Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fernando Ganda Parulian Panggabean

Nim : 4183351010
Kelas : Pendidikan IPA B 2018
Mata Kuliah : Anatomi dan Fisiologi Makhluk Hidup
Dosen Pengampu : Dr. Erlintan Sinaga, M.Kes

1. Ceritakan tentang nefron !


Jawab : Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri dari tubulus
kontortus proximal,tubulus kontortus distal dan duktus koligentes.Masing-masing
ginjal manusia terdiri dari kurang lebih 1 juta nefron,masing-masing mampu
membentuk urin setiap nefron terdiri dari komponen vaskuler dan komponen
tubulus. Begitu juga merupakan penyusun utama ginjal yang berperan penting
dalam proses penyarinagn darah.Bentuknya terdiri dari komponen penyaring /
badan Malpighi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran /tubulus.Tiap badan
Malpighi itu mendukung gulungan kapiler darah yaitu glomerulus yang berada
dalam kapsula bowman.Disinilah, proses penyaringan darah dimulai.

2.Bagaimana mekanisme pemekatan dan pengenceran yang dilakukan oleh


tubuli ginjal?
Jawab :
A. Proses Terjadinya Pengenceran Urin
Di pengaruhi oleh ADH (anti duretik hormon) dan aldosteron.ADH dan
aldosteron menyebabkan meningkatnya permeabilitas tubulus sehingga
akanmeningkatkan reabsorsi air. Hal ini akan menyebabkan volume urin
menurun.Apabila ADH jumlahnya menurun, maka reabsorsi air menurun
akibatnya jumlah urin meningkat.

Hal-hal yang menyebabkan ADH naik.:


1) Maningkatkan asmolalitas plasma
2) Penurunan volume dan tekanan darah

Hal-hal yang menyebabkan ADH turun:


1) Penurunan asmolalitas plasma
2) Peningkatan volume dan tekanan darah

Ini diatur oleh sistem autoregulasi ginjal, yaitu melalui tubuloglomerular feedback
pada jukstaglomerolus terutama pada makula densa di tubulus distal yang
menimbulkanvasokonstriksi dan vasodilatasi kapiler afferen dan efferen, yang
akan mempertahankan lajufiltrasi tetap normal pada MAP antara 70 - 160
mmHg. Namun perubahan tekanan darah akanmenyebabkan produksi urin
yang meningkat walaupun laju filtrasi tetap normal, karena
adanyamekanisme reabsorpsi dan sekresi dari tubulus ginjal.

B. Proses Terjadinya Pemekatan Urine


Apabila permeabilizas terhadap air tinggi, maka sewaktu bergerak ke
bawah melalui interstisiumyang pekat, air akan berdifusi keluar duktus
pengumpul dan kembali ke dalam kapiler peritubulus. Hasilnya adalah penurunan
ekskresi air dan pemekatan urin. Sebaliknya apabila permeabilizas terhadap air
rendah, maka air tidak akan berdifusi keluar duktus pengumpulmelainkan akan
diekskresikan melalui urin, urin akan encer.
Permeabilizas duktus pengumpul terhadap air ditentukan oleh kadar
hormone hipofisis Posterior,hormon antidiuretik (ADH), yang terdapat di dalam
darah. Pelepasan ADH dari hipofisis posterior meningkat sebagai respons
terhadap penurunan tekanan darah atau peningkatanosmolalitas ekstrasel
(penurunan konsentrasi air). ADH bekerja pada tubulus pengumpul untuk
meningkatkan permeabilizas air. Apabila tekanan darah rendah, atau osmolalitas
plasma tinggi,maka pengeluaran ADH akan terangsang dan air akan direasorbsi ke
dalam kapiler peritubulussehingga volume dan tekanan darah naik dan osmolalitas
ekstrasel berkurang. Sebaliknya,apabila tekanan darah terlalu tinggi atau cairan
ekstrasel terlalu encer, maka pengeluaran ADHakan dihambat dan akan lebih
banyak air yang diekskresikan melalui urin sehingga volume dantekanan darah
menurun dan osmolalitas ekstrasel meningkat.

3. Bagaimana tubuh memepertahankan volume cairan ekstraselnya


Jawab :
 Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output)
air.Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap,maka
harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam
tubuh.hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen
dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.
Water turnover dibagi dalam:
1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan
luar; dan
2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen
seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.
 Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti halnya keseimbangan air,
keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam
sama dengan keluarannya.Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak
pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai
dengan kebutuhannya.Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai
dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan.Kelebihan garam
yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan
keseimbangan garam.
Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:
- mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).
- mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal
Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan
mengontrol tekanan darah.Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur
reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting.Retensi
Na+ meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan volume plasma dan
menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri.Selain sistem Renin-Angiotensin-
Aldosteron,Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan
reabsorbsi natrium dan air.Hormon ini disekresi leh sel atrium jantung jika
mengalami distensi peningkatan volume plasma.Penurunan reabsorbsi natrium
dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine sehingga mengembalikan
volume darah kembali normal.

4. Bagaimana terjadinya urine primer?


Jawab :
Untuk menghasilkan urine primer:
urine primer/filtrat glomerulus adalah hasil dari proses filtrasi yang terjadi di
glomerulus,pada proses ini darah masuk kedalam glomerulus dan disaring,sehabis
disaring,darah masuk ke kapsula bowman menuju tubulus kontortus proksimal
(TKP).

5. Diuresis ada berapa macam? Jelaskan!


Jawab :
Diuresis merupakan keadaan dimana urin meningkat jumlahnya yang
disebabkan oleh mekanisme diuresis air dan diuresis osmotik. Urin dikatakan
dalam keadaan normal adalah bila warna kuning pucat/ambar, bau beraroma
sesuai zat- zat dalam makanan. Urin dalam keadaan abnormal, misalnya
Proteinuria (Albuminuria), gukosuria, fruktosuria, galaktosuria, pentosuria,
adanya benda keton, bilinibin, darah, dalam pernapasan dan konsentrasi plasma
HCo, diatur oleh ginjal.

6. Apa yg kamu ketahui tentang detrusor!


Jawab :
Dalam kandung kemih, terdapat lapisan jaringan otot yang memanjang di
tengah dan melingkar disebut sebagai detrusor dan berfungsi untuk
mengeluarkan urine. Kandung kemih atau buli-buli merupakan organ
berongga yang terdiri atas 3 lapisan otot detrusor yang saling beranyaman. Ia
terletak tepat di belakang pubis di dalam rongga pelvis.

7. Ceritakan tentang mekanisme berkemih !


Jawab :
Mekanisme Berkemih:
Proses berkemih normal memerlukan koordinasi proses fisiologik
berurutan yang dibagi menjadi 2 fase, yaitu: fase penyimpanan dan fase
pengosongan. Proses ini melibatkan mekanisme volunter dan involunter karena
secara anatomis sistem saluran kemih bagian  bawah mendapatkan innervasi dari
serabut saraf aferen yang berasal dari vesica urinaria dan uretra serta serabut saraf
eferen berupa sistem parasimpatik, simpatik, dan somatik. Spincter urethra
external dan otot dasar panggul berada di bawah kontrol volunter yang
diperantarai oleh N. pudendus, sedangkan m. detrusor vesicae dan spinchter
urethra interna berada dibawah control sistem saraf otonom, yang mungkin
dimodulasi oleh korteks otak.
Pada fase pengisian (penyimpanan) , akan timbul sensasi berkemih
pertama kali timbul pada saat volume vesica urinaria terisi antara 150-350 ml dari
kapasitas normal sekitar 300-600 ml. Pada keadaan ini, serabut aferen dari
dinding vesica urinaria menerima impuls regangan (  stretch receptor ) yang
dibawa oleh N. pelvicus ke corda spinalis S2-4 (Nucleus intermediolateralis cornu
lateralis medulla spinalis/NILCLMS S2-4) dan diteruskan sampai ke pusat saraf
cortikal dan subcortikal (ganglia basalis dan cerebellum) melalui tractus
spinothalamicus. Sinyal ini akan memberikan informasi kepada otak tentang
volume urin dalam vesica urinaria. Pusat subcortikal menyebabkan m. detrusor
vesica urinaria berelaksasi dan m. spinchter uretra interna berkontraksi akibat
peningkatan aktivitas saraf simpatis yang berasal dari NILCLMS Th10-L2  yang
dibawa oleh N. hipogastricus sehingga dapat mengisi tanpa menyebabkan
seseorang mengalami desakan berkemih. Ketika  pengisian vesica urinaria
berlanjut, rasa pengembangan vesica urinaria disadari, dan pusat cortical (pada
lobus frontalis) bekerja menghambat pengeluaran urin.
Pada saat vesica urinary terisi penuh dan timbul keinginan untuk
berkemih, dimulailah fase pengosongan, timbul stimulasi sistem parasimpatik
yang berasal dari NILCLMS S2-4 dan di  bawa oleh N. eregentes, menyebabkan
kontraksi otot m. detrusor vesicae. Selain itu terjadi inhibisi sistem simpatis yang
menyebabkan relaksasi spinchter urethra interna. Miksi kemudian terjadi jika
terdapat relaksasi spinchter urethra externa akibat penurunan aktivitas serabut
saraf somatik yg dibawa oleh N. pudendus dan tekanan intra vesical melebihih
tekanan intraurethra.

8. sebutkan beberapa unsur-unsur abnormal pada urin dan apa


penyebabnya?
Jawab :
 Protein, proteinuria (albuminaria) yaitu adanya albumin dan globulin
dalam urine dengan konsentrasi abnormal.
Penyebab: karena penyakit pada glomerulus, peningkatan kuantitas
protein dalam serum (proteinuria melimpah), dan tingkat absorpsi ulang
yang rendah pada tubulus proksimal (sindrom Fanconi).
 Glukosa, glukosuria tidak tetap dapat ditemukkan setelah stress emosi
(pertandingan atletik yang menegangkan).
Penyebab: sintoma hiperglisemia yang tidak mendapatkan perawatan
dengan baik, walaupun gangguan instriksik pada ginjal kadang-kadang
juga dapat menginduksi glikosuria.

Anda mungkin juga menyukai