Anda di halaman 1dari 9

GASTROINTESTINAL TARGETED DRUG: ENKAPSULASI ALGINAT-GUM

ARAB SENYAWA LUMBRICIN I DAN KURKUMIN PADA TERAPI TIFOID


Ifan Arif Maulana, Andrean Roni, Mohammad Thahir

Universitas Jember

Abstrak

Di Indonesia, setiap 100.000 populasi penduduk terdapat sekitar 350-810 orang merupakan
penderita tifoid dan sebanyak 50.000 orang meninggal tiap tahunnya. Demam tifoid atau tifus
merupakan penyakit dari infeksi bakteri Salmonella typhi yang tertular melalui makanan, jari
tangan/kuku, muntah, lalat, dan feses. Infeksi bakteri Salmonella typhi terjadi di usus halus,
sehingga lebih efisien digunakan sediaan farmasetik yang memiliki sistem pelepasan di usus untuk
terapi tifoid. Saat ini, telah dikembangkan tindakan kuratif berupa isolat peptida lumbricin I dari
cacing tanah Jawa (Pheretima javanica) dan kurkumin dari kunyit (Curcuma longa L.) yang aktif
secara farmakologis sebagai agen antibakteri terhadap Salmonella typhi. Selain itu, aktivitas
antioksidan kurkumin juga dapat membantu mencegah terjadinya peradangan usus yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah
menghasilkan inovasi pembuatan sediaan kapsul alginat senyawa lumbricin I dan kurkumin
dengan metode ekstrusi dan ditujukan untuk sistem pelepasan di usus. Modifikasi kapsul lunak
alginat dengan gum arab dapat digunakan sebagai kapsul dengan pelepasan usus, karena alginat
akan membentuk membran gelasi ionotropik dengan mucilago gum arab yang dapat dapat larut
pada pH basa. Oleh karena itu, inovasi enkapsulasi alginat-gum arab senyawa Lumbricin I dan
Kurkumin dapat digunakan sebagai sediaan terapetik bagi penderita tifoid.

Kata kunci : Tifoid, Lumbricin I, Kurkumin, Alginat, Gum-arab.

Abstract

In Indonesia, every 100,000 population is about 350-810 people suffering typhoid and 50,000
people died each year. Typhoid or typhoid fever is a disease of bacterial infection of Salmonella
typhi infected through food, fingers/nails, vomiting, flies, and feces. The infection occurs in the
small intestine, making it more efficient to use a pharmaceutical preparation with gastrointestinal
targeted drug system. Currently, curative action has been developed in the form of lumbricin I
peptide from Java earthworm (Pheretima javanica) and curcumin from turmeric (Curcuma longa
L.) which is pharmacologically active as an antibacterial agent against Salmonella typhi. In
addition, the antioxidant activity of curcumin can also help prevent the occurrence of intestinal
inflammation caused by Salmonella typhi. The purpose of writing this scientific paper is to produce
innovative preparation of alginate capsules compounds of lumbricin I and curcumin with extrusion
method and is intended for the release system in the intestine. Modification of alginate soft
capsules with gum arab can be used as capsules with intestinal release, since alginate will form
ionotropic gelation membranes with gum arab mucilage which can be soluble at alkaline pH.
Therefore, the innovation of alginate-gum encapsulation of Lumbricin I and Kurkumin compounds
can be used as therapeutic preparations for typhoid patients.

Keywords: Typhoid, Lumbricin I, Curcumin, Alginate, Gum-arab.


I. PENDAHULUAN metode ekstruksi dan ditujukan untuk
1.1 Latar Belakang pelepasan di usus.
Di Indonesia, sekitar 350-810 orang dari 1.4 Manfaat
setiap 100.000 penduduk merupakan - Hasil dari karya tulis ilmiah ini
penderita tifoid dan sebanyak 50.000 orang diharapkan akan menciptakan
meninggal tiap tahunnya. Demam tifoid penggunaan produk sediaan kapsul
menyebabkan kematian 3% dari seluruh alginat-gum arab senyawa lumbricin I
kematian di Indonesia. Demam yang terjadi dan kurkumin sebagai upaya terapi
cukup parah disuatu wilayah tetapi hanya tifus.
menimbulkan gejala penyakit yang ringan
pada wilayah yang lain, hal ini berarti ada II. TINJAUAN PUSTAKA
hubungan antara perbedaan wilayah dengan 2.1 Demam Tifoid
tingkat keparahan penyakit. Demam tifoid merupakan suatu infeksi
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan sistemik yang disebabkan oleh Salmonella
karena adanya bakteri Salmonella typhi yang enterica serovar typhi (S. typhi). Secara
menginfeksi dalam usus halus dengan patogenis, masuknya bakteri Salmonella typhi
gambaran demam yang berlangsung lama, ke dalam tubuh manusia terjadi melalui
adanya bakteremia disertai inflamasi yang makanan yang terkontaminasi. Masa inkubasi
dapat merusak usus halus. Penyakit ini dapat demam tifoid kurang lebih 10-14 hari.
tertular melalui makanan, jari tangan/kuku, Sebagian kuman ini akan dimusnahkan dalam
muntah, lalat, dan feses. Infeksi bakteri ini lambung, sebagian lagi lolos masuk ke dalam
terjadi di usus yang dapat menyebabkan usus dan selanjutnya berkembang biak.
radang usus, maka metode terapi yang efektif Salmonella typhi merupakan salah satu
untuk penyakit tifus yaitu sediaan farmasetik bakteri yang termasuk batang Gram
yang memiliki sistem pelepasan di usus. negatif,yang tidak memiliki spora, bergerak
Dewasa ini, telah dikembangkan melalui flagel peritrik, bersifat intraseluler
tindakan kuratif berupa isolat peptida fakultatif dan anerob fakultatif. Ukurannya
lumbricin I dari cacing tanah Jawa (Pheretima berkisar antara 0,7-1,5x2-5 pikometer,
javanica) dan kurkumin dari kunyit (Curcuma memiliki antigen somatik (O), antigen flagel
longa L.) yang aktif secara farmakologis (H) dengan 2 fase dan antigen kapsul (Vi).
sebagai agen antibakteri terhadap Salmonella Bakteri tumbuh pada suasana aerob dan
typhi. Selain itu, aktivitas antioksidan dan fakultatif anaerob, pada suhu 15-41 0C dan pH
antiinflamasi kurkumin juga dapat membantu pertumbuhan 6-8. Salmonella typhi resisten
mencegah terjadinya peradangan usus yang terhadap zat kimia tertentu seperti natrium
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella deoksikolat yang dapat membunuh bakteri
typhi. Oleh karena itu, karya tulis ilmiah ini enterik lain, dengan menghasilkan endotoksin,
dibuat untuk melakukan inovasi pembuatan protein invasin dan MRHA (Mannosa
sediaan kapsul alginate-gum arab senyawa Resistant Haemaglutinin).
lumbricin I dan kurkumin dengan metode Bila respon imunitas humoral mukosa
ekstrusi dan ditujukan untuk sistem pelepasan usus kurang baik maka kuman akan
di usus sebagai terapetik tifoid. menembus sel-sel epitel dan selanjutnya ke
1.2 Rumusan Masalah lamina propria. Kemudian di lamina propria
- Bagaimana modifikasi enkapsulasi bakteri ini berkembang biak dan difagosit oleh
alginat-gum arab sebagai alternatif sel-sel fagosit terutama makrofag. Bakteri
pelepasan senyawa lumbricin I dan dapat hidup dan berkembang biak dalam
kurkumin dalam usus? makrofag dan selanjutnya dibawa ke ileum
1.3 Tujuan (plague peyeri) dan kemudian ke kelenjar
- Mengembangkan inovasi sediaan getah bening mesenterika. Selanjutnya
kapsul alginat-gum arab senyawa melalui duktus torasikus bakteri yang terdapat
lumbricin I dan kurkumin dengan di dalam makrofag ini masuk ke dalam
sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh organ
retikuloendotelial tubuh terutama hati dan gejala lebih berat daripada infeksi primer
limpa. Pada organ-organ ini bakteri tersebut.
meninggalkan sel-sel fagosit dan kemudian 2.2 Lumbricin I
berkembang biak di luar sel atau ruang Pheretima javanica adalah salah satu
sinusoid dan selanjutnya masuk ke dalam cacing yang pada umumnya ditemukan hidup
sirkulasi darah sehingga mengakibatkan di tanah Jawa. Secara morfologis cacing ini
bakteriemia dengan disertai tanda-tanda dan memiliki bentuk tubuh silindris dengan
gejala penyakit infeksi sistemik. panjang tubuh 4-18 cm dan jumlah segmen
Pada minggu pertama setelah melewati 95-100 segmen (Edwards & Lofty, 1977). P.
masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu javanica mengandung peptida lumbricin I
pada awalnya sama dengan penyakit infeksi yang telah diteliti memiliki aktivitas
akut yang lain, seperti demam tinggi yang antibakteri terhadap Salmonella typhi.
berkepanjangan yaitu setinggi 39º C hingga Lumbricin-I memiliki kemampuan
40º C, sakit kepala, pusing, pegal-pegal, menghambat pertumbuhan dan membunuh sel
anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi bakteri gram positif dan gram negatif.
antara 80-100 kali permenit, denyut lemah, Lumbricin I juga aman digunakan sebagai
pernapasan semakin cepat dengan gambaran antipiretik pada penyakit tifus karena
bronkitis kataral, perut kembung dan merasa komponen kimianya tidak menimbulkan efek
tak enak, sedangkan diare dan sembelit silih toksik bagi manusia (Arslan, 2008; Cho, et.al,
berganti. Pada akhir minggu pertama, diare 1998).
lebih sering terjadi. Mekanisme antibakteri peptida
Pada minggu kedua suhu tubuh penderita lumbricin I berbeda dengan antibiotik. Pada
terus menerus dalam keadaan tinggi (demam) antibiotik, kematian bakteri disebabkan
dan terdapat Gejala septikemia yang semakin karena penghambatan jalur metabolik yang
berat yang ditandai dengan keadaan penderita dapat menghasilkan nutrien mikroorganisme
yang mengalami delirium. Umumnya terjadi atau menghambat enzim spesifik yang
gangguan pendengaran, lidah tampak kering, membantu menyusun dinding sel bakteri.
merah mengkilat, nadi semakin cepat Sedangkan pada lumbricin I, adalah dilatasi
sedangkan tekanan darah menurun, diare yang dan membentuk lubang atau pori yang
meningkat dan berwarna gelap, pembesaran merusak dinding sel bakteri, sehingga hal ini
hati dan limpa, perut kembung dan sering dapat menyebabkan sitoplasma sel bakteri
berbunyi,gangguan kesadaran, mengantuk menjadi terpapar dengan lingkungan luar yang
terus menerus, dan mulai kacau jika dapat menyebabkan kematian bakteri (lisis).
berkomunikasi. Mekanisme lumbricin I lebih efektif, karena
Pada minggu ketiga suhu tubuh kemungkinan kecil bakteri untuk resisten
berangsur-angsur turun, dan normal kembali (Arslan, 2008; Cho, et.al, 1998). Selain itu,
di akhir minggu. Hal itu terjadi jika tanpa dalam kasus infeksi sistemik S. typhi,
komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan lumbricin I sekaligus dapat berfungsi sebagai
membaik, gejala-gejala akan berkurang dan immunomodulator dan immunostimulator,
temperatur mulai turun. sehingga dapat mengontrol dan meningkatkan
Minggu keempat merupakan stadium aktivitas fagositosis bakteri S. typhi oleh
penyembuhan meskipun pada awal minggu ini makrofag dan mempercepat proses pemulihan
dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau kesehatan.
tromboflebitis vena femoralis. Pada pasien 2.3 Kurkumin
yang mendapatkan infeksi ringan dengan Salah satu tanaman hasil pertanian dan
kekebalan yang lemah, kekambuhan dapat rempah rempah-rempah Indonesia yang
terjadi dan berlangsung dalam waktu yang terkenal adalah tanaman kunyit (Curcuma
pendek. Kekambuhan dapat lebih ringan dari longa L.). Hal ini didukung oleh keadaan
serangan primer tetapi dapat menimbulkan geografis Indonesia yang beriklim tropis
dengan curah hujan rata-rata tinggi sepanjang
tahun. Kunyit secara empiris telah digunakan pemulihan radang usus yag disebabkan oleh
oleh masyarakat untuk mengobati berbagai infeksi S. typhi.
penyakit. 2.4 Enkapsulasi Modifikasi Alginat-Gum
Arab
Alginat merupakan polisakarida anionik
yang tersusun atas sekuen asam -D-
mannuronat (M) dan asam -L-guluronat (G)
Gambar 1 Struktur kurkumin yang dapat di isolasi dari Macrocystis
Metabolit aktif pada kunyit yaitu pyrifera, Ascophyllum nodosum, Laminaria
kurkumin. Saat ini, kurkumin diketahui hyperborean, atau spesies bakteri Azotobacter
memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, and Pseudomonas (Liu et al. 2013).
digestif, antibakteri, antimutagenik, antifungi,
antiteratogenik, anti tumor, dan
antikarsinogenik.
Mekanisme antibakteri kurkumin pada S.
typhi yaitu perusakan dinding sel bakteri
melalui penghambatan FtsZ dan peningkatan Gambar 2 Gugus M dan G alginat
aktivitas GTPase pada FtsZ (menghambat Salah satu metode pembuatan kapsul
protofilamentasi pada sitokinesis bakteri). hidrogel alginat yang digunakan yaitu metode
FtsZ merupakan polimer protein tubulin ekstrusi. Kapsul hidrogel dibentuk melalui
sitoskletelal berbentuk cincin Z dibagian emulsi spontan bahan aktif dengan larutan
tengah sel bakteri yang berperan dalam natrium alginat (larutan perifer) dan
proliferasi dan pembelahan dinding sel bakteri diteteskan dalam bak berisi larutan CaCl2
(Dipti et.al, 2008). hingga membentuk membrane kapsul yang
Kurkumin merupakan metabolit yang sferis (Phawaphuthanon et al. 2014). Fase
mempunyai daya absorpsi yang rendah dalam minyak yang digunakan umumnya berupa
intestinal, sehingga pada penyakit tifus dapat larutan gliserol. Fungsi larutan gliserol dalam
dimanfaatkan untuk mengatasi infeksi lokal hal ini sekaligus memodulasi densitas massa
bakteri S. typhi. Selain itu, kurkumin memiliki internal kapsul sehingga dapat membentuk
aktivitas antiinflamasi yang membantu proses kapsul yang mendekati bulat (sferis)
(Blandino et al. 1999).

Gambar 3 Metode ekstrusi enkapsulasi hidrogel kalsium alginat


Gum arab merupakan polimer dari pohon pembentuk lapisan tipis dan bahan formulasi
Acasia sp. yang terdiri dari D-galaktosa, L- emulsi. Gum arab memiliki viskositas rendah
arabinosa, asam D-galakturonat dan L- dan tidak membentuk gel hingga konsentrasi
ramnosa. Gum arab mudah larut dalam air dan 50%. Gum arab mempunyai gugus
stabil dalam larutan asam pada pH 3,9-4,9. arabinogalactan protein (AGP) dan
Gum arab dapat meningkatkan stabilitas glikoprotein (GP) yang berperan sebagai
dengan peningkatan viskositas. Dalam pengemulsi dan pengental yang efektif karena
kefarmasian, gum arab dapat digunakan kemampuannya melindungi lapisan koloid
sebagai pengikatan flavor, bahan pengental, (Stephen, 1995).
Sifat gum arab yang dapat membentuk pertumbuhan Salmonella typhi. Zat aktif yang
membran tipis telah banyak dimanfaatkan berperan dalam aktivitas antibakteri S. typhi
untuk formulasi enkapsulasi, salah satu pada cacing tanah Jawa adalah peptida
aplikasinya yaitu modifikasi kapsul hidrogel lumbricin I. Lumbricin I merupakan peptida
alginat-gum arab. Adanya pori-pori pada yang terdiri dari 62 asam amino dengan berat
membran alginat merupakan faktor utama 7231 Da dan kandungan prolin 15% dari total
pelepasan obat (Córdoba et al. 2013). Dalam berat kering (Cho et al. 1998). Berdasarkan
hal ini, modifikasi enkapsulasi alginat-gum penelitian yang dilakukan oleh Joko Waluyo
arab akan membantu untuk memperlambat (2004), lumbricin I memiliki nilai MIC
pelepasan obat. Pori-pori pada membran sebesar 40ug/ml dengan zona hambat 10-14
alginat akan membentuk membran gelasi mm terhadap Salmonella typhi.
ionotropik dengan mucilago gum arab yang Kunyit (Curcuma longa L. syn. Curcuma
memiliki karakteristik sensitif terhadap domestica Val.), merupakan salah satu
perubahan pH. Kapsul hidrogel ini kurang tanaman rempah-rempah dan obat herbal asli
larut dalam suasana asam, namun dapat larut dari wilayah Asia Tenggara dan banyak
pada suasana basa, sehingga dapat dijumpai di Indonesia. Kunyit tergolong
diaplikasikan untuk sistem pelepasan obat di dalam famili Zingiberaceae. Berdasarkan efek
usus (gastrointestinal targeted drug). antibakteri terhadap Salmonella typhi,
senyawa kimia yang berperan dalam kunyit
III. METODE PENULISAN adalah kurkumin. Pada kasus infeksi S. typhi
3.1 Teknik Pengumpulan Data di saluran cerna, dosis efektif penggunaan
Teknik pengumpulan data dilakukan kurkumin yaitu 2-4 gram/hari secara oral.
dengan studi literatur dari buku dan jurnal- Kurkumin merupakan senyawa sekunder
jurnal penelitian yang berkaitan dengan: golongan fenol dari jalur asetat-mevalonat.
1. Aktivitas senyawa lumbricin I dan Kurkumin terdiri atas tiga senyawa utama
kurkumin terhadap tifoid. yaitu: kurkumin I atau diferuloymetana
2. Enkapsulasi modifikasi alginate-gum (C21H20O6), kurkumin II atau
arab untuk tujuan pelepasan obat di desmetoksikurkumin (C20H18O5) dan
usus (gastrointestinal targeted drug). kurkumin III atau bisdesmetoksikurkumin
3.2 Pengolahan Data (C19H16O4). Kunyit mengandung kurkumin
Data diperoleh dari studi literatur pada dengan kadar 3 – 4%, terdiri dari kurkumin I
buku dan jurnal, selanjutnya dilakukan proses 94%, kurkumin II 6% dan kurkumin III 0,3%
reduksi data yaitu merangkum, memilih dan (Chattopadhyay et al. 2004).
memfokuskan hal-hal penting, kemudian data Sebanyak 1 gram CaCl2 dan 3 gram
dianalisis dan dilakukan pengembangan ide. kurkumin dilarutkan dalam 100 ml aquadest,
3.3 Analisis Data dihomogenkan, serta ditambahkan 90 gram
Pheretima javanica merupakan jenis gliserol dan 8 mg lumbricin I. Campuran
cacing tanah yang paling banyak ditemukan di diultrasonikasi selama 30 menit hingga
Jawa, dengan ukuran tubuh yang relatif lebih membentuk nanoemulsi. Selanjutnya,
besar dari jenis cacing lainnya (Waluyo, dilakukan metode ekstrusi dengan jarak tetes
1994). Pheretima javanica tergolong dalam 5 cm pada larutan alginate 1 %b/v yang telah
famili Megascolecidae, berwarna kehitaman dihomogenkan dengan magnetic stirrer
dan panjang sekitar 14cm-19cm. selama 24 jam, sehingga diperoleh kapsul
hidrogel alginat. Setelah gelasi selama 1
menit, rendam kapsul hidrogel alginat dalam
air dan segera cuci dengan CaCl2 1 %b/v.
Kapsul alginat yang telah terbentuk direndam
kembali dalam gum arab 1 %b/v selama 10
Gambar 4 Pheretima javanica menit hingga terbentuk kapsul hidrogel
Ekstrak air dari Pheretima javanica alginat-gum arab.
diketahui memiliki daya hambat terhadap
3.4 Kerangka Berpikir
Infeksi Salmonella
typhi

Penyakit Tifoid

Infeksi lokal Antibiotik Infeksi sistemik

Resistensi

Efek samping
1. Diskrasia darah
2. Gangguan saluran pencernaan
3. Reaksi Neurotoksik
4. Reaksi hipersensitif
5. Sindroma kelabu

Kapsulasi
Curcumin Lumbricin I
Alginat-Gum
Arab

Gastrointestinal
release
IV. PEMBAHASAN usus kecil disebut villi. Setiap villus
Gastrointestinal (GI) merupakan tercakup dalam mikrovili, yang
serangkaian organ muskular berongga meningkatkan luas permukaan sebesar 20
yang dilapisi oleh membran mukosa kali lipat.
(selaput lendir). Pada manusia, saluran Tingkat ionisasi memainkan peran
gastrointestinal terutama terdiri dari penting dalam menentukan laju disolusi obat
lambung, usus kecil (duodenum, jejunum, dan permeabilitas pasif di saluran pencernaan,
dan ileum), dan usus besar (sekum, kolon, terutama di usus halus yang merupakan
dan rektum). tempat penyerapan xenobiotik. Oleh karena
Usus kecil dianggap sebagai situs itu, pH di tempat penyerapan (usus)
merupakan faktor penting dalam memfasilitasi
utama penyerapan nutrisi dan xenobiotik. kelarutan dan penyerapan berbagai molekul
Dalam usus kecil, struktur seperti jari-jari yang dapat terionisasi.
kecil yang melapisi permukaan dalam

Gambar 5 Prosedur kapsulasi hidrogel alginat-gum arab


Kapsul alginat-gum arab (AGA) jam. Hasil menunjukkan bahwa AGA
merupakan sediaan farmasetik dengan sistem memiliki kelarutan air yang lebih rendah
pelepasan yang sensitif terhadap pH. Tsai et pada pH asam, sehingga memperlambat
al. (2017), telah melakukan uji disolusi in pelepasan senyawa dari AGA di SGF.
vitro AGA yang direndam dalam SGF Konsentrasi senyawa (dalam hal ini yaitu
(Simulated Gastric Fluid) pH 1,2 selama 2 senyawa lumbricin I dan kurkumin) yang
jam dan kemudian dipindahkan ke SIF dilepaskan dari AGA di SIF akan mencapai
(Simulated Intestinal Fluid) pH 6,8 selama 4 >90% ketika sudah mencapai 6 jam.

Gambar 6 Mekanisme multimerisasi hidrogel alginat-gum arab


Penambahan ion kalsium akan (H +). Kekuatan repulsif elektrostatik antar
membentuk dimer G-Ca2+-G antara heliks dari anion karboksilat menyebabkan polimer
dua domain poliguluronat dengan model egg- alginat mengembang (mucilago ionotropik)
box yang menyebabkan adanya reaksi reduksi dan melarut dalam cairan intestinal. Oleh
yang menghasilkan modifikasi elektronik karena itu, senyawa lumbricin I dan kurkumin
gugus kromofor seperti anion karboksilat dari akan terdisolusi dalam cairan intestinal dan
residu guluronat melalui ikatan silang ionik dapat digunakan sebagai terapi lokal sekaligus
terhadap poliguluronat, sehingga terjadi terapi sistemik infeksi Salmonella typhi.
perubahan konformasi ikatan glikosida dan 5.2 Saran
membentuk lapisan hidrogel dengan variasi Rekomendasi yang dapat diberikan dari
eliptisitas tertentu (Borgogna et al. 2013; karya tulis ilmiah ini yaitu perlu dilakukannya
Nakauma et al. 2016). uji kekerasan, ketebalan, dan stabilitas
Gum arab (GA) adalah polimer amfolitik, penyimpanan produk sediaan kapsul hidrogel
sehingga memiliki afinitas terhadap molekul alginat-gum arab senyawa lumbricin I dan
alginat yang bermuatan negatif, dengan gaya kurkumin sebagai terapi tifus.
elektrostatik. Ion kalsium yang ditambahkan
tidak hanya berperan sebagai dimerisasi a. VI. DAFTAR PUSTAKA
alginat, namun juga bereaksi dengan Arslan-Aydogdu, E.O dan Cotuk, A., 2008.
kelompok karboksilat GA (Fang et al., 2011; Antibacterial and hemolitic activity of the
Nayak et al., 2012). Pelepasan senyawa dari coelomic fluid of Dendrobaena veneta
AGA lebih cepat di SIF daripada di SGF (Oligochaeta, Lumbricidae) living in
mungkin disebabkan oleh pKa gugus different localities. IUFS J. Biol 200867:
karboksil (-COOH), yaitu 4,75 dan lebih 23-32.
rendah dari pH SIF (pH 6,8). Kelompok Ben, G. et al., 2016. Physico-chemical
karboksil terdeprotonasi menjadi anion properties of alginate / shellac aqueous-
karboksilat (-COO-) dan ion hidrogen (H +). core capsules : Influence of membrane
Kekuatan repulsif elektrostatik antar anion architecture on riboflavin release.
karboksilat menyebabkan polimer alginat Carbohydrate Polymers, 144, pp.428–
mengembang (mucilago ionotropik) dan 437.
melarut (Gong et al., 2011). Blandino, A.N.A., Macias, M. & Canter, D.,
1999. Formation of Calcium Alginate
V. KESIMPULAN DAN SARAN Gel Capsules : Influence of Sodium
5.1 Kesimpulan Alginate and CaC12 Concentration on
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan Gelation Kinetics. , 88(6), pp.686–689.
karena adanya bakteri Salmonella typhi yang Borgogna, M. et al., 2013. On the Initial
menginfeksi dalam usus halus, sehingga terapi Binding of Alginate by Calcium Ions .
efektif lumbricin I dan kurkumin untuk tifoid The Tilted Egg- Box Hypothesis. , 1.
yaitu memiliki sistem pelepasan di usus. Chattopadhyay, I. et al., 2004. Turmeric and
Kapsulasi alginat-gum arab (AGA) dengan curcumin : Biological actions and
metode ekstrusi senyawa lumbricin I dan medicinal applications. , 87(1).
kurkumin merupakan sediaan farmasetik Cho, J.H. et al., 1998. Lumbricin I , a novel
dengan sistem pelepasan yang sensitif proline-rich antimicrobial peptide from
terhadap pH. Pelepasan nanoemulsi senyawa the earthworm : puri ¢ cation , cDNA
lumbricin I dan kurkumin dari AGA lebih cloning and molecular characterization. ,
cepat terjadi di usus kecil daripada di 1408, pp.67–76.
lambung. Hal tersebut mungkin disebabkan Córdoba, A.L., Deladino, L. & Martino, M.,
oleh pKa gugus karboksil (-COOH), yaitu 2013. Effect of starch filler on calcium-
4,75 dan lebih rendah dari pH intestinal (pH alginate hydrogels loaded with yerba
6,8), sehingga terion dan mudah larut. mate antioxidants. Carbohydrate
Kelompok karboksil terdeprotonasi menjadi Polymers, 95(1), pp.315–323.
anion karboksilat (-COO-) dan ion hidrogen
Edwards, C.A., and Lofty J.R., 1977. Biology Penelitian yang tidak dipublikasikan,
of Earthworms. John Wiley and Sons, Jember.
New York. Waluyo J, 2004. Uji potensi berbagai macam
Fang, Y., Li, L., Vreeker, R., Yao, X., Wang, pelarut ekstrak dan berbagai spesies
J., Ma, Q., Jiang, F., & Phillips, G. O. cacing tanah terhadap pertumbuhan
(2011). Rehydration of dried alginate gel berbagai macam bakteri. J. Saintifika.
beads: Effect of the presence of gelatin 4(3): 218-226.
and gum arabic. Carbohydrate Polymers,
86(3), 1145–1150.
Gong, R., Li, C., Zhu, S., Zhang, Y., Du, Y.,
& Jiang, J. (2011). A novel pH-sensitive
hydrogel based on dual crosslinked
alginate/N-α-glutaric acid chitosan for
oral delivery of protein. Carbohydrate
Polymers, 85(4), 869–874.
Liu, L. et al., 2013. Journal of Colloid and
Interface Science Preparation of
monodisperse calcium alginate
microcapsules via internal gelation in
microfluidic-generated double emulsions.
Journal of Colloid And Interface Science,
404, pp.85–90.
Nayak, A. K., Das, B., & Maji, R. (2012).
Calcium alginate/gum arabic beads
containing glibenclamide: Development
and in vitro characterization.
International Journal of Biological
Macromolecules, 51(5), 1070–1078.
Phawaphuthanon, N. et al., 2014. International
Journal of Biological Macromolecules
Characterization of core – shell calcium-
alginate macrocapsules fabricated by
electro-coextrusion. International
Journal of Biological Macromolecules,
65, pp.267–274.
Rai D, Singh JK, Roy N, Panda D. 2008.
Curcumin inhibits FtsZ assembly: an
attractive mechanism for its antibacterial
activity. Biochem J, 15;410(1):147-55.
Stephen, A. M. and S. C. Churms. 1995. Food
Polysaccarides and Their Applications.
Marcell Dekker, Inc, New York
Tsai, F., Kitamura, Y. & Kokawa, M., 2017.
Effect of gum arabic-modified alginate
on physicochemical properties, release
kinetics, and storage stability of liquid-
core hydrogel beads. Carbohydrate
Polymers.
Waluyo J, 1994. Distribusi dan kepadatan
cacing tanah di daerah Jember.

Anda mungkin juga menyukai