Anda di halaman 1dari 35

III.

SUHU

SUHU
2. MEKANISME
TERJADINYA
PERUBAHAN SUHU DAN

3. AN
PANAS

PR AS
P
IAN

O D BU
T
ER

SE I P M
G

S E I
N
PE

PE RM
1.

M UK
IN
SUHU UDARA

DA AA
HA N
ANAH

N
6. SUH U T

5. F
A
MEM KTOR U
PEN -FAK S UH
GAR TO R RAN DAN
UHI Y
VAR ANG Y E BA ANG
IAS PE N T RU
I SU 4. U RU
HU N
ME TU
K
WA
Ukuran energi kinetik yang dihasilkan oleh
adanya aktifitas pergerakan molekul yang
dikandung oleh suatu benda - oC/oF/oK

Jumlah total dari energi kinetik yang dihasilkan


oleh adanya aktifitas pergerakan molekul yang
dikandung oleh suatu benda cal/watt m-2/joule
2. MEKANISME TERJADINYA PERUBAHAN SUHU
 DAN PANAS

RM

Radiasi

ENERGI
 Molekul permukaan
Permukaan


MEKANIK  aktif

ENERGI

panas suhu

ENERGI


GESEKAN KINETIK
Jadi panas adalah
energi total dari pergeseran molekul suatu benda,
semakin besar pergerakan suatu benda,
maka semakin panas benda tersebut.

KALORI
1 Kalori adalah kalor/panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1
g air dari 14,5oC menjadi 15,5oC

Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat


adanya perbedaan suhu, sedang energi
adalah energi suhunya
kalor
T1 T2
T1 >>> T2

1 kal = 4,186 J = 3,968 x 10-3 Btu


1 J = 0,2389 kal = 9,478 x 10-4 Btu
1 Btu = 1055 J = 252,0 kal

 Panas yang dikandung oleh suatu benda sangat dipengaruhi


oleh : (1). aktivitas molekul rata2 (suhu),(2) Massa dan 3. Susunan
 Suhu mempengaruhi jumlah panas/kandungan panas
 Panas yang diperlukan oleh berbagai benda untuk menaikan
suhunya tergantung pada panas jenis benda.
 Panas jenis: jumlah panas (kalori) yg diperlukan untuk
meningkatkan suhu sebesar 1oC oleh suatu benda seberat 1 g
Nilai panas jenis dari beberapa bahan
( Anonimous, 2011)

Jenis bahan Panas jenis Jenis bahan Panas jenis


(Cal/g Co) (Cal/g Co)
Air 1,00 kuningan 0,092
Udara 0,24 kayu 0,41
Tanah 0,20 Gelas 0,200
Uap air 0,50 Es (-5oC) 0,50
Alumunium 0,215 Alkohol 0,58
Tembaga 0,0924 Air raksa 0,033
Emas 0,0308 Silikon 0,056
Besi 0,107 Perak 0,056
PERPINDAHAN PANAS TERJADI DARI
TEMPAT/BENDA YANG MEMPUNYAI TINGKAT
ENERGI LEBIH TINGGI KE TINGKAT YANG LEBIH
RENDAH

KONDUKSI KONVEKSI RADIASI



PROSES PERPINDAHAN PANAS
DENGAN MEMERLUKAN
MEDIUM PADAT- TANAH


KONDUKTIVITAS
/DAYA HANTAR
PANAS


ADALAH JUMLAH PANAS
Udara merupakan Tanah merupakan
YANG DIRAMBATKAN PER
konduktor terburuk konduktor terbaik
SATUAN WAKTU DAN LUAS

PROSES PERPINDAHAN PANAS
DARI SUATU MEDIUM KE UDARA
ATAU SEBALIKNYA PADA FLUIDA

H = -p Cp/ra dt/dz

H : aliran panas dari permukaan ke atmosfer atau sebaliknya


P : kerapatan udara kering (kg m-3)
Cp : panas jenis udara pada tekanan tetap
Ra : tahanan aerodinamik (menit m-2)
Dt/dz : gradien suhu secara vertikal ( Kelvin m-1)

PROSES PERAMBATAN PANAS DALAM
BENTUK GELOMBANG ELEKTROMAGNITIK
TANPA MEDIUM PERAMBATAN

Hukum Stefan – Boltzman


Arah aliran
Panas dipindahkan melalui udara panas (konveksi) Radiasi
yang bergerak /mengembang ke matahari
atas datang sebagai
sumber energi
di permukaan
tanah

Dalam tanah,
panas Tanah
merambat dari
suhu tinggi
(permukaan) ke Arah aliran
panas (konduksi)
suhu rendah
(lapisan bawah)

Diagram pemindahan panas secara


konveksi, konduksi dan radiasi (Handoko,
1994)
1. FAKTOR PERMUKAAN
A. SIFAT PERMUKAAN
B. WARNA PERMUKAAN
FAKTOR-FAKTOR
C. STRUKTUR PERMUKAAN-
YANG vegetasi, terbuka
MEMPENGARUHI
VARIASI SUHU
2. FAKTOR LINGKUNGAN
A. RADIASI MATAHARI
B. KETINGGIAN TEMPAT
C. KELEMBABAN UDARA
D. ANGIN
1. FAKTOR PERMUKAAN :

SIFAT PERMUKAAN

DARATAN LAUTAN

1. Molekulnya tidak mudah 1. Molekulnya selalu dinamis


bergerak
2. Proses perambatan panas
2. Proses perambatannya berlangsung cepat
berlangsung lambat
3. Fluktuasi suhunya relatif
3. Fluktuasi suhunya lebih tinggi kecil dibandingkan di atas
dibandingkan di atas air laut daratan
WARNA PERMUKAAN

TERANG GELAP

1. Kemampuan menyerap 1. Kemampuan menyerap


radiasi matahari lebih radiasi matahari lebih
rendah besar
2. Energi yang tersimpan 2. Energi yang tersimpan
juga rendah juga banyak
3. Suhu permukaan juga 3. Suhu permukaan
rendah cenderung tinggi
2. FAKTOR LINGKUNGAN :

A.RADIASI MATAHARI

1.LETAK LINTANG

LINTANG LINTANG LINTANG


RENDAH MENENGAH TINGGI

1. MENERIMA RADIASI 1. MENERIMA RADIASI


MATAHARI LEBIH TINGGI MATAHARI LEBIH RENDAH
2. SUHU YANG TERJADI JUGA
TINGGI 2. SUHU YANG TERJADI RENDAH

2. LAMA PENYINARAN
B. KETINGGIAN TEMPAT

LAPSE RATE SUHU/


gradien suhu vertikal

dt/dz = - 6,1oC /1000 m atau


0,6oC/100 m. Pada udara kering
sebesar 1oC.

Tz1 = ( Tzo – z1/6,1)oC


= (26,3 – z1/6,1)oC

Tz1 : Suhu rata-rata tahunan (oC)


Z1 : Ketinggian tempat dalam km
Awan Hujan
C. KELEMBABAN
UDARA

kondensasi
Awan

Penguapan

 kondensasi

Daratan
 Penguapan
  
1 g air 1 g uap RH tinggi
T rendah
540- 590 kal
Lautan
RH (%) = 100 ea/es,
bila RH = 100% -> ea = es

es = 6,1078 e (17,239T/(T+237,3)
ea : tekanan uap aktual, es : tekanan uap jenuh

Bila suhu udara tinggi, maka es


meningkat dan RH lebih kecil
Bila suhu udara rendah, es rendah
dan RH semakin lebih besar
D. ANGIN

T << T >>

P<< P>>
T >> T <<
RH << Uap air RH >>

RH >> RH <<

Lintang rendah Lintang tinggi


( Equator) ( Subtropis)
MACAM –MACAM
SUHU

1. SUHU 2.SUHU 3. SUHU


MINIMUM MAKSIMUM OPTIMUM

Batas suhu terendah Batas suhu tertinggi Suhu yang paling ideal
dimana tanaman masih dimana tanaman masih dimana organisme
mampu hidup, mampu hidup, hidup akan mampu
walaupun tidak terjadi walaupun tidak terjadi menjalankan aktivitas
penambahan aktivitas penambahan aktivitas hidupnya secara
maksimal

Kisaran antara suhu maksimum dengan suhu minimum

SUHU
KARDINAL
Aktivitas
Aklimatisasi : penyesuaian diri tumbuhan dengan kondisi
iklim setempat yang berbeda dengan kondisi iklim asalnya

(+)

Tminimum Topt Tmaks.

T kardinal

(-) Bila T kardinal luas, maka tanaman


mempunyai toleransi terhadap suhu
relatif luas
Bila T kardinal rendah, maka tanaman
mempunyai toleransi terhadap suhu
relatif rendah
Batas-batas suhu kardinal beberapa tanaman
(Nasir, 1999)

Jenis tanaman Suhu lingkungan (oC)


Minimum Kisaran Maksimum
(dorman) Optimum
1. Apel (Malus silvestris) -18 11-20 24
2. Bit gula ( Beta vulgaris) -7 18-22 30
3. Kentang (Solanum tuberosum) -2 15-20 26
4. Anggur ( Vitis vinifera) 2 20-25 35
5. Gandum ( Triticum aestivum) 5 15-20 25
6. Wortel ( Daucus carota) 5 7-24 35
7. Kubis ( Brasica oleraceae) 5 10-16 24
8. Asparagus 10 24-30 35
9. Shorgum (Sorahum vulgare) 10 26-29 44
10. Pisang (Musa spp) 10 25-30 37
11. Tomat (Solanum esqulentum) 14 18-24 26
12. Semangka (Cucumis spp) 15 22-30 40
13. Melon ( Cucumis melo) 15 25-27 -
14. Kapas ( Gossypium hirsutum) 15 25-30 35
15. Tembakau (Nicotiana tabacum) 15 20-30 35
16. Tebu ( Saccharrum officcinarum) 15 22-30 35
17. Padi (Oryza sativa) 18 22-30 25
Alat pengukur suhu : thermometer

Konversi dari masing-masing derajat :


1. toF = {(t-32) x 4/9}oR = {(t-32) x 5/9 + 273}oK
= { (t-32) x 5/9}oC
2. toR = {9/4(t + 32) } oF = 5/4 toC = (5/4 t + 273)oK
3. toC = {(9/5t )+ 32 }oF = 4/5toR = (t=273)oK
4. toK = {9/5 (t-273)+ 32}oF = 4/5 (t-273)oR = (t-
273)oC
PENYEBARAN SUHU DI PERMUKAAN BUMI

Secara umum suhu di permukaan bumi


menurun dengan bertambahnya lintang
seperti pada penurunan suhu menurut
ketinggian
Indonesia termasuk wilayah beriklim tropis
karena terletak pada lintang antara 6°08′ LU
dan 11°15′ LS, ini terbukti di seluruh wilayah
Indonesia menerima rata-rata waktu
penyinaran matahari cukup banyak
Letak astronomis Indonesia berada pada
94°45′ BT – 141°05′ BT dan 6°08’LU – 11°15′
LS serta dilalui oleh garis khatulistiwa
sehingga sangat memengaruhi keadaan
suhu udara rata-rata setiap hari sepanjang
tahunnya
Posisi Indonesia yang terletak pada daerah
lintang rendah menyebabkan suhu rata-rata
tahunan yang tinggi, yaitu kurang lebih kurang
lebih 26°C.

Perbedaan suhu juga dipengaruhi oleh


ketinggian suatu daerah dari permukaan laut,
semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah
suhunya.
Perbedaan suhu ini memengaruhi habitat jenis
tanaman yang tumbuh di dalamnya. Wilayah
Indonesia merupakan kepulauan sehingga luas
wilayah perairan sangat luas, hal ini sangat 
memengaruhi kondisi suhu di wilayahnya.
PENYEBARAN SUHU DIURNAL DAN HARIAN

Di daerah tropik , fluktuasi suhu rata-


rata harian relative konstan sepanjang tahun
sedangkan fluktuasi suhu diurnal (perbedaan
antara siang dan malam) lebih besar
daripada fluktuasi suhu rata-rata harian.
Di daerah lintang tinggi seperti di
negara-negara Eropa, fluktuasi suhu rata-rata
harian jauh lebih besar daripada fluktuasi
diurnal. Hal ini disebabkan perbedaan suhu
rata-rata harian antara musim summer dan
winter sangat tinggi yang pada daerah tropic
tidak nyata.
Di daerah temperate (sub
tropic)
Suhu harian pada musim winter sangat
rendah yang bila dikaitkan dengan
pertanian dapat membatasi
pertumbungan tanaman. Oleh sebab itu
disamping radiasi surya, suhu
merupakan faktor pembatas utama bagi
usaha budidaya pertanian di daerah
temperate. Akibatnya dengan adanya
faktor-faktor pembatas tersebut, musim
tanam dilakukan pada musim summer
suhu maksimum tercapai setelah
radiasi maksimum yaitu kira-kira pukul
dua siang. Hal ini disebabkan radiasi
datang (radiasi surya) masih lebih
besar dari radiasi keluar (radiasi
pantulan dan bumi) sebelum suhu
maksimum tersebut tercapai,
meskipun radiasi maksimum terjadi
sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
Keterlambatan waktu (sekitar 2 jam) ini
disebut time lag
Setelah suhu maksimum tercapai,
radiasi keluar akan lebih besar dari
radiasi datang sehingga suhu akan
menurun terus sampai tercapainya
suhu minimum pada pagi hari
(sekitar pukul empat pagi waktu
setempat). Setelah itu radiasi
datang akan lebih besar kembali
dan proses tersebut akan terulang
kembali.
Di daerah temperate, fluktuasi suhu diurnal
tidak hanya ditentukan oleh radiasi datang
dan keluar tetapi ditentukan juga oleh
pergerakan massa udara panas dan dingin
(front panas dan front dingin) yang melewati
daerah tersebut

Pengaruh front ini sangat nyata khususnya


pada musim winter.
Front adalah bagian terdepan dari
massa udara yang bergerak yang dapat
dibedakan atau dicirikan dari udara
lingkungannya

Front panas berasal dari daerah tropic


dan front dingin dari kutub. Keduanya
bertemu di daerah temperate dan
mempengaruhi keadaan cuaca serta
sifat-sifat iklim di daerah tersebut.
Terjadinya musim panas dan dingin di daerah
temperate berkaitan dengan peredaran surya
terhadap letak lintang.

Pada bulan-bulan Juni, Juli dan Agustus belahan


bumi utara (Asia) mengalami musim panas dan
sebaliknya belahan bumi selatan (Australia)
mengalami musim winter

Tercapainya suhu rata-rata harian maksimum (musim


panas) atau minimum (musim dingin) tidak terjadi
pada saat surya berada terjauh dari equator (lintang
23.50) melainkan terjadi time lag sekitar satu sampai
dua bulan.

http://republikguru.blogspot.com/2010/06/makalah-radiasi.html
Minggu, 18 April 2010
Penyebaran suhu di permukaan bumi

Penyebaran suhu menurut letak lintang,


sumber energi utama berasal dari daerah
tropika (30o LU – 30o LS) yang merupakan
penerima energi radiasi surya terbanyak

Sebagian energi tersebut dipindahkan ke


daerah lintang tinggi untuk menjaga
keseimbangan energi secara global
melalui sirkulasi udara

Anda mungkin juga menyukai