STUDI KELAYAKAN
BISNIS
PERUSAHAAN RETAIL
ALFAMART
BY KELOMPOK 1
WARNER & SPENCER
PENDAHULUAN
Perkembangan minimarket sebagai salah satu bentuk
usaha eceran atau retail di Indonesia kini semakin marak.
Sebagai sebuah retailer, tiap minimarket harus melakukan
strategi yang tepat agar dapat bertahan dalam persaingan
dan tidak kalah bersaing dengan minimarket lainnya
dalam menarik dan mempertahankan pelanggan yang ada.
Setelah melakukan segmentasi, targeting, dan positioning,
sebuah retailer harus merancang strategi untuk
mendukung positioning yang telah dibuat tersebut.
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. ASPEK PASAR
Aspek yang tidak kalah penting adalah aspek Pada proses ini minimarket “Alfamart” memulai
aktivitasnya dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul
lokasi tempat usaha. Minimarket “Alfamart” ini
23.00 WIB. “Alfamart” ini beroprasi setiap hari terkecuali
terletak di jalan Raya Jatiwaringin tanggal-tanggal tertentu yang tidak memungkinkan untuk
beroprasi sebagaimana seharusnya.
C. ASPEK MANAJEMEN D. ASPEK FINANSIAL
Suatu bentuk usaha atau bisnis akan diakui oleh hukum Analisis aspek finansial ini bertujuan untuk
jika telah memiliki legalitas atau badan hukum menetukan atau memperkirakan besar kecilnya biaya
perusahaannya tersebut, sehingga jika terjadi sesuatu yang diperlukan untuk mendirikan minimarket “Toko
maka akan mendapat perlindungan dari hukum Ratna”. Analisis ini mencakup kebutuhan dana aktiva
pemerintah. Minimarket “Alfamart” adalah salah satu tetap maupun sumber daya yang digunakan sebagai
usaha retail yang sudah berdiri lama. Struktur organisasi modal. Aspek finansial dilakukan untuk mengetahui
minimarket “Alfamart” sangatlah terstruktur dengan rapih. kelayakan usaha yang dijalankan layak secara
Dan minimarket “Alfamart” ini juga memperkerjakan finansial. Pada makalah ini yang termasuk arus biaya
banyak pegawai mulai dari manager, retail barang, kasir, adalah biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel.
dan bagian lainnya. Kebutuhan investasi merupakan modal yang
dikeluarkan pada awal periode usaha.
POAC PADA ALFAMART
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Struktur organisasi Alfamart bisa bermacam-macam, namun secara
Alfamart memiliki beberapa strategi untuk umum mencakup posisi-posisi kunci sebagai berikut:
menjaga pertumbuhan bisnisnya di tengah 1. Dewan Komisaris : Bertanggung jawab mengawasi kinerja
pelambatan ekonomi yang juga berdampak pada perusahaan dan memastikan dikelola secara efektif.
Industri Ritel tahun ini. Beberapa strategi tersebut 2. Direktur Utama : Eksekutif berpangkat tertinggi yang
bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen perusahaan.
antara lain dengan menambah jumlah gerai,
3. Direktur : Mengawasi area tertentu dari operasi perusahaan,
memanfaatkan informasi teknologi, seperti keuangan, pemasaran, dan operasi.
mengoptimalkan lini bisnis di luar negeri, serta 4. Chief of Store (COS) : Bertanggung jawab atas pengelolaan
mengerek harga jual menjadi pilihan terakhir. masing-masing toko.
Selain itu, Alfamart juga melakukan perencanaan Struktur spesifiknya dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan
kebutuhan spesifik organisasi. Untuk informasi lebih detail dan
manajemen ritel yang terintegrasi dengan fungsi
terkini, disarankan untuk mengunjungi website resmi perusahaan
keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan atau menghubungi kantor perusahaannya.
operasional.
POAC PADA ALFAMART
PENGGERAKAN PENGENDALIAN
Beberapa faktor penggerak peringkat Alfamart Alfamart menerapkan 7 pengendalian dalam sistem pengendalian
mereka untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Berikut
meliputi:
adalah 7 pengendalian yang digunakan oleh Alfamart:
1. Kinerja saham 1. Pengendalian Persediaan : Untuk memastikan barang selalu
2. Investasi tersedia untuk dijual, sehingga tidak terjadi OOS (out of stock) dan OS
(over stock).
3. Growth 2. Pengendalian Penjualan : Mengelola proses dalam penjualan dan
4. Perencanaan pemasaran dengan efisien.
5. Sosial 3. Pengendalian Grosmargin : Mengelola margin grosi untuk menjaga
keberadaan dan rentabilitas perusahaan.
4. Pengendalian Biaya : Mengelola biaya operasional dan non-
operasional untuk menjaga efisiensi dan rentabilitas perusahaan.
5. Pengendalian Administrasi : Mengelola proses administrasi,
seperti penilaian dan pengawasan kinerja, serta pengontrolan
keuangan.
6. Pengendalian Lingkungan : Menjaga lingkungan kerja yang baik
dan aman untuk karyawan dan pelanggan.
KESIMPULAN
Dari informasi yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa minimarket merupakan
entitas perdagangan yang memainkan peran penting dalam menyediakan
kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sejarah perkembangan minimarket di
Indonesia melibatkan koperasi, UKM, dan kontribusi dari supermarket besar.
Alfamart, sebagai salah satu pemain utama dalam industri minimarket, memiliki
sejarah, strategi perencanaan, struktur organisasi, dan sistem pengendalian yang
mendukung pertumbuhannya. Studi kelayakan bisnis, baik secara umum maupun
pada kasus "Alfamart," menggarisbawahi pentingnya aspek pasar, teknis,
manajemen, dan keuangan dalam menilai keberhasilan suatu usaha. Selain itu,
penerapan POAC oleh Alfamart menunjukkan komitmen perusahaan dalam
mengelola operasional bisnis secara holistik serta keberhasilan dalam bisnis retail
pada Alfamart.