Anda di halaman 1dari 3

Kasus Sistem Pengendalian Manajemen

Wal Mart Stores, Inc

Setelah didirikan oleh Sam Walton, toko Wal Mart pertama dibuka di Rogers, Arkasas,
pada tahun 1962. Tujuh belas tahun kemudian, penjualan tahunan mencapai $1 miliyar. Pada
akhir Januari 2002, Wal Mart Stores, Inc merupakan perusahaan ritel terbesar dunia, dengan
penjualan $218 miliar.

Strategi kemenangan Wal-Mart di AS didasari pada penjualan produk bermerek dengan


biaya rendah. Setiap minggu, sekitar 100 juta pelanggan mengunjungi sebuah toko Wal Mart
dimana saja di dunia. Perusahaan memperkerjakan lebih dari 1,3 juta associates (istilah yang
digunakan Wal-Mart untuk karyawan) diseluruh dunia melalui lebih dari 3.200 toko di AS
dan lebih dari 1.100 unit di Meksico, Puerto Rico, Kanada, Argentina, Brazil, China, Korea,
Jerman dan Inggris.

Pada tahun 2001, majalah Fortune menyebutkan Wal Mart sebagai perusahaan ketiga
yang paling mengagumkan di Amerika dan Financial Times dan Pricewaterhouse Coopeer
menempatkannya pada peringkat delapan sebagai perusahaan yang paling mengagumkan di
dunia. Pada tahun berikutnya, Wal Mart disebut sebagai nomor satu pada daftar Fortune 500
dan disajikan dengan Ron Brown Award for Corporate Leadership suatu penghargaan
presiden yang mengakui perusahaan-perusahaan atas pencapaian dalam hubungan masyarakat
dan karyawan.

Wal Mart menikmati posisi pangsa pasar 50% dalam industri ritel diskon. Procker dan
Gamble, Clorox dan Johnson ada di antara hampir 3000 pemasoknya. Walaupun Wal Mart
merupakan pelanggan paling besar untuk pabrik-pabrik produk konsumen dengan penuh
pertimbangan menjamin bahwa perusahaan ini tidak menjadi terlalu tergantung pada salah
satu pemasok, tidak ada vendor tunggal yang merupakan lebih dari 4% dari volume penjualan
keseluruhannya. Wal Mart juga membujuk pemasoknya untuk memiliki sambungan
elektronik.

Sekitar 85% dari semua barang dagangan yang dijual oleh Wal Mart dikirim melalui
sistem distribusinya ke toko-tokonya (pesaing memasok ke ritel outlet mereka rata-rata
kurang dari 50% dari barang-barang dagangan melalui pusat distribusi sendiri mereka
sendiri) Wal Mart menggunakan strategi “saturasi” untuk ekspansi tokonya. Standartnya
dapat mendorong dari pusat distribusi ke sebuah toko dalam sehari. Pusat distribusi
ditempatkan sedemikian strategis sehingga pada akhirnya dapat melayani 150-200 toko Wal
Mart dalam sehari. Toko yang dibangun sejauh mungkin tetapi masih dalam satu perjalanan
pusat distribusi, area itu kemudian diisi kembali ke pusat distribusinya. Setiap distribusi
beroperasi 24 jam sehari dengan menggunakan sabuk berjalan yang dipandu laser dan teknik
cross docking yang menerima barang pada satu sisi sementara seraca serentak mengisi order
pada sisi yang lain.

Perusahaan memiliki armada yang terdiri dari 3000 truk dan 1200 trailer. Wal Mart
mengimplementasikan sistem jaringan satelit yang memungkinkan informasi dibagikan di
antara jaringan toko pada perusahaan itu keseluruhan, pusat distribusi dan pemasok. Sistem
ini mengonsolidasi pesanan untuk barang, yang memungkinkan perusahaan untuk membeli
barang satu truk penuh tanpa menanggung biaya persediaan barang.

Dalam tahun-tahun awalnya, strategi Wal Mart adalah membangun toko besar dengan
diskon di kota-kota kecil pedalaman. Sebaliknya pesaing seperti Kmart berfokus pada kota
besar dengan populasi lebih dari 50.000. Strategi pemasaran Wal Mart adalah menjamin
harga rendah setiap hari sebagai cara untuk menarik pelanggan. Retailer diskon tradisional
mengandalkan penjualan yang diiklankan.

Analisis Kasus

Wal Mart merupakan perusahaan retail terbesar di dunia dengan cara menjual produk
berkualitas dengan harga yang murah. Wal Mart menjaga stabilitas harga produknya untuk
menjaga loyalitas konsumen. Hal ini merupakan bagian dari strategi pemasaran Wal Mart.
Para pesaing Wal Mart tidak mampu meniru strategi tersebut karena membutuhkan biaya
yang mahal. Strategi tersebut menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan Wal Mart.
Hal yang mendukung Wal-Mart sehingga dapat menciptakan keunggulan kompetitif
lebih murah daripada para pesaingnya karena faktor-faktor berikut :
1. Menggunakan rantai persediaan yang efisien.
Meskipun Wal-Mart merupakan konsumen terbesar bagi pabrik-pabrik produk
konsumen, namun perusahaan ini tidak menjadi tergantung pada salah satu pemasok
karena Wal Mart memiliki banyak Vendor. Oleh sebab itu tidak ada pemasok yang
bisa mengintervensi kebijakan penetapan harga. Wal Mart juga membujuk para
pemasoknya untuk membangun koneksi dengan toko-tokonya. Wal Mart juga selalu
memastikan tidak ada pemasok yang melebihi 4% dari volume penjualan
keseluruhan.
2. Dengan menggunakan pusat distribusi yang efisien.
Wal-Mart menerapkan strategi saturasi dalam ekspansi toko. Startegi ini memapu
meningkatkan tingkat efisiensi dalam pendistribusian barang dari pusat ke cabang.
Wal Mart membuat strategi yang dapat melayani pengiriman barang ke 150-200
hari. Startegi pendistribusian inilah yang membuat biaya distribusi Wal Mart lebih
rendah dari para pesaingnya.
3. Sistem pendistribusian sendiri dan menggunakan sistem jaringan satelit.
Wal Mart memiliki armada yang terdiri dari 3000 truk dengan 12000 trailer, hal ini
mempermudahkan Wal-Mart dalam mengangkut persediaan. Wal Mart juga
menggunakan sistem komunikasi satelit yang memungkinkan informasi dibagikan
diantara jaringan toko, pusat distribusi dan pemasok. Sistem mengabungkan pesanan
barang sehingga memungkinkan perusahaan membeli barang satu truk penuh tanpa
menanggung biaya persediaan. Karena pemesanan dan pengangkutan yang berulang
kali dan tidak optimal dapat menyebabkan penggelembungan biaya.
Wal-Mart telah memiliki keunggulan kompetitif daripada para pesaingnya dengan
menggunakan manajemen operasi toko yang baik dan efisien dari segi pemasok,
persediaan dengan sistem real time, lokasi toko dan pusat distribusi yang efisien,
pengangkutan, distribusi, dan dengan menggunakan jaringan komunikasi satelit
memberikan keunggulan biaya yang rendah pada perusahaan ini. Wal Mart juga harus
tetap memperhatikan kepuasan pelanggannya serta mengembangkan strategi pemasaran,
teknologi agar selalu dapat mempertahankan eksistensi perusahaannya dan tidak kalah
saing dengan para pesaingnya.

Anda mungkin juga menyukai