7514 33306 2 PB
7514 33306 2 PB
ABSTRAK
Pengguna narkoba umumnya rentan dengan masalah gizi yang disebabkan efek samping obat-obatan itu sendiri
sehingga mengakibatkan penurunan nafsu makan dan terganggunya penyerapan zat gizi. Asupan zat gizi yang kurang,
terutama zat gizi untuk pembentukan senyawa hemoglobin (Hb) disinyalir merupakan penyebab utama pengguna
narkoba mengalami anemia. Tujuan umum penelitian ini, untuk menganalisis hubungan asupan mikronutrien dengan
kadar Hb pengguna narkoba di Kecamatan Medan Tembung. Jenis penelitian ini bersifat Observasional dengan desain
cross sectional. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 73 pengguna narkoba yang dipilih menggunakan teknik
snowball dan accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji correlation pearson dan correlation rank spearman
dilanjutkan dengan uji regresi linier untuk mengetahui variabel yang menjadi penyebab utama rendahnya kadar Hb.
Ada hubungan asupan mikronutrien seperti besi (Fe), seng (Zn), vitamin B9, vitamin B12 dan vitamin C terhadap
kadar Hb dimana nilai p<0,05, sedangkan Asupan Fe merupakan penyebab utama terjadinya penurunan kadar Hb
dengan nilai r=0,661. Perlu dilakukan sosialisasi kesehatan tentang efek samping dari menggunakan narkoba yang
dapat menganggu penyerapan dan gangguan proses metabolisme mikronutrien. Pengguna narkoba seharusnya juga
menghindari konsumsi bahan makanan yang juga menyebabkan gangguan penyerapan mikronutrien seperti teh yang
berdampak terhadap rendahya kadar Hb.
ABSTRACT
Drug users are generally vulnerable to malnutrition because of the side effects of drugs itself that has resulted in
appetite reduction and nutrients malabsorption. Inadequate nutrient intake especially nutrient for haemoglobin
synthesis is the main cause of anemia among drug users. The aim of this research was to analyze the relationship
between intake of micronutrients and haemoglobin level among drug users in Medan Tembung Sub District. This
research was an observasional study with cross sectional design. The respondents was 73 drug users selected by
snowball and accidental sampling technique. Datas were analyzed using the pearson correlation test and rank
spearmean correlation followed by linier regression test to analyze the main variables which cause the anemia. There
was a relationship between the intake of micronutrients such as iron (Fe), zinc (Zn), vitamin B9, vitamin B12 and
vitamin C with the level of Hb where the value of p<0.05, while the Fe intake was the main cause of Hb depletion
(r=0.661). It is needed to do socialization of health related side effects for using drugs which may impair the absorption
and metabolism of micronutrients. Drug users should avoid the consumption of micronutrient inhibitor such as tea
which effect to the low level of Hb.
89
90 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 2 Juli–Desember 2018: hlm. 89–99
obat (withdrawal symptoms) pada pengguna penggunaannya sebanyak empat kali dibanding
narkoba berupa kecemasan, kegelisahan, depresi, orang yang tidak merokok (Rohsenow et al.,
serta gejala psikis lainnya berakibat fatal terhadap 2005; Ismail, 2006; Astuti, 2016). Efek nikotin
dirinya serta orang disekitar lingkungannya. dan tar akan memengaruhi proses pembentukan
Pemenuhan akan kebutuhan narkoba menimbulkan sel-sel darah merah (hemopoiesis) dimana, terjadi
keberanian sehingga menuju terjadinya kriminalitas kerusakan sumsum tulang dalam memproduksi
seperti pencurian, pencopetan, perkelahian, seks sel darah merah (Safitri dan Fariani, 2015).
bebas bahkan pengguna narkoba tega membunuh Alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada
orang (Eleanora, 2011). mukosa gastrointestinal yang dapat menghambat
Depresi menyebabkan terjadinya pola makan penyerapan Fe, Zn, vitamin C serta beberapa
yang buruk seperti makan tidak beraturan dan vitamin B (Mandangi et al., 2012 dan Kemenkes
jumlah asupan zat gizi yang tidak adekuat dari RI, 2014). Alkohol dan obat-obatan dapat merusak
pengguna narkoba. Bila berlangsung lama dapat organ hati sehingga proses metabolisme beberapa
menyebabkan cadangan zat gizi di dalam tubuh zat gizi Fe, Zn, serta beberapa vitamin B kompleks
terpakai, sehingga memengaruhi status gizi serta dapat terganggu. Zat-zat gizi ini merupakan zat gizi
penurunan kadar hemoglobin (Hb). Asupan zat utama dan zat gizi mikro yang membantu proses
gizi yang kurang terutama yang berfungsi untuk pembentukan Hb (Almatsier, 2009).
pembentukan senyawa Hb disinyalir merupakan Narkoba jenis metaamphetamin yang
penyebab utama pengguna narkoba mengalami terkandung di dalam sabu-sabu dan ecstasy
anemia. Zat gizi yang turut berperan dalam memberikan dampak kehilangan nafsu makan,
pembentukan kadar Hb adalah mikronutrien seperti selain itu dapat menghambat penyerapan asupan
zat besi (Fe), seng (Zn), vitamin B9 (asam folat), Fe. Menurut penelitian Calarge et al. (2010)
vitamin B12 (sianokobalamin) serta vitamin C menunjukkan bahwa ada hubungan antara
(asam askorbat) (Wahyuningsih et al., 2014). penurunan kadar feritin dalam tubuh dengan
Penelitian Islam et al. (2000) menyatakan narkoba peningkatan penggunaan metaamphetamin.
menurunkan kadar Hb serta protein total darah. Menurunnya kadar feritin dalam tubuh
Hasil penelitian Wahyuningsih et al. (2014) menunjukkan bahwa cadangan Fe yang tersedia
menemukan sebanyak 57,5% subjek mengalami didalam hati tersedia dalam relatif rendah. Tujuan
anemia. Hasil penelitian lain di Dhaka Bangladesh, penelitian ini adalah menganalisis hubungan
menyebutkan bahwa 60% dari pecandu narkoba asupan mikronutrien dengan kadar Hb pada
mengalami anemia dan narkoba berpengaruh nyata pengguna narkoba di Medan Tembung.
menurunkan kadar Hb (Islam, 2000).
NAPZA atau yang lebih populer dikenal METODE PENELITIAN
dengan istilah narkoba merupakan pemakaian
jenis narkotika, obat-obat berbahaya serta alkohol Penelitian ini bersifat Observasional dengan
(BNN, 2014). Efek samping penggunaan, NAPZA rancangan penelitian cross sectional. Pelaksanaan
terhadap gangguan pembentukan Hb baik secara penelitian dilakukan selama 2 bulan dari tanggal
langsung atau tidak lagsung berbeda-beda tiap 1 Maret–31 Mei 2016.
jenisnya (Nasution, 2014). Narkoba juga dapat Pengambilan subyek dilakukan dengan
menimbulkan meningkatkan radikal bebas dalam menggabungkan 2 teknik. Teknik yang pertama
tubuh seperti Reactive Oxygen Species (ROS) adalah snowball sampling yang artinya informasi
dan zat ini dapat menyebabkan kerusakan pada dari mulut ke mulut dan diharapkan hadir ditempat
membran sel termasuk diantaranya sel darah pengambilan darah. Kehadiran dari pengguna
merah, sel hati dan juga pada sel gastrointestinal narkoba dilanjutkan dengan teknik yang kedua
(Fitria et al., 2013). yaitu accidental sampling yang merupakan teknik
Nikotin dan tar yang terkandung pada rokok pengambilan sampel berdasarkan kebutuhan,
yang biasa digunakan para pengguna narkotika yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
jenis ganja, akan memberi stimulus peningkatan dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
Ginta Siahaan, Roy Ferdi Siallagan., et al., Mikronutrien Penyebab Anemia... 91
(Sastroasmoro dan Ismail, 2017). Subjek yang tabulating data kemudian data dianalisis. Data
ditemui secara kebetulan dan sesuai dengan asupan mikronutrien diolah dengan Nutrisurvey.
kriteria diambil sebagai responden. Penentuan Pemeriksaan kadar Hb dilakukan dengan
responden dilakukan dengan kriteria inklusi;sudah mengambil darah sebanyak 1,5–2 cc dari nadi
menggunakan narkoba ≥ 6 bulan, berjenis lengan sebelah kiri, kemudian dilakukan
kelamin laki-laki, berumur antara 15–21 tahun, pemeriksaan dengan metode Cyanmethemoglobin
serta bersedia menjadi responden dengan mengisi dengan bantuan alat Spectrofotometry photometer
informed consent, dapat diajak berkomunikasi 4010 Mannheim Boehringer dengan ketelitian
dengan baik. Kriteria eksklusi seperti pengguna 0,01 mg/dl. Pengambilan darah dibantu oleh
narkoba yang pernah direhabilitasi, dan berdomisili tenaga analis kesehatan, kemudian diperiksa di
diluar Medan Tembung. Dari kriteria responden Laboratorium Kesehatan Daerah Sumatera Utara
yang ditentukan diatas, maka ditemukan responden (LABKESDASU).
sebanyak 73 orang pengguna narkoba. Analisis data pada penelitian ini terdiri analisis
Pengumpulan data dilakukan dengan univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat.
memperoleh data primer seperti identitas, data Analisis univariat untuk menggambarkan masing-
asupan mikronutrien dan data kadar Hb. Data masing variabel yang disajikan dalam bentuk
sekunder diperoleh melalui pencatatan data dari tabel frekuensi. Analisis bivariat menggunakan
dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera uji korelasi pearson untuk data yang terdistribusi
Utara untuk mengetahui gambaran umum populasi normal berdasarkan uji kolmogrov smirnov,
penelitian. namun bila data yang diperoleh diketahui
Peneliti melakukan food recall selama 3 hari tidak terdistribusi normal, maka data tersebut
tidak berturut-turut. Pemilihan hari dilakukan hari akan dianalisis menggunakan uji korelasi rank
Minggu, Selasa dan Jum’at. In depth interview spearman. Analisis multivariat dilakukan untuk
dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan mengetahui variabel bebas mana yang paling
mengenai konsumsi makanan. berpengaruh terhadap variabel terikat dengan uji
Data yang sudah dikumpulkan kemudian statistik regresi linier (Siagian, 2010). Penelitian
diolah menggunakan komputer secara manual ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komite
melalui tahapan-tahapan proses yang dimulai Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
dengan editing, entry, coding, cleaning dan Utara, No : 306/KOMET/FK USU/2016.
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan, Jenis Penggunaan Narkoba
Tabel 2. Distribusi Rata-Rata, Nilai Minimum dan Maksimum Mikronutrien serta Kadar Hb
Nilai Rujukan
Indikator Minimum Maksimum Rata-rata Sd (AKG dan Nilai Normal) menurut umur
15 16–18 >18
Asupan Fe (mg) 2,6 19,7 6,8 2,9 19,0 15,0 13,0
Asupan Zn (mg) 2,8 36,6 9,0 7,0 18,0 17,0 13,0
Asupan Vitamin B9 (μg) 40,0 558,3 183,7 123,8 400,0 400,0 400,0
Asupan Vitamin B12 (μg) 1,0 38,2 3,2 2,9 2,4 2,4 2,4
Asupan Vitamin C (mg) 4,7 107,1 55,4 31,2 75,0 90,0 90,0
Kadar Hb (g/dL) 8,4 18,7 12,1 2,0 14,0–18,0 14,0–8,0 14,0–18,0
Penyalahgunaan narkoba merupakan pola masih dibawah standar yang ditetapkan WHO.
penggunaan yang bersifat merusak, dimana efek Rata-rata nilai minimun dan nilai maksimum
dari narkoba tersebut akan muncul dalam kurun asupan mikronutrien serta kadar Hb dapat dilihat
waktu paling sedikitnya 6 bulan (Purnomowardani pada tabel 2.
dan Koentjono, 2000). Hasil penelitian Islam Dari penelitian ini diketahui bahwa rata-rata
(2002) menemukan bahwa Hb darah pengguna asupan Fe responden penelitian adalah sebesar
narkoba >5 tahun memiliki nilai yang sangat 6,8 mg dimana asupan Fe tertinggi 19,7 mg dan
rendah bila dibandingkan kelompok yang baru asupan Fe terendah adalah 2,6 mg. Rata-rata
mengonsumsi narkoba sekitar 1 tahun dan asupan Zn sebesar 9,0 mg, dimana asupan Zn
kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi tertinggi 36,6 mg dan asupan Zn terendah adalah
narkoba. Penelitian Islam (2002) menunjukkan 2,8 mg. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
bahwa toksisitas yang ditimbulkan narkoba akan asupan Fe dan Zn pada pengguna narkoba masih
merusak hati sebagai pusat metabolisme dan juga dibawah AKG 2013. Asupan Fe semua responden
menyebabkan serum antioksidan menjadi rendah. masih dibawah AKG 2013, sedangkan asupan Zn
Serum antioksidan yang sangat terpengaruh sebagian besar masih dibawah AKG 2013. Untuk
akibat narkoba adalah vitamin C dibandingkan vitamin B9 sebanyak 78% asupannya dibawah
serum antioksidan lain yang juga diukur (vitamin AKG 2013, vitamin B12 sebanyak 58% asupannya
A dan vitamin E). Vitamin C berfungsi sebagai dibawah AKG 2013 dan vitamin C sebanyak 62%
antioksidan dan maintenance beberapa sel asupannya dibawah AKG 2013.
diantaranya sel darah merah (Almatsier, 2009). Hasil in-depth interview, rendahnya asupan
Hal lain yang ditemukan akibat konsumsi dapat disebabkan daya beli untuk makanan sangat
narkoba terlalu lama adalah dapat menurunkan rendah dan jarangnya responden pulang untuk
respon imunitas dalam tubuh sehingga pengguna makan bersama dengan keluarga.
narkoba mudah terserang penyakit. Pengguna Akibatnya sumber makanan kandungan Fe
narkoba akan mengalami anoreksia (mual dan dan Zn menjadi rendah terutama yang berasal
muntah) sehingga asupan zat gizi menjadi rendah. dari hewani. Bahan pangan hewani yang tinggi
Gejala-gejala dan efek samping akibat narkoba ini akan kandungan Fe dan Zn adalah ikan laut,
akan berpengaruh terhadap beberapa pemeriksaan kerang-kerangan dan daging, sedangkan yang
biokimia darah termasuk kadar Hb yang mengalami berasal dari nabati seperti kacang-kacangan serta
penurunan paling signifikan (Islam, 2002). sayuran hijau kurang begitu disukai serta dianggap
makanan bermutu rendah.
Asupan Mikronutrien dan Kadar Hb Hasil penelitian menunjukkan asupan vitamin
Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG larut air pada pengguna narkoba masih dibawah
2013), didapati rata-rata asupan zat gizi Fe, Zn, standar AKG 2013. Berdasarkan hasil wawancara
vitamin B9, vitamin B12 serta vitamin C masih secara mendalam, keinginan untuk membeli
dibawah standar AKG 2013 kecuali asupan vitamin makanan sangat rendah serta jarangnya mereka
B12. Rata-rata kadar Hb pengguna narkoba juga berkumpul dengan keluarga untuk makan bersama
94 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 2 Juli–Desember 2018: hlm. 89–99
merupakan beberapa penyebabnya rendahnya Fenomena ini juga diduga turut menjadi penyebab
asupan vitamin C. Hal lain yang memungkinkan rendahnya kadar Hb (Safitri dan Fariani, 2015).
rendahnya asupan vitamin larut air adalah Efek samping dari narkoba dapat
rendahnya pengetahuan mereka tentang kebutuhan menyebabkan penggunannya tidak dapat tidur
vitamin larut air serta sumbernya. hingga berhari-hari. Gangguan tidur, kemungkinan
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dapat menyebabkan perut kembung serta rasa mual
rata-rata kadar hemoglobin pada sampel adalah sehingga dapat menyebabkan asupan mikronutrien
12,1 g/dl dengan kadar Hb minimum sebesar menjadi rendah. Bila dihubungkan dengan hasil
8,4 g/ dl dan maksimum 18,7 g/dl. Rata-rata penelitian, terlihat bahwa rata-rata asupan Fe
kadar Hb pengguna narkoba kurang dari standar berada di bawah AKG 2013, sedangkan asupan Zn
normal kadar Hb untuk laki-laki (>13 g/dl), kriteria hanya 18% total asupannya diatas AKG 2013. Pada
berdasarkan standar WHO (2001). Konsumsi vitamin B9 sebanyak 78% asupannya dibawah
makanan yang sedikit akan memengaruhi kadar Hb AKG 2013, vitamin B12 sebanyak 58% asupannya
seseorang menjadi rendah. Hasil ini sejalan dengan dibawah AKG 2013 dan vitamin C sebanyak 62%
penelitian Islam et al. (2000) di Dhaka yang asupannya dibawah AKG 2013. Berdasarkan
menyebutkan bahwa 60% dari pecandu narkoba klasifikasi Gibson (2005) rata-rata asupan Fe
mengalami anemia dan narkoba berpengaruh semua inadekuat, sedangkan Zn hanya 7% yang
nyata menurunkan kadar Hb. Anoreksia akibat adekuat. Pada kelompok vitamin, asupan vitamin
yang ditimbulkan narkoba akan berpengaruh B9 yang inadekuat sebanyak 84%, asupan vitamin
terhadap rendahnya asupan mikronutrien dan B12 yang inadekuat 65% dan asupan vitamin C
juga menurunkan konsentrasi serum antioksidan yang inadekuat sebanyak 79%.
dalam tubuh (vitamin C). Gangguan kesehatan
lain pada pengguna narkoba adalah mengalami Hubungan Mikronutrien dengan Kadar Hb
penyakit gastritis. Kondisi ini terjadi karena adanya Mikronutrien merupakan komponen yang
perubahan pola makan dengan perut yang sering sangat penting, meskipun kebutuhannya sedikit
kosong. Mual, muntah dan perut kembung serta bagi tubuh. Beberapa mikronutrien merupakan
iritasi lambung akan menyebabkan asupan zat gizi komponen penting bagi pembentukan sel-sel darah
berkurang dan penyerapannya terganggu (Islam, merah seperti Fe, Zn, vitamin B9, vitamin B12 dan
2002; Almatsier, 2009). vitamin C.
Narkotika (ganja, sabu-sabu, ecstasy) serta Tabel 3 menunjukan adanya hubungan asupan
obat-obat berbahaya akan meningkatkan stress mikronutrien dengan kadar Hb pada pengguna
oksidatif akibat radikal bebas dari konsumsi narkoba (p<0,05). Asupan Fe mempunyai keeratan
narkoba. Radikal bebas akan menyebabkan hubungan yang paling kuat dengan kadar Hb yaitu
kerusakan pada organ hati yang berperan dalam r=0,583.
proses metabolisme zat gizi (Fe, Zn, vitamin Hb merupakan pigmen dalam darah yang
B9, vitamin B12 dan vitamin C) sehingga dapat berfungsi memberi warna merah pada darah dan
menurunkan pembentukan Hb (Fitria et al., mempunyai kapasitas untuk membawa oksigen
2013). Kerusakan pada sistem saluran cerna,
akan mengiritasi lambung serta usus halus yang Tabel 3. Hasil Uji Bivariat Hubungan Mikronutrien dengan
dapat menyebabkan terganggunya absorbsi Kadar Hb
dari mikronutrien pembentuk Hb (Almatsier,
Indikator n r p-value
2009). Gangguan lain akibat radikal bebas dapat Asupan Fe 73 0,583 0,001*
menyebabkan penurunan hormon eritropoetine Asupan Zn 73 0,447 0,004*
yang berfungsi membantu proses sintesa eritosit Asupan Vitamin B9 73 0,501 0,003*
(sel darah merah) dan merupakan komponen yang Asupan Vitamin B12 73 0,434 0,014*
Asupan Vitamin C 73 0,353 0,032**
pada Hb. Radikal bebas yang disebabkan narkoba
juga dapat menyebabkan terjadinya hemolisis. * Uji Korelasi rank Spearmen
**Uji Korelasi Pearson
Ginta Siahaan, Roy Ferdi Siallagan., et al., Mikronutrien Penyebab Anemia... 95
maupun karbon dioksida. Hb mengandung besi dismutase (SOD) yang memiliki peranan penting
yang disebut heme dan protein globulin (Indartanti dalam sistem pertahanan tubuh, terutama terhadap
dan Apoina, 2014). Pada penelitian ini ditemukan aktivitas senyawa oksigen reaktif yang banyak
rata-rata Hb pengguna narkoba masih dibawah dihasilkan akibat pemakaian narkoba (Wintergrest
standar normal yang ditetapkan oleh WHO tahun et al. 2007). Toksisitas yang diakibatkan narkoba
2005. Konsumsi makanan yang rendah akan berupa stres oksidatif, akan dapat memengaruhi
kandungan unsur zat gizi pembentuk Hb darah (Fe, antioksidan enzimatis dalam bekerja dan juga
Zn, vitamin B9, B12 serta vitamin C) merupakan membutuhkan alat transpot transferin yang
faktor yang menyebabkan seseorang menderita merupakan alat transport Fe sekaligus dalam proses
anemia (Almatsier, 2009). Hasil ini sejalan dengan absorbsi Zn didalam tubuh (Almatsier, 2009).
penelitian yang dilakukan oleh Islam tahun 2000, Zn juga merupakan bahan sintesis heme serta
yang menyatakan bahwa 60% pecandu narkoba ditemukan dalam sel darah merah. Zn berinteraksi
mengalami anemia dan narkoba berpengaruh langsung dengan Fe sebagai kofaktor enzim amino
terhadap penurunan kadar Hb (Islam, 2000) levuline acid (ALA) yang berperan dalam sintesis
Nilai p value untuk hubungan antar variabel heme saat berada pada sitosol sel sumsum tulang
menunjukan bahwa asupan Fe dengan kadar (Murray et al., 2009).
Hb adalah p=0,001, asupan Zn p=0,004, asupan Vitamin B9 yang juga biasa disebut dengan
vitamin B9 p= 0,003, asupan vitamin B12 p=0,014 folasin, merupakan salah satu unsur zat gizi
dan asupan vitamin C p=0,032. Fe merupakan yang memegang peranan dalam pembentukan
komponen penting dari sel darah merah (70% Hb. Vitamin B9 bersirkulasi langsung sebagai
dari total Fe dalam tubuh), sekitar 25% total Fe poliglutamat didalam pool (simpanan)
tubuh tersimpan terutama dalam hati. Selebihnya, sel darah merah. Kekurangan vitamin B9
terserap pada sel-sel retikulo endotelial dalam akan mengakibatkan penekanan proliferasi
sumsum tulang dan limpa (Istiqomah, 2009). sumsum tulang dalam pembentukan eritrosit
Fe merupakan komponen utama yang (Almatsier, 2009). Vitamin B9 juga dibutuhkan
memegang peranan penting dalam pembentukan dalam berbagai reaksi biokimia tubuh yang
darah (hemopoiesis) yaitu molekul hemoglobin. melibatkan pemindahan 1 unit karbon dalam
Simpanan Fe dalam tubuh (ferritin dan inter konversi asam amino atau pada sintesis
hemosiderin) terdapat pada hati 30%, sumsum prekursor DNA pada proses eritropoesis yaitu
tulang (30%), dan selebihnya disimpan didalam proses pembentukan sel-sel darah merah (Mito et
limpa dan otot. Absorbsi mineral Fe dalam bentuk al., 2007).
nonhem juga dapat meningkat 4 kali lipat bila Vitamin B12 juga berperan dalam
terdapat vitamin C. Bila simpanan Fe berkurang pembentukan sel darah merah. Keberadaan
dan jumlah Fe yang diperoleh dari makanan vitamin ini lebih banyak ditemukan pada bahan
kurang dari kebutuhan , maka akan terjadi pangan hewani dan penyerapannya lebih mudah
ketidakseimbangan Fe didalam tubuh, yang pada dibandingkan vitamin B12 yang berasal dari
akhirnya menyebabkan anemia gizi besi (AGB). bahan nabati. Pada pembentukan Hb, vitamin B12
Ketidakcukupan asupan Fe pada pengguna membantu dalam proses metabolisme penyerapan
narkoba disebabkan karena efek dari narkoba yang Fe. Vitamin B12 juga membantu metabolisme
mengakibatkan penggunanya tidak nafsu makan vitamin B9 dengan merubahnya dalam bentuk aktif
selama berhari-hari (Cendani dan Murbawani, (Almatsier, 2009). Vitamin B12 juga merupakan
2011; Dalimunthe, 2014). Penelitian ini juga senyawa penting dalam sintesis DNA bersama
sesuai dengan penelitian Hossain et al. (2007) vitamin B9 yaitu akan memengaruhi regenerasi
yang menyatakan bahwa narkoba secara signifikan seluler dan akan mengakibatkan terjadinya anemia
menurunkan konsentrasi Fe dalam tubuh. makrositik, dimana ukuran sel-sel darah merah
Zn memegang peranan penting dalam banyak menjadi besar (Setyawati dan Syauqy, 2014).
fungsi tubuh, sebagai bagian dari enzim. Zn juga Vitamin larut air lainnya yang membantu
diperlukan didalam aktivitas enzim superoksida pembentukan Hb adalah vitamin C. Peranan
96 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 2 Juli–Desember 2018: hlm. 89–99
vitamin C, menjaga keutuhan membran eritrosit polycyclic aromatic carbon hydrates yang terdapat
yang kaya akan asam lemak tak jenuh yang pada narkoba (Leifert, 2008).
rentan terjadinya peroksidasi lipid. Almatsier Berdasarkan in-depth interview serta hasil
(2009) menyatakan bahwa vitamin C berperan food recall, sebagian besar pengguna narkoba
untuk mereduksi ion ferri menjadi ferro dalam jarang mengonsumsi makanan sumber pembentuk
usus halus (duodedenum), sehingga lebih mudah Hb. Selain itu kemauan untuk membeli makanan
diserap. Absorbsi terutama terjadi dibagian atas yang sehat dan cukup mengandung gizi sangat
usus halus dengan bantuan alat angkut protein rendah, ini kemungkinan disebabkan mereka
khusus, yaitu transferrin dan feritin. Absorbsi zat lebih mementingkan pembelian narkoba dari
besi dalam bentuk nonheme meningkat 4 kali lipat pada membeli makanan. Bila mereka membeli
bila konsumsi vitamin C terpenuhi. Vitamin C makanan, biasanya mereka tidak tahu makanan
juga dibutuhkan untuk menghambat hemosiderin apa yang dapat meningkatkan kesegaran fisiknya.
yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan Konsumsi daging, tempe, kacang-kacangan,
Fe bila diperlukan. Defesiensi vitamin C akan sayuran hijau serta buah-buahan sangat jarang
dapat menyebabkan kerusakan hipocampus dikonsumsi. Mereka lebih suka membeli makanan
(Pernile et al., 2012). yang mengenyangkan seperti nasi, lontong, mi
Narkoba yang dikonsumsi penggunanya instan dan roti bila efek samping dari pemakain
dalam bentuk narkotika, obat-obatan berbahaya narkoba sudah berkurang ataupun hilang. Efek
termasuk alkohol dan rokok dapat merusak lain dari narkoba seperti sabu-sabu yang dapat
berbagai komponen dalam tubuh seperti organ- menyebabkan hilangnya nafsu makan, juga
organ tubuh dan beberapa sel diantaranya saluran merupakan penyebab rendahnya konsumsi
cerna, hati, sel darah merah serta hormon. makanan (Wahyuningsih et al., 2014). Bila hal
Narkoba menyebabkan peningkatan radikal bebas ini dibiarkan berlanjut akan dapat menyebabkan
dalam tubuh serta racun yang sangat berbahaya iritasi pada saluran pencernaan sehingga akan
bagi aktivitas organ-organ tubuh serta merusak menganggu penyerapan zat gizi yang dibutuhkan
beberapa sel. Efek yang ditimbulkan berupa untuk pembentukan Hb (Hossain et al., 2007).
penurunan hormon erythropoiten yang membantu Hal lainnya yang juga ditemukan peneliti adalah
pembentukan sel darah merah (Hb), menghambat para pengguna narkoba jarang pulang dan makan
pembentukkan beberapa vitamin diantaranya bersama dirumah, sehingga mikronutrien menjadi
vitamin B12, vitamin B9, vitamin C serta beberapa rendah karena tidak terkontrolnya jadwal makan
mineral seperti Zn dan Fe (Almatsier, 2009). (Wahyuningsih et al., 2014).
Toksin dan radikal bebas yang dihasilkan Uji multivariat dilakukan untuk mengetahui
narkoba dapat menyebabkan penurunan asam variabel yang paling berpengaruh dengan kadar Hb
folat dalam RBC (Red Blood Cell). Hal ini dengan melakukan analisis regresi linier berganda.
kemungkinan terjadi peningkatan aktivitas dari Hasil uji multivariat dapat dilihat pada tabel 4.
hepatic microsomal oxidases yang diinduksi oleh Hasil analisis regresi linier berganda pada tabel