Anda di halaman 1dari 23

Wal-Mart Stores, Inc.

adalah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang pengoperasian jaringan


department store. Perusahaan yang didirikan pada tahun 31 Oktober 1962 oleh Sam Walton in merupakan
perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatannya menurut Fortune Global 500 2008. Sahamnya
telah dicatat dalam Bursa Saham New York sejak 1972.Wal-mart berkantor pusat di Bentonville, Arkansas.
Walmart juga merupakan pengecer kelontong terbesar di Amerika Serikat. Pada tahun 2009, jaringan Wal-mart
menghasilkan 51% dari penjualan $ 258 milyar AS di bisnis grosir AS. Perusahaan ini juga memiliki dan
mengoperasikan klub gudang ritel Sam di Amerika Utara. Pada tahun 1988, Wal-Mart adalah pengecer paling
menguntungkan di Amerika Serikat, dan pada bulan November tahun 1990, Wal-mart mengalahkan penjualan K-
Mart. Pada 1991, Wal-mart juga mengalahkan penjualan Sears sehingga menjadi peritel terbesar di Amerika.
Walmart memiliki 10,800 toko di 27 negara, di bawah 69 nama yang berbeda dan e-commerce website di 10
negara. Perusahaan ini beroperasi di bawah nama Walmart di Amerika Serikat, termasuk 50 negara bagian dan
Puerto Rico. Sedangkan di Britania Raya berdiri dengan nama ASDA, di Jepang dengan nama Seiyu, di Kanada,
Meksiko dengan nama Walmex. Wal-Mart pernah juga beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun
2006 karena rugi. Selain itu, Wal-Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada
pertengahan tahun 1990-an namun juga ditutup karena kurang menguntungkan.
Wal-mart pernah memghadapi kritik oleh beberapa kelompok masyarakat yang mendapat masalah rendahnya
tingkat pendaftaran asuransi kesehatan karyawan, penentangan terhadap perwakilan buruh, serta dugaan
diskriminasi kelamin.
Pada awal berdirinya, sejarah Walmart dimulai ketika seorang pengusaha dan mantan JC Penney karyawan,
Sam Walton, membeli sebuah cabang dari toko Ben Franklin dari Butler Brothers.Fokus Sam adalah pada
penjualan produk dengan harga rendah untuk mendapatkan penjualan yang lebih tinggi dengan margin laba
lebih rendah. Dia menggambarkan hal itu sebagai pengorbanan bagi konsumen. Ia mengalami kemunduran,
karena harga sewa dan beli cabang yang sangat tinggi, tapi ia mampu untuk menemukan pemasok yang
memberikan harga rendah daripada yang digunakan oleh toko-toko lain. Setelah lulus dari ujian itu, tokonya
mengalami peningkatan sebanyak 45% pada tahun pertama kepemilikan $ 105.000 dalam pendapatan tahunan,
yang meningkat menjadi $ 140.000 pada tahun berikutnya dan $ 175.000 setelah dua tiga tahun kepemilikan.
Ketika menginjak tahu kelima, toko ini mendapatkan penghasilan $ 250.000. Ketika sewa lokasi berakhir, Sam
membuka waralaba Ben Franklin baru di Bentonville, Arkansas, dan menyebutnya "Walton Lima dan Dime."
Pada tanggal 2 Juli 1962, Walton membuka toko Walmart Discount City pertama yang terletak di 719 Walnut
Ave. di Rogers, Arkansas. Bangunan ini sekarang ditempati oleh sebuah toko perangkat keras dan mal antik.
Dalam lima tahun, perusahaan diperluas ke 24 toko di seluruh Arkansas dan mencapai $ 12.6 juta dalam
penghasilannya. Pada tahun 1968, Sam membuka toko pertamanya di luar Arkansas, di Sikeston, Missouri dan
Claremore, Oklahoma.
Kini dengan slogannya, "Save money. Live better" (Hemat uang. Hidup lebih baik.), toko Wal-mart tetap
memprioritaskan cara membantu banyak orang untuk menghemat uang dan memberikan kehidupan yang lebih
baik bagi keluarga pelanggan mereka.Perusahaan juga bertanggung jawab atas masalah pelestarian lingkungan,
usaha memerangi kelaparan, pemberdayaan perempuan dan penyediaan akses makanan sehat dan terjangkau

Analisis E-Commerce pada WalMart

Wal-Mart Stores, Inc. dipasarkan dengan nama Walmart, adalah perusahaan Amerika
Serikat yang mengoperasikan jaringan department store. Menurut Fortune Global 500 2008,
Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Didirikan oleh
Sam Walton pada tahun 1962, Wal-Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New
York pada tahun 1972.
Wal-Mart beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang
(dengan nama Seiyu), Kanada, Meksiko (dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Wal-
Mart pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena merugi. Selain
itu, Wal-Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada
pertengahan tahun 1990-an namun ditutup karena kurang menguntungkan.

Sejarah Wal-Mart
Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton pada tanggal 29 Maret 1918. Perusahaan yang
berpusat di Bentonville, Arkansas, AS ini bergerak dalam sektor atau jenis industri ritel, toko
diskon, supermarket atau toko berskala kecil. Pemasukan yang terkini ialah 404,16 miliar dolar
AS. Sementara pendapatan bersihnya mencapa jumlah fantastis: US$ 13,59 miliar. Tak heran
karena perusahaan ini mempekerjakan 2.100.000 orang karyawan.
Toko-toko ritel dan diskon muncul pertama kali di AS pada awal dekade 1950-an.
Konsep toko ritel mengalami kenaikan pamor di AS. Sam Walton yang yakin bahwa konsumen
AS menginginkan sesuatuyang lebih dari toko ritel membuka toko ritel dan diskon di Rogers,
Arkansas. Walton telah menjelajahi seluruh bagian Amerika Serikat dan mendapatkan banyak
pengalaman yang relevan dengan toko-toko diskon.
Ide dan upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan yang sudah
berhasil mengubah dunia bisnis global. Ide toko ritel, toko diskon dan toko super yang ia gagas
sudah mengubah dunia belanja dan konsumen. Kini perusahaan ini mempekerjakan lebih dari
2,1 orang mitra dan karyawan langsungnya. Toko-toko Wal-Mart melayani lebih dari 176 juta
konsumen di seluruh dunia per tahun.

VISI DAN MISI WALMART

VISI Walmart adalah memberi nilai bagi pelanggan dengan menerapkan strategi EDLP
(Every Day Low Price) memberikan produk yang berkualitas tinggi dengan brand terkenal
namun dengan harga termurah, dan tetap bertahan dalam perusahaan global yang mengarahkan
perkembangannya kepada dunia. MISI Walmart lebih mengarah pada para pelanggan dimana,
meskipun walmart ada di berbagai bagian negara, namun walmart tetap memberlakukan
standar dan penghormatan yang sama pada setiap pelanggan.
Apa yang dilakukan Wal-mart sehingga menjadi sebuah perusahaan ritel yang sukses
dan punya cabang diberbagai negara dalam hal strategi pemasaran menjadi pokok bahasan
dalam studi kasus ini. Tujuannya adalah menilai pelaksanaan dan dampak pada kinerja Wal-
mart berdasarkan teori-teori yang terkait dengan strategi pemasaran.

Karakteristik promosi Wal-Mart


Wal-Mart memang sangat agresif melakukan ekspansi. Strategi ekspansi yang terakhir
adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih atau membeli ritel-ritel nasional. Setelah dibeli,
dirubah menjadi toko-toko Wal-Mart sehingga mendapatkan keuntungan berupa hilangnya
kompetitor besar dan tempat strategis sekaligus karyawannya. Ini cara yang efisien dalam
penggunaan dana.
Menciptakan kesan baik dan kepuasan pelanggan akan brand Wal-Mart. Ritel ini ingin
konsumen mendapatkan image bahwa yang terbaik (murah). Caranya dengan berkomunikasi
lewat televisi maupn media cetak. Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan toko-toko
dan pegawainya sendiri dalam iklan.

Strategi Promosi
Promosi jitu Wal-Mart sebagai toserba dengan selalu memegang moto “everyday low
price” artinya Wal-Mart menjamin semua produk yang ia tawarkan harganya murah setiap saat
tanpa memainkan mark-upharga. Disisi lain dalam hal pendekatan promosi agar memudahkan
pelanggan dalam melakukan belanja, Wal-Mart selalu menata stock display dagangannya
berdasarkan kategori fungsi kegunaannya secara sistematis dan rapih. Sebagai salah satu
contoh dalam promosi produk-produk Wal-Mart dengan cara penggunaan layanan ponsel
pintar (Smartphone). Aplikasi itu disebut mempunyai peta interaktif yang memberikan
petunjuk lokasi barang, fitur input daftar barang belanja dengan suara, fitur pemindai barang
sehingga mempercepat transaksi di kasir dan promosi-promosi di toko tersebut. Cara tersebut
banyak ditiru oleh kompetitor Wal-Mart.
Sebagai pionir dari strategi discount merchandising, yaitu membeli langsung dari
pemasok yang menawarkan harga paling murah, Sam Walton (Pemilik Wal-Mart) mampu
menjual barang lebih murah dengan kuantitas lebih banyak. Strategi bermain dengan volume
tinggi ini membuatnya mampu menegosiasikan harga beli yang lebih murah lagi untuk
pembelian selanjutnya. Dengan begitu, volume penjualan dan profitnya pun meningkat.

Kelebihan Wal-Mart
 Unggul dalam harganya yang rendah, pilihan produk yang sangat luas, layanan yang baik
logistik yang menjaga harga tetap murah dan menjaga ketersediaan barang dan memiliki
teknologi informasi yang maju.
 Wal Mart mengaplikasikan sistim informasi pada pergudangan, komputerisasi manufaktur, titik
penjualan dan pemrosesan pesanan online, serta manajemen hubungan pelanggan dan
pemasok. Selain itu Wal Mart memiliki sumber daya keuangan, sumber daya fisik, struktur
organisasi dan teknologi, sumber daya manusia, kemampuan berinovasi yang handal serta
reputasi yang baik.
 Wal-Mart memiliki inovasi dalam memadukan layanan belanja berdiskon, pusat optik, studio
lukis, pemotretan, telepon seluler, salon, penyewaan video film, dan gerai makanan ringan.
 Selain itu, Wal-Mart juga mendominasi pasar retail hingga ke pasar global. menggunakan
perangkat lunak khusus untuk operasi intern perusahaan, sehingga memberikan biaya produk
dan layanan menjadi efektif.
 Wal-Mart juga menerapkan RFID, yaitu pembuatan forecasting produksi dan pendistribusian
barang menjadi lebih efisien, pemantauan keberadaan dan ketersediaan inventory menjadi
lebih mudah, masalah stock opname maupun pencurian dapat diatasi, ketersediaan dan
pergerakan barang selalu diperbaharui, meningkatkan promosi, menghemat dana dari biaya
tenaga kerja, kerugian out of stock dan penyusutan barang, mencegah pemalsuan serta
menjamin keamanan dan kelayakan produk.
 Wal-Mart unggul pada teknologi komunikasi via satelit untuk distribusi dan logistiknya,
sehingga biaya logistik maupun distribusi menjadi efisien. Wal-Mart menjadi pemimpin retail,
karena mampu membawa kemajuan teknologi informasi.

Kekurangan Wal-Mart
1) Keberadaan dan Penempatan Gambar, Suara, serta Video Kurang efektif karena tidak
memanfaatkan halaman awal sebagai etalase.
2) Wal-mart hanya menawarkan beberapa barang dagangan online.
3) Walmart menjual lagu online hanya terdapat tiga pilihan, MP3 download, Music CDs dan
Soundchek

Produk WalMart
Elektronik & Kantor, CD Musik, Buku, Peralatan Rumah, Baju, Sepatu, Perhiasan, Kebutuhan
Bayi, Permainan, Makanan, Kesehatan, Olahraga, Kerajinan

Walmart Money Center


Walmart Credit Card, Money Transfer, Walmart MoneyCard, Tax Prep Services, Check
Printing, Product Care Plans, Walmart Pay, Bluebird, Bill Pay & Money Order,
Kartu Kredit Lainnya: Business Credit Card, Community Credit Card

Proses Distribusi
Barang yang dijual oleh Wal-Mart, sekitar 85% didistribusikan langsung oleh
Wal-Mart ke masing-masing tokonya, dimana rata-rata pesaing hanya melakukan sebesar
50%. Hal ini dapat dilakukan karena Wal-Mart menggunakan strategi saturasi dalam
melayani toko –tokonya, dimana pusat distribusi dibuat strategis untuk dapat
melayani toko dalam satu kali perjalanan, strategi ini sangat efektif sehingga dapat
melayani 150-200 toko dalam satu hari. Untuk mendistribusikan barang tersebut Wal-
Mart memiliki armada lebih dari 3.000 truk dan 12.000 trailer, dimana para pesaing
melakukan sistem outsourcing dalam mendistribusikan barang. Pola distribusi yang langsung
di kontrol oleh Wal-Mart menjaga kualitas ketepatan distribusi untuk tiap tokonya.

E-Supply Chain
Supply Chain merupakan aliran material dan informasi dari bahan baku/mentah dari
supplier yang diproses hingga menjadi bahan jadi dan kemudian dipasarkan hingga akhirnya
ketanggan pelanggan.
Sedangkan E-Supply Chain memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan proses B2B
dan meningkatkan kecepatan (Speed), agility, pengendalian real-time, dan kepuaskan custmor.
Sehingga dapat meningkatkan kegiatan operasi dari rantai persediaan (Supply Chain)
Kesuksesan dari menggunakan E-Supply Chain tergantung dari:
 Kemampuan dari semua partner untuk berkolaborasi agar dalam proses supply chain dapat
berjalan efisien.
 Integrasi rantai persediaan yang lebih erat.
 Kecepatan, biaya, kualitas, dan layanan pelanggan.
Wal-Mart adalah perusahaan retail terbesar di dunia yang melayani bukan saja pasar
lokal tetapi telah terjun dalam pasar global, hal ini terbukti bahwa Wal-Mart telah memiliki
lebih dari 3.700 toko di Amerika Serikat dan telah beroperasi di 144 negara. Salah satu
keberhasilan Wal-Mart menjadi perusahaan global adalah dengan penerapan sistem supply
chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang
canggih, sehingga penerapan strategi dalam menjual produk bermerek dengan harga rendah
dapat tercapai. Salah satu kunci utama efisiensi distribusi adalah informasi.
Wal-Mart merupakan salah satu pengecer pertama yang melakukan investasi besar
dalam tekhnologi informasi. Wal-Mart melengkapi toko-tokonya dengan peralatan scanning
terkomputerisasi untuk cash register, dimana sistem ini memungkinkan Wal-Mart untuk
mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan memberitahukan produsen arus produksi dan
kemana harus mengirimkan barang.
Walt-Mart mewajibkan pemasoknya untuk menghapalkan barang-barang yang sudah
diberi label dan digantung, sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga
mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya, toko-toko Wal-Mart
menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan, dibandingkan 25% rata-rata
ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.
Dari sistem terkomputerisasi Wal-Mart mendesak untuk menghubungkan komputernya
langsung ke komputer produsen, mengabaikan pialang dan perantara lainnya, dan meneruskan
penghematan tersebut pada pelanggan, yaitu mereka mampu untuk membeli dengan harga
lebih murah, plus biaya logistik dan distribusi yang lebih efisien. Tak heran jika mereka dapat
membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart “Every Day Low Price”.
Selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen,Wal-Mart juga telah
melakukan berbagai inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen. Pada
1978 misalnya, Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan
barang-barang perhiasan.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart memperkenalkan konsep memadukan antara
layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis,
pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan
video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Pelayanan yang konsisten dan harga yang terjangkau adalah diferensiasi. Diferensiasi
disini merupakan proses dimana perusahaan menetapkan kebijakan pelayanan yang berbeda,
seperti pelayanan interval, waktu pengiriman, untuk kelompok-kelompok yang berbeda.
Perusahaan harus selalu dapat menepati janji, tetapi setiap pelanggan mendapatkan kelompok
janji yang berbeda-beda sesuai segmennya. Diferensiasi pelayanan juga baik untuk pembeli.
Dan dalam hal ini Wal Mart menempatkan diferensiasi dalam saluran distribusi

Strategi Distribusi Wal-Mart


Untuk menyediakan barang bagus, pelayanan yang konsisten dan harga yang
terjangkau adalah diferensiasi.
Strategi dalam Bidang Teknologi Informasi (IT)
Wal-Mart juga mengefisiensikan operasional sistem informasi tersebut untuk
menawarkan produk dan layanan berbiaya lebih rendah dan berkualitas lebih baik, hal tersebut
dilakukan untuk diferensiasi Wal-mart dari para pesaingnya.
Strategi Inovasi dan Saturation. Wal-Mart melakukan proses bisnis dengan IT dan
mendukung para pemasoknya untuk menggunakan IT pula. Hal ini akan memangkas biaya,
meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan pelanggan dan memangkas waktu ke pasar atau ke
tempat pemasok.
Stategi untuk Pelanggan
Wal-Mart berusaha untuk menyediakan barang untuk para pelanggannya dengan harga
yang murah sesuai dengan taglinenya yaitu Save Money Live Better yang berarti denga
menghemat pengeluaran, keluarga dapat hidup lebih baik. Studi yang dilakukan oleh Goldman
Sachs yang dikutip dalam majalah Fortune, Wal-Mart menjadi price leader di berbagai kategori
produk. Wal-Mart memang dikenal dengan harga yang murah dan diskonnya. Wal-mart lebih
fokus untuk menjual produk dengan harga murah dan melakukan seleksi produk. Wal-Mart
juga berfokus pada barang-barang bermerk namun dengan harga yang murah yang pasti
diminati oleh konsumen/pelanggannya.
Wal-Mart membagi segemen pasarnya menjadi 5, yaitu:
 Wal-Mart discount stores yang dibuka pertama kali pada tahun 1962.Wal-Mart supercenter
dikembangkan pada tahun 1988 untuk menggambarkan tagline Wal-Mart Every Day Low
Price.
 Wal-Mart neighborhood market merupakan pasar cepat dan nyaman.
 Marketside merupakan segmen Wal-Mart yang menyediakan makanan segar dalam beberapa
menit. Marketside ini ditujukan bagi para pelangannya yang sibuk.
 Walmart.com adalah kenyamanan belanja bagi pelanggan melalui internet dengan harga yang
rendah dan dapat dikirim ke tempat pelanggan.

Strategi Supply Chain


Wal-Mart selalu menekan biaya pembelian dan menawarkan harga terbaik untuk para
pelanggannya. Maka dari itu, barang/persediaan diperoleh langsung dari produsen tanpa
perantara. Wal-Mart benar-benar menyeleksi harga-harga dari pemasoknya dan melakukan
transaksi jika sepenuhnya yakin bahwa produk dari pemasok tidak tersedia di tempat lain
dengan harga yang lebih rendah. Dengan sistem supply chain yang efisien ini dapat
mengantarkan Wal-Mart pada status kepemimpinan tertinggi pada tahun 2002.
Manfaat bagi konsumen
 Dengam adanya Walmart.com maka memberikan kemudahan untuk melihat barang dan harga
nya serta dapat melihat barang apa saja yang sedang diskon.
 Didukung dengan sistem distribusi yang baik akan memberikan kepuasan tersendiri dan rasa
percaya pada wal-mart.
 Wal-mart selalu memberikan kenyamanan dalam proses jual belinya dengan memberikan
kemudahan-kemudahan tersendiri.

Sistem Pengendalian
Pemesanan dan Distribusi. Wal-Mart sangat selektif terhadap harga dari pemasoknya.
Wal-Mart juga tidak memakai perantara dalam pemesanan barang dan distribusinya. Hal ini
untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Wal-Mart memesan barang pada pemasoknya
melalui internet dan akan tiba dalam waktu dua hari dari pemesanan. Sistem distribusi Wal-
Mart dapat kita lihat seperti pada gambar di bawah ini:

Manajemen Wal-Mart menggunakan point of sale dalam mengendalikan


persediaannya. Wal-Mart menghubungkan data antara perusahaan pusat/manajemen dengan
toko-toko retailnya dan supplier. Setiap toko retail kehabisan barang, manajemen akan
langsung memesan kepada pemasok sesuai dengan data point of sales. Kemudian, Wal-Mart
akan mengirimkan barang ke pusat distribusi untuk dilakukan kemas ulang (untuk barang
impor) ataupun dilakukan cek barang. Ada 40 pusat distribusi dan masing-masing pusat
distribusi akan dibagikan barang yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah barang yang
diterima dan dikelola.
Tiap barang yang ada di pusat distribusi Wal-Mart dipasangi kode komputer, dan
sebuah komputer melacak lokasi dan pergerakan tiap kotak barang saat barang tersebut
disimpan dan dikirimkan ke toko-toko retailnya. Semua barang ini bergerak keluar masuk
gudang di atas conveyor belt sepanjang 8,5 mil yang dituntun oleh sinar laser yang dapat
membaca kode di tiap kotak dan mengirimkan ke truk yang benar.
Setelah barang tiba di toko, seca kompeterisasi pula barang yang masuk dan keluar
(terjual) terekam dan terhubung pada manajemen Wal-Mart. Pembayaran kepada pemasok juga
dilakukan dengan online.
Hal tersebut di atas untuk mencegah kekosongan persediaan, kelebihan persediaan,
kecurangan pad apusat distribusi dan toko retail (pencurian, pengurangan barang/persediaan),
dan keakuratan data dari toko retail dan supplier.

Analisa SWOT
Strength:

a. Pada tahun 1984 walmart memiliki 640 toko dengan tingkat penjualan pertahun sebesar
$4,5 milyar dengan memperoleh keuntungan diatas $ 200 juta.
b. Walmart menawarkan garansi Kepuasan Pelanggan, dan waktu yang lebih panjang
untuk berbelanja. Walmart memiliki strategi EDLP (Every Day Low Price).
c. Walmart sangat berkembang pesat di pasar US.
d. Wal-Mart melakukan ekspansi ke pasar internasional melalui akuisisi, bekerja sama,
pembelian saham mayoritas dan mendirikan anak perusahaan.
e. Sistem penyimpanan terkomputerisasi (mempercepat proses pengecekan dan
pemesanan kembali stok persediaan).

Weakness :

a. Kesalahan strategi memasuki pasar internasional dengan masuk ke pasar Eropa melalui
Jerman. Kebanyakan perusahaan US masuk pasar Eropa melalui UK, karena kesamaan
budaya, bahasa, lingkungan dan peraturan hukum.
b. Kesalahan anggapan Wal-Mart bahwa dengan menaklukan pasar Jerman akan dapat
menaklukan hampir ke seluruh bagian besar pasar Eropa.
c. Wal-Mart tidak bisa mengaplikasikan strategi EDLP (Every Day Low Price) di Eropa
yang sangat sensitif terhadap harga.
d. Wal-Mart mengalami masalah penyimpanan (inventory), hanya memiliki 1 tempat
untuk penyimpanan segala macam barang / stok, kondisi ini menyulitkan pengaturan.
e. Wal-Mart tidak bisa memberikan “loyalty card” karena terbentur aturan pemerintah
yang melarang diskon tanpa penyesuaian.

Opportunities :

a. Wal-Mart menyadari populasi US hanya 4% dari populasi dunia, jika Wal-Mart hanya
fokus di pasar US, Wal-mart kehilangan peluang untuk mengembangkan pasar.
b. Jerman adalah salah satu pangsa bisnis retail terbesar di Eropa.
c. GNP & Populasi Jerman Barat sekitar USD 80 Juta.
d. Walmart memiliki prospek masa depan yang cukup bertahan di pangsa bisnis di Jerman.
e. Wal-Mart memiliki peluang yang besar untuk memperbaiki kegagalan yang pernah
terjadi yaitu dengan tidak mengakuisisi perusahaan lain, karena peluang itu akan
terbuka jika walmart fokus pada stabilisasi bisnis.

Threats:

a. Jerman merupakan salah satu pasar di seluruh eropa yang sangat sensitif terhadap
harga. Masyarakat Eropa lebih fokus pada nilai & harga dibandingkan dengan layanan
konsumen. Pasar Jerman Oligopoly, hanya sedikit pemain yang mendominasi industri.
b. Retail Jerman didominasi oleh Perusahaan Keluarga, dan kebanyakan perusahaan
tersebut tidak terdaftar di pasar saham.
c. Biaya buruh tinggi, biaya real-estate tinggi, lingkungan Bisnis sangat tidak flexible.
d. Ancaman dari para pesaing. Wal-Mart mendapat persaingan ketat dari Kmart & Target
(retail besar di US) dan di Jerman itu sendiri Walmart memiliki pesaing seperti Aldi,
Lidl, Rewe, Metro AG, Edeka Group dan lain-lain.
e. Ancaman dari Supplier. Wal-Mart kesulitan membina hubungan dengan suppliernya,
karena supplier di Jerman tidak menyukai distribusi secara sentralisasi
1. Pendahuluan
Sejarah bisnis Wal-Mart Inc tidak lepas dari kejeniusan Sam Walton.
Sebab, di tangan alumnus Universitas Missouri, Columbia, inilah gurita
ritel global betul-betul meraksasa. Bermula dari pengalamannya bekerja
bertahun-tahun pada perusahaan ritel Sears Robuck dan JC Penney,
Walton memulai langkah bisnisnya. Dia membeli sebuah waralaba dan
penyewaan di kawasan Pelabuhan Ben Franklin, Arkansas, yakni
jaringan penjualan dari peritel lokal Butler Brother pada 1945.

Hanya butuh tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan


tahunan dari USD80.000 menjadi USD225.000. Naluri bisnis yang jenius
telah memotivasi Walton untuk semakin mengembangkan jaringan
bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli pusat perbelanjaan milik
peritel Luther E Harrison di kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun
kemudian (1950).

Sejak itulah, Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya


dengan sebutan Walton’s 5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton
betul-betul mampu membuktikan kapasitasnya dalam mengambil
putusan bisnis yang menentukan. Dengan begitu, Walton dapat
meningkatkan daya ekspansi roda bisnisnya. Hal ini dibuktikan Walton
ketika tepat pada 1962, mampu mendirikan 11 jejaring bisnis dan
semakin bertambah.
REPORT THIS AD

Untuk lebih memperkuat citra jejaring bisnisnya, Walton mengubah


nama Walton’s 5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967. Ekspansi bisnis
Walton semakin masif ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring
bisnisnya di luar wilayah negara bagian Arkansas, yakni Sikeston,
Missouri, dan Claremore dalam wilayah negara bagian Oklahoma.
Saham Perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun
1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun
kemudian. Di tahun 1971, Wal-Mart memulai sebuah upaya ekspansi
dengan membuka kantor pusat yang besar di Bentonville, Arkansas.

Sam mendirikan Wal-Mart, filosofinya adalah menghormati setiap


individu, melayani konsumen dengan baik, dan striving for excellence. Setiap
toko Wal-Mart mempunyai program yang dipimpin oleh para pegawai
lokal, yang tumbuh dan mengerti kebutuhan disana. Wal-Mart
menguasai dunia ritel di Amerika Serikat, bergerilya dengan toko-toko
kecil di pinggiran kota, dan kemudian masuk ke giant retail dengan
konsep “ Everyday Low Price”.
Dua tahun paling penting dalam sejarah Wal-Mart ialah 1971 dan 1975.
Di bulan Mei 1971, saham Wal-Mart mengalami split 100% dan harga
pasaran secara mengejutkan mencapai 47 dollar per lembar. Sementara
di tahun 1975, Wal-Mart sukses mencetak angka penjualan 340,3 juta
dollar AS. Ekspansi perusahaan ini membuahkan 7500 kemitraan dan
sudah mendirikan 125 toko yang berjalan dengan sukses. Tahun 1977,
terjadi takeover besar-besaran di Wal-Mart dan perusahaan
mengakuisisi Hutcheson Shoe Company dan juga memperkenalkan
sebuah cabang farmasinya yang dinamai Wal-Mart pharmacy.

Jadi selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen,


Wal-Mart juga telah melakukan berbagai inovasi penyediaan produk-
produk kebutuhan pokok konsumen. Pada 1978 misalnya, Wal-Mart
membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan
barang-barang perhiasan.

Sejarah bisnis Wal- Mart tidak selalu bertumpu pada sistem


pertumbuhan organik, sebab langkah bisnis nonorganik seperti
mengakuisisi menjadi bagian sejarah pertumbuhannya. Misalnya
pertama kali oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi jejaring perbelanjaan
ritel Mohr-Value yang berlokasi di kawasan Michigan dan Illinois.
Setahun kemudian, perusahaan ritel Hutcheson Shoe Company juga
diakuisisinya. Kebijakan akuisisi terus dijalankan Wal-Mart seiring
ekspansi secara organik. Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali
mengakuisisi Kuhn’s Big K, yang memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua
negara bagian,Georgia dan South Carolina. Namun pada saat yang
sama, Wal- Mart juga berekspansi ke pasar Florida dan Nebraska.
REPORT THIS AD

Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya
memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter di Washington,
Missouri. Konsep ini memadukan antara layanan belanja berdiskon,
pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis,
pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan
rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan gerai makanan
ringan. Sehingga di tahun 1983, klub Sam pertama dibuka dan
menduduki peringkat teratas di antara jaringan toko ritel oleh Majalah
Forbes.

Pertumbuhan Wal-Mart makin hari makin luar biasa. Pada 1989, Wal-
Mart telah cukup mendominasi pasar penjualan kebutuhan konsumen di
hampir 26 negara bagian AS, termasuk Michigan, West Virginia, dan
Wyoming. Bahkan menginjak 1990,Wal- Mart juga merangsek pasar
California,Nevada,North Dakota, Pennsylvania,South Dakota, dan Utah.
Pasar luar negeri juga dibidik Wal-Mart.

Dimulai dengan dimasukinya pasar Mexico dengan membuka pertokoan


Wal-Mart di kawasan Mexico City pada 1991. Hal ini terus berlanjut
dengan dibukanya pertokoan Wal-Mart di Hong Kong dan Kanada pada
1994. Bahkan, untuk mengukuhkan jejaring bisnisnya, Wal-Mart
mengakuisisi 122 pertokoan Woolco dan PACE yang memiliki 91
gudang penyimpanan barang dari Kmart di Kanada.

Ekspansi bisnis ke luar negeri semakin intensif dilakukan Wal-


Mart.Pada1995,Wal- Mart kembali membuka jaring pertokoannya di negara
Argentina dan Brasil. Begitu juga di Asia dengan membentuk
perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal pada 1998, setelah
dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea
akibat ketatnya persaingan sesama perusahaan ritel.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada 1999,Wal-Mart cukup luar biasa
untuk segera menguasai pasar dengan mengakuisisi ASDA Group Plc
yang memiliki 229 pusat perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan kinerja
bisnis yang luar biasa, Wal-Mart terus merangkak menjadi perusahaan
yang benar-benar menggurita.

Pengakuan atas dominasinya terus mengalir dari berbagai institusi,


bahkan para kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, majalah
pemeringkat Fortune menempatkan Wal- Mart dalam posisi kelima dari
seluruh perusahaan terkemuka global. Bahkan pada 2003-2004,
berturutturut Wal-Mart menempati posisi teratas dari seluruh
perusahaan di AS yang ratarata memiliki pasar luas di seluruh dunia.

Ide dan upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu


perusahaan yang sudah berhasil mengubah dunia bisnis global. Ide toko
ritel, toko diskon dan toko super yang ia gagas sudah mengubah dunia
belanja dan konsumen. Kini perusahaan ini mempekerjakan lebih dari
2,1 orang mitra dan karyawan langsungnya. Toko-toko Wal-Mart
melayani lebih dari 176 juta konsumen di seluruh dunia per tahun.
REPORT THIS AD

1. VISI DAN MISI WALMART


Sam Walton bagi Walmart adalah memberi nilai bagi pelanggan
VISI
dengan menerapkan strategi EDLP (Every Day Low Price) memberikan
produk yang berkualitas tinggi dengan brand terkenal namun dengan
harga termurah, dan tetap bertahan dalam perusahaan global yang
mengarahkan perkembangannya kepada dunia. MISI Walmart lebih
mengarah pada para pelanggan dimana, meskipun walmart ada di
berbagai bagian negara, namun walmart tetap memberlakukan standar
dan penghormatan yang sama pada setiap pelanggan.
Apa yang dilakukan Wal-mart sehingga menjadi sebuah perusahaan ritel
yang sukses dan punya cabang diberbagai negara dalam hal strategi
pemasaran menjadi pokok bahasan dalam studi kasus ini. Tujuannya
adalah menilai pelaksanaan dan dampak pada kinerja Wal-mart
berdasarkan teori-teori yang terkait dengan strategi pemasaran.

3. Landasan Teori dan Pembahasan


3.1. Innovation and New Product
Inisiatif inovasi merupakan faktor sukses yang penting (Samuel
J.Pelmisano):

– Inovasi adalah suatu keharusan dalam menyukseskan kinerja


bisnis

– Model inovasi bisnis memainkan peran dalam mendapatkan posisi


yang baik di pasar dan area kompetisi

– Hubungan yang baik dalam segenap rantai bisnis merupakan hal


yang penting dalam mencapai hasil inovasi

– CEO harus memimpin langsung budaya inisiatif inovasi dalam


perusahaan
Kesempatan pemuan produk baru bisa didapatkan dengan melihat gap
antara harapan dan situasi sekarang dari pengalaman konsumen.

Kategori produk baru membutuhkan penyelidikan yang rialistis sesuai


kemampuan dari perusahaan. Kerjasama dengan perusahaan lain yang
punya kemapuan yang dibutuhkan, bisa menjadi pilihan dalam
mengembangkan produk baru
REPORT THIS AD

Karakter inovator yang sukses :

Melihat sejarah pertumbuhan Wal-Mart, terlihat bahwa Wal-Mart telah


menerapkan teori-teori tentang inovasi dan produk baru dengan sangat
baik dimana adanya hal-hal yang baru di setiap dekadenya. Kultur
inovasi yang sangat kuat datang dari CEO Sam Walton dan sistem
manajemen yang kuat dengan berbagai strategi djalankan sehingga
ekspansi di seluruh dunia.

3.2. Strategi Distribusi dan Promosi Wal-Mart, menurut Byrnes, (2003:1)


Kunci untuk menyediakan barang bagus, pelayanan yang konsisten dan
harga yang terjangkau adalah diferensiasi. Diferensiasi disini merupakan
proses dimana perusahaan menetapkan kebijakan pelayanan yang
berbeda, seperti pelayanan interval, waktu pengiriman, untuk kelompok-
kelompok yang berbeda. Perusahaan harus selalu dapat menepati janji,
tetapi setiap pelanggan mendapatkan kelompok janji yang berbeda-
beda sesuai segmennya. Diferensiasi pelayanan juga baik untuk
pembeli. Dan dalam hal ini Wal Mart menempatkan diferensiasi dalam
saluran distribusi.

Wal-Mart adalah ritel yang selalu menerapkan diskon dan selalu


berusaha menjual produknya dengan harga semurah mungkin. Masing-
masing toko didorong untuk berkompetisi dengan toko lainnya dalam hal
jumlah konsumen, sampai akhirnya toko-toko Wal-Mart meraih dominasi
di pasar ritel lokal di daerah tersebut.

“Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri


dalam iklan”.
Wal-Mart memang sangat agresif melakukan ekspansi. Strategi
ekspansi yang terakhir adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih
atau membeli ritel-ritel nasional. Setelah dibeli, dirubah menjadi toko-
toko Wal-Mart sehingga mendapatkan keuntungan berupa hilangnya
kompetitor besar dan tempat strategis sekaligus karyawannya. Ini cara
yang efisien dalam penggunaan dana.

Menciptakan kesan baik dan kepuasan pelanggan akan brand Wal-Mart.


Ritel ini ingin konsumen mendapatkan image bahwa yang terbaik
(murah). Caranya dengan berkomunikasi lewat televisi maupn media
cetak. Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan toko-toko dan
pegawainya sendiri dalam iklan.

Wal-Mart melebarkan sayapnya kesektor farmasi dan otomotif. Namun,


setelah bertahun tahun dituduh sebagai penyebab dari bergugurannya
pedagang-pedagang kecil, belakangan Wal-Mart menerapkan strategi
baru, yaitu membantu pedagang-pedagang lokal supaya mampu
bersaing
REPORT THIS AD

Dalam bidang IT,Wal-Mart membangun jaringan satelit yang canggih yang


menghubungkan point of sale di semua tokonya. Jaringan tersebut
ditujukan untuk para manajer dan bagian penjualan mengenai informasi
status penjualan dan persediaan terbaru. Wal-Mart juga
mengefisiensikan operasional sistem informasi tersebut untuk
menawarkan produk dan layanan berbiaya lebih rendah dan berkualitas
lebih baik, hal tersebut dilakukan untuk diferensiasi Wal-mart dari para
pesaingnya.
Wal-Mart juga menggunakan sistem cross clocking yang merupakan sistem
pendistribusian barang dari supplier dikirim ke gudang Wal-Mart untuk
proses seleksi, pengepakan ulang dan kemudian di salurkan langsung
ke toko-toko Wal-Mart tanpa disimpan terlalu lama, sehingga biaya
penyimpanan akan rendah.
Wal-Mart melakukan proses bisnis dengan IT dan mendukung para
pemasoknya untuk menggunakan IT pula. Hal ini akan memangkas
biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan pelanggan dan
memangkas waktu ke pasar atau ke tempat pemasok. Wal-Mart memiliki
pusat distribusi dan jaraknya sekitar satu hari perjalanan (paling jauh)
dari toko-toko yang mereka layani, dan Wal-Mart akan mengawasi
setiap barang yang dikirim dari gudang.

Sistem IT Wal-Mart juga berguna untuk mengubah data mentah menjadi


data bergunaWal-Mart juga mengembangkan sistem RFID (Radio Frequency
Identify) pada tahun 2005 yang dapat memberikan informasi kepada
retailer maupun supplier.
Strategi pertumbuan yang digunakan Wal-Mart adalah menggunakan IT
untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global. Dengan
IT, Wal-Mart bisa mendapatkan informasi secara cepat dan setiap
waktu.

Perusahaan seperti Wal-mart memperluas jaringan mereka ke para


pelanggan dan pemasok agar sistem pengisian persediaan berlanjut
dan akan mengamankan bisnis Wal-mart. Dengan itu, akan muncul e-
business untuk membagi informasi antar perusahaan dengan pelanggan
dan pemasok.

Wal-Mart telah menginvestasikan cukup banyak pada bidang IT nya.


Karena IT inilah yang banyak membantu para manajer Wal-Mart dalam
melaukan pekerjaannya, dan hal inilah yang menjadi penghalang bagi
para kompetitor yang ingin masuk ke industri ini, karena harus bersaing
dengna Wal-Mart.

Wal-Mart berusaha untuk menyediakan barang untuk para


pelanggannya dengan harga yang murah sesuai dengan taglinenya
yaitu Save Money Live Better yang berarti denga menghemat pengeluaran,
keluarga dapat hidup lebih baik. Studi yang dilakukan oleh Goldman
Sachs yang dikutip dalam majalah Fortune, Wal-Mart menjadi price
leader di berbagai kategori produk. Wal-Mart memang dikenal dengan
harga yang murah dan diskonnya.
REPORT THIS AD

Wal-mart lebih fokus untuk menjual produk dengan harga murah dan
melakukan seleksi produk. Wal-Mart juga berfokus pada barang-barang
bermerk namun dengan harga yang murah yang pasti diminati oleh
konsumen/pelanggannya.
Wal-Mart selalu menekan biaya pembelian dan
Strategi Supply Chain
menawarkan harga terbaik untuk para pelanggannya. Maka dari itu,
barang/ persediaan diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara.
3.3. Brand Management
Upaya untuk meningkatkan target penjualan terus dilakukan dan dalam
upaya tersebut, Wal-Mart pun berusaha mencari inisiatif penghematan
biaya. Dalam kuartal terbaru perusahaan tidak mampu untuk memenuhi
target yang ditetapkan yaitu menjaga tingkat persediaan sampai
setengah tingkat pertumbuhan penjualan. Presiden Wal-Mart bertanya-
tanya apa yang bisa ia lakukan untuk memastikan bahwa rantai pasokan
walmart ini terus menjadi kompetitif dan menjadi kunci keberhasilan
Wal-Mart dari masa ke masa. Karena dari sisi inilah keunggulan Wal-
Mart dibandingkan para pesaing. Wal-Mart selama ini mampu menjamin
rantai pasokan seimbang dengan jumlah penjualan dan hal tersebut
belum mampu dilakukan oleh para pesaing dan inilah yang
memperkuat BrandWal-Mart selain pelayanan untuk memberikan harga
terendah setiap hari atau Every Day Low Prices (EDLP).
Namun kecenderungan saat ini (2012) Wal-Mart mengumumkan bahwa
divisi penjualan di AS terus merosot . Untuk kuartal ketujuh secara
berturut-turut penjualan di sejumlah di AS mengalami penurunan. Hal ini
tentu saja bukan berita baik. Ada banyak faktor di balik kecenderungan
tersebut, tapi analis menduga salah satu isu utama yang mendorong
penurunan ini adalah berkembang fokus Wal-Mart pada produk private
label .

Wal-Mart tumbuh dengan strategi merek (Strategic Brand) yang sangat


cerdas: yaitu menjual merek-merek terkenal dengan harga yang sangat
rendah . Tanyakan siapa pun mengapa mereka pergi ke Wal-Mart dan
jawabannya akan hampir selalu sama: ” Wal-Mart murah.” Tentu saja,
harga rendah juga menunjukkan kualitas rendah, harga merupakan
sinyal kuat dari kualitas. Namun Wal-Mart menangani masalah ini
dengan menjual merek yang dihormati. Membeli Crest (dental care) di Wal-
Mart adalah kombinasi sempurna, kualitas Crest dengan harga Wal-
Mart.
Namun, ketika Wal-Mart mulai menjual produk private label . Sebuah
produk yang dijual di bawah merek Wal-Mart mungkin akan murah dan
kualitas rendah. Proposisi ini tidak semua menarik minat pembeli. Sejak
Wal-Mart memiliki harga terendah namun dengan private label, membuat
pelanggan dapat membuat asumsi bahwa produk yang dijual memiliki
kualitas rendah.
REPORT THIS AD

Wal-Mart tidak dapat dengan mudah mengatasi masalah ini.


Memberitahu orang-orang bahwa produk Wal-Mart berkualitas tinggi
tidak bisa langsung dipercaya mengingat harga serta kecenderungan
konsumen mencari merek-merek terkenal.

Apa resiko untuk Wal-Mart terlalu mengandalkan merek pribadi


(Private Label)? Menurut para ahli, Private Label dapat merusak reputasi
mereka sebagai tempat untuk mendapatkan produk yang sama dengan
harga lebih rendah. Sam Walton (pendiri Wal-Mart) memiliki “fokus
tanpa henti pada penyediaan pelanggan dengan produk bermerk
dengan harga lebih murah,” menurut Neil Stern , seorang partner senior
dengan McMillanDoolittle, sebuah perusahaan konsultan ritel
internasional. Langkah Brand Strategic Wal-Mart selama beberapa dekade :
menjual merek-merek terkenal dengan harga yang sangat rendah mulai
bergerser dengan penambahan rak-rak untuk penjualan Private Label.
“Idenya adalah bahwa merek nasional memberikan ‘mata uang umum’
dimana pembeli dapat dengan mudah membandingkan harga Wal-Mart
ke toko-toko lain dan meyakinkan pembeli nilai Wal-Mart , ” menurut Jim
Hertel (2012), managing partner dengan penelitian ritel dan konsultasi
perusahaan Willard Bishop.

Dalam beberapa tahun terakhir Wal-Mart telah secara dramatis


menggenjot kehadiran Private labe . Langkah ini tampak bagus di atas
kertas. Tapi langkah ini tidak konsisten dengan strategi branding sejarah
Wal-Mart dan tidak mungkin untuk bekerja dengan baik. Semakin Wal-
Mart berfokus pada label produk swasta dan bukan pada Private
Label semakin besar kemungkinan hasilnya secara keseluruhan (Mark
Ritson, 2009).
Namun Wal-Mart sebagai perusahaan legendaries tidak pernah putus
asa, Wal-Mart telah mengumumkan kesimpulan dari proyek yang
panjang sejak 2007 untuk meningkatkan daya tarik Private Label.
Pengecer terbesar di dunia tidak melakukan sesuatu dalam skala kecil
dan telah melakukan 2.700 tes konsumen untuk melakukan
perombakan. Hasilnya adalah berbagai pengenalan produk baru,
perbaikan formulasi dan kemasan segar dari Private Label. Ini adalah
operasi besar-besaran yang sangat strategis, tapi satu yang sudah lama
terlambat. Sukses Private Label tidak pernah menjadi salah satu item
dalam daftar prestasi menakjubkan Wal-Mart. Saat ini, hanya 16% dari
penjualan berasal dari daerah ini. Itu jauh di belakang pengecer
makanan AS lainnya seperti Krogers dan Safeway, yang memberi
kontribusi sekitar seperempat dari penjualan mereka berasal dari Private
Label. Itu bahkan lebih kecil bila dibandingkan dengan Tesco, yang
mendapatkan setengah penjualan dari Private Label, sementara Aldi,
yang memberi kontribusi sebesar 94%.
REPORT THIS AD

Itulah mengapa Wal – Mart, yang biasanya mempekerjakan orang dari


dalam AS, pergi ke luar AS tahun lalu untuk merekrut Jack Sinclair pada
tahun 2007, seorang pemasar Skotlandia dengan Safeway dan
pengalaman Tesco, untuk mengawasi dan melakukan perombakan.

Secara tradisional, konsumen AS telah menunjukkan loyalitas pada


produsen – merek besar daripada orang Eropa. Penjualan Private Label
di Amerika Serikat sebagai akibatnya sangat terbatas terhadap
penetrasi nasional kurang dari 20%. Namun, menurut data terakhir
sekarang (kelompok riset pasar GfK), tiga dari 10 pembeli AS sekarang
‘membeli lebih banyak produk merek took (Private Label)’ daripada yang
mereka lakukan tahun lalu dan 75% menyebutkan ‘kondisi ekonomi saat
ini’ sebagai memainkan peran besar dalam keputusan ini. Nielsen
mengatakan penjualan barang Private Label meningkat sebesar 10% pada
tahun 2008, tren cenderung meningkat tahun ini (2009).
Wal-Mart juga sekarang berada pada posisi yang lebih baik dalam
memasarkan Private Label berkat revitalisasi dari brand perusahaan.
Setelah bertahun-tahun secara eksklusif berkomunikasi dengan harga
yang rendah kepada konsumen, pengecer telah mengubah penekanan
kepada situasi yang memungkinkan keluarga AS untuk mencapai.
Pergeseran secara perlahan dalam posisi telah memungkinkan Wal-
Mart untuk menawarkan Great Value sebagai lebih dari sekedar berbagai
harga murah, terhadap produk komoditas – namun mereka juga
menawarkan produk berkualitas yang setara dengan barang ber-merek
merupakan komitmen Wal-Mart untuk membantu keluarga. Private Label
meskipun berharga yang lebih rendah, namun dengan biaya produksi
berkurang dan nol biaya pemasaran akan selalu memberikan lebih
banyak keuntungan per unit untuk Wal – Mart daripada merek produsen
setara. Dan seiring dengan penetrasi dan pangsa pasar Great
Value meningkat, ruang dan penjualan yang tersedia untuk merek
produsen juga semakin berkurang, dan posisi tawar yang sudah
legendaries dari Wal-Mart dengan pemasok semakin diperkuat.
3.4. KEUNGGULAN KOMPETITIF WAL-MART
Wal-Mart sangat unggul dan menonjol mengenai harga yang rendah dan
pilihan barang yang banyak dan merupakan merek dari perusahaan
terkenal. Selain itu, Wal-Mart juga mempunyai label privat yang
mengungguli produk nasional seperti makanan anjing Ol’Roy yang
mengungguli merek Nestle dan produk-produk Sam Choice yang
mengungguli produk nasional lainnya.

Dengan seringnya diskon yang diadakan Wal-Mart dan kemampuan


menyeleksi produk dengan harga terendah yang dapat ditawarkan
pemasok, membuat Wal-Mart tetap bertahan walau dalam krisis global
yang menimpa Amerika kemarin.
REPORT THIS AD

Wal-Mart juga sangat ramah dalam pelayanan kepada konsumen yang


merupakan nilai plus sehingga pelanggan akan merasa puas dan
nyaman untuk kembali berbelanja di Wal-Mart.

Wal-Mart juga unggul dalam kerjasama dengan perusahaan lain. Seperti


kerjasama dengan P&G dalam hal RFID. McDonalds, Mary Kate and
Ashley Olsen yang menjual baju-baju dengan merek mereka, Con Agra
yang membuat produk-produk untuk Wal-Mart dan ini dapat memangkas
biaya operasional Wal-Mart.

Dengan sistem yang terkomuterisasi dan melalui satelit, Wal-Mart dapat


mengontrol pergudangan dan persediaan mereka. Sehingga Wal-Mart
akan dengan cepat tanggap untuk memesan persediaan melalui internet
kepada pemasok. Maka dari itu, Wal-Mart tidak akan pernah kehabisan
stok namun juga tidak ada stok yang menumpuk. Hal ini merupakan
keunggulan bagi Wal-Mart dibandingkan dengan para pesaingnya.

Hasil dari Keunggulan Komparatif Wal-Mart. Dengan


berbagai keunggulan
kompetitif di atas, Wal-Mart menjadi perusahaan retail nomor satu di
dunia yang mempunyai cabang dan pasar diberbagai negara. Sehingga
majalah Fortune menetapkan Wal-Mart sebagai perusahaan
berpendapatan terbesar di dunia pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
Wal-Mart juga berhasil memperkecil biaya persediaan dengan sistem
supply chain-nya namun mempunyai tingkat penjualan yang tinggi. Wal-
mart juga tercatat sebagai perusahaan dengan pendapatan miliaran
dolar.
3.5. KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA BARANG
Kebijakan dalam penetapkan harga barang yang dilakukan oleh
Walmart merupakan factor utama keberhasilan perusahaan ini dalam
menjalankan bisnisnya. Baik dalam skala volume bisnis atau revenue
maupun dalam wilayah jaringan pemasarannya.

Strategi yang di ambil adalah Low Cost Strategi sehingga bisa


mendapatkan harga barang yang kompetitif atau lebih murah
dibandingkan dengan pesaingnya. Dari strategi tersebut Walmart
membuat moto atau slogan Every day low price.

Dengan kebijakan harga murah jaringan Walmart cepat berkembang


pesat di seluruh Amerika Serikat bahkan merambah ke luar negeri yaitu
ke Canada serta negara-negara Amerikan tengah dan selatan yang
secara budaya memiliki kesamaan dengan masyarakat Amerika Serikat.
Bahkan jaringan Walmart sampai ke Asia seperti Cina, Jepang, Thailand
dan lainnya.
REPORT THIS AD

Sebagai tindak lanjut dari kebijakan ini Walmart membagi kategori


pembelian barang dagangan kedalam 2 (dua) kategori yaitu yang secara
sentralisasi dan desentralisasi. Secara sentralisasi yaitu bekerja sama
dengan perusahaan yang bisa menyediakan barang dalam jumlah
banyak dan dapat didistribusikan ke semua jaringan Walmart.
Sedangkan desentralisasi adalah bekerja sama dengan pemasok lokal
yang ada di setiap lokasi jaringan walmar berada.

Walmart selalu menekankan kepada para pemasok untuk memberikan


harga yang paling rendah dibandingkan dengan pesaing Walmart. Hal
tersebut dicantumkan secara jelas dalam perjanjian kerja dengan pihak
pemasok termasuk pinalti bila pemasok memberikan harga lebih rendah
kepada pesaing Walmart. Kebijakan pembelian barang kepada pemasok
lokal bertujuan pula untuk menekan biaya distribusi barang sehingga
dapat diperoleh harga paling ekonomis dan dapat dijual dengan harga
yang lebih murah dari pesaing-pesaing yang.
Kebijakan harga murah Walmart secara umum menguntungkan pembeli
karena pembeli dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian
kebutuhan sehari-hari dibandingkan bila berbelanja kepada pesaing
Walmart. Akan tetapi disisi lain memberikan efek negative.

Dari data yang ada ternyata pelanggan Walmart adalah masyarakat


dengan penghasilan tingkat penengah ke atas bukan golongan
menengah kebawah. Sehingga kebijakan harga murah justru dinikmati
oleh golongan menengah ke atas yang secara ekonomi lebih mampu
dari pada golongan menengah ke bawah.

Kebijakan harga murah juga mematikan retail yang berada di sekitar


lokasi Walmart, Mereka kalah bersaing karena harga jual retail
dimaksud lebih mahal dari Walmart sehingga masyarakat pembeli lebih
cenderung untuk berbelanja ke Walmart.

Untuk menjaga kelangsungan retail kecil karena kalah bersaing dengan


Walmart dalam penetapan kebijakan harga ada beberapa Negara yang
membuat aturan khusus mengenai pembukaan retail dengan skala
besar seperti Walmart sehingga retail-retail kecil dapat lebih dilindungi.
Sebagai contoh di Thailand setelah melihat kenyataan bahwa retail kecil
yang ada disekitar Walmart satu persatu gulung tikar maka pemerintah
setempat membuat kebijakan yaitu lokasi pembukaan Walmart hanya
diizinkan di pinggiran kota. Walmart dilarang membuka jaringannya
ditengah kota dengan asumsi bahwa biarpun harga barang Walmart
lebih murah dibandingkan dengan retail kecil tetapi untuk mendapatkan
barang di toko tersebut diperlukan ongkos tambahan untuk menuju
lokasi jaringan sehingga harga akhir barang menjadi lebih mahal atau
sama dengan harga eceran barang yang dijual di retail di tengah kota.
REPORT THIS AD

Kebijakan harga murah Walmart juga mendapatkan protes atau


tentangan dari pemasok-pemasok dengan modal terbatas karena tidak
bisa bersaing dengan pemasok besar yang dapat mengakomodir
kebijakan dari Walmart. Bukan hanya pemasok skala kecil tetapi
pemasok skala besar juga sebagian menyatakan keberatannya karena
untuk bekerja sama dengan Walmart posisi tawarnya rendah dan
merasa dipaksa untuk memberikan harga murah yang kadang tidak
rasional dibandingkan dengan praktek bisnis secara umum.
Kebijaka penetapan harga murah dari Walmart yang merupakan
salah satu point penting dalam perkembangan perusahaan ini dapat
dijabarkan secara singkat dalam beberap poin sebagai berikut:

1. Konsumen diuntungkan dengan kebijakan tersebut karena bisa mendapatkan barang


dengan harga murah sehingga lebih menghemat pengeluaran kebutuhan.
2. Kebijakan tersebut ternyata lebih banyak dinikmati oleh masyarakan golongan
menengah ke atas yang nota bene nya lebih mampu secara ekonomi dari pada
masyarakta menengah ke bawah.
3. Retail-retail yang berdekatan dengan jaringan Walmart berlahan tersingkir karena kalah
bersaing dalam kebijakan penetapan harga jual barang serta modal yang dimiliki.
4. Pemasok local sebagian diuntungkan karena untuk barang dagangan tertentu dilakukan
dengan dengan pemasok lokal agar mendapatkan harga yang lebih murah atau bersaing
bila disbanding dengan pembelian barang secara terpusat.
5. Sebagian pemasok merasa di tekan dalam melakukan bisnis dengan Walmart dalam arti
tidak memiliki nilai tawar yang seimbang dengan Walmart.
6. Beberapa Negara memberlakukan kebijakan khusus untuk pembukaan jaringan Walmart
atau toko yang sejenis untuk melindungan keberlangsungan retail kecil yang kalah
bersaing di pasar dengan Walmart.
3.6. STRATEGI PROMOSI
sebagai toserba dengan selalu memegang
Promosi jitu Wal-Mart
moto “everyday low price” artinya Wal-Mart menjamin semua produk yang
ia tawarkan harganya murah setiap saat tanpa memainkan mark-up harga.
Disisi lain dalam hal pendekatan promosi agar memudahkan pelanggan
dalam melakukan belanja, Wal-Mart selalu menata stock
displaydagangannya berdasarkan kategori fungsi kegunaannya secara
sistematis dan rapih. Sebagai salah satu contoh dalam promosi produk-
produk Wal-Mart dengan cara penggunaan layanan ponsel pintar
(Smartphone). Aplikasi itu disebut mempunyai peta interaktif yang
memberikan petunjuk lokasi barang, fitur input daftar barang belanja
dengan suara, fitur pemindai barang sehingga mempercepat transaksi di
kasir dan promosi-promosi di toko tersebut. Cara tersebut banyak ditiru
oleh kompetitor Wal-Mart.
REPORT THIS AD

Sebagai pionir dari strategi discount merchandising, yaitu membeli langsung


dari pemasok yang menawarkan harga paling murah, Sam Walton
(Pemilik Wal-Mart) mampu menjual barang lebih murah dengan
kuantitas lebih banyak. Strategi bermain dengan volume tinggi ini
membuatnya mampu menegosiasikan harga beli yang lebih murah lagi
untuk pembelian selanjutnya. Dengan begitu, volume penjualan dan
profitnya pun meningkat. Secara ringkas ada empat hal yang
digarisbawahi Wal-Mart dalam strategi promosi agar dapat berkompetisi
dan bersaing didunia ritel hingga saat ini, diantaranya:
1. Mendominasi pasar ritel di semua tempat. Sam Walton (pemilik Wal-Mart) membuat
filosofi yang masih diikuti oleh perusahaan lain hingga saat ini. Wal-Mart adalah ritel
yang selalu menerapkan diskon dan selalu berusaha menjual produknya dengan harga
yang semurah mungkin. Walton menggaris bawahi bahwa inti strategi ini adalah
menurunkank
2. an harga produk sebanyak mungkin, menurunkan markup, dan mendapatkan
keuntungan dari volume penjualan sebesar mungkin. Sisi lain dari strategi ini adalah
menerapkan sistem kompensasi untuk masing-masing toko. Masing-masing toko
didorong untuk berkompetisi dengan toko lainnya dalam hal jumlah konsumen, sampai
akhirnya toko-toko Wal-Mart meraih dominasi di pasar ritel lokal di daerah tersebut.
2. Adalah bertumbuh dengan melakukan ekspansi baik di AS maupun internasional. Saat
ini Wal-Mart mempekerjakan lebih dari 1.3 juta pekerja dan mempunyai lebih dari 4.000
toko diseluruh dunia. Data ini dengan jelas memperlihatkan dominasi dan kekuatan Wal-
Mart dalam melakukan ekspansi. Wal-Mart memang sangat agresif melakukan ekspansi.
Strategi ekspansi yang terakhir adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih atau
membeli ritel-ritel nasional. Setelah dibeli, Wal-Mart mengubahnya menjadi toko-toko
Wal-Mart. Dengan pengambil alihan perusahaan-perusahaan ritel lokal atau nasional,
Wal-Mart mendapatkan keuntungan berupa hilangnya kompetitor besar, dan
mendapatkan lokasi di tempat strategis sekaligus karyawannya. Ini cara yang efisien
dalam penggunaan dana. Perusahaan lalu mulai memperkenalkan brand-nya sambil
tetap mempertahankan keadaan outlet yang lama. Secara bertahap, bila toko tersebut
sudah untung dan majemennya sudah bisa dikendalikan, maka Wal-Mart mulai
mendesain ulang toko tersebut agar menjadi toko Wal-Mart yang sebenarnya, sambil
terus mengendalikan pasar yang ada.
3. Adalah menciptakan kesan baik dan kepuasan pelanggan akan brand Wal-Mart. Ritel ini
ingin konsumen mendapatkan image bahwa yang terbaik (murah). Caranya dengan
berkomunikasi lewat televisi maupn media cetak. Karakteristik promosi mereka adalah
penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri dalam iklan. Tema harga murah juga
selalu diangkat dalam promosi merek. Selain itu perusahaan juga menerapkan
partnership atau co-branding, misalnya banyak toko Wal-Mart yang didalamya terdapat
restoran McDonald’s.
Adalah masuk ke sektor-setor ritel yang baru. Wal-Mart melebarkan
sayapnya kesektor farmasi dan otomotif. Inilah contoh kesuksesan nyata
pemikiran Walton. Setelah berhasil melakukan ekspansi untuk toko-
tokonya secara fisik dan geografis, perusahaan harus melakukan
ekspansi pada produk-produk yang dijualnya, dan bersaing dengan
bisnis lainnya. Namun, setelah bertahun tahun dituduh sebagai
penyebab dari bergugurannya pedagang-pedagang kecil, belakangan
Wal-Mart menerapkan strategi baru, yaitu membantu pedagang-
pedagang lokal supaya mampu bersaing. Upaya perubahan image Wal-
Mart juga diterapkan pada produk-produk yang dijual. Mereka mulai
menjual bahan-bahan organik dan produk ramah lingkungan. Selain itu,
mereka juga mengadakan kegiatan-kegiatan amal dan memberikan
beasiswa. Sang raja ritel sadar bahwa kini tidak cukup hanya fokus pada
harga murah. Upaya-upaya lain juga perlu dilakukan untuk mengubah
image perusahaan, memperbaiki kesejahteraan para pekerja,
memperbanyak program-program sosial, dan menjalin hubungan baik
dengan para pesaingnya. Inilah legenda ritel yang diwariskan oleh Sam
Walton yang meninggal pada bulan April 1992.

KESIMPULAN
Dengan strategi distribusi yang terarah untuk mencapai tujuan dan
sistem pengendalian yang terperinci dan baik dalam penerapannya,
membuat Wal-Mart menjadi perusahaan retail besar di dunia. Walaupun
pada tahun 2009 Wal-Mart menduduki peringkat kedua sebagai
perusahaan terbesar di dunia

IT yang dimiliki Wal-Mart juga membantu dalam kinerja dan operasional


perusahaan. Wal-Mart benar-benar mengembangkan teknologi
informasinya tidak hanya pada perusahaannya tetapi juga mengajak
perusahaan supplier untuk menggunakan IT agar mudah dalam
transaksi.

Strategi harga rendah dengan menekan biaya operasional dan selektif


barang membuat pendapatan dan laba Wal-Mart meningkat meskipun di
saat perekonomian Amerika melemah akibat krisis.

Anda mungkin juga menyukai