Anda di halaman 1dari 4

TUGAS OBSERVASI BIMBINGAN KEJURUAN

DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA


Dosen Pengampu : Drs. Kir Haryana, M.Pd.

Disusun oleh :
Nama :Hendrik Krisnanda
NIM : 17504241015
Kelas :A

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
A. Profil Sekolah
1. Nama : SMK Negeri 2 Yogyakarta
2. Alamat : Jl. A.M. Sangaji 47 Yogyakarta

B. Data Observasi
1. Proses Bimbingan Kejuruan dilaksanakan dengan bentuk klasikal pada
pembelajaran produktif model shop talk (penjelasan praktik/teori dan
dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang relevan).

2. Waktu pelaksanaan Bimbingan Kejuruan yaitu :


a. Setiap 2 minggu sekali pada hari Senin dimana ada jadwal “perwalian”,
dimana setiap kelas akan diisi oleh wali kelas masing-masing atau juga bisa
diisi oleh guru BK. Perwalian tersebut diisi dengan berbagai
pembimbingan dari wali kelas atau guru BK, termasuk bimbingan
kejuruan.
b. Bimbingan sebelum praktik dimulai dan sesudah praktik selesai sebagai
arahan dan penyemangat siswa dalam melaksanakan pembelajaran
produktif. Bimbingan dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran.

3. Isi bimbingan meliputi pengetahuan atau pengalaman yang diperlukan siswa


selama belajar bidang kejuruan di bengkel praktik, dan yang diperlukan
setelah lulus hingga bekerja di tempat kerja agar siswa mempunyai:
a. Semangat kerja
b. Motivasi kerja
c. Kerja keras
d. Keterampilan
e. Sikap kerja dan cara bekerja yang baik
f. Sadar akan peranannya sebagai siswa SMK
g. Kedisiplinan, kejujuran dan sportifitas
h. Kemampuan berkomunikasi, dan lain sebagainya.
4. Tema-tema yang terkait sebagai pedoman guru dalam memberikan aspek
bimbingan kejuruan tersebut dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa
SMK sebagai calon teknisi/operator mesin. Isi tema meliputi:
a. Blokade mental
b. Membangun kepercayaan
c. Perencanaan karier sejak dini
d. Usia muda dan gangguan karir
e. Mengantisipasi kelumpuhan karir
f. Pengertian kerja cerdas
g. Mengatasi gap komunikasi
h. Modal utama pencari kerja
i. Kiat mendapatkan pekerjaan
j. Bernegosiasi di tempat kerja.

5. Sebelum melaksanakan bimbingan kejuruan setiap guru pengampu


pembelajaran produktif/praktik termasuk wali kelas diberikan pelatihan
terlebih dahulu dengan diberi penjelasan dan pedoman pelaksanaan agar
mereka mempunyai persepsi yang sama tentang bimbingan kejuruan dan
pelaksanaannya.

6. Hambatan/kendala yang terjadi dalam implementasi bimbingan kejuruan :


a. Aspek siswa :
1) Siswa masih canggung untuk menyampaikan kesulitan yang
dihadapinya
2) Siswa masih sering lupa dalam bertindak dan berperilaku sesuai etos
kerja selama bekerja di bengkel kerja praktik karena belum terbiasa.
b. Aspek guru :
1) Pengalaman guru tidak merata dalam hal penguasaan pengalaman kerja
di industri, ada yang berpengalaman dan ada juga yang belum
mempunyai pengalaman sama sekali.
2) Kompetensi guru juga kurang merata, hal ini tampak pada kegiatan guru
pada waktu melakukan pendampingan.
3) Masih ada guru yang acuh terhadap pelaksanaan bimbingan kejuruan,
malas melakukan pendampingan, tidak melakukan pengawasan dan
bersikap masa bodoh.
4) Kurang berinisiatif dalam pengembangan materi bimbingan kejuruan.

C. Kesimpulan
Di SMK Negeri 2 Yogyakarta khususnya di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif proses bimbingan kejuruan sudah dilaksanakan dengan baik, meskipun
masih ada beberapa hambatan dalam pelaksanaannya. Proses bimbingan kejuruan
dilaksanakan oleh guru pengampu mata pelajaran produktif, wali kelas, dan guru
BK. Berbagai aspek materi disampaikan oleh guru pembimbing kepada para
siswa sebagai bekal untuk menghadapi peluang pekerjaan sesuai dengan
jurusan/kompetensi yang dipelajari. Siswa juga dapat menyampaikan hambatan
yang dilaluinya sehingga diharapkan guru dapat memberikan saran terbaik bagi
siswa.

Anda mungkin juga menyukai