Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN TUGAS MINI RISET MATA KULIAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TOPIK : PERKEMBANGAN SOSIAL

Nama :Adlian rewandi tarigan

Kelas : PJKR 1 E 2020

Jurusan : Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

Dosen Pengampu : Doris Apriani Ritonga, S.Psi., M.A

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan kasih karunia-Nya kami dapat melakukan mini riset dengan sebaik
mungki serta dapat mengumpulkan tugas laporan mini riset ini dengan tepat
waktu.

Adapula tujuan pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi salah satu
dari 6 tugas KKNI pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Pada laporan
mini riset ini membahas mengenai perkembangan sosial yang terjadi pada peserta
didik pada usia Sekolah Menengah Pertama.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Doris Apriani Ritonga, S.Psi.,
M.A

atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada kami dalam
menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari bahwa laporan tugas mini riset ini
masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Semoga tugas laporan mini riset ini dapat bermanfaat, atas perhatiannya
kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………...…………………i

Daftar Isi………………………………………………………………….………ii

Ringkasan…………………………………………………………..……………iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………..1


B. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………….1

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN…………………………………………...2

A. Uraian Permasalahan………………………………………………………2
B. Subjek Penelitian………………………………………………………….2

BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………………3

A. Metode Penelitian…………………………………………………………3
B. Langkah Penelitian………………………………………………………..3
C. Teknik Pengumpulan Data…..…………………………………………….3

BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………4

A. Analisa Pembahasan………………………………………………………4

BAB V KESIMPULAN,SARAN, DAN PENUTUP………………………….21

A. Kesimpulan………………………………………………………………21
B. Saran……..………………………………………………………………21
C. Penutup…..………………………………………………………………21
RINGKASAN

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan


sosial. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh
kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan
sehari-hari.

Adapula faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak yaitu,


keluarga, kematangan anak, kepribadian anak, status sosial dan ekonomi serta
pendidikan. Untuk lebih memahami pembahasan mengenai perkembangan sosial
yang terjadi di dalam peserta didik pada usia Sekolah Menengah Pertama maka
perlu dilaksanakannya penelitian agar lebih mengetahuiperkembangan tersebut
secara fakta dan berdasarkan data yang telah diperoleh.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu perkembangan yang terjadi di dalam diri peserta didik adalah
perkembangan sosial. Perkembangan sosial merupakan suatu pencapaian
kematangan peserta didik dalam hubungan sosialnya. Perkembangan sosial
peserta didik sangat dipengaruhi oleh perilaku maupun bimbingan orang tua,
termasuk sekolah.

Didalam lingkungan sekolah peserta didik mengalami hubungan sosial yang


menanamkan nilai norma perilaku yang dilakukan secara sengaja untuk
membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu adanya
interaksi antara sesama peserta didik di sekolah dapat menciptakan keberhasilan
dalam bersosialisasi karena peserta didik akan mampu untuk memahami orang
lain.

B. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, tujuan dan manfaat
umum dari penelitian mini riset ini adalah mengetahui bagaimana perkembangan
sosial yang terjadi pada peserta didik yang duduk dibangku Sekolah Menengah.
Dari tujuan umum tersebut dapat dibagi kembali menjadi tiga tujuan khusus yaitu:

1. Mengetahui upaya apa telah yang dilakukan oleh Guru Bidang Studi,
Wali kelas, Kepala Sekolah, untuk membantu perkembangan sosial
pada Siswa Sekolah Menengah di lingkungan sekolah
2. Mengetahui upaya apa yang telah dilakukan oleh Orangtua untuk
membantu perkembangan sosial pada Siswa Sekolah Menengah.

Manfaat yang diperoleh adalah menambah wawasan kita bagiamana


perkembangan sosial yang terjadi pasa siswa Sekolah Menengah.

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. Uraian Permasalahan

Untuk mencapai kematangan sosial anak harus belajar tentang cara-cara


penyesuaian diri dengan orang lain. Kemampuan anak diperoleh melalui berbagai
kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang lain di lingkungannya baik
dengan orangtua, saudara, teman sebaya, atau orang dewasa.

Aspek sosial dan emosi saling berkaitan dimana keduannya berkembang


secara bertahap seiring dengan usia kronologis, tidak bisa dipaksakan. Pada
dasarnya, aspek sosial dan emosi sapat dikembangkan dalam berbagai kesempatan
dan kegiatan, saat proses pembelajaran dikelas, saat bermain di luar kelas, pada
waktu yang sudah terjadwal.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam


sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karateristik subjek yang
digunakan dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah : siswa kelas IX-8
SMP Negeri 27 Medan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam mini riset ini adalah dilakukannya
dengan metode observasi dan pemberian angket atau kuesioner kepada sampel
yaitu sebanyak 20 siswa Kelas IX-8 SMP Negeri 27 Medan.

B. Langkah Penelitian

1. Mengidentifikasikan dan merumuskan masalah perkembangan sosial yang


terjadi pada Siswa Sekolah Menegah
2. Menentukan rancangan dan desain penelitian yang akan dilakukan
3. Menentukan dan mengembangkan instrument penelitian yang akan
dibagikan kepada Siswa Sekolah Menengah
4. Menentukan subjek penelitian
5. Melaksanakan penelitian di sekolah yang telah ditetapkan
6. Melakukan analisis data berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan
7. Merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
8. Menyusun laporan penelitian

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Melakukan pengawasan dan tingkah perilaku serta interaksi sesama siswa


di kelas.
2. Memberikan angket atau kuesioner mengenai perkembangan sosial .
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisa Pembahasan

Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas IX-8 SMP Negeri 27


Medan, maka dilampirkanlah hasil observasi dalam penyajian table berikut.

Perkembangan Sosial
6.1 Upaya yang Dilakukan Guru Bidang Studi Membantu Perkembangan
Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah

No Pernyataan Ya Presentase Tidak Presentase


(%) (%)
1. Guru memberi arahan kepada 20 100 0 0
siswa untuk berfikir terbuka

2. Guru memberikan 20 100 0 0


pemahaman bahwa semua
orang memiliki kelebihan

3. Guru memberikan 20 100 0 0


pemahaman bahwa semua
orang memiliki kekurangan

4. Guru berusaha untuk bersikap 19 95 1 5


tenang dalam menghadapi
konflik siswa

5. Guru melakukan icebreaking 13 65 7 35


yang bernuansa interaksi
sosial di kelas

6. Guru memotivasi siswa untuk 20 100 0 0


aktif berpendapat

7. Guru memotivasi siswa untuk 20 100 0 0


menghargai pendapat orang
lain

8. Membentuk kelompok diskusi 20 100 0 0


kelas untuk mempermudah
komunikasi dalam
perkembangan sosial siswa

9. Melakukan strategi 20 100 0 0


pembelajaran dengan
membuat diskusi kelompok

10. Menjadi model bagi siswa 19 95 1 5


untuk berkelakuan sopan

11. Guru menyarankan siswa 19 95 1 5


untuk bergaul dengan teman
tanpa memandang status
sosial

12. Mempererat komunikasi agar 20 100 0 0


siswa merasa nyaman dengan
lingkungannya

13. Guru memperhatikan siswa 18 90 2 10


yang mengalami kesuliatan
dalam berinteraksi sosial

14. Memberikan tips bagaimana 17 85 3 15


cara bersosialisasi yang baik
dengan teman sebaya

15. Menganjurkan siswa untuk 19 95 1 5


saling mengenal dengan
teman sebaya yang ada di
dalam kelas

16. Membuat kelompok dengan 16 80 4 20


bergantian

17. Guru peduli dengan 20 100 0 0


keragaman perilaku siswa

Narasi

1. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa guru bidang studi


memberi arahan kepada siswa untuk berpikir terbuka, sebanyak 0 orang
( 0%) siswa tidak ada yang menyatakan tidak diberi arahan kepada siswa
untuk berpikir terbuka.
2. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa guru memberikan
pemahaman bahwa semua orang memiliki kelebihan, sebanyak 0 orang
( 0%) siswa tidak ada yang menyatakan tidak memberikan pemahaman
bahwa semua orang memiliki kelebihan.
3. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa uru memberikan
pemahaman bahwa semua orang memiliki kekurangan, sebanyak 0
orang ( 0%) siswa tidak ada yang menyatakan tidak memberikan
pemahaman bahwa semua orang memiliki kekurangan.
4. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru berusaha untuk
bersikap tenang dalam menghadapi konflik siswa, sebanyak 1 orang (5%)
siswa menyatakan tidak berusaha untuk bersikap tenang dalam
menghadapi konflik siswa.
5. Sebanyak 13 orang (65%) siswa menyatakan guru melakukan
icebreaking yang bernuansa interaksi sosial di kelas, sebanayak 7 orang
(35%) siswa tidak menyatakan tidak melakukan icebreaking yang
bernuansa interaksi sosial di kelas.
6. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa guru memotivasi
siswa untuk aktif berpendapat, sebanyak 0 orang ( 0%) siswa tidak ada
yang menyatakan tidak memotivasi siswa untuk aktif berpendapat.
7. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa guru memotivasi
siswa untuk menghargai pendapat orang lain, sebanyak 0 orang ( 0%)
siswa tidak ada yang menyatakan tidak memotivasi siswa untuk
menghargai pendapat orang lain.
8. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa membentuk
kelompok diskusi kelas untuk mempermudah komunikasi dalam
perkembangan sosial siswa, sebanyak 0 orang ( 0%) siswa tidak ada
yang menyatakan tidak membentuk kelompok diskusi kelas untuk
mempermudah komunikasi dalam perkembangan sosial siswa.
9. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa guru melakukan
strategi pembelajaran dengan membuat diskusi kelompok, sebanyak 0
orang ( 0%) siswa tidak ada yang menyatakan tidak melakukan strategi
pembelajaran dengan membuat diskusi kelompok.
10. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru menjadi model bagi
siswa untuk berkelakuan sopan, sebanyak 1 orang (5%) siswa
menyatakan tidak menjadi model bagi siswa untuk berkelakuan sopan.
11. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru menyarankan siswa
untuk bergaul dengan teman tanpa memandang status sosial, sebanyak 1
orang (5%) siswa menyatakan tidak menyarankan siswa untuk bergaul
dengan teman tanpa memandang status sosial.
12. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan guru mempererat
komunikasi agar siswa merasa nyaman dengan lingkungannya, sebanyak
0 orang ( 0%) siswa tidak ada yang menyatakan tidak mempererat
komunikasi agar siswa merasa nyaman dengan lingkungannya.
13. Sebanyak 18 orang (90%) siswa menyatakan bahwa guru memperhatikan
siswa yang mengalami kesuliatan dalam berinteraksi sosial, sebanyak 2
orang ( 10%) siswa menyatakan tidak memperhatikan siswa yang
mengalami kesuliatan dalam berinteraksi sosial.
14. Sebanyak 17 orang (85%) siswa menyatakan guru memberikan tips
bagaimana cara bersosialisasi yang baik dengan teman sebaya, sebanyak
3 orang (15%) siswa menyatakan tidak guru memberikan tips bagaimana
cara bersosialisasi yang baik dengan teman sebaya.
15. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru menganjurkan siswa
untuk saling mengenal dengan teman sebaya yang ada di dalam kelas,
sebanyak 1 orang (5%) siswa menyatakan tidak menganjurkan siswa
untuk saling mengenal dengan teman sebaya yang ada di dalam kelas.
16. Sebanyak 16 orang (80%) siswa menyatakan guru membuat kelompok
dengan bergantian, sebanyak 4 orang (20%) siswa menyatakan tidak
Membuat kelompok dengan bergantian.
17. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan guru peduli dengan
keragaman perilaku siswa, sebanyak 0 orang ( 0%) siswa tidak ada yang
menyatakan tidak peduli dengan keragaman perilaku siswa.

Berdasarkan narasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebesar 94%


siswa mengatakan Ya terhadap Upaya yang Dilakukan Guru Bidang Studi
Membantu Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah. Hal ini
membuktikan bahwa guru bidang study telah berupaya dengan baik dalam
membantu perkembangan sosial siswa seperti guru memberikan arahan kepada
siswa, memberikan pemahaman bahwa semua orang memiliki kelebihan dan
kekurangan serta mempererat komunikasi agar siswa merasa nyaman dengan
lingkungannya. Sebesar 6 % siswa mengatakan Tidak terhadap Upaya yang
Dilakukan Guru Bidang Studi Membantu Perkembangan Sosial pada Siswa Usia
Sekolah Menengah, data tersebut berdasarkan dari 7 orang siswa yang mengataka
tidak atas pernyataan guru melakukan icebreaking yang bernuansa interaksi sosial
di kelas. Hal ini membuktikan bahwa peran guru dalam kegiatan icebreaking
belum berjalan dengan baik.

6.2 Upaya yang Dilakukan Wali Kelas Membantu Perkembangan Sosial


pada Siswa Usia Sekolah Menengah

No Pernyataan Ya Presentase Tidak Presentase

1. Menjaga komunikasi dengan 20 100 0 0


siswa agar lebih mengenal satu
sama lain

2. Menyarankan siswa agar 19 95 1 5


menjalin tali persabatan
terhadap satu sama lain

3. Membentuk tim kelompok 20 100 0 0


belajar bersama

4. Menyediakan file yang 7 35 13 65


berisikan senam otak untuk
diaplikasikan

5. Selalu berusaha keras 19 95 1 5


membuat interaksi sosial antar
siswa

6. Menjadi model adanya 19 95 1 5


interaksi sosial dengan semua
warga sekolah

7. Mengadakan pertemuan yang 19 95 1 5


memaksimalkan adanya
musyawarah mufakat

8. Memperbanyak menyebut 10 50 10 50
kesalahan siswa di depan
umum

9. Bekerja sama dengan guru BK 18 90 2 10


membantu perkembangan
sosial siswa

10. Mengontrol tugas piket kelas 17 85 3 15


siswa

Narasi

1. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa guru menjaga


komunikasi dengan siswa agar lebih mengenal satu sama lain, sebanyak 0
orang ( 0%) siswa tidak ada yang menyatakan tidak menjaga komunikasi
dengan siswa agar lebih mengenal satu sama lain.
2. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru menyarankan siswa
agar menjalin tali persabatan terhadap satu sama lain, sebanyak 1 orang
(5%) siswa menyatakan tidak menyarankan siswa agar menjalin tali
persabatan terhadap satu sama lain.
3. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan guru membentuk tim
kelompok belajar bersama, sebanyak 0 orang ( 0%) siswa tidak ada yang
menyatakan tidak membentuk tim kelompok belajar bersama.
4. Sebanyak 7 orang (35%) siswa menyatakan guru menyediakan file yang
berisikan senam otak untuk diaplikasikan, sebanyak 13 orang (65%) siswa
menyatakan tidak menyediakan file yang berisikan senam otak untuk
diaplikasikan.
5. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru selalu berusaha keras
membuat interaksi sosial antar siswa, sebanyak 1 orang (5%) siswa
menyatakan tidak selalu berusaha keras membuat interaksi sosial antar
siswa.
6. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru selalu berusaha keras
membuat interaksi sosial antar siswa, sebanyak 1 orang (5%) siswa
menyatakan tidak selalu berusaha keras membuat interaksi sosial antar
siswa.
7. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan guru mengadakan
pertemuan yang memaksimalkan adanya musyawarah mufakat, sebanyak
1 orang (5%) siswa menyatakan tidak mengadakan pertemuan yang
memaksimalkan adanya musyawarah mufakat.
8. Sebanyak 10 orang (50%) siswa menyatakan guru memperbanyak
menyebut kesalahan siswa di depan umum, sebanyak 10 orang (50%)
siswa menyatakan tidak memperbanyak menyebut kesalahan siswa di
depan umum.
9. Sebanyak 18 orang (90%) siswa menyatakan guru bekerja sama dengan
guru BK membantu perkembangan sosial siswa, sebanyak 2 orang (10%)
siswa menyatakan tidak bekerja sama dengan guru BK membantu
perkembangan sosial siswa.
10. Sebanyak 17 orang (85%) siswa menyatakan guru mengontrol tugas piket
kelas siswa, sebanyak 3 orang (15%) siswa menyatakan tidak mengontrol
tugas piket kelas siswa.

Berdasarkan narasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebesar 84%


siswa mengatakan ya terhadap Upaya yang Dilakukan Wali Kelas Membantu
Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah. Hal ini membuktikan
upaya yang dilakukan wali kelas dalam membantu perkembangan sosial anak
telah berjalan sebesar 84%, sehingga upaya yang dilakukan wali kelas dalam
membantu perkembangan sosial anak perlu dipertahankan namun ada yang perlu
ditingkatkan karena sebesar 16 % siswa mengatakan tidak terhadap Upaya yang
Dilakukan Wali Kelas Membantu Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah
Menengah. Pernyataan yang paling banyak mengatakan tidak adalah menyediakan
file yang berisikan senam otak untuk diaplikasikan yaitu sebanyak 13 orang,
sehingga wali kelas perlu untuk membimbing ataupun menyediakan file tersebut
untuk melatih senam otak para peserta didik.

6.3 Upaya yang Dilakukan PKS III Membantu Perkembangan Sosial pada
Siswa Usia Sekolah Menengah

No Pernyataan Ya Presentase Tidak Presentase


1. Berusaha untuk melibatkan 16 80 4 20
para siswa mengikuti kegiatan
yang diselenggarakan sekolah
lain

2. Mengkoordinir siswa menjalin 17 85 3 15


persabatan dengan siswa di luar
sekolah

3. Mengawasi pertemanan siswa 15 75 5 25


dalam kegiatan ekstrakulikuler

4. Membuat kegiatan yang 17 85 3 30


menjadikan siswa yang
tangguh (alumni)

5. Menempelkan baliho untuk 15 75 5 25


mencegah terjadinya bullying

6. Mengajukan kegiatan-kegiatan 17 85 3 15
yang dapat menunjang
perkembangan sosial

7. Membina siswa untuk bersikap 18 90 2 10


sepatutnya dimana saja berada

8. Menyampaikan pidato pada 19 95 1 5


amanat upacara yang berisikan
anjuran untuk melakukan
interaksi sosial dengan baik

9. Menyelenggarkan pembinaan 19 95 1 5
OSIS
10. Membuat program konselor 14 70 6 30
sebaya untuk membantu
menyelesaikan masalah teman
sebaya

11. Melarang anak mengikuti 4 20 16 80


perlomban antar sekolah

12. Mengintensifkan kegiatan 13 65 7 35


ekstrakurikuler pramuka

13 Mengintensifkan kegiatan klub 15 75 5 25


olahraga siswa

14. Mengintensifkan kegiatan 7 35 13 65


sanggar seni

15. Mengintensifkan kegiatan 7 35 13 65


marchingband

Narasi

1. Sebanyak 16 Orang ( 80 %) siswa menyatakan bahwa PKS III Berusaha


untuk melibatkan para siswa mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
sekolah, 4 orang ( 20 %) dinyatakan siswa bahwa PKS III tidak berusaha
untuk melibatkan para siswa mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
sekolah.
2. Sebanyak 17 orang dari ( 85 %)siswa menyatakan bahwa PKS lll Berusaha
untuk melibatkan para siswa untuk menjalin persahabatan dengan siswa
diluar sekolah, 3 orang (15 % ) dinyatakan siswa bahwa PKS lll tidak
berusaha untuk melibatkan para siswa untuk menjalin persahabatan diluar
sekolah.
3. Sebanyak 15 orang (75 %) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk mengawasi pertemanan siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler, 5
orang (25 %) dinyatakan siswa bahwa PKS lll tidak berusaha untuk
mengawasi pertemanan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
4. Sebanyak 17 ( 85 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha untuk
membuat kegiatan yang menjadikan siswa yang tangguh (alumni), 3 orang
( 15 % ) dinyatakan siswa bahwa PKS lll tidak berusaha untuk membuat
kegiatan yang menjadikan siswa yang tangguh (alumni).
5. Sebanyak 15 orang (17 %) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk menempelkan baliho untuk mencegah terjadinya bullying, 5 orang
( 25 % ) dinyatakan siswa bahwa PKS lll tidak berusaha untuk
menempelkan baliho untuk mencegah terjadinya bullying .
6. Sebanyak 17 orang (85 %) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk mengajukan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
perkembangan sosial, 3 orang ( 15 % ) dinyatakan siswa bahwa PKS lll
tidak berusaha untuk mengajukan kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang perkembangan sosial.
7. Sebanyak 18 orang ( 90 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk membina siswa untuk bersikap sepatutnya dimana saja berada, 2
orang ( 10 % )dinyatakan siswa bahwa PKS lll tidak berusaha untuk
mengajukan membina siswa untuk bersikap sepatutnya dimana saja
berada.
8. Sebanyak 19 orang ( 95 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk menyampaikan pidato pada amanat upacara yang berisikan anjuran
untuk melakukan interaksi sosial dengan baik, 1 orang ( 5 % ) dinyatakan
siswa bahwa PKS lll tidak berusaha untuk mengajukan penyampaian
pidato pada amanat upacara yang berisikan anjuran untuk melakukan
interaksi sosial dengan baik.
9. Sebanyak 19 orang ( 95 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk menyelenggarakan pembinaan OSIS, 1 orang ( 5 % ) dinyatakan
siswa bahwa PKS lll tidak berusaha untuk mengajukan penyelenggaraan
pembinaan OSIS.
10. Sebanyak 14 orang ( 70 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk membuat program konselor sebaya untuk membantu menyelesaikan
masalah teman sebaya, 6 orang ( 30 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll
tidak berusaha untuk membuat program konselor sebaya untuk membantu
menyelesaikan masalah teman sebaya.
11. Sebanyak 4 orang (20% ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk melarang anak untuk mengintensifkan mengikuti perlombaan antar
sekolah,16 orang ( 80 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll tidak berusaha
untuk melarang anak untuk mengikuti perlombaan antar sekolah.
12. Sebanyak 13 orang ( 65 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untukkegiatan ekstrakurikuler Pramuka, 7 orang ( 35 % ) siswa
menyatakan bahwa PKS lll tidak berusaha untukmengintensifkan kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka.
13. Sebanyak 15 orang ( 75 % )siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untukmengintensifkan mengikuti klub olahraga siswa, 5 orang ( 25 % )
siswa menyatakan bahwa PKS lll tidak berusaha untukmengintensifkan
mengikuti klub olahraga siswa.
14. Sebanyak 7 orang ( 35 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk mengintensifkan mengikuti kegiatan sanggar seni, 13 orang ( 65 % )
menyatakanbahwa PKS lll tidak berusaha untuk mengintensifkan
mengikuti kegiatan sanggar seni.
15. Sebanyak 7 orang ( 35 % ) siswa menyatakan bahwa PKS lll berusaha
untuk mengintensifkankegiatan marching band, 13 orang ( 65 % )
menyatakan bahwa PKS lll tidak berusaha untuk mengintensifkan kegiatan
marching band.
Berdasarkan narasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata
sebesar 71% siswa mengatakan Ya terhadap upaya yang dilakukan PKS III
Membantu Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah, hal ini
membuktikan bahwa upaya PKS III dalam membantu perkembangan sosial siswa
sudah berjalan cukup baik seperti menyampaikan pidato pada amanat upacara
yang berisikan anjuran untuk melakukan interaksi sosial dengan baik serta adanya
penyelenggaraan OSIS, namun perlu ditingkatkan karena data rata-rata 29 %
siswa mengatakan Tidak terhadap upaya yang dilakukan PKS III Membantu
Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah, agar jika ditingaktkan
akan lebih maksimal dalam membantu perkembangan sosial siswa.
6.4 Upaya yang Dilakukan Kepala Sekolah Membantu Perkembangan Sosial
pada Siswa Usia Sekolah Menengah

No Pernyataan Ya Presentase Tidak Presentase


1. Menerima usulan PKS III 19 95 1 5
kegiatan yang membantu
perkembangan sosial siswa

2. Menerima usulan wali kelas 19 95 1 5


kegiatan yang membantu
perkembangan sosial siswa

3. Menerima usulan guru 20 100 0 0


bidang studi kegiatan yang
membantu perkembangan
sosial siswa

4. Menerima usulan orangtua 18 90 2 10


kegiatan yang membantu
perkembangan sosial siswa

5. Menganalisis kegiatan yang 17 85 3 15


dilakukan sekolah lain

6. Melakukan studi banding ke 9 45 11 55


sekolah lain

7. Membuat kebijakan agar 11 55 9 45


setiap siswa wajib mengikuti
ekstrakurikuler

8. Menghimbau seluruh warga 17 85 3 15


sekolah untuk membina
interaksi sosial siswa dengan
maksimal

9. Memfasilitasi kegiatan 14 70 6 30
outbound satu tahun sekali

10. Memfasilitasi kegiatan 16 80 4 20


ekstrakurikuler pramuka

11. Memfasilitasi kegiatan klub 16 80 4 20


olahraga siswa

12. Memfasilitasi kegiatan 13 65 7 35


sanggar seni

13. Memfasilitasi kegiatan 10 50 10 50


marchingband

14. Memfasilitasi pembinaan 19 95 1 5


siswa berbakat

15. Memfasilitasi kegiatan 17 85 3 15


pesantren kilat

Narasi

1. Sebanyak 19 orang (95 %) siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolah


menerima usulan PKS lll kegiatan yang membantu perkembangan sosial
siswa, 1 orang (5%)menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
tidakmenerima usulan PKS lll kegiatan yang membantu perkembangan
sosial siswa.
2. Sebanyak 19 orang ( 95 % )siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerima usulan wali kelas kegiatan yang membantu
perkembangan sosial siswa, 1 orang ( 5 % ) menyatakan bahwa upaya
kepala sekolah untuk tidakmenerima usulan wali kelas kegiatan yang
membantu perkembangan sosial.
3. Sebanyak 20 orang (100 % )siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerima usulan guru bidang studi kegiatan yang
membantu perkembangan sosial siswa, dan tidak ada siswa yang
menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk tidak menerima usulan
guru bidang studi kegiatan yang membantu.
4. Sebanyak 18 orang ( 90 % ) siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerima usulan orang tua kegiatan yang membantu
perkembangan sosial siswa, 2 orang ( 10 % ) menyatakan bahwa upaya
kepala sekolah untuk tidak menerima usulanorang tua kegiatan yang
membantu perkembangan sosial siswa.
5. Sebanyak 17 orang ( 85 % ) siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerima menganalisis kegiatan yang dilakukan sekolah
lain, 3 orang siswa 15( 10 % ) menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
untuk tidak menerimamenganalisis kegiatan yang dilakukan sekolah lain.
6. Sebanyak 9 orang ( 45 % ) siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
untuk menerima melakukan studi banding ke sekolah lain, 11 orang ( 55 %
) menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk tidak
menerimamelakukan studi banding ke sekolah lain.
7. Sebanyak 11 orang ( 55 % )siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerimamembuat kebijakan agar setiap siswa wajib
mengikuti extrakurikurer , 9 orang ( 45 % ) siswa menyatakan bahwa
upaya kepala sekolah untuk tidak menerima membuat kebijakan agar
setiap siswa wajib mengikuti extrakurikurer.
8. Sebanyak 17 orang (85 %) siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
untuk menerima menghimbau seluruh warga sekolah untuk membina
interaksi sosial siswa dengan maksimal, 3 orang siswa 15 ( 10 % )
menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk tidak
menerimamenghimbau seluruh warga sekolah untuk membina interaksi
sosial siswa dengan maksimal.
9. Sebanyak 14 orang (70 %) siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
untuk menerima memfasilitasi kegiatan outbound satu tahun sekali, 6
orang ( 30 % ) menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk tidak
menerimamemfasilitasi kegiatan outbound satu tahun sekali.
10. Sebanyak 16 orang (80 %) siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerimamemfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, 4
orang (20%) menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk
tidakmenerima memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
11. Sebanyak 16 orang (80 % ) siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerimamemfasilitasi kegiatan klub olahraga siswa, 4
orang (20 %) menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk
tidakmenerima memfasilitasi kegiatanklub olahraga siswa.
12. Sebanyak 13 orang (65 %) siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
untuk menerimamemfasilitasi kegiatan sanggar seni, 7 orang (35 %)
menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk tidakmenerima
memfasilitasi kegiatansanggar seni.
13. Sebanyak 10 orang (50 %) siswa menyatakan bahwa upaya kepala
sekolah untuk menerima memfasilitasi kegiatan marching band, 10 orang (
50%) siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolahuntuk tidakmenerima
memfasilitasi kegiatan marching band.
14. Sebanyak 19 orang (95 % )siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
untuk menerima memfasilitasi pembinaan siswa berbakat, 1 orang (5%)
menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk tidak
menerimamemfasilitasi pembinaan siswa berbakat.
15. Sebanyak17 orang (85 %) siswa menyatakan bahwa upaya kepala sekolah
untuk menerimamemfasilitasi kegiatan pesantren kilat,3 orang siswa 15
( 10%) menyatakan bahwa upaya kepala sekolah untuk tidak
menerimamemfasilitasi kegiatan pesantren kilat.

Berdasarkan narasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebesar 78%


siswa mengatakan Ya terhadap terlaksananya upaya yang Dilakukan Kepala
Sekolah Membantu Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah
Menengah, hal ini membuktikan bahwa upaya yang dilakukan oleh kepaal
sekolah untuk membantu perkembangan sosial siswa cukup berjalan dengan
baik seperti memfasilitasi segala bentuk kegiatan di sekolah yaitu kegiatan
outbond, ekstrakulikuler pramuka, klub olahraga, serta pembinaan siswa
berbakat, kemudian 22% siswa mengatakan Tidak terhadap upaya yang
Dilakukan Kepala Sekolah Membantu Perkembangan Sosial pada Siswa Usia
Sekolah Menengah.

6.5 Upaya yang Dilakukan Orangtua Membantu Perkembangan Sosial


pada Siswa Usia Sekolah Menengah

No Pernyataan Ya Presentas Tidak Presentase


e
1. Berupaya untuk menjalin 20 100 0 0
hubungan baik dengan
seluruh anggota keluarga

2. Melakukan sharing yang 19 95 1 5


berkualitas dengan anak

3. Menciptakan suasana santai 19 95 1 5


minimal seminggu sekali
bersama anggota keluarga

4. Melakukan kegiatan rekreasi 18 90 2 10


bersama anggota keluarga
minimal enam bulan sekali

5. Menjadi model berperilaku 20 100 0 0


dapat memaafkan orang lain

6. Membiasakan anak saling 20 100 0 0


berbagi

7. Tidak pilih kasih terhadap 18 90 2 10


anggota keluarga

8. Melatih anak bertanggung 19 95 1 5


jawab dalam mengerjakan
tugas rumah

9. Menghindari terjadinya 18 90 2 10
konflik

10. Mengajak anak untuk peduli 19 95 1 5


dan memiliki rasa simpati
terhadap orang lain

11. Membiasakan anak 19 95 1 5


mengerjakan tugas dengan
musyawarah

12. Anggota keluarga peduli 18 90 2 10


daerah asal (pulang
kampung)

13. Mendukung kegiatan yang 18 90 2 10


diprogramkan sekolah

14. Menggunakan bahasa yang 19 95 1 5


baik dalam keluarga

15. Mengawasi pergaulan anak 20 100 0 0


Narasi

1. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa orangtua berupaya


untuk menjalin hubungan baik dengan seluruh anggota keluarga, 0 orang
(0%) siswa tidak ada yang menyatakan bahwa tidak orang tua berupaya
untuk menjalin hubungan baik dengan seluruh anggota keluarga.

2. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan bahwa orangtua


melakukan sharing yang berkualitas dengan anak, 1 orang ( 5%) siswa
menyatakan bahwa orang tua tidak melakukan sharing yang berkualitas
dengan anak.
3. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan bahwa orangtua menciptakan
suasana santai minimal seminggu sekali bersama anggota keluarga ,
1orang ( 5%) siswa menyatakan bahwa orang tua tidak Menciptakan
suasana santai minimal seminggu sekali bersama anggota keluarga.
4. Sebanyak 18 orang ( 90%) siswa menyatakan bahwa orangtua
menciptakan suasana santai minimal seminggu sekali bersama anggota
keluarga, 2 orang siswa (10%) siswa menyatakan bahwa orang tua tidak
menciptakan suasana santai minimal seminggu sekali bersama anggota
keluarga.
5. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa orang tua menjadi
model berperilaku dapat memaafkan orang lain, 0 orang (0%) siswa tidak
ada yang menyatakan bahwa orangtua tidak menjadi model berperilaku
dapat memaafkan orang lain.
6. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa orangtua
membiasakan anak saling berbagi, 0 orang (0%) siswa menyatakan bahwa
tidak ada orangtua yang tidak membiasakan anak saling berbagi.
7. Sebanyak 18 orang (90%) siswa menyatakan bahwa orangtua tidak pilih
kasih terhadap anggota keluarga, 2 orang (10%) siswa menyatakan orang
tua pilih kasih terhadap anggota keluarga.
8. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan bahwa orangtua melatih anak
bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas rumah, 1 orang (5%) siswa
menyatakan bahwa orang tua tidak melatih anak bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas rumah.
9. Sebanyak 18 orang (90%) siswa menyatakan bahwa orangtua menghindari
terjadinya konflik, 2 orang (10%) siswa menyatakan bahwa orangtua tidak
menghindari terjadinya konflik.
10. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan bahwa orang tua mengajak
anak untuk peduli dan memiliki rasa simpati terhadap orang lain, 1 orang
(5%) siswa menyatakan bahwa orang tua tidak mengajak anak untuk
peduli dan memiliki rasa simapti terhadap orang lain.
11. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan bahwa orang tua
membiasakan anak mengerjakan tugas dengan musyawarah, 1 orang (5%)
siswa menyatakan bahwa orangtua tidak membiasakan anak mengerjakan
tugas dengan musyawarah.
12. Sebanyak 18 orang (90%) siswa menyatakan bahwa orangtua
menyarankan anggota keluarga peduli daerah asal (pulang kampung), 2
orang (10%) siswa menyatakan bahwa orangtua tidak anggota keluarga
peduli daerah asal (pulang kampung).
13. Sebanyak 18 orang (90%) siswa menyatakan bahwa orangtua mendukung
kegiatan yang diprogramkan sekolah, 2 orang (10%) siswa menyatakan
bahwa orangtua mendukung kegiatan yang diprogramkan sekolah.
14. Sebanyak 19 orang (95%) siswa menyatakan bahwa orangtua
menggunakan bahasa yang baik dalam keluarga, 1 orang (5%) siswa
menyatakan bahwa orangtua tidak menggunakan bahasa yang baik dalam
keluarga.
15. Sebanyak 20 orang (100%) siswa menyatakan bahwa orang tua
mengawasi pergaulan anak, 0 orang (0%) siswa tidak ada yang
menyatakan bahwa orangtua tidak mengawasi pergaulan anak.
Berdasarkan narasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sebesar 94% siswa
mengatakan Ya terhadap Upaya yang Dilakukan Orangtua Membantu
Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah. Hal ini membuktikan
bahwa orang tua telah berperan baik dalam membantu perkembangan sosial siswa
seperti berupaya menjalin hubungan baik dengan seluruh anggota keluarga,
menjadi model berperilaku dapat memaafkan orang lain, membiasakan anak
saling berbagi, serta mengawasi pergaulan anak. Data rata-rata 6 % siswa
mengatakan Tidak terhadap yang Dilakukan Orangtua Membantu Perkembangan
Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah.

Berdasarkan narasi dari kelima table instrument diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa Upaya yang Dilakukan Guru Bidang Studi Membantu
Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah dan Upaya yang
Dilakukan Orangtua Membantu Perkembangan Sosial Pada Siswa Sekolah
Menengah memiliki besar persen yang sama yaitu 94 % hal ini membuktikan
bahwa upaya yang dilakukan oleh guru bidang studi dan orangtua sudah berjalan
dengan baik. Hasil persen terendah berasal dari tabel Upaya yang Dilakukan PKS
III Membantu Perkembangan Sosial pada Siswa Usia Sekolah Menengah, hal ini
membuktikan bahwa peran PKS III masih kurang berperan dalam meningkatkan
perkembangan sosial anak, fasilitas yang kurang memadai menjadi pemicu dari
faktor tersebut.

BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas IX-8 SMP
Negeri 27 Medan bahwa perkembangan sosial yang terjadi sudah berjalan dengan
baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Untuk itu peran keluarga dan
sekolah sangat penting untuk meningkatkan perkembangan sosial anak, agar ia
dapat berinteraksi dan mengenal lingkungannya dengan baik. Dapat kami lihat
dari interaksi antara siswa dan guru yang baik serta menanamkan moral untuk
dapat bertutur kata dan bersikap dengan baik.

B. Saran

Akan lebih baik jika sekolah menyediakan fasiltas untuk meningkatkan


perkembangan sosial anak, karena berdasarkan data yang telah didapat kurangnya
fasilitas sekolah dalam metode terkini sehingga kurang mendukung
perkembangan sosial anak.

Interaksi antara guru dan siswa yang sudah berjalan dengan baik dapat terus
ditingkatkan, karena siswa menjadi lebih menghargai dan mematuhi setiap
instruksi yang diberikan oleh guru kepada siswanya

C. Penutup
a. Berdasarkan hasil tugas mini riset ini kami kelompok 6 berkomitmen
untuk lebih lagi ingin mengetahui bagaimana perkembangan sosial
yang terjadi pada anak
b. Hambatan yang kami prediksi dalam perkembangan sosial adalah
kurangnya fasilitas ataupun metode terkini yang kurang mendukung
c. Alternatif kreatif dalam menyelesaikan hambatan tersebut adalah
keterbukaan pemikiran untuk menggunakan metode pada masa kini
untuk meningkatkan perkembangan sosial siswa.

Anda mungkin juga menyukai