CASE 1-2
Wal-Mart Stores, Inc.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
PPA BCA 43
Latar Belakang
Walmart didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962. Perusahaan yang berpusat di
Bentonville, Arkansas, AS ini bergerak dalam sektor atau jenis industri ritel, toko diskon,
supermarket atau toko berskala kecil. Walmart memiliki slogan “Save money. Live better”
yang berkomitmen untuk memprioritaskan cara membantu orang banyak untuk menghemat
uang dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga pelanggan mereka. Total toko
yang dimiliki Walmart mencapai 10.800 toko di 27 negara dengan 69 nama berbeda dan e-
commerce website di 10 negara. Dalam 5 tahun setelah berdirinya Wal-Mart, Sam Walton
bekerja sangat keras dan berhasil membuka 24 toko di Arkansas saja. Tahun 1969, toko-toko
Wal-Mart berubah secara resmi menjadi Wal-Mart Stores Inc. Di tahun 1971, Wal-Mart
memulai sebuah upaya ekspansi dengan membuka kantor pusat yang besar di Bentonville,
Arkansas. Wal-Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun
1972. Dan pada akhirnya di akhir dekade 1980-an, Wal-Mart meluncurkan jaringan toko
yang masif bahkan hingga mencapai 1.402 toko dan memiliki klub-klub yang merangsang
penjualan hingga nilai 26 miliar dollar lebih.
Sektor industri dari Walmart ini ialah bisnis ritel. Bisnis ritel adalah sebuah bisnis
yang menjalankan penjualan barang atau jasa secara eceran atau satuan. Produknya pun
langsung ditujukan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Bisnis ritel
pun dibagi jadi dua jenis yaitu bisnis ritel sederhana dan bisnis ritel modern. Jenis bisnis ritel
dari Walmart ini sendiri ialah jenis bisnis ritel modern yang merupakan Department Store.
Department Store merupakan toko yang besar dan terbagi kedalam beberapa bagian
departemen dan menawarkan beragam produk. Karakteristik dari bisnis ritel modern ini
adalah ia menawarkan tempat yang lebih luas, barang yang dijual juga sangat banyak jenis,
memiliki sistem manajemen yang terkelola dengan sangat baik dan hati-hati, menawarkan
tingkat kenyamanan yang tinggi dalam berbelanja, harga jual sudah tetap sehingga sama
sekali tidak ada proses tawar-menawar, adanya sistem pelayanan secara mandiri, pemajangan
dari produk pada rak-rak terbuka sehingga para pelanggan bisa dengan bebas melihat dan
memilih barang-barang apa saja yang dibutuhkan, bahkan beberapa swalayan ada yang
memberikan produk tester agar bisa dicoba oleh para pelanggan terlebih dahulu sebelum
memutuskan akan membelinya.
Dari karakteristik bisnis ritel di atas, pastinya akan menimbulkan risiko bisnis pula.
Secara sederhana resiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya penyimpangan hasil
usaha dari yang diharapkan, beberapa risiko bagi Wal-Mart adalah sebagai berikut:
Pelaku usaha pada umumnya lebih memilih untuk memiliki pegawai yang sedikit
namun berkualitas. Dibandingkan mempekerjakan banyak pegawai namun kurang atau tidak
berkualitas. Terdapat beberapa risiko dari pegawai, seperti risiko sakit, risiko kecelakaan,
risiko meninggal dunia, ketidaksetiaan pada perusahaan.
Kegiatan pembelian dan penjualan juga tidak luput dari dampak terjadinya risiko.
Risiko bisa timbul yang disebabkan oleh sifat-sifat dari barang yang dijual, atau sering
disebut dengan inherent risk, seperti kebusukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa bahan
makanan- sebagai salah satu produk Walmart- tidak semuanya habis terjual.
Selain itu, risiko juga dapat muncul apabila ada kendala tidak terduga yang terjadi
pada saat pengiriman dimana mengakibatkan terhambatnya pengiriman sehingga bahan
makanan yang dikirimkan tidak lagi fresh. Dengan tagline "money-back freshness guarantee"
maka Walmart harus mengganti semua bahan makanannya dengan keadaan yang masih tetap
fresh pada saat sampai di konsumen.
Error pada sistem maupun human error yag terjadi mengakibatkan informasi
mengenai stock produk menjadi kurang akurat dan mengakibatkan pesanan yang telah dibuat
oleh konsumen terpaksa harus dibatalkan karena tidak adanya stock di gudang.
Ada pula beberapa resiko dari luar perusahaan yang patut diwaspadai, seperti:
- Risiko karena perubahan peraturan pemerintah, seperti penataan jalur hijau, berkaitan
dengan pajak usaha, maupun ijin-ijin usaha lainnya.
Model Bisnis
1. Segmen konsumen
Karena strategi yang digunakan oleh Wal-Mart adalah cost leadership maka
segmen konsumennya ditujukan pada mereka yang memiliki pendapatan
menengah ke bawah.
Pusat konsumennya berada di daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat
kota.
Sejak tahun 2018 di Amerika, Wal-Mart memperluas segmen konsumennya
yaitu orang-orang Amerika yang lebih kaya yang berbelanja secara online.
2. Value Proposition
Wal-Mart menawarkan harga yang terjangkau untuk berbagai produk dengan
kualitas selayaknya.
3. Channels
Cara konsumen Wal-Mart untuk membeli produknya bisa dilakukan dengan 2
cara yaitu:
Langsung membeli di tokonya
Melalui pemesanan online di websitenya walmart.com
4. Hubungan dengan pelanggan
Website khusus untuk customer service yaitu
https://help.walmart.com/app/h2help
Aplikasi Wal-Mart yang dapat didownload di handphone
5. Revenue Streams
Sumber pendapatan bisnis Wal-Mart terdiri dari berbagai macam, yaitu:
Bahan makanan sehari-hari
Penjualan retail dan komisi-komisi
Jasa-jasa keuangan seperti menerima dan mengirim uang
Jasa-jasa kesehatan (farmasi, wellness center, imunisasi, dll).
Wal-Mart juga memperkenalkan konsep memadukan antara pusat penjualan
bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis, pemotretan, telepon seluler,
salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan
gerai makanan ringan.
6. Sumber Daya Kunci
Hubungan dengan vendor
Sistem distribusi
Barang yang dijual oleh Wal-Mart, sekitar 85% didistribusikan
langsung oleh Wal-Mart ke masing-masing tokonya, dimana rata-rata
pesaing hanya melakukan sebesar 50%. Hal ini dapat dilakukan karena Wal-
Mart menggunakan strategi saturasi dalam melayani toko–tokonya, dimana
pusat distribusi dibuat strategis untuk dapat melayani toko dalam satu kali
perjalanan, strategi ini sangat efektif sehingga dapat melayani 150-200
toko dalam satu hari.
Manajemen yang berkemampuan tinggi
7. Aktivitas kunci
Sistem manajemen persediaan
Pendekatan Supply Chain Management
penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung
oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang canggih.
8. Partner kunci
Supplier yang berhubungan langsung
Investor
Pabrikan
9. Struktur Biaya
Biaya-biaya yang muncul ketika akan memperoduksi dan memasarkan layanannya :
Membayar gaji karyawan dan insentifnya
Biaya sewa gedung
Sewa gedung untuk penjualan di gerai juga menyebabkan munculnya biaya
yang harus ditanggung oleh Wal-Mart.
Harga pokok penjualan
Biaya perawatan
Keperluan-keperluan seperti listrik
Strategi yang diterapkan
Walmart menjamin “Always Low Price” untuk menarik konsumen. Beberapa strategi yang
digunakan Walmart adalah:
2. Strategi Saturation
Strategi inovasi dengan membuat perubahan atas proses bisnis dengan TI hingga akan
memangkas biaya, meningkatkan kualitas, dan efisensi. Walmart memiliki pusat-pusat
distribusi yang berlokasi strategis di daerah-daerah di seluruh AS. Walmart juga
mengembangkan sistem RFID (radio frequency identify) untuk menggantikan bar code. Tag
RIFD berisi chip yang disertai informasi. RFID memberikan informasi tentang persediaan
suatu produk baik kepada retailer maupun kepada supplier, selain itu RFID juga
menginformasikan keberadaan suatu produk dalam rangkaian supply chain. Penggunaan
RFID dapat meningkatkan efisiensi supply chain, mengurangi kosongnya persediaan suatu
produk tertentu, mencegah pencurian dan pemalsuan barang.
1. Memahami Pelanggan
Walmart berusaha untuk menyediakan barang untuk para pelanggannya dengan harga
yang murah sesuai dengan taglinenya yaitu ‘Save Money Live Better’ yang berarti dengan
menghemat pengeluaran, keluarga dapat hidup lebih baik.
2. Merchandising Focus
Walmart lebih fokus untuk menjual produk dengan harga murah dan melakukan
seleksi produk yang bermerk.
3. Segmentasi Pasar
1. Walmart discount stores yang dibuka pertama kali pada tahun 1962. Sampai dengan
sekarang, sudah terdapat lebih dari 803 toko yang menawarkan kepuasan serta kenyamanan
pelanggannya di seluruh Amerika.
4. Keramahan Pelayanan.
Keunggulan Kompetitif
1. Pendistribusian produk
Wal-Mart memiliki armada lebih dari 3.000 truk dan 12.000 trailer yang membuat
sekitar 85% dari semua barang dagangan yang dijual oleh Wal-Mart dikapalkan melalui
sistem distribusi ke toko-toko, dibandingkan dengan perusahaan ritel lainnya yang hanya
kurang dari 50% distribusi barang sendiri.Wal-Mart menggunakan strategi “saturasi” untuk
ekspansi toko agar bertujuan dapat mendistribusikan barangnya sendiri dari pusat ditribusi ke
toko dalam sehari dengan melayani 150 hingga 200 toko Wal-Mart dalam sehari.
Sekarang customer Wal-Mart yang hanya memiliki sedikit waktu untuk berbelanja
kini sudah dapat memesan pesanannya secara online melalui website walmart.com sehingga
penjualan barang juga akan lebih efisien.
Hal ini untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Walmart memesan barang
pada pemasoknya melalui internet dan akan tiba dalam waktu yang singkat. Armada yang
dimiliki Walmart terdiri dari 6.100 truk dengan 7.600 pengemudi, mempermudahkan
pengangkutan persediaan.
d. Walmart juga menawarkan bagi hasil kepada para karyawannya sebagai imbalan atas
loyalitas dan pengadian mereka.
Walmart memberikan kontribusi persentase dari upah setiap karyawan yang berhak
atas bagi hasil, baik berupa uang ataupun saham Walmart. Dengan begitu, karyawan akan
merasa memiliki Walmart dan mencegah pencurian di toko. Selain itu, penerapan sistem ini
akan meningkatkan semangat para karyawan untuk meningkatkan laba.
Toko dibangun sejauh mungkin dari pusat distribusi tapi masih dalam jangkauan satu
hari mengemudi kemudian area itu dibuka lagi toko-tokonya. Letak pusat distribusi yang
strategis sehingga dapat melayani 150-200 buah toko Wal-Mart dalam sehari. Pusat distribusi
yang efisien membuat biaya distribusi Wal-Mart hanya 1,3% dari penjualan dibandingkan
pesaing terdekat sebesar 3,5%.