TINJAUAN PUSTAKA
Konsep kualitas kehidupan kerja pertama kali dibahas pada tahun 1972
Ramakrishnan, 2013)
kebutuhan para tenaga kerja wanita dan kemudian diperluas kepada semua
mereka responsif dan relevan, terutama ketika kebutuhan tenaga kerja berubah-
11
12
partisipasi tenaga kerja, dan kondisi kerja yang aman). Sedangkan, pandangan
mereka ingin rasa aman, merasa puas, dan mendapatkan kesempatan untuk
(2006) adalah suatu keadaan di mana para tenaga kerja dapat memenuhi
kemampuan untuk melakukan hal itu bergantung pada perlakukan yang adil
dan suportif serta kesempatan bagi setiap tenaga kerja untuk mengapresiasi
dirinya. Kualitas kehidupan kerja adalah program yang mencakup cara untuk
kehidupan kerja dan kepuasan kerja bahwa kualitas kehidupan kerja muncul
karena adanya rasa tidak puas tenaga kerja yang disebabkan oleh batasan
kerja yang kurang sesuai dengan pengetahuan dan kapasitas mereka (Bovee
supervisi yang baik, kondisi kerja yang baik, pembayaran dan imbalan yang
baik, tenaga kerja yang menarik dan menantang serta pemberian reward yang
memadai. Kualitas kehidupan kerja merupakan suatu hal yang sangat penting
atau quality of work life adalah suatu bentuk kepedulian perusahaan untuk
pekerjannya.
terjaga dan mampu mendorong tenaga kerja untuk selalu melakukan hal
promosi.
atau kualitas), batas yang tidak jelas terhadap bidang kerja (tupoksi),
yang berbeda-beda.
bahasa atau gerak (non verbal) untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
dalam hubungan di dalam organisasi, baik antar rekan kerja atau juga
komunikator, dalam hal ini para bawahan ke atasan atau sebaliknya. Arah
Komunikasi yang baik antara pimpinan dengan tenaga kerja dan tenaga
kerja dengan tenaga kerja dapat menciptakan motivasi kerja bagi tenaga
kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan dan kinerja dari
Nomor 13 Tahun 2003 tentang kesehatan kerja merupakan salah satu hak
tenaga kerja atau buruh untuk itu pengusaha wajib melaksanakan secara
(Santoso, 2004).
dapat bekerja dengan perasaan yang tenang, karena tidak terancam oleh
PHK secara sepihak dari perusahaan. Oleh karena itu harus ada
kerja tetap dan program pensiun bagi tenaga kerja yang telah mengabdi
sosial yang diterima tenaga kerja akan memberikan dampak buruk bagi
kerja sebagai balas jasa atas kerja dan pengabdian mereka (Haryono,
salah satu motivator bagi tenaga kerja untuk merasa puas terhadap apa
9. Kebanggaan. Rasa bangga tenaga kerja atas pekerjaan dan juga tempat
bekerja dapat membuat mereka betah dan merasa nyaman untuk bekerja
dengan baik. Rasa ikut memiliki perusahaan dapat timbul bila tenaga
terhadap lingkungan.
peneliti dapat digabungkan menjadi satu. Komponen ini adalah kesehatan dan
keselamatan kerja dijadikan menjadi satu, pada komponen konflik kerja dan
beberapa aspek untuk mengetahui kualitas kehidupan kerja pada tenaga kerja
b. Lingkungan kerja yang baik, sehat dan aman (safety, health & work
tugasnya.
pekerjaan dengan senang dan peduli dengan apa yang dilakukan, serta
menjadi berharga dan memiliki arti bagi tenaga kerja dalam mela kukan
ii. Task identity, yaitu tenaga kerja melakukan pekerjaan secara bertahap
iii. Task significance, yaitu pekerjaan dipandang sebagai suatu hal yang
pekerjaan;
mengenai kinerjanya.
untuk penyelesaian tugas (reason for effort), dan atribusi diri (internal
sebagai berikut :
diktator.
21
dalam manajemen.
ditingkatkan.
employees view their work”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
menyokong atau tidak menyokong yang dialami tenaga kerja dalam bekerja.
kepuasan kerja adalah “is the way an employee feels about his or her job”.
perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima tenaga kerja dan jumlah
yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Dari definisi diatas, hampir
tidak dapat diukur dengan hanya melihat satu aspek, tetapi seperti yang
oleh Keith Davis yang dikutip oleh Mangkunegara (2006) yaitu perasaan
menyokong atau tidak menyokong yang dialami tenaga kerja dalam bekerja.
Menurut Locke kepuasan kerja adalah perasaan puas atau senang berdasarkan
keadaan di dalam diri seseorang yang merasa puas, lega dan senang karena
organisasi yang berarti bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah
Ryan, Scriesheim, dan Carson (dalam Schultz 1994). Pernyataan ini didukung
suatu keadaan dalam diri seseorang yang merasa puas, lega dan senang karena
situasi dan kondisi kerja yang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan
kepuasan dan kelegaan yang dirasakan oleh tenaga kerja terhadap tenaga
kerjananya disebabkan karena situasi dan kondisi kerja yang ia miliki sesuai
dianggap penting.
2. Upah/Gaji yang pantas yaitu sistem upah yang adil, tidak meragukan dan
3. Kondisi kerja yang mendukung yaitu keadaan fisik serta suasana kerja
tugas.
4. Rekan sekerja yang mendukung, memiliki rekan kerja yang akrab dan
terkandung dalam pekerjaan itu sendiri sedangkan yang lain berkaitan dengan
25
1. Keragaman
menyangkut pekerjaan.
3. Relevansi tugas
5. Pertumbuhan pribadi
yaitu:
kerja secara khusus yaitu organisasi kerja dan rencana kerja, tugas dan
kehidupan kerja, unit penelitian kerja dan lingkaran kualitas. Diluar faktor-
bagian yaitu :
1. Karakteristik Individu
kerja yang kompleks. Hal ini menjadi alasan bahwa perbedaan individu
dan kepuasan kerja merupakan dua hal berkaitan yang sulit dipisahkan
collar dan white collar, beberapa tenaga kerja dengan usia lebih muda
kesesuaian pekerjaan yang lebih besar antara apa yang dibutuhkan dan
mempengaruhi terjadi fenoma ini, karena tenaga kerja dengan usia lebih
pekerjaannya.
Alasan terjadinya hal ini adalah jabatan yang lebih tinggi dapat
(autority).
2. Karakteristik Pekerjaan
yang erat. Jadi, jika jalinan komunikasi antar setiap anggota baik maka
kepuasan kerja yang tinggi akan tercipta bagi setiap anggota kelompok
kerja.
teori pandangan kelompok (social reference group theory), serta teori dua
dan Sudiro (2000) prinsip dari teori ini adalah bahwa seseorang akan
merasa puas atau tidak puas tergantung dari penilaian mereka tentang
Yuki dalam As’ad (2004), inputs merupakan semua nilai yang diterima
jumlah dan jam kerja, kesulitan kerja, kuantitas atau jumlah kerja dan
senioritas. Inputs dapat juga berupa hal-hal yang kurang diakui secara
formal tetapi sering digunakan seperti jenis kelamin, ras, atau umur .
31
selisih antara apa yang seharusnya diterima atau dirasakan oleh tenaga
tergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang
dari teori ini adalah bahwa kepuasan merupakan perbedaan antara aspek-
aspek yang diperoleh dari suatu pekerjaan dengan yang tenaga kerja
kerja akan merasa puas jika kebutuhannya dapat terpenuhi, begitu pula
tingkatan, yaitu :
tenaga kerja.
kontrak serikat buruh, dan masa kerja), yang termasuk kebutuhan rendah
tinggi yaitu kebutuhan yang dipenuhi secara internal (didalam diri orang
tenaga kerja tersebut akan merasa puas begitupun sebaliknya, jika hasil
2002).
dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik, tetapi jika kondisi atau
pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti
oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik itu akan diikuti oleh
senang jika ada kenaikan upah) dan valensi bernilai negatif jika hasil
menentukan bahwa teori yang paling sesuai dengan penelitian ini adalah teori
dua faktor- Herzberg. Karena menurut Herbert dalam As’ad (2005), teori dua
ketidakpuasan (hygiene factors) dari tenaga kerja hanya dapat dikurangi atau