Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME MATERI MENGENAI METODE SELEKSI PADA

TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DIDAHULUI PERSILANGAN

Disusun oleh

Faisal Agus Firmansyah 185040200111058

Kelas: P

Dosen Pengampu

Dr. Budi Waluyo, SP, MP.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG

2019
Pemuliaan tanaman

Pemuliaan tanaman merupakan salah satu bidang ilmu yang selalu mengalami
perkembangan, hal ini ditandai dengan maraknya para pemulia tanaman yang terus
mencari lebih banyak sebuah metode seleksi yang efektif pada generasi pemuliaan awal

untuk mendapatkan genotipe unggul dari populasi dengan input minimum tenaga kerja
dan waktu. Selain itu dapat memperbaiki produktivitas bisa menjadi tujuan dasar dari
program yang dilakukan oleh pemulia tanaman.

Metode seleksi merupakan bagian penting dari program pemuliaan tanaman


untuk memperbesar peluang mendapatkan genotipe yang unggul. Hal ini didasarkan
bahwa keragaman genetik dihasilkan melalui hibridisasi dan rekombinasi antara orang
tua atau tetua yang dipilih dengan cermat untuk memperoleh garis keturunan yang
homozigot mengandung rekombinan ini melalui selfing dan seleksi. Berikut merupkan
macam macam metode seleksi pada tanaman menyerbuk sendiri:

1. Seleksi Silsilah (Pedigree)

Pedigree sendiri merupakan sebuah metode yang meibatkan hibridisasi dua


tetua antara varietas yang beredar secara komersial dengan varietas atribut
superior tertentu. Tanaman superior sendiri dipilih dari generasi-generasi
terdahulu yang memiliki sifat unggul dan nantinya karakteristiknya dapat
digunakan untuk memperbaiki varietas yang komersial tersebut. Metode ini bisa
dikombinasikan dengan metode bulk atau pemilihan massa pada perkawinan
sedarah sebelumnya karena kemungkinan masih terdapat karakter yang
diinginkan walaupun sebenarnya kemungkinan hal tersebut rendah. Seleksi
Pedigree dilakukan pada generasi-generasi yang bersegregasi dan dimulai dari
generasi F2 maupun F3 atau F4. Ketika proses ini nantinya diikuti dengan
evaluasi keturunan sampai F6 dan F7, dimana pada saat tersebut akan terlihat
keragaman dari homozigot dapat diketahui dengan visual oleh mata atau alat
bantu lainnya guna mengetahui keseragaman fenotip. Pada metode Pedigree
dilakukan pencatatan dari hubungan tetua dan keturunanya. Pencatatan-
pencatatan yang diambil dengan baik dapat bermanfaat dalam memutuskan
genotipe mana yang dilanjutkan dan mana yang dibuang.
Season Procedure
1 Plant 500 – 5000 F2 plants.
Select individual plants (250)

2 Grow F2:3 rows (250)


Select best rows (50)
Select best plants in rows (2-3)

3 Grow F3:4 lines (123)


Select best families (20)
Select best rows in families (2)
Select best plants in rows (2)

4 Grow F4:5 lines (80)


Select best families (15)
Select best rows in families (1-2)
Select best plants in rows (1)

5 Grow F5:6 lines (20)


Select best families (15)
Harvest best rows in bulk

6 Testing of F5:7 lines in two


locations, one rep per loc.

7 Extensive multi-environment
testing begins (F5:8).
Pull typical heads from yield plots in
one replication to initiate pure seed
development.
8 Continue multi-environment testing.
Grow 50-100 F8:9 head-rows of lines
still in test to increase pure seed.

2. Bulk

Metode Bulk merupakan sebuah prosedur untuk persilangan dan segregasi dari
sebuah populasi sampai tingkatan homozigositasnya teracapai (F5 atau F6)
dengan melalui selfing selama beberapa generasi. Metode ini dilakukan
dilapangan dan untuk seleksi tanamaan sendiri memanfaatkan seleksi alam
sehingga tanaman yang tidak tahan menghadapi tekanan lingkungan akan
tertinggal pertumbuhannya atau mati. Dan yang bertahan akan dilakukan seleksi
baru setelah tercapai tingkat homozigositas tinggi serta evaluasi untuk musim
tanam selanjutnya.
3. Single Seed Descent

SSD memiliki arti satu keturunan satu biji, Pada prinsipnya metode ini,
mempunyai tujuan untuk mempertahankan keturunan dari sejumlah besar
tanaman F2, dengan mengurangi hilangnya genotip selama generasi segregasi.
Caranya yaitu dengan memanfaatkan individu tanaman terpilih dari hasil
persilangan pada F2 dan selanjutnya ditanam cukup hanya satu biji satu
keturunan saja. Cara ini dilakukan sampai generasi yang ke-5 atau ke-6 (F5 atau
F6). Bila pada generasi tersebut sudah diperoleh tingkat keseragaman yang
diinginkan maka pada generasi berikutnya pertanaman tidak dilakukan satu biji
satu keturunan tetapi ditingkatkan menjadi satu baris satu populasi keturunan,
kemudian meningkat lagi menjadi satu plot satu populasi keturunan.

4. Silang Balik Backross

Metode silang balik adalah metode seleksi dengan menyilangkan kembali


keturunannya dengan salah satu tetuanya (tetua recurrent) selama beberapa
generasi untuk memindahkan gen dari tetua donor ke tetua recurrent (penerima).
DAFTAR PUSTAKA

Fehr, M. 2007. Chapter 25: Pedgree Method. Kentucky. University of Kentucky

Luckett, David dan Halloran, Gerald. 2016. Plant Breeding. Charles Sturt University :
Bathurst

Anda mungkin juga menyukai