MANAJEMEN OPERASI
CASE STUDY Uniqlo A Supply Chain Going Global
Disusun oleh:
Pembahasan
Tersendatnya Uniqlo melakukan ekspansi, terutama di Eropa dan USA, dapat dikarenakan
faktor strategi yang digunakan masih sama dengan strategi di negara asalnya. Uniqlo masuk
ke pasar di negara tersebut masih dengan cara pandang saat memasarkan produk mereka di
negaranya sendiri. Hal ini akhirnya membuat terdapat beberapa hal yang tidak tepat sasaran,
salah satu contohnya adalah penyediaan size pakaian di USA tidak disesuaikan dengan
ukuran di USA begitu pula dengan tren pakaian tidak sesuai dengan keinginan dari
konsumen.Guna menjangkau pasar negara barat, Tim Takumi, yang terdiri dari veteran
teknisi garmen di Jepang, perlu memasukan staff lokal agar dapat mengetahui kondisi dan
keinginan konsumen di negara yang ingin dituju. Hal ini juga berguna untuk mengetahui
brand positioning yang tepat bagi Uniqlo di negara tersebut. Selain itu, Uniqlo juga harus
memperhatikan poin penting dimana membuat unsur pembeda dibandingkan dengan
kompetitor sehingga ada competitive advantage dari produk yang dikeluarkan. Contohnya
seperti berfokus pada kualitas tinggi, inovatif, dan mengikuti tren.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh Uniqlo untuk dapat mengefisiensikan manajemen supply
chain adalah dengan menerapkan lean supply chain management. Terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penerapan ini, yaitu :
1. Lean Supplier
Dalam menjalankan hal ini, Uniqlo dapat mengurangi jumlah supplier, melakukan
pemantauan terhadap supplier lebih sering di banding pesaingnya bertujuan untuk
mengurangi waste seperti transportation, waste motion, inventory waste dan waste
time sehingga menjadi lebih efisen.
2. Lean Procurement
Automatisasi merupakan hal yang dilakukan oleh Uniqlo adalah melakukan investasi
pada mesin-mesin perusahaan salah satunya dengan melakukan otomisasi proses
seperti penggunaan robot di proses dyeing dan cutting.
3. Lean Manufacturing
Menyesuaikan proses produksi sesuai dengan kemauan konsumen, kualitas yang di
inginkan dengan minimum resources. Yang di lakukan oleh Uniqlo dengan terus
memberikan asistensi melalui tim Takuminya ada kaitannya dengan lean ini.
4. Lean Warehousing
· Fokus pada inventory barang yang produknya dapat dipakai sepanjang tahun dan
meminimalisir persediaan produk yang hanya digunakan pada musim tertentu.
· Tim Takumi membantu pengembangan proses produksi dan kontrol yang ketat
akan kualitas produk guna mengidentifikasi produk cacat. Hal ini dapat
berimplikasi pada pendeteksian sejak dini menganai kualitas produk sehingga
dapat mengurangi pemborosan akibat pengambalian produk.
· Uniqlo memiliki jaringan gudang yang terbagi menjadi dua, yaitu gudang tingkat
pertama yang menerima barang dari pabrik dan gudang tingkat kedua (regional)
yang mendistribusikan produk langsung ke toko
5. Lean Logistic
· Penggunaan jasa Third Party Logistics (3PL) untuk pengiriman dan ketersediaan
produk.
· Pendirian kantor produksi Uniqlo di Vietnam.
· Uniqlo bermitra dengan Daiwa Grup terkait logistik. Hal ini dapat meningkatkan
time to market sehingga dapat melayani pelanggan dengan lebih baik.
6. Lean Costumer
Para pelanggan menghargai kecepatan dan fleksibilitas serta tingkat kinerja
pengiriman yang tinggi. Oleh karena itu disni Uniqlo bekerja sama dengan JD.com
bukan hanya sebagai mitra pengiriman saja, namun JD.com juga menjadikan Uniqlo
sebagai official store di platformnya sehingga memudahkan fleksibilitas pelanggan
dalam membeli.