Xerox Corporation
Disusun oleh:
Rizki (36)
Selviana (37)
PPA BCA 49
Latar Belakang
Xerox adalah perusahaan multinasional yang melayani pasar pemrosesan dokumen dan
layanan keuangan global. Mereka mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan mesin
fotokopi dan duplikator, produk faksimili, pemindai, workstation, perangkat lunak komputer,
persediaan, dan peralatan terkait lainnya di lebih dari 130 negara. Asuransi, pembiayaan
peralatan, investasi, dan perbankan investasi juga merupakan operasi jasa keuangan Xerox.
Kasus ini memfokuskan pada aktivitas pengolahan dokumen perusahaan. Xerox adalah salah
satu kisah sukses bisnis yang luar biasa di dunia.
Pertumbuhan penjualan tahunan Xerox dari tahun 1946 hingga 1973 mereka melebihi 25
persen, sedangkan pertumbuhan pendapatan tahunan melebihi 35 persen. Rekor yang luar biasa
ini ada dikarenakan posisi dominan yang diciptakan Xerox dalam bisnis mesin fotokopi kertas
biasa. Pada tahun 1959 perusahaan memperkenalkan mesin fotokopi kertas biasa 914 yang
revolusioner. Peralatan generasi ini memotivasi ledakan dalam bisnis penyalinan dari 20 juta
eksemplar dibuat setiap tahun pada tahun 1957 menjadi 9,5 miliar eksemplar dibuat setiap tahun
pada tahun 1965. Pada tahun 1990, bisnis fotokopi dunia mencapai lebih dari 900 miliar
eksemplar.
Xerox mengadakan usaha patungan 50/50 dengan Rank Organization PLC pada tahun
1956 dengan membentuk Rank Xerox Limited. Hal ini memberi Xerox akses pasar ke Eropa,
Afrika, dan Timur Tengah. Setelah itu, pada tahun 1962 Xerox membentuk kemitraan dengan
Perusahaan Film Foto Fuji di Jepang untuk menciptakan Fuji Xerox. Ini juga memberi Xerox
akses ke Jepang dan Asia. Pada saat yang sama, pengaturan terpisah dibuat dengan negara-
negara Amerika Selatan dan Tengah. Struktur kepemilikan mereka bervariasi berdasarkan
negara dan mitra lokalnya.
Pada awal 70-an, Xerox lebih mementingkan setelan antitrust pemerintah AS daripada
dengan masuknya pasar persaingan domestik dan asing. Namun , mereka menyadari masalah
persaingan yang serius pada akhir dekade. Pertumbuhan, pendapatan, dan kekuatan neraca
Xerox sangat mengesankan, menarik lebih banyak investor yang senang dengan kinerja
keuangannya. Dimana pada antara tahun 1970 dan 1980 pangsa pasar Xerox turun dari 96
persen menjadi 45 persen yang diukur dari pendapatan mesin fotokopi AS. Penyerangan pasar
mesin fotokopi dengan jangkauan rendah dan menengah dilakukan oleh Orang Jepang
sementara itu pesaing domestik memasuki pasar peralatan kelas atas dan juga adanya
perusahaan Jepang menjual peralatan mereka dengan biaya produksi Xerox sangat membuat
manajemen Xerox frustasi.
David Kearns yang menjadi ketua pada tahun 1982 sangat menyadari kerugian pangsa
pasar yang signifikan. Selain itu adanya persaingannya yang kuat karena mereka secara finansial
kuat, memiliki teknologi yang maju, dan memiliki hubungan yang sangat baik dengan
pelanggan. Xerox kemudian mengembangkan rencana revitalisasi perusahaan yang disebut
"Kepemimpinan melalui Kualitas". Rencana ini dibangun dengan benchmarking kompetitif dan
keterlibatan karyawan. Manajer senior Xerox mulai memperbaiki proses manajemen yang rumit.
Proses pelaporan dan perencanaan perusahaan sangat panjang dan birokratis, dengan lebih
banyak detail daripada yang dapat diserap oleh kebanyakan manajer. Lebih buruk lagi, format
pelaporan bahkan tidak konsisten antar divisi. untuk mengatasi masalah yang timbul Xerox
meningkatkan sistem informasi manajemen dan format pelaporan standar.
Kearns menyerahkan kepemimpinan Xerox kepada Paul Allaire pada tahun 1991, setelah
mencapai perputaran perusahaan di tahun 80-an. Strateginya mengubah budaya Xerox dan
memberinya kekuatan kompetitif untuk mendapatkan kembali pangsa pasar dan membuat
perbaikan dalam operasi perusahaan. Laporan tahunan 1990 juga mencerminkan sebagian dari
keberhasilan mereka yang terdiri dari tingkat kepuasan pelanggan yang meningkat di setiap
pasar yang dilayani oleh perusahaan, pendapatan juga naik 9 persen ke rekor $ 13,6 miliar,
kemudian keuntungan meningkat 23 persen menjadi $ 599 juta,selain itu, pengembalian aset
meningkat lebih dari 2 poin menjadi 14,6 persen dan yang terakhir uang tunai $ 1,1 miliar telah
dihasilkan.
Ke-12 pengawas unit bisnis dalam organisasi pemrosesan dokumen melapor secara
langsung ke manajer umum unit bisnis masing-masing. Divisi Bisnis memiliki tanggung jawab
untuk pengembangan produk dan manufaktur, mengelola bisnis mereka di seluruh dunia. Divisi
Operasi Pelanggan diatur secara geografis dan mengatur hubungan pelanggan. Sistem
pengendalian manajemen dipusatkan pada tanggung jawab dan kinerja 12 divisi bisnis.
Sistem pengukuran dimulai dengan proses perencanaan. Setiap unit operasi dalam divisi
Bisnis atau divisi Operasi Pelanggan mengembangkan rencana tahunan dan jangka panjangnya.
Rencana ini dikonsolidasikan ke dalam rencana divisi Bisnis dan Operasi Pelanggan. Ini adalah
praktik bisnis yang umum, dengan sesi tinjauan dan umpan balik sebagai siklus proses
perencanaan melalui organisasi.
Reporting Unit sekarang melaporkan data yang spesifik namun terbatas yang berisi
penjualan, keuntungan, dan statistik operasional utama setiap bulan. Untuk pelaporan
perusahaan hanya pembukuan penuh triwulanan yang diperlukan. Nilai informasi tidak berubah,
tetapi ada penurunan yang signifikan dalam jumlah orang tidak langsung yang terlibat dalam
proses tersebut.
Rumusan masalah
1. Buat garis besar sistem kendali manajemen di Xerox. Apa saja elemen kunci yang
membuat sistem berfungsi?
2. Tren terbaru apa di Xerox yang menurut Anda mempengaruhi proses pengendalian
manajemen?
3. Menurut Anda, seberapa penting budaya organisasi dan kepribadian individu dalam
proses pengendalian Xerox?
Pembahasan
Xerox Corporation telah melalui dua era yang berbeda dalam sistem pengendalian
manajemen mereka yaitu era analitis pada tahun 1970-an (Sebelum 1980) dan setelah revolusi
budaya kualitas pada tahun 1980-an.
2. Tren terbaru di Xerox yang mempengaruhi proses pengendalian manajemen adalah LTQ
atau biasa disebut dengan leadership through quality. Dalam leadership through quality ini
kualitas sendiri diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan pelanggan sepanjang waktu yang
artinya Xerox memfokuskan diri pada kebutuhan pelanggan. Leadership through quality ini
sendiri memiliki tiga komponen:
1. Employee involvement(EI) atau disebut sebagai keterlibatan karyawan dimana Xerox
melibatkan karyawan nya dalam melakukan proses pemecahan masalah menggunakan
cycle kualitas , pemberdayaan manusia, bagan tulang ikan Ishikawa serta alat-alat lainnya
untuk memahami sebab-akibat dari suatu permasalahan. Xerox menyadari pentingnya
berpatisipasi aktif dengan manajamen dengan melakukan komunikasi yang lebih terbuka
menjalin kerja sama yang lebih baik diantara bagian bagian seperti pemasaran, keuangan
maupun teknologi. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik.
2. Competitive benchmarking yaitu menetapkan sebuah standar untuk membandingkan
kinerja internal kemudian mengimplementasikan praktik terbaik yang dipelajari untuk
meningkatkan kinerja. Hal ini membutuhkan keterlibatan karyawan dan terkait dengan
rencana bisnis dan strategi organisasi dan juga membutuhkan integrasi informasi
kompetitif, praktik dan kinerja ke dalam fungsi pengambilan keputusan dan komunikasi
di semua tingkat bisnis. Manajemen Xerox menggunakan suatu ukuran operasional
seperti pangsa pasar , kepuasan pelanggan , dan berbagai statistik kualitas sebagai bagian
utama dari skema pengukuran. Adanya perbandingan kompetitif ini memberikan standar
kinerja dunia dan untuk itu para manajer diharapkan untuk dapat terus meningkatkan
target dari waktu ke waktu.
3. Proses peningkatan kualitas diperlukan adanya peninjauan dan perbaikan yang terus-
menerus untuk semua proses internal dengan mengikuti suatu proses berfokus pada
pemenuhan kebutuhan pelanggan. Strategi baru ini berhasil memberikan kekuatan
kompetitif untuk mendapatkan kembali pangsa pasar dan membuat perbaikan dalam
operasi perusahaan yang dicerminkan dari Laporan tahunan 1990 dimana Tingkat
kepuasan pelanggan meningkat di setiap pasar yang dilayani oleh perusahaan,
Pendapatan naik 9 persen ke rekor $ 13,6 miliar, Keuntungan juga ikut meningkat
sebesar 23 persen menjadi $ 599 juta dan Pengembalian aset meningkat lebih dari 2 poin
menjadi 14,6 persen serta Uang tunai $ 1,1 miliar telah dihasilkan.
3. Pentingnya budaya organisasi dan kepribadian individu dalam proses pengendalian Xerox
Dengan adanya peristiwa pada tahun 1970 dimana Xerox menganggap bahwa
sistem yang akurat lebih penting dibandingkan mendengarkan keinginan konsumen.
Selama sistem tersebut berlangsung, beberapa orang yang bekerja dengan baik
meninggalkan perusahaan Xerox. Dengan adanya hal ini maka menyebabkan Xerox
beralih ke budaya revolusi pada tahun 1980 untuk meningkatkan kinerja dari decade
sebelumnya. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa kepribadian yang seharusnya dimiliki
oleh seluruh karyawan Xerox adalah orang yang jujur, percaya diri, berinovasi, dan mau
mengembangkan kemampuan diri. Berikut merupakan beberapa budaya organisasi dan
kepribadian individu yang diterapkan oleh Xerox Corporation:
Dari kedua hal diatas, dapat dilihat seberapa pentingnya budaya perusahaan dan
kepribadian individual dalam perusahaan. Budaya diciptakan sebagai standar yang
menuntun para karyawan untuk melakukan pekerjaannya. Sehingga untuk mendukung
jalannya budaya tersebut diperlukan keterlibatan dari setiap individu. Semakin tinggi
keterlibatan dari suatu individu dalam pengendalian perusahaan, maka akan membawa
dampak yang baik bagi perusahaan.