KEPERAWATAN MEDIKAL
MAKALAH
Oleh:
Dinda Aulia
NIM 162310101028
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
I. KASUS INFARK MIOKARD AKUT
I.1. Identitas Klien
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada kiri sekitar 2 jam sebelum
masuk rumah sakit yaitu sejak pukul 19.00 WITA tanggal 28/11/2011. Nyeri
dirasakan menjalar ke leher dan rahang kiri, Nyeri terasa ditusuk-tusuk, dan tembus
sampai punggung, pasien mengeluh dadanya semakin sakit setelah bekerja, Pasien
juga sesak dan sesaknya tidak membaik meskipun diberikan perubahan posisi. Pasien
tidak mual, tidak muntah , dan tidak panas. Saat ditanya skala nyeri klien berada pada
level 8 (skor 0-10). TD: 90/60 mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt, S: 37oC.
rumah sakit yaitu sejak pukul 19.00 WITA tanggal 28/11/2011. Nyeri dirasakan
menjalar ke leher dan rahang kiri, Nyeri terasa ditusuk-tusuk, dan tembus sampai
punggung, pasien mengeluh dadanya semakin sakit setelah bekerja, Pasien juga sesak
dan sesaknya tidak membaik meskipun diberikan perubahan posisi. Mual (-), muntah
(-), panas (-).
Pasien pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, yaitu tahun 2001 dan 2010 di
karenakan adanya penyempitan pembuluh darah di jantung. Pasien tidak menjalani
operasi, hanya minum obat-obatan dari dokter. Saat ini pasien dirawat dirumah sakit
untuk ketiga kalinya, istri pasien mengungkapkan mungkin penyakit pasien
dikarenakan pasien tidak bisa berhenti merokok sejak usia 20 tahun. Selain itu pasien
juga memiliki riwayat hipertensi.
Pasien dan istri pasien mengungkapkan tidak tahu apakah dikeluarganya ada yang
menderita penyakit jantung,hipertensi, DM, dan lain-lain.
I.7. Genogram
II. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
II.1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan
Istri pasien mengunkapkan kesehatan adalah yan terpenting, sehinga istri pasien
selalu menjaga makanan yang dikonsumsi oleh pasien. Tetapi istri pasien tidak bias
mengontrol makanan pasien diluar rumah (pekerjaan pasien adalah sopir). Istri pasien
mengungkapkan pasien adalah perkok berat dan sulit di suruh berhenti. Pasien
mengungkapkan bahwa kesehatan adalah yang terpenting, tetapi pasien tidak bias
menghentikan kebiasaannya untuk merokok.
SMRS : BAK dan BAB normal. Pasien BAK ± 5 kali sehari, warna kencing kuning
bening, Pasien BAB 1 kali sehari, dengan konsisten padat, warna kuning kecoklatan.
MRS : BAK dengan DC warna kuning bening, selama MRS pasien belum BAB.
SMRS : pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri, tetapi saat sakit
dada pasien kumat, pasien tidak dapat berktivitas seperti biasanya.
MRS : pasien merasakan nyeri ada dada kirinya, nyeri semakin parah saat dan setelah
berktifitas. Pasien tirah baring ditempat tidur.
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu
alat, 4: mandiri
II.5. Pola tidur & istrahat
SMRS : Pasien mengungkapkan bahwa pasien jarang tidur karena bekerja. Pasien
tidur malam pukul 23.00 WITA- 04.00 WITA.
MRS : pasien dirumah sakit tirah baring,sehingga banyak beristirahat. Pasien juga
mengungkapkan badannya lemas dan dadanya skit bila digunakan untuk bergerak.
Pasien mengatakan penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari tuhan, pasien
berusaha sabar menghadapinya. Meskipun pasien sakit semua indra pasien masi
berfungsi dengan baik ( indra penciuman, indra peraba, indra penglihatan,indra
pengecap dan indra pendengaran.
Pasien tidak malu dengan kondisi sakitnya, pasien juga mengatakan selalu ditemani
istri dan anaknya.
Pasien berjenis kelamin laki-laki. Pasien memiliki 1 istri dan 5 anak. Saat ini kelima
anaknya telah menikah dan pasien memiliki 9 orang cucu.
Pasien mengkau dekat dengan istri dan anak-anaknya. Pasien mengtakan palig dekat
dengan cucunya.
II.10.Pola manajemen koping stress
Pasien mengatakan saat ada masalah pasien selalu bercerita pada istrinya.
Pasien beragama islam, saat MRS psien tidak bias beribadah seperti biasanya.
II.12.Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
K/u pasien lemah, pasien tirah baring ditempat tidur, pasien mengeluh dadanya nyeri.
Tanda vital :
1. Kepala
I: kepala normocapalic,warna rambut hitam, luka (-), kemerahan (-),
pembengkakan (-), luka terbuka (-)
P: Nyeri tekan (-), Massa (-)
2. Mata
I: mata ka/ki simetris, iris berwarna hitam reflek pupil (+/+),selera ikterik (-/-),
konjungtiva anemis (-/-), luka (-/-), edema palpebral (-/-) wana kelopak mata
sama dengan kulit lainnya.
P: Nyeri tekan (-), massa (-)
3. Telinga
I : telinga ka/ki simetris, battle sign (-),serumen(-/-), luka (-/-), pembengkakan
(-/-), otorhea (-/-), pembesaran kelenjar limfe (-)
P : Nyeri tekan (-), massa (-)
4. Hidung
I; lubang hidung simetris ka/ki, sekret (-/-), luka (-/-), pembengkakan (-/-),
rhinorhea (-/-)
P : nyeri tekan (-),massa (-)
5. Mulut
I: bibir berwarna merah muda , gusi tidak berdarah, mukosa mulut tidak
kering, skorbut (-), luka (-), kemerahan (-)
P: Nyeri tekan (-), massa (-)
6. Leher
I: distensi vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tyroid (-), luka (-),
Pembengkakan (-), warna sama dengan kulit lainnya
P: Nyeri tekan (-), massa (-)
7. Dada
I: luka (-), pembengkakan (-), ictus kordis tidak tampak, retraksi dada (-),
pengembangan dada simetris.
P: nyeri tekan (-),massa (-), fraktur tulang iga (-)
P: jantung: pekak dada ICS 2-ICS 5
Paru :
resonan resonan
resonan resonan
resonan pekak
5 5
5 5
11. Kulit dan kuku
I: kulit sama di semua bagian tubuh, clubbing finger (-), kulit berwarna
kecoklatan
P: CRT < 2 dtk, turgor kulit baik
12. Keadaan local
k/u lelah, pasien banyak tidur karena tubuhnya lemas.
III. TERAPI
Oksigenasi 4 lpm
ENTERAL : PARENTERAL :
Asetosal 1x 160 mg IVFD Nacl 0,9% 8 tpm
Simvastatin 1x 20 mg Enoxaparin 2x 0,6 cc
Laxadin syr 3x1 CI ISDN drip 3 mg/jam
Captopril 3x 6,25 mg Furosemid drip 2,5 mg/jam
Bisoprolol 1x 2,5 mg Ondancentron 3x4 mg(k/p)
Antasyda syr 3x1 CI (k/p) M.O (k/p)
Clopidogrel 1x75mg
Diazepam 3x5 mg
Hb 11-13 14,4 -
PH 7,35-7,45 7,4 -
PCO2 35-45 42 -
PO2 80-100 18 -
HCO3 22-26 26 -
NO DS DO Etiologi Masalah
1. 1. Pasien mengatakan dadanya 1. Wajah meringis Aterosklerosis Nyeri akut
sakit seperti ditusuk-tusuk, 2. TD: 90/60 mmHg,
sakit menjalar ke leher dan RR: 20x/mnt, N: Aliran darah ke jantung turun
rahang kiri, nyeri juga 70x/mnt, S: 37oC
menembus punggung. 3. Enzim jantung: Suplai O2 turun
2. Pasien mengatakan skala CKMB mass 17,6
nyeri 8 mg/ml Iskemia jantung
LDL 117,2
LDH 746,10
Troponin T 0,38
2. 1. Pasien mengatakan nyeri 1. Keadaan umum Aterosklerosis Intoleransi aktivitas
semakin terasa saat pasien lemah
beraktivitas atau bergerak 2. Skala ADL dibantu Aliran darah ke jantung turun
(sedang s/d berat)
3. Pasien tirah baring Iskemia jantung
Nyeri
Suplai O2 turun
Fatigue
3. - 1. Q Patologis di VI-V4 Suplai O2 pada jantung Resiko Penurunan
2. Nyeri dada (+) menurun Perfusi Jaringan Jantung
3. LDL 117,2
4. LDH 746,10 Hipoksia Sel
5. Pasien lemah dan
tidak bisa beraktifitas Cardiac Output menurun
6. Skala ADL dibantu
(sedang s/d berat) Gangguan perfusi jaringan
7. Pasien tirah baring
II. Prioritas Diagnosa
1. Nyeri akut b.d. iskemia jantung d.d. pasien mengatakan dadanya sakit
seperti ditusuk-tusuk, sakit menjalar ke leher dan rahang kiri, nyeri juga
menembus punggung; Pasien mengatakan skala nyeri 8; wajah meringis;
TD: 90/60 mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt, S: 37oC; Enzim jantung:
CKMB mass 17,6 mg/ml, LDL 117,2, LDH 746,10, Troponin T 0,38.
2. Intoleransi aktivitas b.d. adanya iskemia jantung d.d. pasien mengatakan
nyeri semakin terasa saat beraktivitas atau bergerak; keadaan umum pasien
lemah; skala ADL dibantu (sedang s/d berat); pasien tirah baring.
3. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung dengan faktor resiko iskemia
jantung dan penyempitan pembuluh darah jantung d.d. nyeri dada (+); q
patologis di VI-V4; LDL 117,2; LDH 746,10; Pasien lemah dan tidak bisa
beraktifitas; Skala ADL dibantu (sedang s/d berat); Pasien tirah baring
4. Intervensi dan Evaluasi
3. 29 Domain 4: Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tekanan darah, nadi,suhu, dan Ns. D
November aktivitas / keperawatan selama 3x 24 status pernafasan dengan tepat
2011 istirahat diharapkan gangguan
2. Monitor frekuensi dan irama jantung
perfusi jaringan jantung
Kelas 4:
3. Monitor tekanan darah setelah pasien
Respons tidak semakin parah minum obat jika memungkinkan
kardiovaskular/
Kriteria Hasil: 4. Pantau pemeriksaan diagnostik dan
pulmonal
laboratorium misalnya EKG
Perfusi jaringan: kardiak
002000- Resiko
(0405) 5. Insruksikan pasien dan keluarga pada terapi
Penurunan
1. Denyut nadi untuk mengurangi risiko jantung (misalnya,
Perfusi Jaringan
ditingkatkan ke skala obat – obatan, monitor tekanan darah,
Jantung
normal pembatasan cairan, pembatasan alkohol,
2. TD ditingkatkan ke rehabilitasi jantung).
skala normal 120/80
mmHg
Status Sirkulasi (0401)
1. Wajah pucat
dipertahankan pada
skala 3 ditingkatkan ke
skala 5
2. Penurunan suhu kulit
dipertahankan pada
skala 4 ditingkatkan ke
skala 5
Implementasi
Evaluasi P,Q,R,S,T