Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang

Wal-Mart merupakan perusahaan yang bergerak dibidang retail yang didirikan oleh Sam
Walton, Wal-Mart pertama kali dibuka di Rogers, Arkansas pada tahun 1962. Wal-Mart
merupakan perusahaan pengecer terbesar di dunia dengan penjualan mencapai $288 milyar di
tahun 2005. Teknologi Informasi yang mendukung supply chain dan logistic Wal-Mart berada di
posisi kedua paling kuat setelah Pentagon. Wal-Mart memiliki lebih dari 20 pesawat yang
digunakan oleh para manager untuk menjangkau cabang Wal-Mart yang berlokasi cukup jauh. 
Wal-Mart memiliki strategi terbaik di Amerika Serikat karena Wal-Mart dapat menjual
barang bermerk dengan biaya yang rendah. Slogan yang dimiliki Wal-Mart sesuai dengan
strategi yang ia gunakan yaitu “everyday low prices”. Wal-Mart memberikan diskon yang besar
sehingga masyarakat di kota-kota kecil yang memiliki daya beli rendah tetap dapat mampu untuk
membeli produk-produk yang Wal-Mart tawarkan. Dengan begitu masyarakat akan merasa
tertarik membeli produk di Wal-Mart.
Wal-Mart merupakan penampung kerja terbesar karena Wal-Mart memperkerjakan lebih
dari 1.6juta pekerja di seluruh toko di dunia. Wal-Mart tersebar sebanyak 3700 toko di Amerik
Serikat, lebih dari 1600 di Mexico, Puerto, Rico, Canada, Argentina, Brazil, China, Korea,
Jerman, dan Inggris. Wal-Mart juga memperoleh kepemilikan 38% di Japanese Retail chain
Seiyu yang bertujuan untuk mendapatkan pangsa pasar di dunia. Wal-Mart memiliki sekitar lebih
dari 3000 supplier untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Tetapi Wal-Mart sama sekali
tidak bergantung pada satu supplier saja, bahkan tidak ada supplier yang memiliki proporsi lebih
dari 4% untuk voume pembeliannya. Wal-Mart juga menyarankan suppliernya untuk memiliki
teknologi supply chain yang terkini seperti RFID (Radio Frequency Identification) yang dapat
meningkatkan pengawasan dan pengelolaan persediaan. 
Untuk memperluas tokonya, Wal-Mart menggunakan strategi “saturation” uang dapat
melakukan distribusi dari pusat ke berbagai toko dalam waktu satu hari. Pusat distribusi Wal-
Mart terletak pada lokasi yang sangat strategis sehingga dalam sehari Wal-Mart dapat melayani
150 hingga 200 toko. Selai itu, Wal-Mart menggunakan sistem jaringan satelit dimana Wal-Mart
dapat membagikan berbagai informasi antar satu toko dengan toko yang lainnya, pusat distribusi,
dan supplier. Wal-Mart juga selalu meningkatkan integritas karyawan dan kepuasan konsumen
yaitu dengan mendorong pencegahan pencurian persediaan oleh karyawan, bersikap ramah dan
cepat tanggap terhadap pelanggan, meningkatkan performa serta memberikan berbagai bentuk
insentif.  
Pertanyaan
1. Apa strategi yang dipakai oleh Wal-Marts? Dasar apa yang digunakan oleh Wal-Marts
dalam mengembangkan competitive advantage?
2. Bagaimana sistem pengendalian Wal-Mart dalam mengelola strategi perusahaan?

Pembahasan
1.  Walmart merupakan perusahaan retail terbesar, oleh karena itu Walmart pasti memiliki
strategi yang berhasil sehingga membuatnya dapat bertahan hingga saat ini. Salah satu
strategi yang ia terapkan adalah strategi cost leadership yaitu dengan  menjual produk-
produk bermerk dengan harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan
pesaingnya. Hal ini dapat kita lihat dari slogan yang Walmart miliki yaitu “Everyday Low
Prices”. 
Pada awal tahun pendiriannya, Walmart memiliki strategi untuk membangun
gerai dengan diskon yang besar di kota-kota kecil. Lain halnya dengan salah satu
pesaingnya yaitu Kmart yang penjualannya berfokus pada kota-kota besar dengan
populasi lebih dari 50.000 orang. Pada awalnya strategi ini terlihat sangat beresiko karena
berbeda dengan strategi yang dilakukan oleh pesaingnya. Namun, Walmart dapat 
menunjukkan bahwa strategi yang mereka terapkan berhasil dilaksanakan dengan baik,
dapat dilihat dari jangkauan pasar Walmart yang lebih besar meskipun mereka membuka
gerai di daerah yang populasinya sedikit.
Walmart juga menggunakan strategi saturation untuk memperluas bisnisnya.
Penerapan dari strategi ini adalah Walmart mendirikan gerai bisnisnya dengan jarak sejuh
mungkin namun tetap dapat dijangkau dalam waktu 24 jam perjalanan dari pusat
distribusi. Hal ini menunjukkan bahwa system distribusi sangat diperhatikan oleh
Walmart, yang dapat dilihat dari setiap pusat distribusi yang beroperasi 24 jam sehari dan
bekerja secara efisien. Karena keefisienan sistem distribusinya, biaya distribusi Walmart
hanya 1,3% dari penjualannya sedangkan para pesaingnya memiliki biaya distribusi
sebesar 3,5% dari penjualannya. 
Walmart memiliki sebuah armada yang berisi lebih dari 6.100 truk dan mempekerjakan
lebih dari 7.600 supir truk sehingga perusahaan ini menjadi perusahaan truk terbesar se-
Amerika Serikat. Walmart juga mempunyai sistem jaringan satelit yang memberikan
akses informasi agar dapat dibagikan ke setiap cabang, pusat distribusi, dan supplier.
Sehingga semua informasi dapat diketahui, diproses, dan dibagikan secara cepat.
Five-force analysis merupakan titik awal untuk mengembangkan competitive
advantage karena analisis ini membantuk untuk mengidentifikasi kesempatan dan
tantangan dalam lingkungan eksternal. Aspek-aspek yang merupakan competitive
advantage Walmart adalah: 
1. The intensity of rivalry among existing competitor
Persaingan pada industri retail sangatlah ketat. Tingkat pertumbuhan masing-
masing perusahaan pun hamper sama setiap tahunnya. Setiap perusahaan selalu
mengejar agar tidak ketinggalan dari perusahaan lainnya. Wal-Marts sendiri dinilai
sangat berhasil dalam mengahadapi kompetiornya karena menerapkan strategi harga
yang lebih murah daripada kompetito-kompetitor lainnya. Salah satu strategi
penjualan Wal-Marts adalah menerapkan every-day lowpricing untuk menarik
konsumen sedangkan beberapa pesaingnya masih menggunakan cara tradisional
berupa diskon yang tidak rutin atau yang dikenal dengan nama “sale”. Dengan
strategi tersebut akan menciptakan loyalitas konsumen karena harga tidak mengalami
fluktuasi, berbeda dengan cara tradisional “sale”, konsumen hanya akan datang ketika
harga sedang murah dan pada saat tidak ada “sale” maka konsumen tidak akan
datang. 
2. Bargaining power of customers
Dalam kasus Wal-Marts ini, kemampuan yang dimiliki oleh konsumen dalam
menentukan pembelian di Wal-Marts rendah karena Revenue yang dihasilkan Wal-
Marts tidak bergantung oleh hanya beberapa konsumen, karena ia menawarkan
produk konsumsi sehari-hari dengan harga yang bersaing sehingga permintaan dari
konsumen akan selalu ada.
3. The bargaining power of suppliers
Jumlah supplier yang dimiliki Walmart cukup besar yaitu sebanyak 3000 supplier.
Walmart juga membatasi volume pembeliannya di setiap vendor sehingga tidak ada
satupun vendor yang volume pembeliannya melebihi 4% dari keseluruhan volume
pembelian. Dengan begitu, Walmart tidak bergantung pada supplier manapun
sehingga bargaining power of supplier nya lemah.
4. Threats from substitutes
Pada bisnis retail ancaman dari produk pengganti sangat sering terjadi. Ancaman
ini datang dari berbagai sumber salah satunya adalah toko tradisional dan pasar.
Selain karena harganya yang murah, faktor lainnya adalah lokasi yang dekat dengan
tempat tinggal penduduk. Strategi yang dilakukan oleh Wal-Marts dalam mengatasi
hal tersebut adaldah membangun toko-toko di kota-kota kecil dan selalu mengadakan
discount di toko tersebut bukan hanya pada toko yang berada di kota besar. Sehingga
Wal-Marts bisa menyaingi produk-produk penggantinya.
5. The threat of new entry
Ancaman dari masuknya pesaing baru itu ada, karena mudahnya masuk kedalam
industri retail ini, untuk mendirikan usaha retail yang relatif mudah seperti produk
dan pemasok yang tersedia dan mudah dijangkau. Namun kompetitor baru ini harus
menghadapi persaingan yang ketat dengan Wal-Marts karena sebagai perusahaan
senior di dalam bidang ini, Wal-Marts telah mengefisiensikan bisnisnya mulai dari
teknologi hingga saluran distribusi sehingga telah menciptakan economies of scale
dan menurunkan biaya operasi sehingga sulit untuk kompetitor baru untuk
mengalahkan Wal-Marts dalam industri ini.
1. Wal-Mart adalah toko yang bergerak di bidang usaha retail. Karena Wal-Mart adalah
perusahaan retail maka hanya barang jadi yang diperoleh dari supplier/vendor yang dijual
oleh Wal-Mart.  Karena karakteristik bisnisnya retail, maka cara Wal-Mart memasarkan
produknya ialah dengan mendekati pelanggan dan memiliki pergerakan persediaan yang
cepat. 

Strategi utama dari Wal-Mart ialah menjual barang bermerek dengan harga yang murah. Wal-Mart dapat
menjual produknya dengan lebih murah daripada kompetitornya karena rantai pasokan (supply
chain) yang efektif dengan didukung teknologi informasinyanya yang hampir setara dengan
teknologi Pentagon, kantor utama angkatan bersenjata AS. Bahkan Wal-Mart memiliki jaringan
komunikasi satelit milik pribadi terbesar dan diiklankan di TV lebih sering daripada kompetitornya.
Sehingga Wal-Mart mampu menarik lebih banyak pelanggan melalui promosinya ini.

Meskipun Wal-Mart menjadi pelanggan teratas produsen consumer product, Wal-Mart tidak pernah
bergantung pada satu supplier/vendor tertentu. Tidak pernah ada satu vendor yang berkontribusi
lebih dari 4% terhadap keseluruhan volume pembelian yang dilakukan oleh Wal-Mart. Untuk
meningkatkan efisiensi rantai pasokan, Wal-Mart membujuk agar suppliernya memiliki koneksi
dengan toko-toko Walmart dan menggunakan teknologi rantai pasokan yang terbaru seperti RFID
yang dapat meningkatkan pengawasan dan manajemen atas persediaan. RFID adalah suatu
teknologi yang memungkinkan penerimaan dan penyimpanan data dalam jarak jauh.
Strategi lain yang dilakukan oleh Wal-Mart ialah “saturation” strategy (strategi penyerapan) untuk
ekspansi toko-tokonya. Strategi ini memungkinkan agar distribusi produk ke toko-toko Wal-Mart
tidak pernah melebihi jangka waktu 1 hari. Wal-Mart menempatkan satu pusat distribusi yang
strategis dan beroperasi selama 24 jam sehari yang pada akhirnya dapat melayani 150-200 cabang
toko Wal-Mart dalam satu hari. Cabang-cabang toko Wal-Mart tersebut dibangun sejauh mungkin,
namun masih dapat menjangkau pusat distribusi produknya. Sistem distribusi Wal-Mart sangat
efisien sehingga toko hanya menghabiskan 1,3% dari penjualan sebagai biaya distribusi
dibandingkan dengan 3,5% pesaing terdekatnya.

Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan terbesar truk di Amerika karena memiliki armada lebih dari 6100
truk dan mempekejarkan lebih dari 7600 pengemudi truk. Hal ini sekaligus menjadikan Wal-Mart
sebagai sumber truk bagi perusahaan-perusahaan lain. Wal-Mart juga telah mampu menerapkan
sistem jaringan satelit sehingga memungkinkan informasi antar cabang toko terkoneksi dengan
pusat toko, pusat distribusi, dan pemasok. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk membeli
sejumlah truk tanpa menimbulkan biaya persediaan.

Strategi Wal-Mart yang terakhir adalah dengan mengandalkan potongan harga sebesar-besarnya di kota
perdesaan yang kecil pada awal tahun. Pengecer potongan harga tradisional mengandalkan
“penjualan” yang diiklankan. Strategi pemasaran Wal-Mart adalah memberi jaminan “setiap hari
harga rendah” sebagai cara manarik pelanggan baru. 

Strategi adalah langkah yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka
panjangnya dan untuk keuntungan dari perusahaan. Maka dari itu strategi sangat berkaitan erat
dengan performa yang ditunjukkan perusahaan. Jika strategi yang diterapkan perusahaan baik dan
tepat disituasi itu, maka akan dapat memberikan keuntungan yang maksimal untuk perusahaan
tersebut, begitupun sebaliknya, jika strategi tidak tepat, maka akan memperburuk situasi dari
perusahaan tersebut, maka dari itu perusahaan harus menetapkan strategi dengan
mempertimbangkannya dengan baik, dan dapat memperkirakan kondisi dimasa mendatang.
Management control system adalah suatu system yang digunakan manajer perusahaan untuk
mengontrol, mengevaluasi kinerja dari suatu perusahaan. Management control system sangat
diperlukan di suatu perusahaan. Karena dengan adanya management control system, itu akan
mempermudah kinerja para karyawannya dan juga dapat mengetahui keuntungan dan kekurangan
dari perusahaan di periode itu. Management control system terdiri dari perencanaan lalu diikuti
dengan koordinasi, lalu informasi dikomunikasikan dan dievaluasi, kemudian memutuskan dari
perencanaan tadi alternative mana yang akan dipilih, lalu akhirnya mempengaruhi orang untuk
merubah kebiasaannya. Jadi jika keenam langkah itu berhasil, perusahaan akan lebih cepat untuk
mencapai keuntungannya
Struktur organisasi juga sangat berkaitan dan sangat penting terhadap performa dari perusahaan
itu, karena untuk mencapai tujuan dari organisasi, perusahaan harus memiliki organisasi yang jelas,
karena dengan adanya organisasi yang jelas, maka perusahaan dapat dengan mudah untuk
mengevaluasi kekurangan dan kelemahan itu terdapat disektor yang mana, sehingga akan lebih
mudah untuk melakukan perbaikan disektor tersebut.
Kultur perusahaan juga sangat penting untuk performa dari suatu organisasi, karena jika kultur
perusahaan baik itu akan berdampak pada performa perusahaan . contohnya perusahaan BCA yang
memiliki kultur yaitu berintegritas, kultur itu sangat diperlukan di perusahaan tersebut karena
bekecimbung di perbankan. Integritas diperlukan diperusahaan tersebut , terutama untuk para
karyawannya, jika pada suatu peristiwa karyawan melakukan fraud entah disengaja maupun tidak
disengaja, BCA tidak segan untuk mengeluarkan karyawan tersebut, selain itu kultur lain dari BCA
adalah team work, jadi di perusahaan BCA itu lebih menetapkan kerja sama , karena dengan adanya
kerja sama akan mempermudah perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan itu.
Human resources management sangat diperlukan juga, karena dengan adanya human resource
management, perusahaan akan dapat lebih teratur di bagian sumber daya nya. Dan juga bisa
digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas, kinerjanya telah sesuai dengan tujuan dari
perusahaan tersebut, selain itu juga dapat membantu karyawan untuk mengembangkan
kemampuan kompetensi nya, jadi human resources sangat penting untuk perusahaan mencapai
performa yang diinginkan.
Strategi
Pada tahun-tahun awal, Wal-Mart memiliki strategi untuk memberikan diskon besar-besaran di kota-
kota kecil, di mana pada saat yang bersamaan, kompetitor-kompetitornya justru hanya memperhatikan
kota-kota yang memiliki populasi besar saja. Strategi kemenangan Wal-Mart di Amerika Serikat adalah
menjual barang-barang bermerk dengan biaya yang murah. Hal ini tercermin dari strategi pemasarannya
yaitu “Everyday Low Prices” yang artinya Wal-Mart memiliki strategi pemasaran untuk menyediakan
barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen dengan harga yang murah. 
Selain itu, Wal-Mart juga menggunakan strategi saturasi untuk ekspansi tokonya sehingga perjalanan
dari tempat distribusi ke toko dapat ditempuh dalam satu hari. Hal ini mendukung percepatan
perputaran persediaan toko, yang merupakan salah satu kunci kesuksesan bisnis ritel. Toko-toko
didirikan sejauh mungkin sehingga dapat menjangkau pelanggan di banyak tempat. Walaupun demikian,
waktu yang dibutuhkan dari tempat distribusi ke toko tetap hanya dalam satu hari. Setiap pusat
distribusi beroperasi 24 jam dalam sehari menggunakan laser-guide conveyer belts dan teknik cross-
docking yang menerima barang dan secara bersamaan memenuhi pesanan juga. Dengan demikian,
sistem distribusi Wal-Mart dapat dijalankan dengan sangat efisien sehingga hanya mengeluarkan biaya
distribusi sebanyak 1.3% dari penjualan.
Tidak hanya itu, Wal-Mart juga tidak bergantung pada satu supplier saja sehingga apabila produk yang
dibeli dari supplier tersebut tidak ada atau habis, Wal-Mart bisa membelinya dari supplier lain.
Kemudian, Wal-Mart juga membujuk suppliernya untuk terhubung dengan tokonya secara elektronik
sehingga jika produk di tokonya habis, supplier bisa langsung mengirimkan produk tersebut ke pusat
distribusi melalui data yang ada di sistem komputernya.

Control System untuk Implementasi Strategi


Untuk dapat menerapkan strategi Wal-Mart “everyday low prices”, Wal-Mart mengusahakan agar biaya
yang dikeluarkan sekecil mungkin. Salah satu caranya adalah dengan memiliki banyak truk dan sistem
jaringan satelit yang memungkinkan Wal-Mart untuk melakukan pembelian muatan truk secara
maksimal tanpa memunculkan biaya persediaan berlebih.
Salah satu permasalahan utama dalam bisnis ritel adalah kemungkinan terjadinya pencurian. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, Wal-Mart menerapkan kebijakan pembagian 50% penghematan dari
penurunan pencurian di toko. Dengan demikian, pegawai Wal-Mart tidak akan mencuri barang yang
ada, agar mendapatkan pembagian yang lebih banyak.
Supaya Wal-Mart tidak bergantung pada satu supplier saja, Wal-Mart memastikan bahwa tidak ada satu
vendor pun yang berkontribusi lebih besar dari 4% dari jumlah pembelian keseluruhan. Kemudian Wal-
Mart juga mengadopsi teknologi terkini seperti RFID yang memungkinkan supplier dan toko dapat saling
terhubung serta supplier dapat mengetahui jumlah persediaan Wal-Mart dan waktu untuk mengirimkan
persediaan lagi ke toko Wal-Mart.
Setiap toko Wal-Mart merupakan pusat investasi dan akan dievaluasi berdasarkan laba investasi
persediaan. Data mengenai penjualan, pengeluaran, dan laba rugi dari lebih dari 5.300 toko yang
ditransmisikan secara elektronik dan berbasis real-time menunjukkan kinerja wilayah, toko, atau produk
dalam departemennya. Informasi tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kemungkinan
habisnya stok dan keperluan untuk menurunkan harga pada saham yang bergerak lambat, serta untuk
memaksimalkan perputaran persediaan. Data karyawan yang potensial di antara 5.300 toko itu
dipergunakan untuk meningkatkan operasional di toko-toko yang bermasalah.
Wal-Mart membuat beberapa program untuk pegawainya yaitu bonus, pembelian saham dengan
diskon, promosi, dan kenaikan gaji berdasarkan kinerja serta kebijakan open-door. Sam Walton sebagai
pemilik Wal-Mart membuat penghargaan “Best Yesterday” yang harus diisi oleh manager toko.
Penghargaan tersebut ditujukan kepada pekerja yang mempunyai kinerja yang baik. Selain itu, Walton
juga menawarkan pembagian laba untuk pekerja yang telah bekerja minimal 1 tahun dan 1000 jam per
tahunnya.

Analisis: Kritik
Dikarenakan Wal-Mart mengadopsi teknologi supply chain terkini seperti RFID, maka apabila terjadi
error atau gangguan pada teknologi dan sistem jaringannya akan berakibat supplier tidak dapat
mengetahui persediaan sehingga dapat terjadi keterlambatan dalam pengiriman. Selain itu, dikarenakan
hal tersebut, Wal-Mart akan mengalami kehabisan stok yang menyebabkan konsumen kecewa,
komplain, dan dapat beralih ke kompetitor lain.
Begitu pula dengan sistem jaringan satelit yang diimplementasikan oleh Wal-Mart. Jika sistem tersebut
mengalami gangguan, maka Wal-Mart tidak dapat melakukan pembelian muatan truk secara maksimal
sehingga memunculkan biaya persediaan berlebih. 
Wal-Mart menggunakan laser-guided conveyor belts dan cross docking yang memungkinkan Wal-Mart
bisa menerima barang dan secara bersamaan juga menerima pesanan, sehingga sistem distribusinya
efisien dan biaya distribusinya hanya 1,3% dari penjualannya. Apabila teknik laser-guided conveyor belts
dan cross docking rusak, maka Wal-Mart tidak bisa mengefisiensikan sistem distribusinya dan dampak
lanjutannya adalah biaya distribusinya bisa melebihi 1,3% dari penjualannya.
Wal-Mart cukup bergantung pada sistem distribusinya, yang tidak menggunakan perantara, sehingga
segala kendala dalam proses distribusi ditanggung Wal-Mart sendiri. Selain itu, Wal-Mart mengandalkan
sistem informasinya, yang digadang-gadang dapat melakukan pengiriman dalam waktu 1 hari. Dengan
demikian, ketersediaan barang di toko pun menjadi bergantung pada kesesuaian pengiriman. Apabila
terjadi kendala selama di perjalanan, misalnya kemacetan atau kerusakan kendaraan, dapat
menghambat proses pengisian kembali persediaan toko.

Analisis: Usulan 
Menanggapi risiko di atas, sebaiknya Wal-Mart juga menyiapkan prosedur manual yang tidak hanya
bergantung pada teknologi supply chain terkini saja, misalnya mengabari supplier melalui telepon. Wal-
Mart juga harus menyiapkan rencana cadangan untuk mencegah terjadinya kehabisan stok, seperti
menggunakan penghitungan EOQ (Economic Order Quantity) untuk menentukan berapa titik stok
minimal yang diperlukan ada di toko, supaya persediaan di toko tidak terlalu bergantung pada
pengiriman.
Selain itu, untuk mengatasi kemungkinan kerusakan pada laser-guided conveyor belts dan cross docking,
Wal-Mart perlu mempunyai alat seperti forklift, hand pallet, dan hand stacker yang dapat dipakai tanpa
menggunakan listrik. Wal-Mart juga perlu menyediakan genset yang dapat digunakan setiap saat apabila
listrik mati dikarenakan laser-guided conveyor belts dan cross docking menggunakan tenaga listrik setiap
saat.

Analisa bisnis
Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton pertama kali di Rogers, Arkansas pada tahun 1962. Pada tahun
1969, Wal-Mart memperoleh penjualan sebesar 1 miliar dollar. Di akhir Januari tahun 2005, Wal-Mart
menjadi retailer terbesar di dunia dengan penjualan mencapai 288 miliar dollar. Hal ini membuatnya
menjadi market leader diantara semua supermarket di US. Wal-Mart memiliki teknologi informasi yang
baik dalam mengefisiensikan supply chain, seperti aircrafts dan satellite communication network. Wal-
Mart memiliki strategi dalam menjual produk terkenal dengan harga yang murah. Setiap minggu, sekitar
138 juta pelanggan mengunjungi Wal-Mart yang tersebar di berbagai negara. Wal-Mart
memperkerjakan lebih dari 1,6 juta karyawan di lebih dari 3700 toko di US dan lebih dari 1600 toko di
negara-negara lainnya. Selain itu Wal-Mart juga mempunyai 38% controlling share di Japanese Retail
Chain Seiyu yang merupakan market terbesar kedua di dunia.
Tahun 2002, Wal-Mart memperoleh Ron Brown Award. Kemudian di tahun 2004, majalah fortune
menempatkan Wal-Mart sebagai “Most Admired Company” di peringkat kedua. Wal-Mart memiliki
banyak supplier ternama seperti, Procter & Gamble, Clorox, dan, Johnson & Johnson. Karena memiliki
banyak supplier Wal-Mart tidak tergantung pada 1 supplier saja, 1 vendor hanya menguasai pembelian
Walmart maksimal sebesar 4%. Wal-Mart mengajak suppliernya untuk memiliki elektronik “Hook-ups”
dan menyesuaikan dengan teknologi supply chain yang terbaru seperti RFID. Selain itu, Wal-Mart juga
menggunakan “saturation” strategy untuk perluasan toko. Strategi ini memungkinkan pendistribusian
barang ke 150 sampai dengan 200 toko dalam waktu sehari. Setiap pusat distribusi beroperasi 24 jam,
menggunakan user laser-guided conveyer belts dan cross-docking techniques dimana saat menerima
barang juga memungkinkan dambil mendistribusikannya. Sistem distribusi ini membuat biaya distribusi
menjadi lebih efisien yaitu hanya 1,3% dari penjualan, sedangkan kompetitornya 3,5% dari penjualan.
Perusahaan juga mempunyai lebih dari 6100 truck dan lebih dari 7600 supir truck yang membuat
Walmart menjadi perusahaan truck terbesar di US. Ditahun tahun awal berdirinya, Walmart memiliki
strategi untuk membuat diskon besar besaran ditoko toko yang berada didaerah terpencil, marketing
strategynya untuk menjamin harga yang rendah setiap harinya guna untuk menarik pelanggan setiap
harinya.
Wal-Mart menggunakan data real time untuk beberapa items seperti penjualan, pengeluaran, dan laba
rugi. Dengan adanya data real time ini setiap item bisa dikumpulkan, dianalisis, dan diterjemahkan
dengan cepat, sehingga bisa mengetahui keadaan toko di suatu wilayah, distrik, dan toko. Sistem ini
mengurangi kemungkinan perusahaan kehabisan stok, menganalisa persediaan yang tidak laku, dan
untuk memaksimalkan perputaran persediaan. Salah satu biaya yang timbul secara signifikan berasal
dari pencurian barang, Wal-Mart mengatasi masalah tersebut dengan membuat kebijakan 50% dari
penghematan penurunan pencurian barang yang dilakukan di toko menjadi insentif karyawan toko. Wal
Marts dalam memilih manajer terbaik untuk perusahaannya. Dalam periode tertentu, Wal Mart memiliki
perlombaan pengembangan inovasi yang pemenangnya akan diberikan insentif dan idenya akan di
terapkan. Untuk memberikan imbalan kepada kesetiaan dan dedikasi karyawan, Walton memberikan
tawaran profit sharing di tahun 1971, tawarannya diberikan kepada karyawan yang sudah bekerja
setidaknya 1 tahun dan sudah bekerja 1000 jam dalam setahun. Profit Sharing dapat berbentuk uang kas
atau saham perusahaan, bisa juga bonus di masa pensiun. Wal Mart menanamkan prinsip hemat dalam
mengelola biaya operasionalnya misalnya lebih memilih menggunakan truk yang sudah berumur tua.

Dari profil Walmart diatas, dapat kita ketahui bahwa bisnis Walmart:
Merupakan perusahaan retailer
Menjual consumer product
Memiliki strategi cost leadership dalam menjalankan bisnisnya
Menggunakan data real time dalam mengelola inventorynya untuk mencegah lambatnya perputaran
inventory, toko meengalami kekurangan stock, dan memaksimalkan inventory turnover
Walmart memiliki produk yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan konsumen terbukti dengan
peringkat yang diberikan oleh Fortune Magazine yaitu sebagai “Most admired companies”
Wal-Mart Stores, Inc.
Latar Belakang :
Wal-Mart Stores didirikan oleh Sam Walton dan toko pertamanya dibuka di Rogers,
Arkansas pada tahun 1962. Toko ini adalah toko eceran biasa yang pada awalnya tidak menjual
bahan makanan. Operasi dari Wal-Mart sekadar menjual peralatan rumah tangga yang dibeli dari
distributor kepada konsumen. Namun hal ini berubah seiring dengan waktu. Kini Wal-Mart juga
menjual pakaian, bahan makanan, peralatan rumah tangga, bahkan peralatan elektronik dan
furniture. Semuanya ini dibeli dari berbagai supplier yang masing-masing berkontribusi kurang
dari 4% dari seluruh pembelian barang di Wal-Mart. 17 tahun kemudian, pendapatan pertahun
rantai toko ini telah mencapai $1 miliar. Di akhir Januari 2005, Wal-Mart Stores, Inc adalah toko
eceran terbesar di dunia dengan penjualan $288 miliar sekaligus merupakan perusahaan sektor
swasta terbesar di dunia. Saat ini Wal-Mart mengoperasikan lebih dari 11.000 unit retail di 27
negara dan mempekerjakan sekitar 2 juta pekerja diseluruh dunia yang mana mayoritas berada di
Amerika Serikat. Teknologi informasi yang mendukung supply chain dan logistik Wal-Mart
adalah yang paling kuat, dan ia memiliki jaringan komunikasi satelit pribadi terbesar di US dan
menyiarkan paling banyak tayangan televisi dibandingan saluran lainnya. Sistem komunikasi ini
digunakan dalam menghubungkan semua toko Wal-Mart dengan satu sama lain maupun dengan
pemasok barang-barangnya yang bermacam-macam agar persediaan barang dapat dikirimkan ke
masing-masing distribution centre-nya secara tepat waktu sesuai dengan reorder point dan
economic order quantity yang telah dihitung sebelumnya untuk disalurkan ke setiap toko Wal-
Mart di berbagai negara. 
Karena kebanyakan toko-toko Wal-Mart terletak di Amerika Utara dan Amerika Selatan
yang memiliki empat musim, maka Wal-Mart juga ikut menyesuaikan barang-barang yang
dijualnya dengan musim yang sedang berlangsung. Salah satunya adalah Spring Collection
dalam kategori pakaian wanita yang berisi berbagai pakaian modis yang cocok digunakan pada
musim semi. Sebaliknya, Winter Collection (koleksi musim dingin) yang berisi pakaian musim
dingin dijual dengan diskon besar-besaran karena sudah tidak cocok lagi digunakan di musim
semi.
Mengikuti perkembangan zaman, Wal-Mart juga telah merambah ke dunia e-commerce.
Website milik Wal-Mart dapat diakses oleh orang-orang di seluruh dunia melalui komputer,
laptop, maupun mobile phone. Barang yang ditawarkan sama dengan yang ada di toko fisik milik
Wal-Mart dengan fasilitas pengiriman langsung sampai ke rumah. Selain itu, Wal-Mart juga
memberikan jasa home service, seperti pemasangan, pengaturan, dan penyusunan. Meskipun
begitu, mata uang yang digunakan dalam website ini tetap dolar Amerika. Akan tetapi, tersedia
bermacam-macam metode pembayaran di website ini, mulai dari kartu Visa, kartu kredit, hingga
e-money.
Suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila tujuan perusahaan dapat tercapai. Dalam
mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan memerlukan strategi. Strategi adalah proses
penentuan rencana para pemimpin yang berfokus pada tujuan jangka pajang perusahaan,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Begitu juga pencapai Wal-Mart yang hingga saat ini tidak terlepas dari strategi, antara lain :
a. Cost Leadership
Cost Leadership adalah strategi yang dilakukan dengan cara memproduksi
dengan biaya lebih rendah dengan kualitas yang relatif sama dibandingkan dengan para
pesaingnya. Wal-Mart menjual produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih
murah sehingga memberikan nilai lebih pada pelanggan. Contoh produk : Johnson &
Johnson, Procter & Gamble, dan Clorox. 
b. Strategi “Everyday low prices”
Wal-mart, memfokuskan ke kota yang memilik populasi lebih dari 50.000.
Sedangkan Wal-Mart membangun toko dengan diskon yang besar di daerah pedesaan.
Hal ini karena Wal-Mart ingin menjamin terlaksananya strategi “everyday low prices”
untuk menarik pelanggan. 
c. Strategi Saturasi
Wal-Mart menggunakan strategi Saturasi untuk ekspansi perusahaannya, yaitu
strategi yang diterapkan untuk mendorong pengiriman barang dari distribusi pusat ke
150-200 toko dalam jangka waktu satu hari. Oleh karena itu, tempat pendistribusian
harus diterapkan secara strategis agar sistem pendistribusian produk dapat dilakukan
dalam 24 jam. Untuk itu, Wal-Mart menggunakan laser guided conveyer belt dan teknik
crossdocking. Dengan sistem ini, biaya pendistribusian Wal-Mart hanya 1,3%
sedangkan perusahaan lain 3,5% dari penjualan.
d. Strategi Satellite Communication Network
Dengan adanya satelit pribadi di U.S, Wal-Mart dapat dengan mudah
mengontrol jumlah persediaan sehingga perusahaan tidak kehabisan stock maupun tidak
ada stock yang menumpuk dan memudahkan dalam membagikan informasi antar
perusahaan.  
e. Tidak bergantung pada satu supplier
Meskipun Wal-Mart memiliki pelanggan yang banyak dengan produk yang
bervariasi, Wal-Mart tidak hanya bergantung pada satu supplier. Setiap supplier
mensupply tidak lebih dari 4% dari keseluruhan volume pembelian. Tujuannya adalah
untuk memperoleh harga yang bersaing sehingga perusahaan dapat menerapkan strategi
cost leadership. 
f. Memiliki transportasi sendiri untuk kepentingan distribusi.
Wal-Mart memiliki armada 6.100 truk dan 7.600 pengemudi yang siap
mengantarkan barang dalam menunjang efisiensi distribusi. Selain itu, Wal-Mart
menerapkan sistem jaringan pesanan yang memungkinkan perusahaan untuk membeli
sesuai dengan jumlah truk tanpa menimbulkan biaya persediaan. 
g. Manajemen sumber daya manusia
Setiap pekerja yang bekerja minimal setahun dan sekurang-kurangnya bekerja
1.000 jam dalam setahun berhak atas saham sebagai bentuk dari imbalan loyalitasnya.
Selain itu, perusahaan juga memberikan insentif yang dapat diambil karyawan ketika
keluar dalam bentuk cash atau saham jika karyawan mencapai targetnya. Perusahaan
juga memberikan tunjangan lainnya seperti insentif bonus, discount stock purchase
plan, promosi, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai