Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

CASE 1-2
Wal-Mart Stores, Inc.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Deborah Daniella (14)

Feryo Adhika (18)

Fitria Dinar A. (19)

Wenny Febryanti (44)

PPA BCA 43
Latar Belakang

Walmart didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962. Perusahaan yang berpusat di
Bentonville, Arkansas, AS ini bergerak dalam sektor atau jenis industri ritel, toko diskon,
supermarket atau toko berskala kecil. Walmart memiliki slogan “Save money. Live better”
yang berkomitmen untuk memprioritaskan cara membantu orang banyak untuk menghemat
uang dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga pelanggan mereka. Total toko
yang dimiliki Walmart mencapai 10.800 toko di 27 negara dengan 69 nama berbeda dan e-
commerce website di 10 negara. Dalam 5 tahun setelah berdirinya Wal-Mart, Sam Walton
bekerja sangat keras dan berhasil membuka 24 toko di Arkansas saja. Tahun 1969, toko-toko
Wal-Mart berubah secara resmi menjadi Wal-Mart Stores Inc. Di tahun 1971, Wal-Mart
memulai sebuah upaya ekspansi dengan membuka kantor pusat yang besar di Bentonville,
Arkansas. Wal-Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun
1972. Dan pada akhirnya di akhir dekade 1980-an, Wal-Mart meluncurkan jaringan toko
yang masif bahkan hingga mencapai 1.402 toko dan memiliki klub-klub yang merangsang
penjualan hingga nilai 26 miliar dollar lebih.

Karakteristik Industri dan Risiko Bisnis

Sektor industri dari Walmart ini ialah bisnis ritel. Bisnis ritel adalah sebuah bisnis
yang menjalankan penjualan barang atau jasa secara eceran atau satuan. Produknya pun
langsung ditujukan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Bisnis ritel
pun dibagi jadi dua jenis yaitu bisnis ritel sederhana dan bisnis ritel modern. Jenis bisnis ritel
dari Walmart ini sendiri ialah jenis bisnis ritel modern yang merupakan Department Store.

Department Store merupakan toko yang besar dan terbagi kedalam beberapa bagian
departemen dan menawarkan beragam produk. Karakteristik dari bisnis ritel modern ini
adalah ia menawarkan tempat yang lebih luas, barang yang dijual juga sangat banyak jenis,
memiliki sistem manajemen yang terkelola dengan sangat baik dan hati-hati, menawarkan
tingkat kenyamanan yang tinggi dalam berbelanja, harga jual sudah tetap sehingga sama
sekali tidak ada proses tawar-menawar, adanya sistem pelayanan secara mandiri, pemajangan
dari produk pada rak-rak terbuka sehingga para pelanggan bisa dengan bebas melihat dan
memilih barang-barang apa saja yang dibutuhkan, bahkan beberapa swalayan ada yang
memberikan produk tester agar bisa dicoba oleh para pelanggan terlebih dahulu sebelum
memutuskan akan membelinya.

Dari karakteristik bisnis ritel di atas, pastinya akan menimbulkan risiko bisnis pula.
Secara sederhana resiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya penyimpangan hasil
usaha dari yang diharapkan, beberapa risiko bagi Wal-Mart adalah sebagai berikut:

1. Risiko pada Sumber Daya Manusia

Pelaku usaha pada umumnya lebih memilih untuk memiliki pegawai yang sedikit
namun berkualitas. Dibandingkan mempekerjakan banyak pegawai namun kurang atau tidak
berkualitas. Terdapat beberapa risiko dari pegawai, seperti risiko sakit, risiko kecelakaan,
risiko meninggal dunia, ketidaksetiaan pada perusahaan.

2. Risiko pada Pembelian dan Penjualan

Kegiatan pembelian dan penjualan juga tidak luput dari dampak terjadinya risiko.
Risiko bisa timbul yang disebabkan oleh sifat-sifat dari barang yang dijual, atau sering
disebut dengan inherent risk, seperti kebusukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa bahan
makanan- sebagai salah satu produk Walmart- tidak semuanya habis terjual.

3. Risiko pada saat Pengiriman

Walmart menerapkan sistem dimana dalam pemesanan dan pendistribusiannya tidak


menggunakan perantara. Tentu saja risiko kerusakan yang terjadi pada saat pengiriman juga
sepenuhnya ditanggung oleh Walmart.

Selain itu, risiko juga dapat muncul apabila ada kendala tidak terduga yang terjadi
pada saat pengiriman dimana mengakibatkan terhambatnya pengiriman sehingga bahan
makanan yang dikirimkan tidak lagi fresh. Dengan tagline "money-back freshness guarantee"
maka Walmart harus mengganti semua bahan makanannya dengan keadaan yang masih tetap
fresh pada saat sampai di konsumen.

4. Risiko pada Informasi dan Teknologi

Error pada sistem maupun human error yag terjadi mengakibatkan informasi
mengenai stock produk menjadi kurang akurat dan mengakibatkan pesanan yang telah dibuat
oleh konsumen terpaksa harus dibatalkan karena tidak adanya stock di gudang.
Ada pula beberapa resiko dari luar perusahaan yang patut diwaspadai, seperti:

- Risiko karena perubahan peraturan pemerintah, seperti penataan jalur hijau, berkaitan
dengan pajak usaha, maupun ijin-ijin usaha lainnya.

- Risiko adanya bencana alam yang sering kali tidak terduga

Model Bisnis

1. Segmen konsumen
 Karena strategi yang digunakan oleh Wal-Mart adalah cost leadership maka
segmen konsumennya ditujukan pada mereka yang memiliki pendapatan
menengah ke bawah.
 Pusat konsumennya berada di daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat
kota.
 Sejak tahun 2018 di Amerika, Wal-Mart memperluas segmen konsumennya
yaitu orang-orang Amerika yang lebih kaya yang berbelanja secara online.
2. Value Proposition
Wal-Mart menawarkan harga yang terjangkau untuk berbagai produk dengan
kualitas selayaknya.
3. Channels
Cara konsumen Wal-Mart untuk membeli produknya bisa dilakukan dengan 2
cara yaitu:
 Langsung membeli di tokonya
 Melalui pemesanan online di websitenya walmart.com
4. Hubungan dengan pelanggan
 Website khusus untuk customer service yaitu
https://help.walmart.com/app/h2help
 Aplikasi Wal-Mart yang dapat didownload di handphone
5. Revenue Streams
Sumber pendapatan bisnis Wal-Mart terdiri dari berbagai macam, yaitu:
 Bahan makanan sehari-hari
 Penjualan retail dan komisi-komisi
 Jasa-jasa keuangan seperti menerima dan mengirim uang
 Jasa-jasa kesehatan (farmasi, wellness center, imunisasi, dll).
 Wal-Mart juga memperkenalkan konsep memadukan antara pusat penjualan
bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis, pemotretan, telepon seluler,
salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan
gerai makanan ringan.
6. Sumber Daya Kunci
 Hubungan dengan vendor
 Sistem distribusi
Barang yang dijual oleh Wal-Mart, sekitar 85% didistribusikan
langsung oleh Wal-Mart ke masing-masing tokonya, dimana rata-rata
pesaing hanya melakukan sebesar 50%. Hal ini dapat dilakukan karena Wal-
Mart menggunakan strategi saturasi dalam melayani toko–tokonya, dimana
pusat distribusi dibuat strategis untuk dapat melayani toko dalam satu kali
perjalanan, strategi ini sangat efektif sehingga dapat melayani 150-200
toko dalam satu hari.
 Manajemen yang berkemampuan tinggi
7. Aktivitas kunci
 Sistem manajemen persediaan
 Pendekatan Supply Chain Management
penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung
oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang canggih.
8. Partner kunci
 Supplier yang berhubungan langsung
 Investor
 Pabrikan
9. Struktur Biaya
Biaya-biaya yang muncul ketika akan memperoduksi dan memasarkan layanannya :
 Membayar gaji karyawan dan insentifnya
 Biaya sewa gedung
Sewa gedung untuk penjualan di gerai juga menyebabkan munculnya biaya
yang harus ditanggung oleh Wal-Mart.
 Harga pokok penjualan
 Biaya perawatan
 Keperluan-keperluan seperti listrik
Strategi yang diterapkan

Walmart menjamin “Always Low Price” untuk menarik konsumen. Beberapa strategi yang
digunakan Walmart adalah:

a. Strategi dalam Bidang Teknologi Informasi (IT)

1. Strategi Kepemimpinan Biaya dan Diferensiasi

Walmart membangun jaringan satelit canggih yang menghubungkan point of sales di


semua tokonya. Jaringan tersebut didesain untuk memberi para manajer dan bagian penjualan
informasi status penjualan serta persediaan yang paling baru. Lalu, Walmart mulai
menggunakan efisiensi operasional atas sistem informasi untuk menawarkan produk dan
layanan dengan biaya lebih rendah dan berkualitas lebih baik, serta melakukan diferensiasi
dari para pesaingnya.

2. Strategi Saturation

Strategi inovasi dengan membuat perubahan atas proses bisnis dengan TI hingga akan
memangkas biaya, meningkatkan kualitas, dan efisensi. Walmart memiliki pusat-pusat
distribusi yang berlokasi strategis di daerah-daerah di seluruh AS. Walmart juga
mengembangkan sistem RFID (radio frequency identify) untuk menggantikan bar code. Tag
RIFD berisi chip yang disertai informasi. RFID memberikan informasi tentang persediaan
suatu produk baik kepada retailer maupun kepada supplier, selain itu RFID juga
menginformasikan keberadaan suatu produk dalam rangkaian supply chain. Penggunaan
RFID dapat meningkatkan efisiensi supply chain, mengurangi kosongnya persediaan suatu
produk tertentu, mencegah pencurian dan pemalsuan barang.

b. Strategi Bisnis Walmart

1. Memahami Pelanggan

Walmart berusaha untuk menyediakan barang untuk para pelanggannya dengan harga
yang murah sesuai dengan taglinenya yaitu ‘Save Money Live Better’ yang berarti dengan
menghemat pengeluaran, keluarga dapat hidup lebih baik.

2. Merchandising Focus
Walmart lebih fokus untuk menjual produk dengan harga murah dan melakukan
seleksi produk yang bermerk.

3. Segmentasi Pasar

Walmart membagi segmen pasarnya menjadi 5, yaitu:

1. Walmart discount stores yang dibuka pertama kali pada tahun 1962. Sampai dengan
sekarang, sudah terdapat lebih dari 803 toko yang menawarkan kepuasan serta kenyamanan
pelanggannya di seluruh Amerika.

2. Walmart neighborhood market merupakan pasar cepat dan nyaman.

3. Marketside merupakan segmen Walmart yang menyediakan makanan segar dalam


beberapa menit. Marketside ini ditujukan bagi para pelangannya yang sibuk.

4 Walmart.com adalah kenyamanan belanja bagi pelanggan melalui internet dengan


harga yang rendah dan dapat dikirim ke tempat pelanggan.

4. Keramahan Pelayanan.

Walmart memberikan keterampilan para karyawannya untuk melayani pelanggan.


Sam Walton selalu mengingatkan bahwa penghasilan mereka berasal dari konsumen. Para
karyawannya juga selalu menyambut pelanggan dengan senyuman di pintu masuk.

c. Strategi Supply Chain

Persediaan diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara. Walmart benar-benar


menyeleksi harga-harga dari pemasoknya dan melakukan transaksi jika sepenuhnya yakin
bahwa produk dari pemasok tidak tersedia di tempat lain dengan harga yang lebih rendah.
Tidak ada vendor tunggal yang merupakan lebih dari 4% dari volume penjualan keseluruhan.

Keunggulan Kompetitif

1. Pendistribusian produk

Wal-Mart memiliki armada lebih dari 3.000 truk dan 12.000 trailer yang membuat
sekitar 85% dari semua barang dagangan yang dijual oleh Wal-Mart dikapalkan melalui
sistem distribusi ke toko-toko, dibandingkan dengan perusahaan ritel lainnya yang hanya
kurang dari 50% distribusi barang sendiri.Wal-Mart menggunakan strategi “saturasi” untuk
ekspansi toko agar bertujuan dapat mendistribusikan barangnya sendiri dari pusat ditribusi ke
toko dalam sehari dengan melayani 150 hingga 200 toko Wal-Mart dalam sehari.

2. Penempatan toko besar pada kota kecil

Dari awal perusahaan beroperasi, Wal-Mart sudah menerapkan strateginya yaitu


membangun toko-toko besar dengan harga rendah serta diskon yang besar pula pada
pedesaan dan kota-kota kecil yang berlokasi jauh dari perkotaan besar.

3. Sistem informasi yang modern

Wal-Mart menerapkan sistem jaringan satelit yang memungkinkan informasi yang


akan dibagi antara jaringan yang sangat luas menghubungkan toko-toko, pusat distribusi, dan
pemasok sehingga truk selalu terisi penuh pada pendistribusiannya yang akan membuat
penjualan semakin meningkat karena tidak pernah kehabisan stok persediaan tanpa
menimbulkan biaya persediaan yang besar.

4. Beradaptasi dengan perubahan

Sekarang customer Wal-Mart yang hanya memiliki sedikit waktu untuk berbelanja
kini sudah dapat memesan pesanannya secara online melalui website walmart.com sehingga
penjualan barang juga akan lebih efisien.

Sistem Pengendalian Manajamen

a. Menganalisis data-data penjualan

Wal-Mart membujuk para pemasoknya untuk memiliki sambungan elektronik dengan


toko-tokonya dan selalu beradaptasi dengan teknologi rantai persediaan terbaru untuk
meningkatkan pengawasan dan pengaturan persediaan.

b. Walmart tidak memakai perantara dalam pemesanan barang dan distribusinya.

Hal ini untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Walmart memesan barang
pada pemasoknya melalui internet dan akan tiba dalam waktu yang singkat. Armada yang
dimiliki Walmart terdiri dari 6.100 truk dengan 7.600 pengemudi, mempermudahkan
pengangkutan persediaan.

c. Manajemen Walmart menggunakan point of sale dalam mengendalikan persediannya.


Walmart menghubungkan data antara perusahaan pusat manajemen dengan toko -
toko retailnya dan supplier. Penerapan sistem point of sales juga dapat berguna untuk
meminimalisir biaya penyimpanan barang di gudang.

d. Walmart juga menawarkan bagi hasil kepada para karyawannya sebagai imbalan atas
loyalitas dan pengadian mereka.

Walmart memberikan kontribusi persentase dari upah setiap karyawan yang berhak
atas bagi hasil, baik berupa uang ataupun saham Walmart. Dengan begitu, karyawan akan
merasa memiliki Walmart dan mencegah pencurian di toko. Selain itu, penerapan sistem ini
akan meningkatkan semangat para karyawan untuk meningkatkan laba.

e. Pusat distribusi yang efisien.

Toko dibangun sejauh mungkin dari pusat distribusi tapi masih dalam jangkauan satu
hari mengemudi kemudian area itu dibuka lagi toko-tokonya. Letak pusat distribusi yang
strategis sehingga dapat melayani 150-200 buah toko Wal-Mart dalam sehari. Pusat distribusi
yang efisien membuat biaya distribusi Wal-Mart hanya 1,3% dari penjualan dibandingkan
pesaing terdekat sebesar 3,5%.

Anda mungkin juga menyukai