Universitas Jember
Abstrak
Di Indonesia, setiap 100.000 populasi penduduk terdapat sekitar 350-810 orang merupakan
penderita tifoid dan sebanyak 50.000 orang meninggal tiap tahunnya. Demam tifoid atau tifus
merupakan penyakit dari infeksi bakteri Salmonella typhi yang tertular melalui makanan, jari
tangan/kuku, muntah, lalat, dan feses. Infeksi bakteri Salmonella typhi terjadi di usus halus,
sehingga lebih efisien digunakan sediaan farmasetik yang memiliki sistem pelepasan di usus untuk
terapi tifoid. Saat ini, telah dikembangkan tindakan kuratif berupa isolat peptida lumbricin I dari
cacing tanah Jawa (Pheretima javanica) dan kurkumin dari kunyit (Curcuma longa L.) yang aktif
secara farmakologis sebagai agen antibakteri terhadap Salmonella typhi. Selain itu, aktivitas
antioksidan kurkumin juga dapat membantu mencegah terjadinya peradangan usus yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah
menghasilkan inovasi pembuatan sediaan kapsul alginat senyawa lumbricin I dan kurkumin
dengan metode ekstrusi dan ditujukan untuk sistem pelepasan di usus. Modifikasi kapsul lunak
alginat dengan gum arab dapat digunakan sebagai kapsul dengan pelepasan usus, karena alginat
akan membentuk membran gelasi ionotropik dengan mucilago gum arab yang dapat dapat larut
pada pH basa. Oleh karena itu, inovasi enkapsulasi alginat-gum arab senyawa Lumbricin I dan
Kurkumin dapat digunakan sebagai sediaan terapetik bagi penderita tifoid.
Abstract
In Indonesia, every 100,000 population is about 350-810 people suffering typhoid and 50,000
people died each year. Typhoid or typhoid fever is a disease of bacterial infection of Salmonella
typhi infected through food, fingers/nails, vomiting, flies, and feces. The infection occurs in the
small intestine, making it more efficient to use a pharmaceutical preparation with gastrointestinal
targeted drug system. Currently, curative action has been developed in the form of lumbricin I
peptide from Java earthworm (Pheretima javanica) and curcumin from turmeric (Curcuma longa
L.) which is pharmacologically active as an antibacterial agent against Salmonella typhi. In
addition, the antioxidant activity of curcumin can also help prevent the occurrence of intestinal
inflammation caused by Salmonella typhi. The purpose of writing this scientific paper is to produce
innovative preparation of alginate capsules compounds of lumbricin I and curcumin with extrusion
method and is intended for the release system in the intestine. Modification of alginate soft
capsules with gum arab can be used as capsules with intestinal release, since alginate will form
ionotropic gelation membranes with gum arab mucilage which can be soluble at alkaline pH.
Therefore, the innovation of alginate-gum encapsulation of Lumbricin I and Kurkumin compounds
can be used as therapeutic preparations for typhoid patients.
Penyakit Tifoid
Resistensi
Efek samping
1. Diskrasia darah
2. Gangguan saluran pencernaan
3. Reaksi Neurotoksik
4. Reaksi hipersensitif
5. Sindroma kelabu
Kapsulasi
Curcumin Lumbricin I
Alginat-Gum
Arab
Gastrointestinal
release
IV. PEMBAHASAN usus kecil disebut villi. Setiap villus
Gastrointestinal (GI) merupakan tercakup dalam mikrovili, yang
serangkaian organ muskular berongga meningkatkan luas permukaan sebesar 20
yang dilapisi oleh membran mukosa kali lipat.
(selaput lendir). Pada manusia, saluran Tingkat ionisasi memainkan peran
gastrointestinal terutama terdiri dari penting dalam menentukan laju disolusi obat
lambung, usus kecil (duodenum, jejunum, dan permeabilitas pasif di saluran pencernaan,
dan ileum), dan usus besar (sekum, kolon, terutama di usus halus yang merupakan
dan rektum). tempat penyerapan xenobiotik. Oleh karena
Usus kecil dianggap sebagai situs itu, pH di tempat penyerapan (usus)
merupakan faktor penting dalam memfasilitasi
utama penyerapan nutrisi dan xenobiotik. kelarutan dan penyerapan berbagai molekul
Dalam usus kecil, struktur seperti jari-jari yang dapat terionisasi.
kecil yang melapisi permukaan dalam