Betapa mudah (atau sulit) bagi rival seperti Walmart atau Carrefour akan
mengadopsi teknik pengelolaan data Tesco?
Wal-Mart adalah ritel yang selalu menerapkan diskon dan selalu berusaha menjual
produknya dengan harga semurah mungkin. Masing-masing toko didorong untuk
berkompetisi dengan toko lainnya dalam hal jumlah konsumen, sampai akhirnya toko-
toko Wal-Mart meraih dominasi di pasar ritel lokal di daerah tersebut.
Wal-Mart memang sangat agresif melakukan ekspansi. Strategi ekspansi yang terakhir
adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih atau membeli ritel-ritel nasional.
Setelah dibeli, dirubah menjadi toko-toko Wal-Mart sehingga mendapatkan
keuntungan berupa hilangnya kompetitor besar dan tempat strategis sekaligus
karyawannya. Ini cara yang efisien dalam penggunaan dana.
Walmart selama ini mampu menjamin rantai pasokan seimbang dengan jumlah
penjualan dan hal tersebut belum mampu dilakukan oleh para pesaing dan inilah yang
memperkuat Brand Walmart selain pelayanan untuk memberikan harga terendah
setiap hari atau Every Day Low Prices (EDLP).
Walmart memiliki keunggulan yang kompetitif mengenai harga yang rendah dan
pilihan barang yang banyak dan merupakan merek dari perusahaan terkenal, selain itu
Walmart juga mempunyai label privat yang mengungguli produk nasional.
Walmart juga unggul dalam kerjasama dengan perusahaan lain. Seperti kerjasama
dengan P&G dalam hal RFID. McDonalds, Mary Kate and Ashley Olsen yang
menjual baju-baju dengan merek mereka, Con Agra yang membuat produk-produk
untuk Walmart dan ini dapat memangkas biaya operasional Walmart.
Dengan sistem yang terkomuterisasi dan melalui satelit, Walmart dapat mengontrol
pergudangan dan persediaan mereka. Sehingga Walmart akan dengan cepat tanggap
untuk memesan persediaan melalui internet kepada pemasok. Maka dari itu, Walmart
tidak akan pernah kehabisan stok namun juga tidak ada stok yang menumpuk. Hal ini
merupakan keunggulan bagi Walmart dibandingkan dengan para pesaingnya.
Sumber :
- Ebook
- Zulfanny.wordpress.com
- Cousehero.com