Referensi buku :
Setelah terbunuhnya khalifah usman bin affan yang menandai berakhirnya masa
kekhalifahannya, terjadi pergolakan perebutan kekuasan dimana ada kelompok umayyah yang
menuntut agar kasus pembunuhan khalifah di tuntaskan namun disisi lain pihak ali bin abi thalib
menginginkan kekuasaan langsung diganti supaya tidak terjadi kekosongan kekuasaan. Setelah
saling bersepakat kekhalifahan diganti oleh ali bin abi thalib.
Pada masa ali bin abi thalib ternyata tidak berjalan mulus karena banyak pihak yang tidak
suka ali bin abi thalib menjadi khalifah, kemudian terjadilah provokasi propaganda antara Ali
dan Aisyah (antara menantu dan mertua) yang mengakibatkan terjadinya perang jamal, perang
shiffin, dan diakhiri dengan tahkim.
Akibat konflik kekuasaan tersebut munculah firqah-firqah atau golongan dalam islam.
Firqah-firqah tersebut diantaranya syiah,khawarij,jabariyah,qadariyah,mu’tazilah, dan
ahlusunnah waljama’ah. Mereka memiliki pandangan dan pemikiran yang berbeda-beda dalam
memandang kehidupan apakah karena kuasa allah atau karena perbuatan manusia itu sendiri.
Fikroh ahlusunnah waljama’ah itu menggunakan dalil naqli (alquran dan hadist) dan Aqli
(ijma’ dan qiyas), ijma’ adalah hasil kesepakatan ulama’ ijma’. Sedangkan qiyas adalah
menyamakan hukum sesuatu dengan hukum sesuatu yang sudah ada dalam alquran dan hadist,
contohnya menyamakan hukum narkoba dengan hukum khamr.
Aswaja dalam bidnag fikih mengikuti 4 mazhab, dan keempat mazhab memiliki
pemikiran yang berbeda-beda, bahkan di mazhab syafii saja ada 2 pendapat yaitu qaul qadim dan
qaul jadid.
Banyak orang yang keliru menafsirkan syariah dan fikih mereka menganggap sama padahal
berbeda. Syariah adalah hukum yang langsung dari allah, contohnya perintah sholat. Sedangkan
fikih adalah produk hukumnya, contohnya tatacaranya sholat.