Wal-Mart Stores, Inc. dipasarkan dengan nama Walmart, adalah perusahaan Amerika
Serikat yang mengoperasikan jaringan department store. Menurut Fortune Global 500 2008,
Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Didirikan oleh
Sam Walton pada tahun 1962, Wal-Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New
York pada tahun 1972.
Wal-Mart beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang
(dengan nama Seiyu), Kanada, Meksiko (dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Wal-
Mart pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena merugi. Selain
itu, Wal-Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada
pertengahan tahun 1990-an namun ditutup karena kurang menguntungkan.
Sejarah Wal-Mart
Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton pada tanggal 29 Maret 1918. Perusahaan yang
berpusat di Bentonville, Arkansas, AS ini bergerak dalam sektor atau jenis industri ritel, toko
diskon, supermarket atau toko berskala kecil. Pemasukan yang terkini ialah 404,16 miliar dolar
AS. Sementara pendapatan bersihnya mencapa jumlah fantastis: US$ 13,59 miliar. Tak heran
karena perusahaan ini mempekerjakan 2.100.000 orang karyawan.
Toko-toko ritel dan diskon muncul pertama kali di AS pada awal dekade 1950-an.
Konsep toko ritel mengalami kenaikan pamor di AS. Sam Walton yang yakin bahwa konsumen
AS menginginkan sesuatuyang lebih dari toko ritel membuka toko ritel dan diskon di Rogers,
Arkansas. Walton telah menjelajahi seluruh bagian Amerika Serikat dan mendapatkan banyak
pengalaman yang relevan dengan toko-toko diskon.
Ide dan upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan yang sudah
berhasil mengubah dunia bisnis global. Ide toko ritel, toko diskon dan toko super yang ia gagas
sudah mengubah dunia belanja dan konsumen. Kini perusahaan ini mempekerjakan lebih dari
2,1 orang mitra dan karyawan langsungnya. Toko-toko Wal-Mart melayani lebih dari 176 juta
konsumen di seluruh dunia per tahun.
VISI Walmart adalah memberi nilai bagi pelanggan dengan menerapkan strategi EDLP
(Every Day Low Price) memberikan produk yang berkualitas tinggi dengan brand terkenal
namun dengan harga termurah, dan tetap bertahan dalam perusahaan global yang mengarahkan
perkembangannya kepada dunia. MISI Walmart lebih mengarah pada para pelanggan dimana,
meskipun walmart ada di berbagai bagian negara, namun walmart tetap memberlakukan
standar dan penghormatan yang sama pada setiap pelanggan.
Apa yang dilakukan Wal-mart sehingga menjadi sebuah perusahaan ritel yang sukses
dan punya cabang diberbagai negara dalam hal strategi pemasaran menjadi pokok bahasan
dalam studi kasus ini. Tujuannya adalah menilai pelaksanaan dan dampak pada kinerja Wal-
mart berdasarkan teori-teori yang terkait dengan strategi pemasaran.
Strategi Promosi
Promosi jitu Wal-Mart sebagai toserba dengan selalu memegang moto “everyday low
price” artinya Wal-Mart menjamin semua produk yang ia tawarkan harganya murah setiap saat
tanpa memainkan mark-upharga. Disisi lain dalam hal pendekatan promosi agar memudahkan
pelanggan dalam melakukan belanja, Wal-Mart selalu menata stock display dagangannya
berdasarkan kategori fungsi kegunaannya secara sistematis dan rapih. Sebagai salah satu
contoh dalam promosi produk-produk Wal-Mart dengan cara penggunaan layanan ponsel
pintar (Smartphone). Aplikasi itu disebut mempunyai peta interaktif yang memberikan
petunjuk lokasi barang, fitur input daftar barang belanja dengan suara, fitur pemindai barang
sehingga mempercepat transaksi di kasir dan promosi-promosi di toko tersebut. Cara tersebut
banyak ditiru oleh kompetitor Wal-Mart.
Sebagai pionir dari strategi discount merchandising, yaitu membeli langsung dari
pemasok yang menawarkan harga paling murah, Sam Walton (Pemilik Wal-Mart) mampu
menjual barang lebih murah dengan kuantitas lebih banyak. Strategi bermain dengan volume
tinggi ini membuatnya mampu menegosiasikan harga beli yang lebih murah lagi untuk
pembelian selanjutnya. Dengan begitu, volume penjualan dan profitnya pun meningkat.
Kelebihan Wal-Mart
Unggul dalam harganya yang rendah, pilihan produk yang sangat luas, layanan yang baik
logistik yang menjaga harga tetap murah dan menjaga ketersediaan barang dan memiliki
teknologi informasi yang maju.
Wal Mart mengaplikasikan sistim informasi pada pergudangan, komputerisasi manufaktur, titik
penjualan dan pemrosesan pesanan online, serta manajemen hubungan pelanggan dan
pemasok. Selain itu Wal Mart memiliki sumber daya keuangan, sumber daya fisik, struktur
organisasi dan teknologi, sumber daya manusia, kemampuan berinovasi yang handal serta
reputasi yang baik.
Wal-Mart memiliki inovasi dalam memadukan layanan belanja berdiskon, pusat optik, studio
lukis, pemotretan, telepon seluler, salon, penyewaan video film, dan gerai makanan ringan.
Selain itu, Wal-Mart juga mendominasi pasar retail hingga ke pasar global. menggunakan
perangkat lunak khusus untuk operasi intern perusahaan, sehingga memberikan biaya produk
dan layanan menjadi efektif.
Wal-Mart juga menerapkan RFID, yaitu pembuatan forecasting produksi dan pendistribusian
barang menjadi lebih efisien, pemantauan keberadaan dan ketersediaan inventory menjadi
lebih mudah, masalah stock opname maupun pencurian dapat diatasi, ketersediaan dan
pergerakan barang selalu diperbaharui, meningkatkan promosi, menghemat dana dari biaya
tenaga kerja, kerugian out of stock dan penyusutan barang, mencegah pemalsuan serta
menjamin keamanan dan kelayakan produk.
Wal-Mart unggul pada teknologi komunikasi via satelit untuk distribusi dan logistiknya,
sehingga biaya logistik maupun distribusi menjadi efisien. Wal-Mart menjadi pemimpin retail,
karena mampu membawa kemajuan teknologi informasi.
Kekurangan Wal-Mart
1) Keberadaan dan Penempatan Gambar, Suara, serta Video Kurang efektif karena tidak
memanfaatkan halaman awal sebagai etalase.
2) Wal-mart hanya menawarkan beberapa barang dagangan online.
3) Walmart menjual lagu online hanya terdapat tiga pilihan, MP3 download, Music CDs dan
Soundchek
Produk WalMart
Elektronik & Kantor, CD Musik, Buku, Peralatan Rumah, Baju, Sepatu, Perhiasan, Kebutuhan
Bayi, Permainan, Makanan, Kesehatan, Olahraga, Kerajinan
Proses Distribusi
Barang yang dijual oleh Wal-Mart, sekitar 85% didistribusikan langsung oleh
Wal-Mart ke masing-masing tokonya, dimana rata-rata pesaing hanya melakukan sebesar
50%. Hal ini dapat dilakukan karena Wal-Mart menggunakan strategi saturasi dalam
melayani toko –tokonya, dimana pusat distribusi dibuat strategis untuk dapat
melayani toko dalam satu kali perjalanan, strategi ini sangat efektif sehingga dapat
melayani 150-200 toko dalam satu hari. Untuk mendistribusikan barang tersebut Wal-
Mart memiliki armada lebih dari 3.000 truk dan 12.000 trailer, dimana para pesaing
melakukan sistem outsourcing dalam mendistribusikan barang. Pola distribusi yang langsung
di kontrol oleh Wal-Mart menjaga kualitas ketepatan distribusi untuk tiap tokonya.
E-Supply Chain
Supply Chain merupakan aliran material dan informasi dari bahan baku/mentah dari
supplier yang diproses hingga menjadi bahan jadi dan kemudian dipasarkan hingga akhirnya
ketanggan pelanggan.
Sedangkan E-Supply Chain memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan proses B2B
dan meningkatkan kecepatan (Speed), agility, pengendalian real-time, dan kepuaskan custmor.
Sehingga dapat meningkatkan kegiatan operasi dari rantai persediaan (Supply Chain)
Kesuksesan dari menggunakan E-Supply Chain tergantung dari:
Kemampuan dari semua partner untuk berkolaborasi agar dalam proses supply chain dapat
berjalan efisien.
Integrasi rantai persediaan yang lebih erat.
Kecepatan, biaya, kualitas, dan layanan pelanggan.
Wal-Mart adalah perusahaan retail terbesar di dunia yang melayani bukan saja pasar
lokal tetapi telah terjun dalam pasar global, hal ini terbukti bahwa Wal-Mart telah memiliki
lebih dari 3.700 toko di Amerika Serikat dan telah beroperasi di 144 negara. Salah satu
keberhasilan Wal-Mart menjadi perusahaan global adalah dengan penerapan sistem supply
chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang
canggih, sehingga penerapan strategi dalam menjual produk bermerek dengan harga rendah
dapat tercapai. Salah satu kunci utama efisiensi distribusi adalah informasi.
Wal-Mart merupakan salah satu pengecer pertama yang melakukan investasi besar
dalam tekhnologi informasi. Wal-Mart melengkapi toko-tokonya dengan peralatan scanning
terkomputerisasi untuk cash register, dimana sistem ini memungkinkan Wal-Mart untuk
mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan memberitahukan produsen arus produksi dan
kemana harus mengirimkan barang.
Walt-Mart mewajibkan pemasoknya untuk menghapalkan barang-barang yang sudah
diberi label dan digantung, sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga
mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya, toko-toko Wal-Mart
menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan, dibandingkan 25% rata-rata
ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.
Dari sistem terkomputerisasi Wal-Mart mendesak untuk menghubungkan komputernya
langsung ke komputer produsen, mengabaikan pialang dan perantara lainnya, dan meneruskan
penghematan tersebut pada pelanggan, yaitu mereka mampu untuk membeli dengan harga
lebih murah, plus biaya logistik dan distribusi yang lebih efisien. Tak heran jika mereka dapat
membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart “Every Day Low Price”.
Selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen,Wal-Mart juga telah
melakukan berbagai inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen. Pada
1978 misalnya, Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan
barang-barang perhiasan.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart memperkenalkan konsep memadukan antara
layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis,
pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan
video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Pelayanan yang konsisten dan harga yang terjangkau adalah diferensiasi. Diferensiasi
disini merupakan proses dimana perusahaan menetapkan kebijakan pelayanan yang berbeda,
seperti pelayanan interval, waktu pengiriman, untuk kelompok-kelompok yang berbeda.
Perusahaan harus selalu dapat menepati janji, tetapi setiap pelanggan mendapatkan kelompok
janji yang berbeda-beda sesuai segmennya. Diferensiasi pelayanan juga baik untuk pembeli.
Dan dalam hal ini Wal Mart menempatkan diferensiasi dalam saluran distribusi
Sistem Pengendalian
Pemesanan dan Distribusi. Wal-Mart sangat selektif terhadap harga dari pemasoknya.
Wal-Mart juga tidak memakai perantara dalam pemesanan barang dan distribusinya. Hal ini
untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Wal-Mart memesan barang pada pemasoknya
melalui internet dan akan tiba dalam waktu dua hari dari pemesanan. Sistem distribusi Wal-
Mart dapat kita lihat seperti pada gambar di bawah ini:
Analisa SWOT
Strength:
a. Pada tahun 1984 walmart memiliki 640 toko dengan tingkat penjualan pertahun sebesar
$4,5 milyar dengan memperoleh keuntungan diatas $ 200 juta.
b. Walmart menawarkan garansi Kepuasan Pelanggan, dan waktu yang lebih panjang
untuk berbelanja. Walmart memiliki strategi EDLP (Every Day Low Price).
c. Walmart sangat berkembang pesat di pasar US.
d. Wal-Mart melakukan ekspansi ke pasar internasional melalui akuisisi, bekerja sama,
pembelian saham mayoritas dan mendirikan anak perusahaan.
e. Sistem penyimpanan terkomputerisasi (mempercepat proses pengecekan dan
pemesanan kembali stok persediaan).
Weakness :
a. Kesalahan strategi memasuki pasar internasional dengan masuk ke pasar Eropa melalui
Jerman. Kebanyakan perusahaan US masuk pasar Eropa melalui UK, karena kesamaan
budaya, bahasa, lingkungan dan peraturan hukum.
b. Kesalahan anggapan Wal-Mart bahwa dengan menaklukan pasar Jerman akan dapat
menaklukan hampir ke seluruh bagian besar pasar Eropa.
c. Wal-Mart tidak bisa mengaplikasikan strategi EDLP (Every Day Low Price) di Eropa
yang sangat sensitif terhadap harga.
d. Wal-Mart mengalami masalah penyimpanan (inventory), hanya memiliki 1 tempat
untuk penyimpanan segala macam barang / stok, kondisi ini menyulitkan pengaturan.
e. Wal-Mart tidak bisa memberikan “loyalty card” karena terbentur aturan pemerintah
yang melarang diskon tanpa penyesuaian.
Opportunities :
a. Wal-Mart menyadari populasi US hanya 4% dari populasi dunia, jika Wal-Mart hanya
fokus di pasar US, Wal-mart kehilangan peluang untuk mengembangkan pasar.
b. Jerman adalah salah satu pangsa bisnis retail terbesar di Eropa.
c. GNP & Populasi Jerman Barat sekitar USD 80 Juta.
d. Walmart memiliki prospek masa depan yang cukup bertahan di pangsa bisnis di Jerman.
e. Wal-Mart memiliki peluang yang besar untuk memperbaiki kegagalan yang pernah
terjadi yaitu dengan tidak mengakuisisi perusahaan lain, karena peluang itu akan
terbuka jika walmart fokus pada stabilisasi bisnis.
Threats:
a. Jerman merupakan salah satu pasar di seluruh eropa yang sangat sensitif terhadap
harga. Masyarakat Eropa lebih fokus pada nilai & harga dibandingkan dengan layanan
konsumen. Pasar Jerman Oligopoly, hanya sedikit pemain yang mendominasi industri.
b. Retail Jerman didominasi oleh Perusahaan Keluarga, dan kebanyakan perusahaan
tersebut tidak terdaftar di pasar saham.
c. Biaya buruh tinggi, biaya real-estate tinggi, lingkungan Bisnis sangat tidak flexible.
d. Ancaman dari para pesaing. Wal-Mart mendapat persaingan ketat dari Kmart & Target
(retail besar di US) dan di Jerman itu sendiri Walmart memiliki pesaing seperti Aldi,
Lidl, Rewe, Metro AG, Edeka Group dan lain-lain.
e. Ancaman dari Supplier. Wal-Mart kesulitan membina hubungan dengan suppliernya,
karena supplier di Jerman tidak menyukai distribusi secara sentralisasi
1. Pendahuluan
Sejarah bisnis Wal-Mart Inc tidak lepas dari kejeniusan Sam Walton.
Sebab, di tangan alumnus Universitas Missouri, Columbia, inilah gurita
ritel global betul-betul meraksasa. Bermula dari pengalamannya bekerja
bertahun-tahun pada perusahaan ritel Sears Robuck dan JC Penney,
Walton memulai langkah bisnisnya. Dia membeli sebuah waralaba dan
penyewaan di kawasan Pelabuhan Ben Franklin, Arkansas, yakni
jaringan penjualan dari peritel lokal Butler Brother pada 1945.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya
memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter di Washington,
Missouri. Konsep ini memadukan antara layanan belanja berdiskon,
pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis,
pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan
rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan gerai makanan
ringan. Sehingga di tahun 1983, klub Sam pertama dibuka dan
menduduki peringkat teratas di antara jaringan toko ritel oleh Majalah
Forbes.
Pertumbuhan Wal-Mart makin hari makin luar biasa. Pada 1989, Wal-
Mart telah cukup mendominasi pasar penjualan kebutuhan konsumen di
hampir 26 negara bagian AS, termasuk Michigan, West Virginia, dan
Wyoming. Bahkan menginjak 1990,Wal- Mart juga merangsek pasar
California,Nevada,North Dakota, Pennsylvania,South Dakota, dan Utah.
Pasar luar negeri juga dibidik Wal-Mart.
Wal-mart lebih fokus untuk menjual produk dengan harga murah dan
melakukan seleksi produk. Wal-Mart juga berfokus pada barang-barang
bermerk namun dengan harga yang murah yang pasti diminati oleh
konsumen/pelanggannya.
Wal-Mart selalu menekan biaya pembelian dan
Strategi Supply Chain
menawarkan harga terbaik untuk para pelanggannya. Maka dari itu,
barang/ persediaan diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara.
3.3. Brand Management
Upaya untuk meningkatkan target penjualan terus dilakukan dan dalam
upaya tersebut, Wal-Mart pun berusaha mencari inisiatif penghematan
biaya. Dalam kuartal terbaru perusahaan tidak mampu untuk memenuhi
target yang ditetapkan yaitu menjaga tingkat persediaan sampai
setengah tingkat pertumbuhan penjualan. Presiden Wal-Mart bertanya-
tanya apa yang bisa ia lakukan untuk memastikan bahwa rantai pasokan
walmart ini terus menjadi kompetitif dan menjadi kunci keberhasilan
Wal-Mart dari masa ke masa. Karena dari sisi inilah keunggulan Wal-
Mart dibandingkan para pesaing. Wal-Mart selama ini mampu menjamin
rantai pasokan seimbang dengan jumlah penjualan dan hal tersebut
belum mampu dilakukan oleh para pesaing dan inilah yang
memperkuat BrandWal-Mart selain pelayanan untuk memberikan harga
terendah setiap hari atau Every Day Low Prices (EDLP).
Namun kecenderungan saat ini (2012) Wal-Mart mengumumkan bahwa
divisi penjualan di AS terus merosot . Untuk kuartal ketujuh secara
berturut-turut penjualan di sejumlah di AS mengalami penurunan. Hal ini
tentu saja bukan berita baik. Ada banyak faktor di balik kecenderungan
tersebut, tapi analis menduga salah satu isu utama yang mendorong
penurunan ini adalah berkembang fokus Wal-Mart pada produk private
label .
KESIMPULAN
Dengan strategi distribusi yang terarah untuk mencapai tujuan dan
sistem pengendalian yang terperinci dan baik dalam penerapannya,
membuat Wal-Mart menjadi perusahaan retail besar di dunia. Walaupun
pada tahun 2009 Wal-Mart menduduki peringkat kedua sebagai
perusahaan terbesar di dunia