OLEH :
NAMA : WULAN PURNAMA
NIM : 201904067
KELAS : PRODI GIZI 1A
MATA KULIAH : SOSIOLOGI
Wulan Purnama
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..iii
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Tujuan Penulis…………………………………………………………………………….1
Bab IV PEMBAHASAN………………………………………………………………………….5
A. Pengertian Gizi…………………………………………………………………………….5
B. Definisi Status Gizi………………………………………………………………………..5
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi…………………………………………..5
D. Akibat yang Ditimbulkan Karena Gizi Salah (Malnutrisi)………………………………..5
E. Permasalahan Gizi Masyarakat……………………………………………………………5
Bab V PENUTUP…………………………………………………………………………………6
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..6
B. Saran………………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Foto
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi atau gizi adalah substansi organic yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari system tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Kehidupan modern
menuntut kita agar selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, baik kesehatan
pribadi maupun kesehatan lingkungan. Yang dimaksud kesehatan pribadi menurut Muri’fah dan
Herdianto (1992: 8) adalah “kesehatan atau kebersihan diri sendiri seutuhnya yaitu meliputi
seluruh aspek pribadi, fisik, mental, sosial agar tumbuh dan berkem-bang secara harmonis.”
Sedangkan kesehatan lingkungan menurut Muri’fah dan Herdianto (1992: 8) adalah “ Kesehatan
yang berada di luar diri meliputi lingkungan biologis dan lingkungan fisik.”
Sehat adalah tidak adanya gangguan terhadap jasmani, rohani, dan sosial. Kesehatan
mencakup pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat pisik, sehat mental, dan sosial.
Pemahaman sehat tersebut sesuai dengan pengertian sehat yang dikemukakan WHO yang dikutip
oleh Mari’fah (1992: 1) adalah “ keadaan yang meliputi kesehatan fisik, kesehatan mental, dan
kesehatan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.” Dengan
demikian tidak cukup suatu masyarakat bebas dari penyakit, tetapi juga harus mencakup
keseluruhan, sehat secara total seperti dikemukakan WHO. Untuk mencapainya, masyarakat
perlu diberi pendidikan kesehatan yang secara sistematis akan membekali mereka dalam
kehidupannya dan merupakan sikap hidup sehari-hari.
Sikap hidup merupakan pandangan hidup yang harus ditanamkan pada masayarakat dari
mulai lahir sampai hayatnya dan harus menjadi kebiasaan hidup sehari hari dalam keluarga
maupun dalam, masyarakat. Dengan demikian, akan terbentuk pribadi-pribadi yang sehat, yang
akhirnya dapat menunjang terhadap produktivitas tenaga kerja. Pada saat ini, sebagian besar atau
50% penduduk Indonesia dapat dikatakan tidak sakit akan tetapi juga tidak sehat, umumnya
disebut kekurangan gizi (Atmarita, 2004). Kejadian kekurangan gizi sering terluputkan dari
penglihatan atau pengamatan biasa, akan tetapi secara perlahan berdampak pada tingginya angka
kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita, serta rendahnya umur harapan hidup.
Akhir-akhir ini, di masyarakat kita mulai menyeruak banyak masalah kesehatan dan gizi
yang perlu mandapat perhatian. Kasus busung lapar misalnya, merupakan contoh betapa
pemahaman kesehatan di masyarakat masih minimal. Sehingga kita tercengang ketika data
menunjukkan bahwa di Indonesia anak-anak Balita (di bawah lima tahun) delapan persen
menderita busung lapar alias gizi buruk. Urusan kesehatan merupakan urusan lingkungan, sikap,
dan perilaku masyarakat.
Aspek perilaku masyarakat dan lingkungan yang harus mendapat perhatian utama.
Berangkat dari rasional tersebut, maka kami sebagai bagian dari masyarakat akademik yang
harus melakukan pengabdian kepada masyarakat merasa terpanggil untuk ikut berkiprah dalam
melakukan penyuluhan. Oleh karena itu, kami bermaksud turut serta mengadakan penyuluhan
mengenai gizi dan kesehatan serta penyakit.
B. Tujuan Penulis
1. Apakah yang dimaksud dengan gizi?
2. Apakah yang dimaksud dengan status gizi?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang?
4. Apa saja akibat yang ditimbulkan karena gizi salah (malnutrisi)?
5. Bagaimana permasalahan gizi masyarakat?
6. Bagaimana solusi permasalahan gizi masyarakat?
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Makanan Sehat
Ilmu gizi adalah pengetahuan tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan
atau pengetahuan tentang cara memberikan makanan dengan benar, agar tubuh berada keadaan
sehat yang sebaik-baiknya.
Semua zat gizi dalam badan adalah penting dan harus terdapat dalam makanan sehari-
hari. Tidak satupun bahan makanan yang mengandung zat gizi secara lengkap dalam jumlah
cukup besar untuk memenuhi kebutuhan badan. Beberapa bahan makanan mengandung banyak
protein dan sedikit hidrat arang, yang disebut sumber protein. Beberapa makanan lain banyak
mengandung vitamin tetapi sedikit mengandung protein, sumber makanan demikian merupakan
makanan sumber vitamin.
2
C. Kandungan Zat Gizi
Kebutuhan akan zat gizi mutlak dibutuhkan tubuh manusia agar dapat melaksanakan
fungsi normalnya. Dalam menentukan besarnya zat gizi harus dimulai dengan menentukan
besarnya kebutuhan energi. Menu yang disusun berdasarkan kecukupan energi dan zat gizi
penghasil energi seimbang serta dibuat dari bahan makanan yang memenuhi kriteria empat sehat
lima sempurna. Pada umumnya mengandung vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan.
Energi berguna untuk melaksanakan proses metabolisme, melakukan aktivitas fisik,
menjalan-kan pencernaan, dan pertumbuhan. Besarnya kebutuhan energi tergantung pada
keadaan faktor yang mempengaruhinya, yaitu : berat badan, tinggi badan, umur, lamanya
kegiatan, dan sebagainya.
Kandungan zat gizi dalam makanan menurut Rusli Lutan dkk. (2000), yaitu harus
mengandung : a) protein, yaitu kebutuhan untuk tenaga, b) lemak, untuk sumber energi bagi
proses katabolisme, c) karbohidrat, d) vitamin, e) mineral, f) air.
3
BAB III
METEDEOLOGI
4
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi
Nutrisi atau gizi adalah substansi organic yang dibutuhkan organism untuk fungsi normal
dari system tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.
B. Definisi Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel tertentu atau
dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indicator baik – buruknya penyediaan makanan
sehari-hari. Adapun definisi lain menurut Suyatno, Ir. Mkes, status gizi yaitu keadaan yang
diakibatkan oleh status gizi keseimbangan antara jumlah asupan (“intake”) zat gizi dan jumlah
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan,
aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya). Status gizi yang baik diperlukan untuk
mempertahankan derajat kebugaran dan kesehatan, membantu pertumbuhan bagi anak. Status
gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor resiko untuk terjadinya kesakitan
atau kematian. Dengan demikian, status gizi dapat dibedakan menjadi gizi kurang, gizi baik dan
gizi lebih.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang
1. Faktor lingkungan
2. Faktor ekonomi
3. Faktor sosial-budaya
4. Faktor biologis/keturunan
5. Faktor religi/kepercayaan
D. Akibat yang ditimbulkan karena gizi salah (malnutrisi)
Gizi salah merupakan sebab-sebab penting yang berhubungan dengan tingginya angka
kematian di anatar orang dewasa meskipun tidak begitu mencolok bila dibandingkan dengan
angka kematian di antara anak-anak yang masih muda.
Gizi salah berpengaruh negatif terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik,
produktivitas, dan kesanggupan kerja manusia. Gizi salah yang diderita pada masa periode dalam
kandungan dan periode anak-anak, dapat menghambat kecerdasan anak.
Dampak relatif yang ditimbulkan oleh gizi salah ialah melemahkan daya tahan terhadap
penyakit yang biasanya tidak mematikan dan perbaikan gizi adalah suatu faktor utama yang
membantu meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
E. Permasalahan gizi masyarakat
Permasalahn gizi masyarakat dapat disebabkan oleh :
1. Penyebab langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya
gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit.
2. Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu:
Ketahanan pangan keluarga yang kuraag memadai.
Pola asupan anak yang kurang memadai.
Pelayanan kesehatan dan lingkungan yang kurang memadai.
Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan, makin
baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pula pengasuhan maka akan makin banyak
keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.
3. Pokok masalah di masyarakt
4. Akar masalah
Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan sumber
daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan
yang disebabkan oleh krisis ekonomi.
5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi atau gizi adalah substansi organic yang dibutuhkan organism untuk fungsi normal
dari system tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Sedangkan status gizi adalah
ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status
gizi merupakan indicator baik – buruknya penyediaan makanan sehari-hari.
Sampai sekarang masalah gizi di Indonesia masih menjadi masalah. Terutama berkaitan
dengan gizi kurang dan gizi buruk baik pada balita maupun pada orang dewasa. Pada orang
dewasa, gizi kurang dan gizi buruk terdapat pada wanita hamil dan menyusui serta yang
berpenghasilan rendah. Kekurangan gizi ini terkait dengan kekurangan : a) kalori dan protein, b)
kekurangan vitamin, c) gondok endemik, dan d) anemia gizi. (Depkes, 1990)
Semua zat gizi dalam badan adalah penting dan harus terdapat dalam makanan sehari-
hari. Tidak satupun bahan makanan yang mengandung zat gizi secara lengkap dalam jumlah
cukup besar untuk memenuhi kebutuhan badan. Beberapa bahan makanan mengandung banyak
protein dan sedikit hidrat arang, yang disebut sumber protein. Beberapa makanan lain banyak
mengandung vitamin tetapi sedikit mengandung protein, sumber makanan demikian merupakan
makanan sumber vitamin.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.
6
Daftar Pustaka
Atmarita, T. S F. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Makalah. Direktorat
Gizi Masyarakat. Departemen Kesehatan.
Lampiran Foto