Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL

Investasi di pasar modal, investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh
keuntungan tetapi juga kemungkinan akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut
sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham dan kemungkinan
turun-naiknya harga di Bursa. Oleh karena itu bermain di pasar modal tidak memiliki jaminan untuk
mendapatkan capital gain yaitu selisih lebih dari harga beli saham dan harga jual saham. Dengan
demikian bermain di bursa akan sangat mungkin pula investor mengalami capital loss. Beberapa strategi
yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di Bursa Efek khususnya dalam bentuk saham antara
lain sebagai berikut:
a. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio.
Strategi ini dapat memperkecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke berbagai jenis saham. Di
satu pihak peluang untuk mendapatkan keuntungan cukup besar. Investor, menurut strategi ini,
pertama-tama menghimpun informasi dan melakukan analisis terhadap berbagai jenis saham
kemudian memilih beberapa saham sesuai dengan kemampuan dana, saham yang dipilih dan dibeli
tersebut merupaka portofolio. Apabila di antara saham tersebut ada yang mengalami penurunan
harga dapat dilepas kemudian digantikan dengan saham yang lain yang lebih baik. Kemudian
apabila saham yang dilepas tadi harganya telah mencapai bottom, dapat dipertimbangkan untuk
dibeli kembali apabila perusahaan yang bersangkutan memperlihatkan kinerja dan prospek yang
baik. Dengan strategi ini kerugian-kerugian dapat lebih tersebar. Kerugian pada salah satu jenis
saham bisa tertutupi oleh keuntungan pada jenis saham lainnya.
b. Beli di pasar perdana dan dijual begitu dicatatkan di bursa.
c. Beli dan simpan.
Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki keyakinan berdasarkan analisis bahwa
perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek untuk berkembang yang cukup C. pesat beberapa
tahun mendatang sehingga sahamnya diharapkan akan mengalami kenaikan yang cukup besar pada
saat itu. Keuntungan yang dapat diperoleh dari strategi ini di samping kaan fnd h giznaag) iad hi
dividen juga capital gain.
d. Beli saham tidur.
Saham tidur adalah saham yang jarang atau tidak pernah ada transaksi. malsby Sebam tidur ini bisa
disebabkan karena jumlah saham yang dicatatkan terlalu sedikit atau dikuasai leh investor institusi
dan pemilik saham lama (pendiri perusahaan). Atau dapat pula disebabkan leh kinerja perusahaan
yang bersangkutan kurang baik atau prospek usahanya masih kurang cerah sehingga kurang
mendapat perhatian pemodal. Saham seperti ini biasanya cenderung barganya undervalued.
Membeli saham tidur ini diperlukan kesabaran investor terhadap per- kembangan harga saham
perusahaan yang bersangkutan. dam.00lididalom disn dalst
e. Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain.
Investor yang memilih strategi ini cenderung bersifat lebih spekulatif. Mereka akan cepat-cepat
melepas saham-saham yang diperkirakan harganya akan mengalami penurunan atau buru-buru
membeli saham yang menurut anggapannya akan mengalami kenaikan kurs. Investor tipe ini tidak
mementingkan pembagian dividen karena sifat investasinya jangka pendek. Investor seperti ini
harus senantiasa mengikuti pergerakan atau perubahan harga-harga saham di Bursa.
f. Konsentrasi pada industri tertentu.
Strategi ini lebih cocok bagi investor yang benar-benar menguasai kondisi suatu jenis industri,
sehingga mengetahui prospek perkembangannya di masa yang akan datang. Oleh karena investor
dapat memilih beberapa saham ruu uicuknutr brija keuobndo yang memiliki bisnis dalam sektor
industri yang bersangkutan.
g. Reksa dana.
Melakukan investasi dengan membeli unit penyertaan atau saham yang diterbitkan analisis pasar
atau tidak ada akses informasi. Jenis investasi ini dapat memaksimalkan keuntungan kas oleh reksa
dana. Strategi ini cocok bagi investor yang tidak memiliki cukup waktu melakukan pada tingkat
risiko tertentu. Biasanya investor pemula cenderung memilih jenis investasi ini.

Risiko investasi di pasar modal


Strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik
adalah dengan senantiasa mengikuti prinsip ini: "Keep your alpha high and your beta low", Secara
implisit prinsip ini berarti bahwa bagaimana mengukur risiko (beta) sehingga dapat membandingkan
tingkat keuntungan (alpha) yang ingin diperoleh. Memprediksi risiko dalam investasi merupakan hal
yang cukup kompleks. Dan yang selalu menjadi pertanyaan bagi inver adalah bagaimana mengukur
risiko individu suatu saham dari keseluruhan portofolio?, Risiko investasi di pasar modal pada prinsipnya
semata-mata berkaitan dengan kemungkinan ° yang mungkin dapat dihadapi investor terjadinya
fluktuasi harga (price volatility). Risiko-risiko tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Risiko daya beli (purchasing power risk)
Sifat investor dalam menangani faktor risiko di pasar modal ini terdiri atas dua, yaitu investor
yang tidak menyukai risiko (risk certe dan investor justru menyukai menantang risiko averse).
Bagi investor kategori pertama ini akan mencari atau memilih jenis investasi van Ak memberikan
keuntungan yang jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan investasi yang dia kan
sebelumnya. Di samping itu, investor mengharapkan memperoleh pendapatan atau coni gain
dalam waktu yang tidak lama. Akan tetapi, apabila investasi tersebut memerlukan uel 10 tahun
untuk mencapai 60% keuntungan sementara tingkat inflasi selama jangka waktu terseb telah
naik melebihi 100%, maka investor jelas akan menerima keuntungan yang daya belina ig jauh
lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang dapat diperoleh semula. Oleh karena in 3
risiko daya beli ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang menyebabkan nilai rüil
pendapatan akan lebih kecil.ud-inud ucts nenununoq imslagnom nale Bynegeri nalenii
b. Risiko bisnis (business risk) Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan
memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan (emiten)
membayar bunga atau dividen.
c. Risiko tingkat bunga (interest rate risk) Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis
surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham. Biasanya,
kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga-harga instrumen pasar modal. Risiko
naiknya tingkat bunga misalnya jelas akan menurunkan harga-harga di pasar modal
d. Risiko pasar (market risk) Apabila pasar bergairah (bullish) umumnya hampir semua harga
saham di Bursa Efek mengalami kenaikan. Sebaliknya apabila pasar lesu (bearish), saham-saham
akan ikut pula mengalamı penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga-
harga surat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan fundamental atas kemampuan
perolehan laba perusahaan. ham yang dipilih dan dibeli terseout merupa
e. Risiko likuiditas (liquidity risk) Risiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga
untuk dapat segera diperjualbelikan dengan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN EFEK


Penilaian suatu efek sangat dipengaruhi dan tidak terlepas dari kondisi kinerja perusahaan penerbitnya
(emiten). Penilaian efek dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan fundamental (funda- mental
approach). Menurut fundamentalist yaitu para penganut analisis fundamental bahwa harga saham
merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu dalam melakukan
penilaian suatu saham menurut pendekatan fundamental dapat digunakan teknik analisis rasio. Rasio-
rasio keuangan yang umum digunakan untuk melakukan analisis tersebut antara lain

a. Current assets a. Current ratio = Current liabilities perating income Juined alumot nsanugib
zkootz to soin Current ratio sebesar 2:1 misalnya, memberikan indikasi bahwa perusahaan yang
bersangkutan memiliki Rp 2 aktiva lancar (current asset) untuk menutup setiap Rp 1 utang
lancar (current liabilities).
b. Working capital = Current asset - Current liabilitiesqmsinol islinom duinu ini oiza Kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, melakukan ekspansi volume bisnisnya dan
meraih keuntungan dari kesempatan keuangan ditentukan oleh posisi modal kerjanya.
Ketentuan umum untuk menilai kecukupan modal kerja ini adalah aktiva lancar harus sekurang-
kurangnya, dua kali dari utang lancar. Namun ini bukanlah rasio mati, karena setiap bisnis
memiliki karakter yang berbeda dan karena itu memiliki kebutuhan modal kerja yang berbeda
pula. flonydai eanud BYBID Istol uled mulod nuqideom iuzybni naardezirnsq Autnu sbnste
ingedo Porkiraan haga sah opat dila dalo1sgib snn Current asset - inventoriesl-nue qulutib eunl
c. Quick asset (acid test) ratio = Current liabilities bnsbivib lolol - oiton uo bisg brobivid Quick ratio
atau sering pula disebut acid test ratio merupakan indikator pengukuran likuiditas perusahaan
yang lebih ketat. Dalam perhitungan, inventories, yang umumnya bukan merupakan aktiva
likuid, tidak dimasukkan sebagai aktiva lancar. Oleh karena itu, rasio ini menunjukkan Perkiraan
dividen tahunsn Secara lebih tepat bagaimana utang lancar ditutup dengan aktiva yang lebih
likuid seperti kas. bank, dan aktiva-aktiva vang lebih likuid lainnya. Pengecualian inventories ini
dari current asset adalah karena membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dialihkan menjadi
uang tunai.
d. Book value atau nilai buku pada dasarnya adalah nilai riil suatu sáham. Nilai buku suatu
perusahaan dapat diperoleh dengan cara membagi seluruh modal sendiri perusahaan dengan d.
Book value semua saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh. Net worth Memp ATT-
AWAR Book value = Total shares ofutstanding purtofolio? Misalkan hasil rasio tersebut di atas
adalah Rp5.000 dan nilai nominal saham Rp1.000 berarti bahwa setiap Rp1.000 nilai nominal
saham yang diterbitkan didukung oleh net equity atau nilai buku sebesar Rp5.000,
e. Price to hook value nib tenub leinomibnul neiaobnoq inum murlea utuep Rasio ini dapat
digunakan untuk menilai apakah suatu saham undervalued atau overvalued. Suatu saham
disebut undervalued bilamana harga sahamnya di bawah nilai buku pen yang bersangkutan.
Sebaliknya dikatakan overvalued apabila harga saham melehik:an buku.Untuk mengetahui
apakah suatu saham termasuk undervalued atau overvalued 4 digunakan formula berikut:
29ilidoil ingr investasi lersebut memeriekan Price of stocks Price to book value= Book value ang
dapat diperoleh semula.
f. Interest coverage Rasio ini untuk menilai kemampuan perusahaan membayar biaya-biaya bunga
atas utangnya om dan menunjukkan berapa kali biaya-biaya tersebut dapat ditutup dari laba
yang diperoleh. SVasd lebom izizoq ilalo nadutahb nngnauol netnqmsd nsb nngnuinus rdimsom
neb svnzinzid idilimsm zinaid qsitse nneml.itemoi2n dTotal interest chargesnthu nsb ileA Hab
sndau cluq sbodiod gnsy ns Inbom nnrlutudsd idilimsm uti snosd nab nbschsd gnev Ả Sebagai
standar untuk perusahaan industri meskipun belum baku, total biaya bunga tahunan harus
ditutup sekurang-kurangnya sebanyak 3 kali laba yang diperoleh. Total dividend A naiknya
tingkat bunga misalnya jelas alan
g. Dividend paid out ratio = 21ibiudil new dugno dibni nsNet earnings, vas) bion tudszib sluq gains2
usis oiton doiu Rasio dividen menunjukkan persentase laba yang diperoleh yang dibayarkan
sebagai dividen. Misalnya rasio sebesar 30% berarti dari total laba bersih 100% perusahaan tu
sebesar 30%.Sisanya 70% diinvestasikan kembali dalam perusahaan. membayar dividen
h. Efficiency atau Profitability Ratio ridslanunaWHEMADOembnhannka astaba vseib Rasio ini dapat
dibedakan sebagai berikut: Net sale - Cost of good sold Gross profit margin = iba l u 1839) x
100% Net sales d Rasio ini memberikan indikasi mengenai tingkat efisiensi pengelolaan produksi
perusahaan untuk nesib n memperoleh laba. Net earnings of Ca Net profit margin = Canadian
Securities Institote, How to Invest Rasio ini adalah hasil akhir operasi suatu perusahaan untuk
suatu periode dan merupakan indikator yang efektif untuk menarik kesimpulan mengenai
kemampuan manajemen perusahaan. ae ml Rasio-rasio profit margin untuk lembaga keuangan
agak sedikit berbeda dengan perhitungan Net sales x 100% Oppotunitios in Nar 1986. nunam fit
margin perusahaan-perusahaan manufaktur seperti dijelaskan di atas. Profit margin mbaga
keuangan dapat dihitung dengan menggunakan rasio sebagai berikut: Operating income -
Operating expenses Gross profit margin = x 100% Operating income Net income Net profit
margin = x 100% Operating Net earning 0
i. Earning per share (EPS) = Number of share outstanding rasio ini menunjukkan laba bersih yang
berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap unit saham Cabim selama suatu periode tertentu.
j. Dividend yield Perkiraan harga saham suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik divi- dend yield. inU nidmulo)2nillo 19uH rsnolM bno znoitutitznl zishol/A
luionani.nidziM.2 onbant Perkiraan dividen tahunan perusahaan 2001inov Harga Saham = shuM
loiononi lndolD.bbio H nal Keuntungan yang diinginkan Misalkan perkiraan dividen per saham
adalah Rp 500 dan keuntungan yang diinginkan sebesar 10%, maka: 1001 ibomentiM shaletI
naiga8 IaboM uea neutns = Rp5.000 2noitumant iniomoniovoM IntiqoƆ bro yonolM 202 1959
reel niwnlginovinU M A znxsT.noitiba dixi2 .8801hoy wsn.holl swM bnod slt wolH 9oneni1 lo
stunitanl dhoY wold Rp500 Harga saham = 0,10
120 Rasio ini digunakan secara luas oleh pelaku Pasar Modal untuk menilai suatu harga saham.
Pada prinsipnya price earning ratio memberikan indikasi mengenai jangka waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan
pada suatu
k. Price Earning Ratio (PER) periode tertentu. Rasio ini menggambarkan kesediaan investor
membayar suatu jumlah setiap Rupiah perolehan laba perusahaan. Price earning ratio dihitung
dengan formula berikut: wign iovy ws untuk Ant Market price of common stocks 00 2oluz 15 ai
nominal saham Bpl.000 t PER = Earning per share (EPS) Hasil rasio 14,5 misalnya, berarti bahwa
saham perusahaan yang bersangkutan (pada saat itu) dijual dengan harga 14,5 kali dari EPS.
Contoh lain, PER sebesar 15 menunjukkan bahwa in- suatu nvestor membayar Rp 15 untuk
setiap Rp I laba perusahaan. Sampai sekarang ini belum nkesepakatan penuh mengenai jumlah
angka PER yang dianggap ideal atas harga saham perusahaan. Namun rasio ini memberikan
informasi bahwa semakin kecil nilai PER semakin rendah pula harga saham karena semakin
cepat jangka waktu pengembalian dana investasi migom ito zo 001 x

Anda mungkin juga menyukai