Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang

Fokus Walmart sekarang adalah menciptakan pengalaman yang mulus bagi


pelanggannya baik mereka berbelanja dari perangkat seluler atau di dalam toko.

Landasan strategi bisnis Walmart adalah harga rendah hariannya. Merek ini menjual
berbagai macam produk dan fokusnya selalu pada menjual produk dengan harga
terendah di pasar. Strategi tingkat bisnis untuk Wal-Mart

Dalam bisnis, ada tiga strategi utama yang terdiri dari kepemimpinan biaya,
diferensiasi, dan strategi fokus. Strategi fokus menekankan pada penyediaan layanan
dan produk untuk kelompok pembeli atau segmen pasar tertentu dalam pasar
geografis tertentu. Pendekatan diferensiasi sering diartikan sebagai penyediaan
layanan atau produk yang dianggap unik di pasar. Wal-Mart menekankan pada
strategi jangka panjang kepemimpinan biaya. Melalui strategi ini, perusahaan
memastikan bahwa ia menawarkan produk berkualitas kepada pelanggan dengan
harga yang relatif lebih rendah daripada penyedia lain di industri. Melalui strategi
kepemimpinan biaya keseluruhan, Wal-Mart telah menawarkan produk berkualitas
lebih baik dengan harga lebih rendah daripada yang dapat ditawarkan pesaing mana
pun. Untuk mencapai tujuan ini, organisasi telah mengembangkan manajemen rantai
pasokan jangka panjang, yang memastikan bahwa produk tersedia untuk pasar pada
waktu yang diperlukan (Enz, 2010).

Terbukti, Wal-Mart tidak melakukan apa pun untuk membedakan dirinya dari
pesaingnya. Tidak ada embel-embel untuk gerai swalayan yang selalu memberikan
harga termurah. Melalui pengaruh yang kuat dengan pemasok, perusahaan telah
memperoleh kekuatan untuk memanipulasi harga dan mengubah prosedur manufaktur
sehingga memeras lebih banyak penghematan bagi pelanggannya.

B. Rumusan Masalah

C. Pembahasan
1. Strategi Walmart

1. Low Cost Strategy / Cost Leadership


Strategi ini merupakan strategi utama mereka, yaitu dengan menjual
produk bermerk dengan harga yang rendah. Dan pada tahun-tahun awal
Wal-Mart juga membangun toko diskon besar di kota-kota pedesaan kecil.
Hal inilah yang membedakannya dengan perusahaan lain, dengan begitu
Wal-Mart akan mendapat pelanggan lebih banyak. Terlebih lagi Wal-Mart
memasang strategi pemasaran, yaitu menjamin "harga rendah setiap hari"
sebagai cara untuk menarik pelanggan.

2. Memiliki Teknologi yang Canggih


Teknologi informasi yang canggih ini mendukung rantai pasokan dan
logistik Wal-Mart. Wal-Mart memiliki jaringan komunikasi satelit milik
pribadi terbesar di AS dan menyiarkan lebih banyak televisi daripada TV
jaringan mana pun. Dengan menerapkan sistem jaringan satelit yang
memungkinkan informasi dapat dibagikan secara cepat antara jaringan
toko, pusat distribusi, dan pemasok perusahaan yang luas, sehingga Wal-
Mart dapat mengontrol pergudangan dan persediaan, sehingga tidak ada
keterbatasan persediaan, kehabisan stok, maupun persediaan yang
menumpuk.
Dengan memiliki 6.100 truk trailer dan mempekerjakan 7,600 supir
truk yang juga ditunjang dengan sistem jaringan satelit komunikasinya,
sedangkan sebagian besar pesaingnya menyewa truk untuk
mendistribusikan produknya. Maka akan memudahkan bagi Wal-Mart
untuk menghubungi supplier dan pusat distribusi dalam pemesanan dan
pembelian persediaan, sehingga saat truk datang mengambil barang,
barang telah tersedia, dan dapat menghemat biaya persediaan.

3. Saturation Strategy
Wal-Mart menggunakan strategi ini untuk ekspansi toko. Dengan
memasok dari pusat distribusi ke toko-toko yang berada sangat jauh dan
dalam jangka waktu satu hari. Letak pusat distribusi ditempatkan secara
strategis sehingga dapat menjangkau 150 – 200 toko Wal-Mart dalam satu
hari. Setiap pusat distribusi beroperasi selama 24 jam dan dengan
menggunakan conveyer belt dan cross-docking, Wal-Mart memasok
barang ke toko-tokonya melalui jaringan distribusi mereka sendiri, sambil
menerima barang, pada saat yang bersamaan juga mengisi order dari toko
Wal-Mart yang lain. Keefisienan ini menyebabkan Wal-Mart
mengeluarkan biaya distribusi hanya 1,3% dari penjualannya, sedangkan
pesaingnya mengeluarkan biaya distribusi sebesar 3,5% dari penjualan.

4. Tidak Bergantung Pada Satu Vendor Saja


Kebijakan Wal-Mart untuk tidak bergantung hanya pada satu vendor
saja ditunjukkan dengan ketentuan tidak ada vendor yang menyuplai
produk lebih dari 4% dari total volume penjualan. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi risiko terkait dengan hubungan dengan masing-masing
vendor. Karena bila terjadi sesuatu, tidak akan berimbas terlalu banyak
pada perusahaan jika dibandingkan dengan ketika bergantung dengan satu
atau dua vendor saja.

2. Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif muncul saat perusahaan menerapkan strategi yang


berbeda agar sulit untuk ditiru oleh kompetitor lainnya. Five forces model
mempengaruhi keunggulan kompetitif Wal-Mart. Berikut merupakan keunggulan
kompetitif Wal-Mart, sehingga bisa menjadikannya sebagai retailer terbesar di
dunia: 
1. Intensitas Persaingan Di Antara Pesaing Lainnya
Wal-Mart memiliki keunggulan dalam strategi pemasaran dengan
menawarkan produk-produk bermerk dengan harga yang. Keunggulan
kompetitif ini dicapai oleh Wal-Mart dengan melakukan cost
minimization, dan juga dengan menerapkan strategi saturation untuk
mengurangi biaya distribusi. Hal penting inilah yang dapat menjadikan
Wal-Mart sebagai retailer terbesar di dunia.

2. Memperhatikan Layanan Kepada Pelanggan


Selain dengan memberi harga yang murah kepada pelanggan, Wal-
Mart juga memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, oleh
karena itu Wal-Mart membuat adanya sistem “penyapa pelanggan” yang
menyapa konsumen yang datang ke Wal-Mart. Selain memberi pelayanan
pribadi, tetapi juga berperan dalam mengurangi tingkat pencurian.
Walmart menerapkan kebijakan “sikap 10 kaki” yaitu jika ada konsumen
yang berjarak di dalam 10 kaki darinya maka karyawan harus menatapnya,
menyapa dan melayani konsumen tersebut. Selain itu Wal-Mart membuka
toko-toko di daerah yang letaknya saling berjauhan agar dapat dijangkau
oleh masyarakat di daerah terpencil. Keunggulan kompetitif cost
leadership dan diferensiasi lokasi ini menjadi nilai tambah bagi pelanggan
untuk lebih memilih Wal-Mart daripada pesaingnya.

3. Kerja Sama Dengan Supplier


Wal-Mart membujuk para pemasok untuk memiliki sambungan
elektronik dengan toko-tokonya dan selalu beradaptasi dengan teknologi
rantai pasok terbaru untuk meningkatkan pengawasan dan pengelolaan
persediaan seperti RFID yang bisa melacak lokasi dan pergerakan tiap
kotak barang saat barang tersebut disimpan dan dikirimkan ke toko-toko
retailnya sehingga pemasok dapat memantau persediaan produknya di
Wal-Mart. Wal-Mart juga melakukan kerja sama dengan banyak pemasok
agar tidak bergantung pada satu pemasok. Tidak ada pemasok tunggal
yang memasok ke Wal-Mart lebih besar dari 4% dari volume penjualan
secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi pengaruh dari salah
satu forces, yaitu supplier.

4. Sistem Distribusi Yang Efisien


Memiliki letak pusat distribusi yang strategis sehingga dapat
menjangkau 150 – 200 toko Wal-Mart dalam satu hari. Setiap pusat
distribusi beroperasi selama 24 jam dan dengan menggunakan conveyer
belt dan cross-docking, Wal-Mart memasok barang ke toko-tokonya
melalui jaringan distribusi mereka sendiri, sambil menerima barang, pada
saat yang bersamaan juga mengisi order dari toko Wal-Mart yang lain.
Keefisienan ini menyebabkan Wal-Mart mengeluarkan biaya distribusi
hanya 1,3% dari penjualannya, sedangkan pesaingnya mengeluarkan biaya
distribusi sebesar 3,5% dari penjualan. Kemudian Wal-Mart juga memiliki
6.100 truk dengan 7.600 yang juga ditunjang dengan sistem jaringan satelit
komunikasinya, sedangkan sebagian besar pesaingnya menyewa truk
untuk mendistribusikan produknya. Oleh karena itu system distribusi yang
dimiliki Wal-Mart sangat efisien.

5. Memperlakukan Karyawan
Wal-Mart mulai menawarkan bagi hasil pada tahun 1971, yaitu setiap
rekan kerja yang telah bekerja bersama setidaknya selama satu tahun, dan
yang bekerja setidaknya 1000 jam setahun, Wal-Mart menyumbangkan
persentase dari gaji setiap karyawan tersebut, yang dapat diambil ketika
mereka meninggalkan perusahaan, baik secara tunai atau dalam saham
Wal-Mart. Wal-Mart juga melembagakan beberapa kebijakan dan program
lain untuk karyawannya, yaitu bonus insentif, rencana pembelian saham
diskon, promosi dari dalam, kenaikan gaji berdasarkan kinerja bukan
senioritas. Dan dengan adanya hal seperti itu tentu saja akan menjadi
motivasi bagi karyawan Wal-Mart agar dapat bekerja lebih giat, karena
mereka tidak hanya diperlakukan sebagai bawahan saja tetapi juga
diperhatikan agar mereka nyaman bekerja di Wal-Mart.

Anda mungkin juga menyukai