$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
ABSTRACT
This research is aimed at finding out the influence of total population toward capital
expenditure trough local revenues, general allocation fund as an intervening variable in
Regencies/Towns in South-Sumatera Provinces. This research used secondary data,
obtained from Central Bureau of Statistics and Directorate General of Financial
Considerations, 2014-2016. The population of this research was 11 regencies/town in
South-Sumatera Province. The techniqnue of analyzing the data was through descriptive
statistics, simple liner regression, hypothesis test (Ttest), determination analysis and
correlation as well as path analysis and sobel test. The result showed that total population
had positive significant influence toward capital expenditure, and had no significant
influence toward fund alloction through local revenues as an intervening variable. In
practice, total population had negative,not significant influence toward general fund
allocation, and total population had positive influence of capital expenditure toward
specific fund allocation as an intervening variable.
Keywords: Total Population, Capital Expenditure, Local Revenues, General and Specific
Fund Allocation
Daerah diharapkan mampu menggali juta jiwa tahun 2014 dan memiliki 17
sumber-sumber keuangan khususnya kabupaten/kota. Artinya Provinsi
untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Sumatera Selatan mempunyai anggaran
pemerintahan dan pembangunan belanja daerah yang cukup besar untuk
didaerahnya melalui Pendapatan Asli memenuhi kebutuhan sarana dan
Daerah (PAD). prasarana bagi kelancaran tugas
Pendapatan daerah terdiri atas pemerintah maupun untuk fasilitas publik.
pendapatan asli daerah, dana perimbangan Penelitian yang dilakukan oleh Aziz
dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. dan Ririn Wulandari (2013) yang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah menyatakan bahwa kepadatan penduduk
penerimaan yang diperoleh Pemerintah secara statistik tidak berpengaruh
Daerah dari sumber-sumber dalam signifikan terhadap belanja modal karena
wilayahnya sendiri yang dipungut ketidakmerataan kepadatan penduduk
berdasarkan Peraturan Daerah (Siregar, dengan kapasitas fiskal daerahnya,
2015: 31). Sektor pendapatan daerah sehingga pemerintah Provinsi harus
memegang peran yang sangat penting, memprioritaskan program mereka
karena melalui sektor ini dapat dilihat berdasarkan karakteristik wilayah mereka.
sejauh mana suatu daerah dapat Hal ini berbeda dengan penelitian yang
membiayai kegiatan pemerintah dan dilakukan oleh Aditya Putra Widiagma
pembangunan daerah. (2015) yang menyatakan bahwa jumlah
Dana Alokasi Umum merupakan penduduk memiliki pengaruh positif
penyangga utama pembiayaan APBD terhadap belanja modal, sehingga semakin
yang sebagian besar terserap untuk tinggi jumlah penduduk pada suatu
belanja pegawai, sehingga belanja untuk daerah, maka belanja modal pada daerah
proyek-proyek pembangunan menjadi tersebut menjadi semakin tinggi. Hal ini
sangat berkurang. Dana Alokasi Khusus berarti terdapat perbedaan hasil penelitian
(DAK) adalah dana yang bersumber dari yang dilakukan oleh Aziz dan Ririn
pendapatan APBN yang dialokasikan Wulandari (2013) dengan penelitian yang
kepada daerah tertentu dengan tujuan dilakukan oleh Aditya Putra Widiagma
untuk membantu mendanai kegiatan (2015).
khusus yang merupakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan )*#+%'%#,!'-)%.%,
daerah (UU No. 23 Tahun 2014 Pasal 1 Teori Pemangku Kepentingan
ayat 48). (Stakeholder Theory)
Jumlah penduduk di suatu provinsi Menurut Mathius (2016: 2-4)
itu sangat berpengaruh terhadap pemangku kepentingan adalah terjemahan
peningkatan belanja daerah. Selain itu dari kata Stakeholder dapat diartikan
rasio belanja modal terhadap jumlah sebagai segenap pihak yang berkaitan
penduduk ini menurut Dirjen dengan isu dan permasalahan yang sedang
Perimbangan Keuangan dalam Deskripsi diangkat. Berdasarkan kekuatan, posisi
dan Analisis APBD 2011, rasio tersebut penting dan pengaruh stakeholder
menunjukkan kecenderungan pola belanja terhadap suatu isu stakeholder dapat
daerah, apakah suatu daerah cenderung dikategorikan kedalam beberapa
mengalokasikan dananya untuk belanja kelompok, yaitu :
yang terkait erat dengan upaya 1.! Stakeholder utama
peningkatan ekonomi, seperti belanja 2.! Stakeholder pendukung (sekundera)
modal. Provinsi Sumatera Selatan 3.! Stakeholder kunci
merupakan salah satu Provinsi yang
memiliki jumlah penduduk sekitar 8,03
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;;+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;7+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;8+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;K+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;L+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;M+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
penduduk (X) berpengaruh positif dan (Constant) 267224.425 59561.148 4.487 .000
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;N+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
4#45 7+785
hubungan jumlah penduduk dengan
t= ( ( *+",//003-0 belanja modal.
64#45 7+9#:7#;;#;
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan
Oleh karena t hitung = 0,341188798 oleh perkalian koefisien (p2 x p3) sebesar
lebih kecil dari t tabel dengan tingkat 1,804 signifikan atau tidak, diuji dengan
signifikansi 0,05 sebesar 2,039, maka Sobel test sebagai berikut :
dapat disumpulkan bahwa koefisien Hitung standar error dari koefisien
mediasi 0,043 tidak signifikan yang indirect effect (Sp2p3)
berarti tidak ada pengaruh mediasi. Sp2p3 = !"# $!%# & ' !%# $!"# & ' $!%# $!"#
Sp2p3 ( )*+12".# )*+*,/.# & ' *+211 # *+%20 # & ' )*+*,/.# )*+%20.#
Sumber : Data yang diolah, 2018 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
variabel Jumlah Penduduk Terhadap
Hasil analisis jalur menunjukkan Belanja Modal Melalui DAK sebagai
bahwa jumlah penduduk dapat Variabel Intervening
berpengaruh langsung ke belanja modal Tabel 3
dan dapat juga berpengaruh tidak Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
langsung yaitu dari jumlah penduduk ke Coefficientsa
besarnya pengaruh tidak langsung harus (Constant) 179184.209 62759.341 2.855 .008
langsung lebih kecil dari koefisien Sumber : Data yang diolah, 2018
hubungan tidak langsung, maka dapat
dikatakan bahwa hubungan yang Hasil analisis jalur menunjukkan
sebenarnya adalah hubungan tidak bahwa jumlah penduduk dapat
langsung. Total pengaruh jumlah berpengaruh langsung ke belanja modal
penduduk ke belanja modal = -0,292 + dan dapat juga berpengaruh tidak
1,804 = 1,512. Karena nilai total pengaruh langsung yaitu dari jumlah penduduk ke
lebih besar dari pengaruh langsung berarti DAK (sebagai variabel intervening) lalu
variabel DAU dapat menjadi variabel ke belanja modal. Besarnnya pengaruh
intervening atau DAU dapat memediasi langsung adalah 0,451 sedangkan
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;O+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
besarnya pengaruh tidak langsung harus ini berarti bahwa semakin tinggi Jumlah
dihitung dengan mengalihkan koefisien Penduduk suatu daerah, maka semakin
tidak langsungnya yaitu (0,243) x (0,290) tinggi pula Belanja Modal yang
= 0,070. Oleh karena koefisien hubungan dikeluarkan pemerintah daerah tersebut.
langsung lebih besar dari koefisien Mengingat bahwa besarnya jumlah
hubungan tidak langsung, maka dapat penduduk akan berhadapan dengan
dikatakan bahwa hubungan yang seberapa cepat kemampuan bertambahnya
sebenarnya adalah hubungan langsung. jumlah alat-alat pemuas kebutuhan serta
Total pengaruh jumlah penduduk ke sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk
belanja modal = 0,451 + 0,070 = 0,521. memenuhi kebutuhan tersebut.
Karena nilai total pengaruh lebih besar Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa
dari pengaruh langsung berarti variabel pemerintah daerah provinsi Sumatera
DAK dapat menjadi variabel intervening selatan perlu mempertimbangkan Jumlah
atau DAK dapat memediasi hubungan Penduduk di daerahnya dalam mengambil
jumlah penduduk dengan belanja modal. keputusan untuk penggunaan belanja
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan modalnya. Dengan diterimanya Ha, maka
oleh perkalian koefisien (p2 x p3) sebesar hasil penelitian ini diperkuat oleh
0,070 signifikan atau tidak, diuji dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiagma
Sobel test sebagai berikut : (2015) yang menyatakan bahwa jumlah
Hitung standar error dari koefisien penduduk memiliki pengaruh positif
indirect effect (Sp2p3) terhadap belanja modal.
Sp2p3 = !"# $!%# & ' !%# $!"# & ' $!%# $!"#
Sp2p3 ( )/+1**.# )*+*/,.# & ' *+*%* # *+0"0 # & ' )*+*/,.# )*+0"0.#
Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap
Sp2p3 = *+***2*/31 & *+***%0*0-31 & *+***/"31"-0%, Alokasi Belanja Modal Melalui PAD
Sp2p3 = *+*"*""1,*,
Sebagai Variabel Intervening
Dari hasil analisis jalur besarnnya
Berdasarkan hasil Sp2sp3 ini kita
pengaruh langsung adalah 0,479
dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
sedangkan besarnya pengaruh tidak
mediasi dengan rumus sebagai berikut :
4#45 7+7=7 langsung harus dihitung dengan
t= ( ( %+"*3,203%%
64#45 7+75755:878 mengalikan koefisien tidak langsungnya
yaitu (0,871) x (0,049) = 0,043.Total
Oleh karena t hitung = 2,307458722 pengaruh jumlah penduduk ke belanja
lebih besar dari t tabel dengan tingkat modal = 0,479 + 0,043 = 0,522. Karena
signifikansi 0,05 sebesar 2,039, maka nilai total pengaruh lebih besar dari
dapat disumpulkan bahwa koefisien pengaruh langsung berarti variabel PAD
mediasi 0,070 signifikan yang berarti ada dapat menjadi variabel intervening atau
pengaruh mediasi. PAD dapat memediasi hubungan jumlah
penduduk dengan belanja modal. Selain
PEMBAHASAN itu dapat dilihat dari nilai uji sobel thitung
Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap 0,341188798 lebih kecil dari ttabel dengan
Alokasi Belanja Modal tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar
2,039, maka dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan nilai koefisien regresi
koefisien mediasi 0,043 tidak signifikan
(0,237) dan thitung> ttabel (3,398 > 2,039) yang berarti tidak ada pengaruh mediasi.
maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
Jika sarana dan prasarana memadai
penduduk (X) berpengaruh positif dan maka masyarakat dapat melakukan
signifikan terhadap alokasi belanja modal
aktivitas sehari-harinya secara aman dan
(Y). Berdasarkan hasil pengujian yang nyaman yang akan berpengaruh pada
menyatakan bahwa Jumlah Penduduk
tingkat produkivitasnya yang semakin
berpengaruh terhadap Belanja Modal, hal
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;<+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 7;J+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 77;+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 777+
!"#$%!&'('%!)*+,#-$!(+./$/('%'!$+0!$+./$1/2&!$1!$+!"#$%!$)'+
3456+78+++$468+++,95:+++8;7<+
.=>?@A9B+ ,9C5@B+ .=>D9D9E+ %=AB@D@F+ &=5@>G@+ 24D@5+ 2=5@59:+ .!0H+ 0!#H+ 0@>+ 0!"+ )=I@?@:+
3@A:@I=5+!"#$%&$"'"(+ 778+