PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Muttaqin,
2009). Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “the silent diseases”
karena tidak terdapat tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat dari luar.
Tetapi pada kasus hipertensi berat yang dialami oleh pasien antara lain
palpitasi, kelelahan, ansietas, keringat berlebihan, epistaksis, pandangan
kabur, sulit tidur, nyeri kepala dan rasa berat di tengkuk. Gejala dan
keluhannya mungkin dapat diabaikan. Namun perlu diketahui bahwa
hipertensi merupakan faktor resiko utama dari penyakit jantung dan stroke.
Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secara potensial
sangat berbahaya (Udjianti, 2011).
Nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang terlokalisasi
pada suatu bagian tubuh. Nyeri seringkali dijelaskan dalam istilah proses
destruktif jaringan (misalnya seperti ditusuk-tusuk, panas terbakar, melilit,
seperti dirobek-robek, seperti diremas-remas) atau suatu reaksi
badan/emosi (misalnya perasaan takut, mual, mabuk). Terlebih lagi setiap
perasaan nyeri dengan intensitas sedang sampai kuat disertai dengan rasa
cemas (ansietas) dan keinginan kuat melepaskan diri dari perasaan itu
(Harrison, 1999). Nyeri merupakan masalah kesehatan yang kompleks,
dan merupakan salah satu alasan seseorang datang mencari pertolongan
medis. Nyeri dapat mengenai semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, ras, status, sosial dan pekerjaan. Nyeri kepala adalah tegangan
pada sinus venosus sekitar otak, kerusakan tentorium atau regangan pada
dura di basis otak yang dapat menimbulkan nyeri hebat. Nyeri akut secara
karakteristik berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan respon
stress yang terdiri dari meningkatnya tekanan darah, denyut nadi, diameter
pupil, dan kadar kortisol plasma. Selain itu, kontraksi otot lokal (mis:
fleksi anggota badan, kekakuan otot abdomen) seringkali terlihat dan dapat
menimbulkan nyeri sekunder (Guyton, 2014).
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Krisis Hipertensi?
2. Apa Jenis Krisis Hipertensi?
3. Apa Saja Klasifikasi Hipertensi?
4. Apa Saja Etiologi Krisis Hipertensi?
5. Apa Saja Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi?
6. Bagaimana Patofisiologi Krisis Hipertensi?
7. Bagaimana Pathway Krisis Hipertensi?
8. Apa Saja Komplikasi Krisis Hipertensi?
9. Apa Pemeriksaan Diagnostik Krisis Hipertensi?
10. Bagaimana Penatalaksanaan Krisis Hipertensi ?
11. Analisis jurnal terkait Hipertens?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Pengertian Krisis
Hipertensi.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Jenis Krisis
Hipertensi.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Klasifikasi
Hipertensi.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Etiologi Krisis
Hipertensi.
3
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi keperawatan
dan memperluas ilmu pengetahuan Evidence Based Practice (EBP) terkait
krisis hipertensi.