Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pengendalian

Manajemen

Analisis Kasus Wal-Mart

Nama Kelompok :

Suci Anggraini (1402198332)


Anggrah Rezka Alifa (1402198333)
Tyas Surtyasa (1402198334)
1. Analisis situasi

Walmart merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringan department store.
Walmart didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962, toko wal-mart pertama dibuka terletak di Rogers,
Arkansas. Tujuhbelas tahun kemudian, penjualan tahunan mencapai $1 miliar. Pada tahun 2005, Wal-mart
merupakan pemimpin pasar diantara supermarket di Amerika Serikat. Perusahaan ritel terbesar di dunia,
dengan penjualan $288 milyar.
Teknologi informasi yang mendukung perusahaan demi memudahkan perusahaan untuk
mengetahui persediaan dan logistik. Perusahaan juga menyediakan 20 pesawat yang dapat digunakan
manajer untuk berpergian ke toko-toko yang jauh. Jarak pesawat yang diterbangkan oleh manajer wal-mart
akan menempatkan wal-mart setara dengan maskapai komersial berukuran sedang.
Pada tahun 2002 walt-mart mendapatkan penghargaan presiden the ron brown award untuk
corporate leadership, yaitu sebuah penghargaan atas kinerja yang bagus dalam bidang tenaga kerja dan
hubungan dalam masyarakat. Pada tahun 2004 walt-mart mendapat posisi kedua dalam daftar perusahaan
yang paling mengagumkan di majalah fortune. Walt-mart berhasil menguasai 8,9 % bagian pasar ritel di
Amerika Serikat pada tahun 2005.
Walmart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun 1972. Walmart
beroperasi di Argentina,Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang (dengan nama Seiyu),
Kanada, Meksiko(dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Walmart pernah beroperasi di Jerman
namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena rugi. Perusahaan Walmart bertumbuh 276 toko di 11 negara
pada akhir dekade. Setiap minggu, sekitar 138 juta pelanggan mengunjungi sebuah toko Walmart diseluruh
dunia. Perusahaan memperkerjakan lebih dari 1,6 juta karyawan di seluruh dunia melalui lebih dari 3.700
toko di AS dan lebih dari 1.600 unit di Meksiko, PuertoRico, Kanada, Argentina, Brazil, Cina, Korea,
jerman dan Inggris. Pada tahun 1983, perusahaan membuka keanggotaan Sam's Club dan pada tahun
1988membuka supercenter pertama sebagai toko penyedia sayuran terlengkap dan barang dagangan
lainnya. Walmart menjadi sebuah perusahaan internasional pada tahun 1991 ketika pertama kali membuka
Sam's Club di dekat Mexico City. Keberhasilan itu tidak lepas dari strategi yang diterapkan oleh
Wal-mart seperti :

a. Penjualan produk bermerek dengan biaya rendah


b. Pendekatan dengan pelanggan atau lebih dikenal 10-foot attitude .

Pada tahun 2001, majalah Fortune menyebut Wal-Mart sebagai perusahaan ketiga yang paling
mengagumkan di Amerika, dan Financial Times dan Pricewaterhouse Coopersmenempatkannya pada
peringkat delapan sebagai perusahaan yang paling mengagunkan didunia. Pada tahun berikutnya, Wal- Mart
disebut sebagai nomor satu pada daftar fortune 500dan disajikan dengan Ron Brown Award for Corporate
Leadership, suatu penghargaan presiden yang mengakkui perusahaan-perusahaan atas pencapaian dalam
hubungan masyarakatdan karyawan.
2. Analisis masalah

Pada tahun 1998, Walmart bergabung dengan perusahaan ritel untuk membentuk sebuah
perusahaan di Asia, setelah dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea akibat
ketatnya persaingan sesama perusahaan ritel. Walmart juga pernah mencoba memasuki pasar internasional
Eropa melalui Jerman. Namun Walmart mengalami kesalahan strategi saat memasuki pasar Eropa melalui
Jerman. Kebanyakan perusahaan Amerika masuk pasar Eropa melalui UK, karena kesamaan budaya,
bahasa, lingkungan danperaturan hukum. Kesalahan anggapan Walmart bahwa den
menaklukkan pasar Jermanakan dapat menaklukan hampir ke seluruh bagian besar pasar Eropa. Walmart
tidak bisamengaplikasikan strategi EDLP (Every Day Low Price) di Eropa yang sangat sensitifterhadap
harga. Moral pegawai dipengaruhi oleh pergantian aturan internal Walmart. Eksekutifmengalami perubahan
budaya saat dalam perjalanan bisnis, mereka diminta untuk berbagikamar dengan alasan pengurangan biaya,
dimana hal ini tidak pernah dialami mereka diperusahaan terdahulu. Walmart kesulitan membina hubungan
dengan suppliernya di Jerman.Di Amerika perusahaan dengan pihak supplier menyukai distribusi secara
sentralisasi, namun supplier di Jerman tidak menyukai distribusi secara sentralisasi.

Walmart juga mengalami masalah penyimpanan (inventory), hanya memiliki satutempat untuk
penyimpanan segala macam barang /stok, kondisi ini menyulitkan pengaturan.Walmart kekurangan
pegawai di bagian inventory karena biaya gaji pegawai yang tinggi dijerman, sehingga perputaran stok
barang sangat lambat. Walmart tidak memahami budayakerja orang Jerman, dengan tidak menunjuk
perwakilan serikat pekerja. Walmart jugamembayar gaji pegawai dengan rendah, dan Walmart tidak
memenuhi Kondisi lingkungankerja yang baik, hingga terjadi pemecatan besar, dikarenakan walmart harus
mengurangibeban biaya pegawai. Walmart memiliki kendala pada budaya di Jerman.

Wal-Mart mempunyai stategi“ten-foot ruless” namun tidak dapat diterapkan di Jerman, karena
orang Jerman tidak sukaorang asing ikut campur saat mereka berbelanja. Walmart tidak bisa menugaskan
seseorangdipintu masuk toko untuk menyapa selamat datang pada pelanggan, karena orang Jermantidak
memperdulikan hal tersebut. Walmart tidak bisa memberikan “loyalty card” karena terbentur aturan
pemerintahyang melarang diskon tanpa penyesuaian. Walmart juga memiliki kendala pada bahasa
diJerman. Petinggi manajemen Amerika tidak belajar bahasa Jerman, English adalah bahasaresmi di
Walmart, kondisi ini mengakibatkan pekerja merasa asing, mereka tidak dapatberbaur dan tertekan dengan
kondisi seperti ini, bahkan pegawai Jerman kesulitan denganpelafalan (Pronounce) Walmart dengan benar.

3. Analisis kebijakan

Dari hambatan yang diterangkan diatas, seharusnya manajeman Walmart melakukan observasi
terlebih dahulu sebelum membuka cabang atau toko-toko di negara lain. Dari hambatan di atas
kesalahan utama yang dilakukan oleh Walmart adalah terlalu percaya diri saat membuka cabang
di Jerman karena Walmart berpikir jika ia dapat menguasai pasar Jerman maka ia dapat menaklukan
sebagian besar pasar Eropa. Selain itu Walmart membuat kebijakan atas kasus pencurian kecil oleh
karyawannya. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir kejadian tersebut.
Kebijakannya adalah memberikan bonus kepada karyawan atas loyalitasnya terhadap toko. Selain itu ada
lagi mngenai 10 feet attitude, yang mana karyawan harus menyapa, dan menanyakan apakah ada yang bisa
di bantu. Kebijakan tersebut dilakukan agar semakin membuat konsumen merasa nyaman. Para karyawan
juga berhak menerima inmbalan bagi hasil. Dengan syarat 1000 jam pertahunnya. Dengan adanya kebijakan
ini tentunya membuat karyawan merasa nyaman dan sejahtera. Ketika pensiun juga diberi kebebasan untuk
memilih memiliki saham di Walmart.

4. Problem solving analysis

Walmart dapat menerapkan strategi IT. Berikut strategi dasar penggunaan IT yang dilakukan oleh
walmart :

Walmart membangun jaringan satelit canggih yang menghubungkan point of sales di semua
tokonya. Jaringan tersebut didesain untuk memberi para manajer dan bagian penjualan terkait informasi
status penjualan serta persediaan yang paling baru agar dapat meningkatkan pemebelian produk. Walmart
melakukan strategi inovasi dengan membuat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI secara dramatis
sehingga akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisensi, layanan pelanggan dan memangkas
waktu ke pasar. Walmart memiliki pusat-pusat distribusi yang berlokasi strategis di daerah daerah niaga di
seluruh AS, paling jauh jaraknya sekitar 350 mil (atau satu hari berkendaraan) dari took toko yang mereka
layani. Tiap barang yang ada di pusat distribusi mereka dipasangi kode komputer, dan sebuah komputer
melacak lokasi dan pergerakan tiap kotak barang, saat barang tersebut disimpan dan dikirmkan. Walmart
mengonsolidasikan rincian penjualan dari 3000 toko. Hasilnya memungkinkan Walmart untuk
memprediksi penjualan setiap produk di setiap toko dengan keakuratan yang sangat tinggi, yang kemudian
menghasilkan penghematan besar dalam persediaan dan hasil maksimum dari pengeluaran promosi. Dan
sekarang, Walmart dan Apple sedang melakukan kerjasama dalam pembangunan inovasinya dengan
memanjakan bagi pelanggan pengguna gadget dengan menggunakan system “ Scan and Go” yang
memungkinkan pelanggan melakuakan pembayaran hanya dengan menggunakan I-phone. Strategi
pertumbuhan yang digunakan Walmart adalah menggunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara
regional dan global. Perusahaan-perusahaan seperti Walmart mulai memperluas jaringan mereka ke para
pelanggan dan pemasok mereka, agar dapat membangun sistem pengisian persedian secara berlanjut yang
akan mengamankan bisnis mereka. Penggunaan RFID dapat meningkatkan efisiensi suppy chain,
mengurangi kosongnya persediaan suatu produk tertentu, mencegah pencurian dan pemalsuan barang.

Anda mungkin juga menyukai