Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KASUS 

WAL-MART STORES, INC

Disusun oleh:

Devina Chrystie Santoso (11)

Dewi Megah Sudaryanto (12)

Rizki (36)

Selviana (37)

PPA BCA 49
1. Rumusan Masalah
1.1 Jelaskan bagan hubungan strategy dan performance pada halaman 8 untuk kasus Wal-Mart!
1.2 Jelaskan porter’s five force analysis Wal-Mart!
1.3 Jelaskan SWOT analysis Walmart!

2. Pembahasan

Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Strategi dibuat agar dapat
membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Untuk itu sangat penting untuk
mengimplementasikan strategi yang telah dibuat. Pengimplementasian strategi ini dilakukan agar
kinerja perusahaan mencapai hasil yang diinginkan. Maka dari itu dibutuhkan alat-alat yang
dapat mendukung pengimplementasian strategi dengan baik. Alat ataupun mekanisme tersebut
adalah struktur organisasi, pengendalian manajemen, manajemen sumber daya manusia, dan
budaya. Di gambarkan dengan anak panah yang memiliki dua arah menunjukkan bahwa keempat
mekanisme ini saling berkaitan dan memiliki ketergantungan yang kuat. jika salah satu dari
mekanisme tersebut tidak berjalan dengan baik maka akan menggangu mekanisme lainnya
begitu juga dengan sebaliknya. Untuk itu mekanisme ini harus dijalankan dengan sebaik-
baiknya.

a. Struktur organisasi (Organization Structure)


Merupakan struktur yang menentukan peran dan pembagian tanggung jawab yang
membentuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
Dalam Kasus Walmart, pembagian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut:
 Manajer departemen bertanggung jawab atas keberhasilan tugas yang telah
diberikan kepada departemen yang dipimpin nya.
 Pengemudi truk bertugas untuk mengantarkan barang dari pusat distribusi ke
toko-toko
 Karyawan toko bertugas untuk menyambut dan melayani para konsumen ketika
berada di toko
b. Pengendalian Manajemen (Management Control)
Pengendalian manajemen mencakup kinerja keuangan maupun diluar keuangan. Kinerja
keuangan berfokus ke dalam net income dan return on equity. Sedangkan di luar
keuangan, organisasi berfokus pada kualitas produk, saham, kepuasan pelanggan,
pengiriman yang tepat waktu, dan juga moral para karyawan.
 Kinerja keuangan perusahaan sudah cukup baik dimana pada tahun 2004, Wal-
Mart memperoleh net income sebesar 3,6M.
 Walmart juga berhasil dalam mencapai ROE yg ditargetkan dibuktikan bpada
tahun 2004 ROE walmart sebesar 23,2 % melampaui pesaingnya bahkan faktanya
ROE walmart adalah nilai paling tinggi diantara perusahaan lainya.
 Kinerja di luar keuangan perusahaan juga telah dilakukan dengan baik yang dapat
dilihat dari:
o Kualitas Produk
Wal-Mart selalu menyediakan produk berkualitas dengan biaya rendah
sehingga mampu menarik minat dari konsumen.
o Saham
Wal-Mart memiliki 38% saham pengendali di jaringan ritel Seiyu, Jepang
sehingga menjadi pasar terbesar kedua di dunia yang diperkirakan
nilainya mencapai $ 1,3 triliun.
o Kepuasan Pelanggan
Wal-Mart menjaga kepuasan dari pelanggan dengan cara selalu
menyediakan berbagai kebutuhan konsumen, menjaga ketersediaan
produk dan juga menawarkan harga rendah setiap harinya tanpa
mengurangi kualitas produk.
o Ketepatan waktu pengiriman
Walmart memiliki cabang pada lokasi yang jauh namun masih
memungkinkan untuk ditempuh dalam waktu satu hari dari pusat
distribusi. Dimana pusat distribusi tersebut dapat beroperasi selama 24
jam. Dengan demikian, cabang-cabang Wal-Mart tidak akan kehabisan
persediaan karena adanya ketepatan waktu pengiriman dari pusat
distribusi.
o Moral Para Karyawan
Wal-Mart selalu menekankan moral para karyawan dengan meminta
mereka untuk dapat selalu bersikap ramah, memberikan pelayanan yang
cepat tanggap dan tidak bersikap acuh dengan konsumen yang datang.
c. Manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management)
Manajemen sumber daya manusia meliputi kegiatan memilih, memberi pelatihan,
mengevaluasi, memberi promosi, dan juga penghentian karyawan. Hal ini dilakukan
untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan suatu organisasi
untuk mencapai tujuan.
 Memberikan insetif kepada karyawan toko dengan membagikan penghematan
atas penurunan tindakan pencurian yang terjadi di toko sebesar 50% bandingkan
dengan standar industri.
 Menawarkan bagi hasil kepada karyawannya yang telah bergabung dengan
walmart paling cepat selama 1 tahun dan bekerja paling sedikit 1000 jam/ tahun.
Walmart akan memberikan imbalan dengan menggunakan suatu formula yang
berdasarkan dengan pertumbuhan laba di mana walmart akan memberikan
persentase dari gaji setiap karyawan yang memenuhi syarat yang rencananya
dapat diambil boleh karyawan ketika karyawan tersebut meninggalkan perusahaan
yang mana dapat berupa uang tunai ataupun saham walmart. Dengan adanya
penawaran bagi hasil ini, maka para karyawan akan termotivasi sehingga akan
mendedikasikan seluruh pekerjaannya kepada perusahaan.
 Memberikan insentif bonus, rencana pembelian saham diskon, promosi dari
dalam, dan kenaikan gaji berdasarkan kinerja  bukan senioritas untuk memotivasi
karyawan agar menerapkan strategi perusahaan dan bekerja dengan baik.
d. Budaya (Culture)
Budaya organisasi meliputi kepercayaan, perilaku, dan norma yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi tindakan manajerial.
 Wal-Mart memberlakukan aturan “The 10-Foot Attitude" yang mengharuskan
setiap karyawan yang berada dalam jarak 10 kaki dari pelanggan untuk menatap
mata pelanggan, menyapanya, dan bertanya apakah mereka dapat membantunya.
 Budaya “store within a store” yang secara tidak langsung mendorong para
manajer departemen untuk bertanggung jawab dan menjadi lebih kreatif
 Budaya “people greeters” sehingga para karyawan diharuskan untuk menyambut
pembeli saat mereka memasuki toko. Penyambutan ini tidak hanya untuk
memberikan layanan pribadi, namun juga berfungsi untuk mengurangi pencurian.
 Budaya berhemat yang diturunkan oleh pemilik Wal-Mart, Sam Walton.
Sistem distribusi Wal-Mart dibuat sehemat dan seefisien mungkin sehingga
mampu menekan biaya distribusi sampai dengan 1,3% dari penjualan sedangkan
pesaingnya 3,5% dari penjualan.

Analisis Porter’s 5 Forces


 Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Wal-Mart merupakan market leader industry ritel yang memiliki keunggulan dalam informasi
teknologinya. Wal-Mart memiliki kekuatan untuk mempertahankan posisinya dibandingkan
dengan masuknya pendatang-pendatang baru, hal ini dapat dilihat dari kemampuan Wal-Mart
untuk menguasai pasar di Amerika Serikat selama bertahun-tahun, yang artinya Wal-Mart
memiliki daya tarik jangka panjang dalam industrinya. Pendatang baru dapat dikatakan sulit
untuk masuk dan menyaingi Wal-Mart mengingat modal/dana yang tinggi dalam teknologi
canggih yang dimiliki.
 Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Wal-Mart melakukan kerja sama dengan banyak pemasok agar tidak bergantung pada satu
pemasok saja. Tidak ada pemasok tunggal yang memasok ke Wal-Mart lebih besar dari 4%
dari volume penjualan secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi pengaruh dari
salah satu forces, yaitu supplier. Dengan ini kedudukan perusahaan relatif lebih kuat
dibandingkan pemasok, sehingga pemasok tidak akan memberikan ancaman berarti bagi
perusahaan di five forces model. Hal ini menunjukkan bahwa Wal-Mart tidak ingin harga
dapat dikontrol oleh satu supplier saja. Dengan demikian, daya tawar pemasok rendah
sehingga keuntungan perusahaan akan menjadi besar karena memerlukan biaya yang
rendah untuk membeli bahan persediaan yang berkualitas.
 Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Wal-Mart merupakan toko ritel besar yang memiliki persediaan serta jenis produk yang
beragam. Produk yang dibutuhkan konsumen/pembeli umumnya dapat ditemukan di Wal-
Mart. Bahkan produk subtitusi dari suatu produk juga terdapat di Wal-Mart. Oleh karena itu,
pembeli akan loyal kepada Wal-Mart dan tidak berpaling ke penjual lainnya. Pada bisnis
retail ancaman dari produk pengganti sangat sering terjadi. Ancaman ini datang dari berbagai
sumber salah satunya adalah toko tradisional dan pasar. Faktor lain adalah lokasi yang dekat
dengan tempat tinggal penduduk. Strategi yang dilakukan oleh Wal-Marts dalam
mengatasi produk subtitusi adalah membangun toko-toko di kota-kota kecil dan selalu
mengadakan discount di toko tersebut bukan hanya pada toko yang berada di kota besar.
Sehingga Wal-Marts bisa menyaingi produk-produk penggantinya.
 The intensity of rivalry among existing competitor  (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)
Persaingan pada industri retail sangatlah ketat. Tingkat pertumbuhan masing-masing
perusahaan pun hampir sama setiap tahunnya. Setiap perusahaan selalu mengejar agar tidak
ketinggalan dari perusahaan lainnya. Wal-Marts sendiri dinilai sangat berhasil dalam
mengahadapi kompetiornya karena menerapkan strategi harga yang lebih murah setiap hari
daripada kompetitor-kompetitor lainnya.
 Bargaining power of customers (Daya Tawar Pemasok)
Dalam kasus Wal-Marts ini, kemampuan yang dimiliki oleh konsumen dalam menentukan
pembelian di Wal-Marts rendah karena Revenue yang dihasilkan Wal-Marts tidak
bergantung oleh hanya beberapa konsumen, karena ia menawarkan produk konsumsi sehari-
hari dengan harga yang bersaing sehingga permintaan dari konsumen akan selalu ada.
Loyalitas pelanggan juga sudah terbentuk, dikarenakan Wal-Mart dengan strategi “Everyday
Low Prices” nya, mampu menawarkan harga yang kompetitif, bahkan lebih murah, untuk
produk yang sama, dibandingkan di swalayan lainnya. Wal-Mart juga mampu menjangkau
banyak pembeli, melalui tokonya yang tersebar di banyak tempat, sehingga daya tawar
pembeli pun semakin kecil. 

SWOT Analysis
 Kekuatan Walmart - Faktor Strategis Internal (Strengths)
- Skala ekonomi. Perusahaan dapat membagikan biaya distribusinya lebih rendah
dibandingkan pesaingnya, yang menjadikan Walmart salah satu tempat termurah
untuk berbelanja. Dengan jutaan pelanggan mengunjungi Walmart setiap hari,
menandakan Walmart merupakan ritel paling dikenal di dunia. Ada lebih dari 60
juta item yang tersedia di toko online Walmart.
- Kekuatan pasar atas pemasok dan pesaing. Karena ukurannya, Walmart dapat
menggunakan kekuatan pasarnya atas pemasok dengan mengajukan harga yang
lebih rendah dari mereka. Tidak hanya itu, Wal-Mart juga tidak bergantung pada
satu supplier saja sehingga apabila produk yang dibeli dari supplier tersebut tidak
ada atau habis dan juga agar harga tidak dikontrol oleh satu supplier saja.
- Rantai pasokan global dan sistem logistik. Sistem distribusi dan logistik adalah
kompetensi inti Walmart. Ini menggunakan Teknologi Informasi (TI) untuk
secara efisien memantau kinerja setiap produk di setiap toko di setiap negara.
- Sistem distribusi yang baik. Dalam menjalankan proses bisnisnya, Wal-Mart
mengambil produknya dari supplier yang telah ditentukannya, kemudian supplier
akan mengirimkan ke tempat distribusi dan tempat distribusi akan
mendistribusikan produk-produk tersebut ke toko-toko Wal-Mart dalam waktu 1
hari, dengan demikian, sistem distribusi Wal-Mart dapat dijalankan dengan sangat
efisien sehingga hanya mengeluarkan biaya distribusi sebanyak 1.3% dari
penjualan.

 Kelemahan Walmart - Faktor Strategis Internal (Weaknesses)


- Margin laba tipis. Walmart berfokus pada strategi kepemimpinan biaya. Ini
menghasilkan margin keuntungan yang tipis bagi perusahaan.
- Imitasi. Model bisnis Walmart dapat dengan mudah disalin. Perusahaan tidak
memiliki keunggulan kompetitif khusus atas para pesaingnya kecuali ukuran
bisnisnya yang besar.
- Keunggulan teknologi. Kurangnya melakukan perencanaan cadangan ketika ada
terjadi gangguan teknologi atau error dari system jaringannya, sebagai contoh
Wal-Mart mengadopsi teknologi supply chain terkini seperti RFID, maka apabila
terjadi error atau gangguan pada teknologi dan sistem jaringannya akan berakibat
supplier tidak dapat mengetahui persediaan sehingga dapat terjadi keterlambatan
dalam pengiriman.

 Peluang Walmart - Faktor Strategis Eksternal Opportunities)


- Ekspansi ke pasar lain. Walmart dapat memperoleh peluang dengan memperluas
bisnisnya ke pasar yang belum diusahakan. Seperti masuk ke negara Cina,
negara-negara Timur Tengah, dan Amerika Latin.
- Aliansi strategis. Walmart memiliki kesempatan untuk membuat kemitraan
strategis dengan perusahaan besar atau bergabung dengan pengecer global
lainnya. Akuisisi perusahaan kecil juga bisa menjadi peluang yang
menguntungkan bagi Walmart.
- Monopoli harga. Kesempatan Wal-Mart adalah karena ia merupakan perusahaan
ritel terbesar di dunia, otomatis semua perusahaan ritel lainnya juga bergantung
dengan perusahaan Wal-Mart. Contohnya dalam pasar bebas, yang menjadi
patokan dalam harga pasti membandingan dengan perusahaan yang sukses dan
baik seperti Wal-Mart. Dengan begitu Wal-Mart memiliki kesempatan dalam
mengatur harga-harga di pasar bebas dan berkesempatan memiliki banyak
pelanggan karena memiliki nilai goodwil yang terkandung di perusahaan Wal-
Mart.

 Ancaman Walmart - Faktor Strategis Eksternal (Threats)


- Masalah Politik dan Hukum. Ini juga merupakan ancaman bagi Politik dan
hukum yang dapat menghambat perusahaan untuk beroperasi di beberapa negara.
- Masalah teknis pada situs web. Masalah teknis yang dialami Walmart dapat
menimbulkan ancaman mengingat pesaingnya yakni Amazon yang memiliki situs
webnya yang cepat, efektif, dan terorganisir, memberikan pengalaman belanja
online yang luar biasa bagi pelanggan. Sehingga beberapa orang dapat beralih ke
amazon karena dapat belanja dari mana saja.
- Pesaing baru. Ketika  pesaing baru datang maka akan menjadi ancaman bagi
perusahaan Wal-Mart, karena ketika pesaing tersebut dapat mengambil pembeli-
pembeli yang lain sehingga performa perusahaan Wal-Mart dapat menurun dan
profitnya menurun. Ancaman yang dapat terjadi pada faktor eksternal yang terjadi
pada toko-tokonya, seperti perampokan yang dilakukan di tokonya dan pencurian.

Anda mungkin juga menyukai