Anda di halaman 1dari 2

Nama : Refdi Ferdiansyah

NIM : 1804016025
Mata Kuliah : Filsafat Akhlak
Artikel Opini

Akhlak Dalam Menggunakan Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain dimana para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Media sosial saat ini memang menjadi hal yang sangat digandrungi oleh anak muda. Hampir
semua anak muda memiliki akun media sosial. Media sosial yang paling populer dikalangan
anak muda adalah Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Tidak sedikit pula orang tua
yang menggunakan media sosial, umumnya mereka menggunakan Facebook dan WhatsApp
sebagai sarana hiburan dikala waktu luang.

Menggunakan media sosial tidak sebebas yang dibayangkan, ada beberapa etika yang
harus dituruti oleh para penggunanya. Adapun Etika komunikasi yang baik dalam media
sosial adalah jangan menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA; jangan
memposting artikel atau status yang bohong; jangan mencopy paste artikel atau gambar yang
mempunyai hak cipta, serta memberikan komentar yang relevan.

Tapi pada faktanya, masih banyak ditemukan konten atau komentar yang melanggar
etika. Masih banyak komentar rasis, menjelekkan suatu suku atau agama, dan penyebaran
link pornografi. Mengunggah foto korban kecelakaan juga suatu pelanggan etika dalam
bersosial media. Dengan alasan ingin mengabarkan adanya sebuah kecelakaan, para saksi
yang ada di tempat kejadian perkara, memfoto korban yang masih dalam keadaan
mengenaskan. Tentu hal ini akan menjadi kesedihan tersendiri jika keluarga korban melihat
postingan foto tersebut.

Belakangan ini, di media sosial sedang ramai yang namanya “dark jokes”. Dark jokes
secara sederhananya adalah sebuah lawakan atau guyonan yang menyentil sebuah tas atau
suku, orang kemalangan, anak yatim-piatu, atau orang dengan gangguan disabilitas. Karena
sifatnya dark jokes ini seperti sarkasme, banyak orang yang salah menanggapi guyonan
tersebut dan sering terjadi perdebatan. Memang, sesuatu yang bermaksud menjelekkan suatu
pihak adalah perbuatan yang salah. Tapi para penggemar dark jokes beralasan bahwa hal
tersebut hanyalah untuk seru-seruan dan tidak bermaksud menghina. Mungkin dark jokes
yang tidak terlalu gamblang akan menjadikannya sebuah kelucuan, banyak juga netizen yang
ingin menunjukkan kemampuan dark jokes mereka, tetapi malah tidak mengutamakan konsep
sarkasme, jadinya guyonan tersebut malah lebih ke arah menghina sesuatu.

Terlepas dari tujuannya yang hanya untuk seru-seruan, jokes seperti itu tetaplah
melanggar etika yang ditekankan dalam bersosial media. Menurut saya, orang yang sudah
menyinggung sara harus mendapatkan teguran dari pihak terkait. Tak heran banyak netizen
yang melaporkan sebuah akun karena postingannya yang menyertakan sara. Netizen
Indonesia terkenal buruk di mata dunia maya. Acap kali netizen Indonesia menghina sebuah
akun luar negeri melalui kolom komentar atau bahkan lewat fitur perpesanan. Semoga
kedepannya banyak orang yang mulai sadar betapa pentingnya etika dalam bersosial media,
demi menjaga kenyamanan pengguna media sosial yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai