lengkap dilakukan pada pasien dengan hasil di susunan saraf pusat. Efek samping yang
hemoglobin 10 g/dL, leukosit 7.900/uL, umum dijumpai ialah sedasi
trombosit 283.000/uL, GDS 192 mg/dL, ureum (mengantuk).Pada penderita vertigo yang
19 mg/dL dan kreatinin 0,7 mg/dL. CT-Scan berat, efek samping ini memberikan dampak
kepala juga dilakukan pada pasien dengan yang positif. SenyawaBetahistin (suatuanalog
hasil dalam batas normal. Pemeriksaan lab histamin) yang dapatmeningkatkansirkulasi di
yang meliputi pemeriksaan elekrolit, gula telingadalam,
darah, dan fungsi tiroid dapat membantu dapatdiberikanuntukmengatasigejalavertigo.
menentukan etiologi vertigo. Pemeriksaan Efek samping Betahistin ialah gangguan di
radiologi sebaiknya dilakukan pada pasien lambung dan sesekali timbul “rash” di
dengan vertigo yang memiliki tanda dan gejala kulit.Betahistin Mesylate (merislon) 6 mg
neurologis dan tuli unilateral yang progresif. diberikan 1-2 tablet, 3 kali sehari, per
MRI kepala mengevaluasi struktur dan oral.Betahistin HCl (Betaserc) 8 mg, diberikan
integritas batang otak, serebelum, 1 tablet, 3 kali sehari, per oral (maksimum 6
periventricular white matter, dan kompleks tablet).13
nervus VIII.11 Pemberian Ranitidin sebagai antagonis
Terapi yang H2 bertujuan untuk mencegah terjadinya
diberikanpadapasieniniterdiridarinon stress ulcer. Untuk mencegah timbulnya
medikamentosa, perdarahan lambung, sitoprotektor atau
medikamentosasertafisioterapi. Terapinon penghambat reseptor H2 perlu diberikan.
medikamentosaberupabedrestdan Tidak ada perbedaan hasil antara pemberian
pemantauantanda vital penghambat reseptor H2, sitoprotektor agen

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|158


Roseane, Fattah, Susianti dan Putu |Vertigo Perifer pada Wanita Usia 52 Tahun dengan Hipertensi Tidak Terkontrol

ataupun inhibitor pompa proton. Antasida terhadapkeseimbangantubuhpadapasien


tidak perlu diberikan pada profilaksis stress vertigo di RS SitiKhodijahSepanjang. RS
ulcer. Pemberian obat-obatan seperti NSAID SitiKhodijahSepanjang: JawaTimur; 2010.
dan kortikosteroid, serta makanan/minuman 5. Wilkinson I, Lennox G. Essential
yang bersifat iritatif terhadap lambung neurology. Edisike-4.
(alkohol,rokok,cuka) perlu dihindari.14 USA:MassachusettsBlackwell Publishing;
Pasien juga diberikan antihipertensi 2005.
golongan calcium channel blocker berupa 6. Marrill KA. Central vertigo. Central
amlodipine tablet 1x10 mg. Hal ini sesuai vertigo. USA: Medscape; 2011[diakses
dengan rekomendasi yang telah diberikan pada tanggal 10 Agustus 2016]. Tersedia
oleh JNC 8 yaitu ada populasi umum yang dari:
bukan berasal dari ras berkulit hitam, emedine.medscape.co/article/794789-
termasuk yang menderita diabetes, terapi overview.
antihipertensi awal sebaiknya termasuk 7. SwartzR, Longwell P. Treatment of
diuretika tipe tiazide, calcium channel vertigo. J Am Fam Physician.2005;
blocker, ACE inhibitor, atau penghambat 71(6):1115-22.
reseptor angiotensin.15 8. Lempert T, Neuhauser H. Epidemiology of
vertigo, migraine and vestibular migraine.
Simpulan J Neurol. 2009; 25:333-8.
Diagnosis vertigo perifer juga hipertensi 9. Labuguen RH. Initial evaluation of vertigo.
grade 1 dan intervensi yang dilakukan pada Am Fam Physician. 2006;73(2):244-51.
kasus ini telah sesuai dengan beberapa 10. Akbar M. Diagnosis vertigo. Makassar:
literatur. Penatalaksanaan vertigo dan Universitar Hassanudin;2013.
hipertensi dapat berupa penatalaksanaan 11. Antunes MB. CNS causes of vertigo. 2016.
umum dan medikamentosa yang disesuaikan Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016.
dengan keadaan pasien. 12. Kelompok Studi Stroke PERDOSSI.
Guidelinestroke. Jakarta: PERDOSSI;
Daftar Pustaka 2011.
1. Sidharta P, Mardjono M. 13. Chain TC. Practical neurology:approach to
Neurologiklinisdasar.Jakarta: Dian Rakyat; the patient with dizziness and vertigo.
2009. Edisi ke-3. USA: Illnois Wolter Kluwer
2. Dewanto G, Suwono WJ, Riyanto B, Lippincot William and Wilkinson; 2009.
Turana Y. 14. Laine L. Gastrointestinal bleeding. Dalam:
Panduanpraktisdiagnosisdantatalaksanap Fauci AS, et al. Harrison’s principles of
enyakitsaraf. Jakarta: internal medicine. Edisi ke-17. Volume
PenerbitBukuKedokteran EGC; 2009. ke-1.USA: McGraw-Hill Companies; 2008.
3. Grill E, Muller M, Brandt M. Vertigo and 15. James PA. Evidence based guideline for
dizziness: challenges for epidemiological the management of high blood pressure
research. OA Epidemiology. 2013;1(2):12. in adults. USA: American Medical
4. Sumarilyah E. Penelitianpengaruhsenam Association;2014.
vertigo

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|159

Anda mungkin juga menyukai