Anda di halaman 1dari 13

Case Study:

Uniqlo: A Supply Chain Going


Global
Group 1
Arandra Reyhan M. – 2020023616
Joseph Haryo Tejo. – 2020023623
Nagita P. Rembulan – 2020023627
Company’s Background
Uniqlo merupakan perusahaan yang berbasis di
Jepang bergerak di bidang perencanaan produk,
produksi, dan distribusi pakaian kasual.
Uniqlo berfokus pada harga dan kualitas. Sebagai
hasil dari strateginya, Uniqlo dianggap sebagai
trendsetter, sebagai satu-satunya merek Life Wear
dunia.
Pertumbuhan dan ekspansi Uniqlo berkembang
pesat dalam rentang waktu 20 tahun dengan lebih
dari 1.550 toko di dunia pada februari 2015.
Uniqlo adalah perintis Specialty Store Retailer Private
Label Apparel (SPA) di Jepang.
Case Overview
Pasar Asia mendorong pertumbuhan Uniqlo. Namun, Uniqlo
ingin memperluas pertumbuhannya ke AS dan Eropa untuk
menyalip penjualan pesaing.

Pasar Asia saat ini dipimpin oleh:

Memiliki 500 toko di China.

Membuka 80-90 toko baru di tahun


2014 dan jumlah yang sama di tahun
tahun selanjutnya.

Uniqlo juga sebagai peritel mode top dunia setelah Inditex dan
H&M, dan saat ini berencana untuk melakukan ekspansi
dengan target 1000 toko di tahun 2020.
Model bisnis yang digunakan Inditex adalah vertical integration dengan 14 pabrik
yang berlokasi di Spanyol.

1 Pro-
2 Dyeing 3 Printing &
Marking
4 Fabric
Cutting
curement

Logistic &
5 Quality
Control
6 Packaging 7 Retailing

H & M menggunakan jaringan pemasok yang dipantau oleh kantor produksi


yang mengawasi rantai pasokan global yang besar berpusat di Stockholm, >
100 desainer bekerja dibawah pengawasan.

H & M memiliki 30 fasilitas produksi yang langsung di control melalui


infrastruktur IT yang terbaik dan berhubungan langsung dengan pusat
desain.
Two different models have appeared
for fast fashion

Vertically Integrated Monitoring Important

Short-lead times Longer-lead times

Responsive to trends Dispersed globally

Fashion at the
Trendy fashion best possible
exactly at the price in a
right time sustainable way
Strength

Sebagai fashion retailer terbesar ke-4 di dunia.

Mengimplementasikan model rantai pasok SPA (Specialty Store Retailer


Private Label Apparel).

Memajukan sistem IT untuk terhubung terhadap pemasok pabrik, toko


dan head office.

Takumi Team (tim yang terbentuk dari teknisi berpengalaman di


industri garmen)

Filsafat Kaizen yang terus menerus melakukan improvement.


Uniqlo’s Supply Chain

Mulai menggunakan model SPA pada tahun 1984, dan 10 tahun


pertama bergantung kepada rumah perdagangan Jepang untuk
memproduksi garmen dengan biaya yang rendah, membeli bahan
material dari produsen Cina.

Pada tahun 1994, Uniqlo merancang kembali strategi keseluruhannya


dengan fokus tiga tujuan utama:

Pertumbuhan penjualan akselerator dengan membuka lebih


dari 50 toko per tahun di Jepang.

Restrukturisasi rantai pasokan dengan mem-bypas


perusahaan perdagangan dan penurunan harga pembelian.
Mempertahankan tingkat produk yang berkualitas tinggi.
Uniqlo’s Supply Chain

Dari apa yang dilakukan oleh Uniqlo berkaitan dengan Lean


Supply Chains Management,

Uniqlo sudah melakukan hal-hal yang dalam kaitannya


mengeliminasi waste yaitu sebagai berikut :

Waste from overproduction.


Waste of waiting time.
Transportation waste.
Inventory waste.
Processing waste.
Waste of motion.
Waste from product depect.
Uniqlo’s Supply Chain

Selain itu Uniqlo juga sudah melakukan fokus terhadap


komponen supply chains yang yaitu :

Lean Supplier.
Lean Procurement.
Lean Manufacturing.
Lean Warehousing.
Lean Logistic.
Lean Customer.
Sumber: http://fastretailing.com/eng/group/strategy/UNIQLObusiness.html
Kaizen Strategy

Evaluasi
terhadap Mencapai
keputusan Uniqlo: A
yang telah Supply
diambil untuk Chain Going
melakukan Global.
perbaikkan.

Melakukan Mengembangkan
pemeriksaan Uniqlo untuk
dengan analisa menjadi brand
semua data dari terkemuka di
semua tugas wilayah United
yang States, Europe,
diimplementasik Southeast Asia
an pada tahap and Oceania.
“do”.
Conclusion Recommendation

Uniqlo adalah fashion retailer


yang sedang berkembang, dan Guna mendukung pertumbuhan
menargetkan membuka Uniqlo, sangat disarankan
beberapa cabang dalam kurun untuk menerapkan Omni
waktu dekat. Channel.

Uniqlo secara rinci


Omni Channel merupakan
kombinasi dari berbagai macam
menggambarkan model fast
retailing business-nya, mulai cara dan channel untuk
berbelanja, namun tetap
dari planning, production dan
memberikan brand feeling yang
sales, hingga pasca penjualan
sama.
pun dilakukan dengan
membuat customer center.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai