Anda di halaman 1dari 12

Lembar Kerja Peserta Didik

Bilangan Oktan, Dampak Pembakaran, dan Petrokimia

Kegiatan 1

Kalian tentunya pernah mengunjungi tempat seperti gambar di atas. Pastinya


kalian sudah mengetahui bahwa tempat tersebut adalah tempat mengisi bahan bakar
kendaraan bermotor. Tapi pernahkah kalian memperhatikan tugu yang ada di depan
SPBU tersebut. Pada tugu itu terdapat tulisan beberapa produk yang dijual di SPBU,
seperti solar, premium, bio pertamax dan pertamax plus. Sebenarnya premium, bio
pertamax dan pertamax plus masih tergolong satu jenis yaitu jenis bensin (gasolin). Coba
kalian perhatikan lagi dengan teliti, dibelakang produk bio pertamax terdapat tulisan
angka “92” dan pada produk pertamax plus terdapat angka “95”. Selain itu, jenis
kendaraan yang menggunakan bahan bakar premium berbeda dengan kendaraan yang
menggunakan bio pertamax dan pertamax plus.

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 2


Menurut kalian masalah apa yang
muncul dari fenomena diatas ?
rumuskan masalah tersebut dalam
bentuk pertanyaan !.

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Perkirakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang


telah kalian dibuat!

.....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
.........
Dari hasil penelusuran yang telah kamu lakukan jawablah pertanyaan dibawah ini.

1. Apa yang dimaksud dengan bilangan oktan ?

Jawab :

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 3


2. Apa arti angka “92” dan “95” pada kedua produk pertamax pada fenomena di atas ?

Jawab:

3. Dari ketiga produk bensin (Premium, bio pertamax dan pertamax plus) menurut kalian
manakah yang kualitasnya paling bagus ? Jelaskan alasannya!

Jawab :

4. Bilangan oktan suatu bensin adalah 90, tentukan persentase isooktana dan n-heptana
dari bensin tersebut !

Jawab:

5. Bagaimana cara meningkatkan mutu (bilangan oktan) suatu bensin ?

Jawab:

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 4


6. Apa yang dimaksud dengan zat aditif, dan berikan contohnya!

Jawab:

Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil kegiatan diatas?.


Tuliskan kesimpulanmu dibawah ini!

...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
......................................................

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 5


Kegiatan 2
Bacalah artikel berita berikut:

Tragedi Tumpahan Minyak Pertamina di Karawang, Horor bagi Manusia


dan Lingkungan
oleh Lusia Arumingtyas dan Della Syahni [Jakarta] di 30 July 2019

Tragedi lingkungan kembali terjadi pada 12 Juli 2019. Tumpahan minyak dan
gelembung gas Pertamina menyebar di laut utara Jawa, di lokasi pengeboran lepas laut milik
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Karawang, Jawa Barat.
Bencana tumpahan minyak Pertamina, bukan kali pertama.

Hingga kini, dampak kebocoran terjadi di Karawang, meluas sampai Bekasi, bahkan
sudah ke Kepulauan Seribu. Berdasarkan data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
(Kiara) mengatakan, ada sembilan desa yang dekat tumpahan minyak, yakni, Desa Camara,
Kecamatan Cibuaya; Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes; Desa Petok Mati, Kecamatan
Cilebar. Kemudian, Desa Sedari, Kecamatan Pusaka Jaya; Pantai Pakis, Kecamatan Batu
Jaya; Desa Cimalaya; Pasir Putih, Kecamatan Cikalong; Ciparage, Kecamatan Tempuran dan
Tambak Sumur, Kecamatan Tirtajaya.

MR Karliansyah, Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencemaran Kementerian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, sejak Sabtu tim KLHK sudah di lapangan.
”Saat ini Pertamina masih fokus penghentian semburan dan pengendalian dampak pada
masyarakat,” katanya.

Hingga Minggu (28/7/19), ada delapan desa terdampak cemaran minyak, dua desa di
Kabupaten Bekasi dan enam desa di Kabupaten Karawang. Hingga kini, pembersihan masih
berlangsung. ”Kami mengawal mereka untuk percepatan penghentian semburan dan
pengendalian dampak kepada masyarakat,” katanya.

Sumber : https://www.mongabay.co.id/2019/07/30/tragedi-tumpahan-minyak-pertamina-di-
karawang-horor-bagi-manusia-dan-lingkungan/

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 6


Berdasarkan artikel berita di atas, jawablah pertanyaan berikut.

1. Apa penyebab dari pencemaran lingkungan di atas ?

Jawab:

2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari kejadian tersebut?

Jawab :

3. Bagaimana cara mengatasi dampak dari kondisi tersebut?

Jawab :

Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui fraksi-fraksi hasil pengolahan


minyak bumi. Tahukah Anda, digunakan untuk apa sajakah produk-produk yang dapat
diperoleh dari pengolahan fraksi-fraksi minyak bumi? Anda akan mengetahuinya jika
melakukan kegiatan berikut.

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 7


Amati produk-produk hasil pengolahan minyak bumi yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Carilah informasi mengenai kegunaan dan dampaknya bagi
lingkungan, kemudian lengkapi tabel berikut berdasarkan informasi yang anda peroleh.
Produk Kegunaan Dampak bagi lingkungan

Gas elpiji

Minyak tanah

Bensin

Solar

Pelumas

Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.

1. Jelaskan perbedaan memasak menggunakan gas LPG dan menggunakan minyak tanah.

Jawab:

2. Apakah dampak dari penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar?

Jawab:

3. Kendaraan bermotor atau alat transportasi pada umumnya menggunakan bahan bakar
minyak bumi. Saat ini, jumlah alat transportasi semakin bertambah, tetapi bahan bakar
yang tersedia semakin berkurang. Apakah saran Anda untuk mengatasi masalah
tersebut?

Jawab :

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 8


Kegiatan 2
Bacalah artikel berita berikut:

Minyak Pelumas dari Botol Plastik Bekas

Percayakah Anda jika suatu saat nanti botol plastik bekas dapat digunakan sebagai
bahan baku pembuatan minyak pelumas untuk kendaraan bermotor? Jika tidak percaya,
tanyakan saja pada Stephen J. Miller, Ph.D., seorang ilmuwan senior dan konsultan
peneliti di Chevron. Bersama rekanrekannya di pusat penelitian Chevron Energy
Technology Company, Richmond, California, Amerika Serikat dan University of
Kentucky, ia berhasil mengubah limbah plastik menjadi minyak pelumas.
Bagaimana caranya?
Sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam menjalankan
aktivitasnya. Berdasarkan data Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat,
pada tahun 2001, penduduk Amerika Serikat menggunakan sedikitnya 25 juta ton plastik
setiap tahunnya. Belum ditambah pengguna plastik di negara lainnya. Bukan suatu yang
mengherankan jika plastik banyak digunakan. Plastik memiliki banyak kelebihan
dibandingkan bahan lainnya. Secara umum, plastik memiliki densitas yang rendah,
bersifat isolasi terhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan
suhu terbatas, serta ketahanan bahan kimia yang bervariasi. Selain itu, plastik juga ringan,
mudah dalam perancangan, dan biaya pembuatan murah.
Sayangnya, di balik segala kelebihannya, limbah plastik menimbulkan masalah
bagi lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam
tanah. Untuk mengatasinya, para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin
ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan. Salah satunya dengan cara
mendaur ulang limbah plastik. Namun, cara ini tidaklah terlalu efektif. Hanya sekitar 4%
yang dapat didaur ulang, sisanya menggunung di tempat penampungan sampah.
Mungkinkah tumpukan sampah plastik ini dapat diubah menjadi minyak pelumas?
Masalah itulah yang mendasari Miller dan rekan-rekannya melakukan penelitian ini.
Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat merupakan jenis plastik polietilena.
Ada dua jenis polietilena, yaitu high density polyethylene (HDPE) dan low density
polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol plastik minuman,
sedangkan LDPE untuk kantong plastik. Dalam penelitiannya yang akan dipublikasikan
dalam Jurnal American

(Sumber: www.chem-is-try.org)

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 9


Berdasarkan artikel berita di atas, jawablah pertanyaan berikut.

1. Jelaskan tentang karakteristik dari plastik?

Jawab:

2. Apa saja dampak pencemaran limbah plastik bagi lingkungan?

Jawab :

3. Bagaimana cara mengatasi masalah pencemaran limbah plastik?

Jawab :

4. Jelaskan tentang jenis plastik yang saat ini digunakan oleh masyarakat?

Jawab :

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 10


Selain sebagai bahan bakar, minyak bumi dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan produk-produk lainnya. Produk-produk dari minyak bumi tersebut
dinamakan petrokimia. Agar lebih memahami tentang industri petrokimia, lengkapi
tabel berikut.
Bahan Baku Asal Fraksi Minyak Bumi Produk yang Dihasilkan

Senyawa Alkena

Senyawa Benzena
dan Turunannya
(aromatik)

Gas Sintetis

Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.


1. Tuliskan apa saja produk petrokimia yang dapat anda temukan di sekitar anda?

Jawab:

2. Usulkan cara mengubah limbah plastik menjadi minyak pelumas?

Jawab:

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 11


Ringkasan Materi

A. Fraksi-fraksi Minyak Bumi


Minyak mentah (crude oil) yang diperoleh dari hasil pengeboran minyak bumi
belum dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk berbagai keperluan secara langsung. Hal
itu karena minyak bumi masih merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon,
khususnya komponen utama hidrokarbon alifatik dari rantai C yang sederhana/pendek
sampai ke rantai C yang banyak/panjang, dan senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon.
Untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon, maka pada minyak
mentah ditambahkan asam dan basa.
Minyak mentah yang berupa cairan pada suhu dan tekanan atmosfer biasa,
memiliki titik didih persenyawan-persenyawaan hidrokarbon yang berkisar dari suhu yang
sangat rendah sampai suhu yang sangat tinggi. Dalam hal ini, titik didih hidrokarbon
(alkana) meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya. Dengan
memperhatikan perbedaan titik didih dari komponen-komponen minyak bumi, maka
dilakukanlah pemisahan minyak mentah menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses
distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah proses distilasi (penyulingan) dengan
menggunakan tahap-tahap/fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih campuran yang
diinginkan, sehingga proses pengembunan terjadi pada beberapa tahap/beberapa fraksi tadi.
Cara seperti ini disebut fraksionasi.
Setelah melalui proses fraksionasi, selanjutnya minyak bumi diolah melalui proses
pengolahan tahap kedua. Tahap ini merupakan pengolahan lanjutan dari hasil-hasil unit
pengolahan tahapan pertama, yaitu fraksionasi. Pada tahap ini, pengolahan ditujukan untuk
mendapatkan dan menghasilkan berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan
bakar minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan mutu yang lebih baik, yang sesuai
dengan permintaan konsumen atau pasar. Pada pengolahan tahap kedua, terjadi perubahan
struktur kimia yang dapat berupa pemecahan molekul (proses cracking), penggabungan
molekul (proses polymerisasi, alkilasi), atau perubahan struktur molekul (proses reforming).

B. Mutu Bensin

Kualitas bensin ditentukan berdasarkan bilangan oktan, yaitu angka yang


menunjukkan persentase isooktana dalam bensin. Bilangan oktan 100 berarti bensin tersebut
setara dengan isooktana murni dalam hal sifat pembakaran. Sedangkan bilangan oktan 0
berarti bensin tersebut setara dengan n-heptana murni. Bilangan oktan 90 berarti bensin
tersebut terdiri dari 90% isooktana dan 10% n-heptana. Semakin tinggi bilangan oktan,
semakin baik kualitas bensin tersebut. Bensin premium memiliki bilangan oktan 88, dan
bensin super memiliki bilangan oktan 98. Dimungkinkan diperoleh bilangan oktan lebih
dari 100 karena beberapa senyawa memiliki karakteristik bakar lebih baik daripada
isooktana.

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 12


Penambahan zat aditif ke dalam bensin bertujuan untuk mengurangi ketukan dan
meningkatkan bilangan oktan. Beberapa zat aditif yang biasa digunakan dan memiliki
bilangan oktan lebih dari 100 yaitu benzena, t-butilalkohol [(CH3)3COH], dan t-butil metil
eter [(CH3)3COCH3]. Terkadang digunakan juga campuran zat aditif dalam bensin bertimbal
yaitu etilfluid: 65% tetraetil timbal [(CH3CH2)4Pb], 25% 1,2-dibromoetana (BrCH2CH2Br),
dan 10% 1,2-dikloroetana (ClCH2CH2Cl). Senyawa-senyawa hidrokarbon yang telah
terhalogenasi tersebut bermanfaat untuk mengubah timbal yang dihasilkan pada
pembakaran bensin menjadi timbal (II) bromida (PbBr2) yang mudah menguap agar mudah
dibuang bersama gas buang lainnya. (Arifatun, 2009)

MINYAK BUMI – PRIYO AGUNG NUGROHO 13

Anda mungkin juga menyukai