Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS IBU HAMIL INTRANATAL

FISIOLOGIS

Disusun Oleh:
Rutdiana Zai
2053073

Program Studi Profesi Keperawatan


Universitas Advent Indonesia
2021
1. DEFINISI IBU HAMIL FISIOLOGIS
Masa Kehamilan akan terjadi berbagai perubahan pada ibu,baik secara fisiologis maupun
psikologis.Perubahan tersebut sebagaian besar adalah karena pengaruh hormone.Pengaruh perubahan
hormone yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi.(Dwi, 2019)
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau  implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. (Darma,
2017))
Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun psikologis.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan
yang terjadi.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester., dimana trimester 1 berlangsung 12 minggu, trimester 2 brlangsung
15 minggu ( minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester 3 berlangsung 13 minggu ( minggu ke-28 hingga
ke-40). (Darma, 2017).

2. ETIOLOGI KEHAMILAN
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung
dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan
anaknya dan sebaliknya.

3. TANDA-TANDA KEHAMILAN
A. Tanda-tanda dugaan hamil:
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
a. Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan
persalinan.
b. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.
2) Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)
a. Pengaruh ekstrogen dan progresteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering terjadi pada pagi hari (morning
sickness).
c. Dalam batas yang fisiologisnkeadaan ini dapat diatasi.
d. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
3) Sering buang air kecil
a. Trimester I: karena kandung kencing tertekan uterus yang mulai membesar.
b. Trimester II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung
kencing.
4) Pimentasi kulit. Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang
melanosfor dan kulit.
a. Sekitat pipi : cloasma gravidarum Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
b. Dinding perut: Striae lividae, Striae nigra, Linea alba makin hitam
c. Sekitar payudara

 Hiperpigmentasi areola mamae


 Putting susu makin menonjol
 Kelenjar Montgomery menonjol
 Pembuluh darah menifes sekitar payudara
5) Anoreksia (tidak nafsu makan) Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah itu nafsu
makan akan timbul lagi.
6) Payudara menjadi tegang dan membesar

 Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di
mammae glandula montgomerry tampak lebih jelas.
 Payudara membesar dan menegang.
 Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
7) Obstipasi atau konstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid, sehingga
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
8) Mengidam, Wanita sering menginginkan makanan tertentu,keinginan yang demikian disebut ngidam.
9) Sinkope atau pinsan
a) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkop atau pinsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
B. Tanda-tanda mungkin hamil
1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
2) Pada pemeriksaan dalam dijumpai :

 Tanda hegar: Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.
 Tanda piscasek: Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran perut.
 Tanda Chadwick: Perubahan warna pada servix dan vagina menjadi kebiru-biruan.
 Tanda braxton-hicks: Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.
 Teraba ballottement
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Sebagian kemungkinan positif palsu. Tanda-tanda Pasti:
 Terdengar Denyut Jantung Janin.
 Terasa pergerakan janin dalam rahim
 Pemeriksaan ultrasonografi:
a. Terdapat kantong hamil, hamil 4 minggu
b. Terdapat fetal plate, hamil 4 minggu
c. Terdapat kerangka janin, hamil 12 minggu
d. Terdapat denyut jantung janin, hamil 6 minggu.
4) Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin.

4. PERUBAHAN FISIOLOGIS  IBU HAMIL PADA TRIMESTER III


1.      Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan
panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah
alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir
kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan
tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita
tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.
Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke
prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus
xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus.
Bila pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada
32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri
turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala
janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah
uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus
menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih
tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding
uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
2.       Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen
yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks
uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan
ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter,
sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan
tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-
perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa
hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu
kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-
kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada
keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon
progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.

3.      Vagina Dan Vulva


Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio
tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti
karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada
kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada
bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.

4.      Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih
disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

5.      Sirkulasi Darah

Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada
peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih
besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin
ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih
besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (±
10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat ± 30% pada minggu ke-30.
Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi
frekuensi denyut jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat
kecenderungan peningkatan tekanan darah.

6.       Sistem Respirasi


Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah
minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan
ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%.
Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat
menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga
bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga
menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.

7.      Traktus Digestivus


Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh
progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lambung yang
menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama
berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan
absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, merupakan salah satu keluhan
utama wanita hamil.

8.       Traktus Urinarius


Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul lagi karena
kandung kencing mulai tertekan kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh
adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga
meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produk-produk eksresi seperti urea,
uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.

9.      Metabolisme Dalam Kehamilan


BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester III. Kalori yang dibutuhkan
untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke
atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam
pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya dan hal ini terjadi terutama
dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium.
Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah
cukup untuk pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang
lebih rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup
tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani.
Segera setelah haid terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan
dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar ini mencapai puncaknya
sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu dan seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase
adalah enzim yang dapat membuat oksitosin tidak aktif. Pinosinase ditemukan banyak sekali di dalam
darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
Perubahan-perubahan  yang secara langsung terasa pada ibu hamil antara lain :
1.      Rasa lelah yang berlebihan pada punggung, bayi yang tumbuh semakin besar dan beratnya
mengarah kedepan membuat punggung berusaha menyeimbangkan posisi tubuh, hal ini menyebabkan
punggung yang cepat lelah oleh sebab itulah orang yang hamil tua tidak tahan berjalan terlalu jauh.
Berdiri dan duduk dengan menyandar akan terasa lebih enteng. Minta pada pasangan untuk memijat otot 
yang kaku.
2.      Bengkak pada mata kaki atau betis, dapat mengganggu bagi sebagian wanita, rahim yang besar
akan  menekan pembuluh darah utama dari bagian bawah tubuh ke atas tubuh, menyebabkan darah yang
mau mengalir dari bagian bawah menjadi terhambat. Darah yang terhambat berakibat wajah dan juga
kelopak mata membengkak, akan mudah terlihat didepan cermin pada pagi hari setelah bangun.
3.      Napas menjadi lebih pendek, ukuran bayi yang semakin besar didalam rahim akan menekan daerah
diafragma (otot dibawah paru-paru) menyebabkan aliran napas agak berat, sehingga secara otomatis
tubuh akan meresponsnya dengan napas yang lebih pendek. Duduk dengan posisi yang menyenangkan
anda, tidur menyamping dan juga olahraga aerobik ringan bisa meringankan. Karena kondisi kandungan
setiap wanita berbeda-beda, maka mintalah nasehat dokter untuk kondisi anda sekarang olahraga ringan
jenis seperti apa yang masih boleh dilakukan. Apakah aerobik barbel ringan atau hanya sekedar yoga
dengan posisi tertentu. (yoga untuk kehamilan akan segera dibahas juga disini).
4.      Panas di perut bagian atas, ini terjadi karena asam lambung meningkat, penyebabnya adalah
perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil. Minum lebih banyak air dan makanlah dengan porsi yang
lebih sedikit tapi frekuensinya lebih banyak
5.      Varises di wajah dan kaki, arti lain varises adalah pelebaran pembuluh darah yang pada seorang
wanita hamil terjadi di daerah wajah, leher, lengan dan kaki terutama di betis. Apalagi bagi anda yang
punya warna kulit yang lebih putih, akan sangat jelas urat-urat halus berwarna merah kebiru-biruan.
Pelebaran pembuluh darah bisa juga terjadi di daerah anus sehingga menyebabkan wasir. Makanlah
makanan yang banyak mengadung serat seperti sayur-sayuran bayam, sawi, daun pepaya dan kol. 
Hindari mengeden (mendorong sekuat tenaga sambil menahan napas) saat buang air besar karena dengan
anda mengeden, volume darah dalam jumlah besar akan menuju pembuluh darah sekitar anus
6.      Stretch mark, yakni garis-garis putih dan parut pada daerah perut, bisa juga terjadi di dada, bokong,
paha dan lengan atas. Walaupun stretch mark tidak dapat dihindarkan tetapi akan hilang dengan
sendirinya setelah melahirkan. Gunakan lotion anti stretchmark setelah mandi dan perbanyak konsumsi
vitamin E.
7.      Payudara semakin membesar, ini karena kelenjar susu didalamnya mulai penuh dan sesekali dalam
keseharian anda, akan keluar tetesan-tetesan air susu di bra terutama setelah bulan ke-9. Penambahan
berat payudara kira-kira 1/2 - 2kg
8.      Sering buang air kecil, merupakan salah satu tanda-tanda kehamilan, keinginan wanita hamil
disebabkan oleh kandung kemih (tempat urin) tertekan rahim. Bagi beberapa wanita, tertawa yang keras,
batuk atau bersin bisa membuat mereka ngompol.

5. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


Pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan dirinya, bayinya, kelainan pada
bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak akan pernah tahu kapan ia akan melahirkan.
Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih
ketergantungan, malas dan mudah tersinggung serta merasa menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih
akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil,
disinilah ibu memerlukan keterangan, dukungan dari suami, bidan dan keluarganya.
Perubahan Psikologis Trimester III (penantian dengan penuh kewaspadaan).
1.       Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2.      Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3.      Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir   akan
keselamatannya.
4.      Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan
perhatian dan kekhawatirannya.
5.      Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
6.      Merasa kehilangan perhatian.
7.      Perasaan mudah terluka atau sensitif.
8.      Libido menurun

6. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III


1.      Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada trimester dalam
kehamilan sampai bayi dilahirkan(Pantiawati,2010).
Pada Kehamilan usia lanjut,perdarahan yang tidak normal adalah merah,banyak dan kadang-kadang tapi
tidak selalu disertai dengan rasa nyeri (Asrinah,2010).
2.      Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan,dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan.Sakit kepala yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa
penglihatannya kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsi.

3.      Penglihatan Kabur


Akibat pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan
(minor) adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan ini mungkin
disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan pre-eklampsia (Pantiawati,2010)

4.      Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan


Pada saat kehamilan,hampir seluruh ibu hamil mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki.Bengkak bisa menunjukan
adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,tidak hilang setelah beristirahat dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain .Hal ini dapat pertanda anemia,gagal jantung atau pre-eklampsia

5.      Keluar Cairan per Vagina


Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester III. Ibu harus dapat membedakan antara urine
dengan air ketuban.Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa,berbau amis dan berwarna putih keruh,berarti
yang keluar adalah air ketuban.Jika kehamilan belum cukup bulan,hati-hati akan adanya persalinan
preterm (< 37 minggu) dan komplikasi infeksi intrapartum .

6.      Gerakan Janin Tidak Terasa


Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6,beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal.Jika bayi tidur gerakan bayi akan melemah.Gerakan bayi akan
lebih mudah terasa jika ibu berbaring untuk beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.Bayi
harus bergerak 3x dalam 1 jam atau minimal 10x dalam 24 jam.Jika kurang dari itu,maka waspada akan
adanya gangguan janin dalam rahim,misalnya asfiksia janin sampai kematian janin.

7.      Nyeri Perut yang Hebat


Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan his seperti pada persalian.Pada
kehamilan lanjut,jika ibu merasakan nyeri yang hebat,tidak berhenti setelah beristirahat,disertai tanda-
tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk dan disertai perdarahan yang
tidak sesuai dengan beratnya syok,maka kita harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio
placenta
Nyeri perut yang hebat bisa berarti apendiksitis,kehamilan etopik,aborsi,penyakit radang
pelviks,persalinan preterm,gastritis,penyakit kantong empedu,iritasi uterus,abrupsi placenta,infeksi
saluran kemih atau infeksi lainnya.

A.Pengertian Trimester Pertama


Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah periode dimana
ovum telah dibuahi dan berkembang didalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus
berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan diluar uterus. Kehamilan trimester I adalah
periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai minggu ke-12 kehamilan.
Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini semua system
organ janin sudahterbentuk dan berfungsi. Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus
dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan
mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.
B . Faktor Penyebab
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel telur
sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
C .Gejala Pada Kehamilan Trimester 1

 Gejala subjektif
a)      Amenore
b)      Nausea
c)      Mual (morning sickness)
d)     Payudara terasa penuh dan sensitive
e)      Sering berkemih
f)       Merasa lemah dan letih
g)      Berat badan naik
h)      Perubahan mood

 Gejala obyektif
a)      Peningkatan temperatur basal tubuh
b)      Perubahan kulit
c)      Perubahan pada payudara
d)     Pembesaran pada abdomen
e)      Perubahan pada rahim dan vagina
D. Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
a)      Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya. 
b)      Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c)      Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
d)     Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan saksama.
e)      Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan
diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
f)       Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi kebanyakan akan
mengalami penurunan.
E. Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
a) Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat
: Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak
omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat).
AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. JenisMakanan :
Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon,
sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.
b) Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf
pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai. Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam
tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun
dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim.
F. Tanda Bahaya Trimester Pertama
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan
bahaya. kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi
patologi.Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu
melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
a.       Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa:
abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik.
b.      Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16 minggu atau
sebelum plasenta selesai.
c.        Mual Muntah Berlebihan. Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar
dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 %
primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih
berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-
hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
d.      Sakit Kepala Yang Hebat, Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu
masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya
menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian.
e.       Penglihatan Kabur,Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-
eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina
dan spasme pembuluh darah).
f.       Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan
berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringan sering
ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk perkembangan sistem organ
paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
a)      Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu
pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi. Hiperemesis
diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. Hiperemesis Gravidarum
adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24
jam atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam
kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan
berat badan (Ben-Zion, MD).
b)      Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah ditemukan
yaitu :
1)      Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, molahidatidosa dan kehamilan
ganda.
2)      Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolicakibat hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, inimerupakan faktor organik.
3)      Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak
4)      Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, hamil yang tidak diinginkan, Takut terhadap tanggug
jawab sebagai ibu.
c)      Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamilmuda bila terjadi terus
menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
a.       Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai
untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan
tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
b.      Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga
cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun.
Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
c.       Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah
frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit
dipatahkan.
d.      Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir
esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
d)  Tanda dan Gejala
Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)tingkatan. :
1)      Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasalemah, nafsu makan tidak
ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan
darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.
2)      Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering dan nampak
kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata
menjadi cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa
pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3)      Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi
pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia
dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B
kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
e)      Diagnosa
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan
muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Hiperemesis Gravidarum yang
terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin,
sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
f) Penatalaksanaan
a)      Obat-obatan Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan adalah
vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada keadaan lebih kuat
diberikan antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.
b)      Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara  baik.
Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar
penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan makan/minum selama 24
jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c)      Terapi Psikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik
yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
d)     Cairan Parenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium
dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat
diberikan pula asam amino secara intravena
e)      Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,
manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan
dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya

 Gangguan kejiwaan 
Ø  Delirium
Ø  Apatis,somnolen sampai koma
Ø  Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle

 Gangguann penglihatan
Ø  Pendarahan retina
Ø  Kemunduran penglihatan

 Gangguan faal
Ø  Hati dalam  bentuk  ikterus
Ø  Ginjal dalam  bentuk  anuria
Ø  Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
Ø  Tekanan darah menurun
Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum
1. Gravida
Faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab hiperemesis gravidarum adalah pada
primigravida. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian hiperemesis gravidarum
lebih sering dialami oleh primigravida dari pada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat
kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama (Nining, 2009). Hiperemesis gravidarum
terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% padamultigravida (Arief.B, 2009).
2.      Pendidikan Kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil
yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005). Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih
tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya.
3.      Riwayat Kehamilan
Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola hidatiodosa dan kehamilan ganda.
Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor
hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin
dibentuk berlebihan (Prawihardjo, 2005).
4.      Riwayat Penyakit Ibu
Penyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin seperti hipertiroid, diabetes dan lain-
lain (Prawihardjo, 2005). Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi
kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran
ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalami gangguan haid ataupun kemandulan.
Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti
hiperemesis gravidarum.

ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul:
1.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nutrisi dan cairan
yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan Intervensi
Nutrisi terpenuhi ·         Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan
nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan
Kriteria Hasil : batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit
Ø  Berat badan tidak turun. dan kuku. 

Ø  Pasien menghabiskan porsi makan yang di ·         Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit,
sediakan. mukosa mulut dan diuresis.

Ø  Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin ·         Monitor intake dan output cairan.
sesuai resep ·         Singkirkan sumber bau yang dapat
membuat pasien mual, seperti :
deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan
pembersih mulut.
·         Timbang berat badan klien; pastikan berat
badan pregravida biasanya. Berikan inforamasi
tentang penambahan prenatal yang optimum.
·         Tingkatkan jumlah makanan padat dan
minuman perlahan sesuai dengan kemampuan.
·         Anjurkan pasien untuk minum dalam
jumlah sedikit tapi sering
2.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
Tujuan Rasional
Kebutuhan cairan terpenuhi ·         Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ )
Kriteria hasil: ·         Tenutkan frekuensi/ beratnya mual/muntah.
Ø  Mengidentifikasi dan melakukan tindakan ·         Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah
untuk menurunkan frekuensi dan keparahan medis lain (miasal; ulkus peptikum, gastritis,
mual/muntah. kolesistisis).
Ø  Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang ·         Anjurkan klien memperahankan
sesuai setiap hari. masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan bert
badan setiap hari.
Ø  Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala
dehidrasi yang memerlukan tindakan. ·         Kaji suhu dan turgor kulit, membrane
mukosa, tekanan darah (TD), suhu,
masukan/keluaran,daan berat jenis urine. Timbang
berat badan klien daan banidngkan dengan
standar.
·         Anjurkan penigkatan mauskan minian
berkarbonat, makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi
karbohidrat (mis; popcorn,roti kering sebelum
bangun tidur).
3.      Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
Tujuan Rasional
Ø  Membuat gambaran diri lebih nyata ·         Buat hubungan terapeutik perawat/pasien
Ø  Mengakui diri sebagai individu ·         Tingkatkan Konsep diri tanpa penilaian
moral
Ø  Menerima tanggung jawab untuk tindakan
sendiri. ·         Biarkan pasien menggambarkan dirinya
sendiri.
·         Nyatakan aturan dengan jelas tentang
jadwal penimbangan,tetap melihat waktu makan
dan minum obat, dan konsekuensi bila tak
mengikuti aturan.
·         Beri respon terhadap kenyataan bila pasien
membuat penyataan tidak relistis seperti “ saya
meningkatkan berat badan ;jadi saya benar-benar
tidak apa-apa “.
·         Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku
pasien. Hindari perdebatan.
·         Bantu pasien untuk melakuakn kontrol pada
area selain dari makan/penurunan berat badan.
Missal : manajemen aktivitas harian, pilihan
kerja/kesenangan.

4.      Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel.


Tujuan Rasional
Ø  Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/tingkat ·         Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas,
energi. missal ; perubahan TD atau frekuensi
jantung/pernafasan.
Ø  Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik
yang dapat diukur. ·         Buat tujuan aktivitas realistis dengan
pasien.
·         Rencanakan perawatan untuk
memungkinkan periode istirahat. Jadwalkan
aktivitas untuk periode bila pasien mempunyai
banyak energi. Libatkan pasien/orang terdekat
dalam perencanaan jadwal.
·         Dorong pasien untuk melakukan kapanpun
mungkin, misal ; perawatan diri, bangin dari
kursi, berjalan.
·         Beriakn latihan rentang gerak pasif/aktif
pada pasien yang terbaring di tempat tidur.
·         Pertahankan tempat tidur pada posisi
rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi.
·         Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.
5.      Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntahyang sering
Tujuan Rasional
Nyaman terpenuh ·         Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan
intensitas) 
Kriteria Hasil :
·         Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai
Ø  Nyeri berkurang / hilang dengan kondisi pasien.
Ø  Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak ·         Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi.
menunjukan rasa sakit.
·         Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan
keluarga pasien
·         .Beri kompres hangat pada daerah nyeri.
·         Kaji tanda-tanda vital.
·         Kolaborasi medis untuk pemberian obat-
obatan analgetika dan antiemetic
6.      Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungandengan informasi yang
tidak adekuat
Tujuan Rasional
Pengetahuan pasien tentang penyakit dan ·         Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang
pengobatan meningkat. proses penyakitnya, gejala, dan tanda,serta yang
perlu diperhatikan dalam perawatannya.
Kriteria Hasil :
·         Beri penjelasan tentang proses penyakit,
Ø  Pasien dapat mengetahui penyakitnya. gejala, tanda dan hal-hal yang perludiperhatikan
Ø  Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan dalam perawatan dan pengobatan.
mengungkapkan secara verbal,mengerti tentang ·         Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan
instruksi yang diberikan. pengobatan.
Ø  Pasien kooperatif dalam program pengobatan. ·         Jelaskan tentang pentingnya istirahat total.
·         Berikan informasi tertulis / verbal yang
terpat tentang diet pra natal dan suplemen vitamin
/ zat besi setiap hari.
·         Evaluasi motivasi / sikap, dengan
mendengar keterangan klien dan meminta umpan
balik tentang informasi yang diberikan.
·         Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet
sesuai dengan budaya dan hal- hal tabu selama
kehamilan

ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II


A.    Pengertian ibu hamil normal trimester II
Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan
yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
B. Tanda dan gejala ibu hamil trimester II
Tanda Kehamilan Trimester Kedua
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil
atau tidak. Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan
diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan
bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a)      Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting. Perubahan
ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan. Tekanan karena
perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih
selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah,
pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang,
dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah
hamil sebelumnya.
b)      Tanda Obyektif (probabilitas)
o Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.
o Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.
o Tanda Godell’s; melunaknya uterus.
o Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus uteri
naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat.
o Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung
dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya
semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
o Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
o Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak
terasa sakit.
o Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus
terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
o Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur pada kulit
abdomen.
o Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline
abdomen
c)      Bukti positif (absolut) Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
o Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat)
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor
nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ
terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut
janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
o merasakan bagian – bagian janin
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
o melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton
janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
o merasakan gerakan janin
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif,
gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
o mencatat elektrokardiogram janin
EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam
dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi
berkelanjutan tentang janin.
o Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang
cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
 Penampakan eksternal.
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung terlihat
khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar
sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput,
terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
 Pengukuran mahkota ke pantat (cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
 Perkiraan berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
 Sistem muskuloskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan
(aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh
ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
 Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
 Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh
janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
 Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan
respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru belum
mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat
lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
 Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
 Sistem persarafan
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis
berakhir pada tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri
berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
 Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif
cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
 Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
a.       Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap
orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan
baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu
ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya,
terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai
masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan
suatu solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis
tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping
mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan preocupation dengan
masalah yang mengganggu. Selama periode ini, berbagai alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin
dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan
rencana tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –pikirannya
sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri,
pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia
berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah
bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari ayahnya,
pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia
memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya
dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis untuknya. Beberapa pria
mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas, atau sakit. Fenomena ini oleh beberapa ahli medis
disebut mitleiden, atau “menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk menyelesaikan
masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti menceritakannya pada teman,
melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan
melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan anggota keluarga
untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka
yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tubuh
wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang , ia telah
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap
kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya. Selama trimester ini, terjadi
quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan
pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan
psikologis yang besar. Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut
dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu. Beberapa wanita mengalami peningkatan mood,
lainnya tidak. Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat
memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan hal yang
aneh. Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka mati.
b.      Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
 Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan
bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
- tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
- tanda Hegar’s : uterus lunak
- tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya
bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal
hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus
dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan
serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat
adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan
kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat
berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4
dan 7 masa kehamilan.
 Sistem integumen
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan
cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit
terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan
Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga
meningkat.
 Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta menghasilkan
hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara
signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit
yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar,
tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
 Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah,
hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada
kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena
kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis
vena.
 Sistim muskuloskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat
bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih
lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya
kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme
kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
 Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60% wanita
hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume
meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat
menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung,
hilangnya indra penciuman.
 Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan
lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat
menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga
konstipasi.
 Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan kemungkinan
pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung
kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih.
 Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia
sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak
mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau
psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2
A. PENGKAJIAN
1. ANAMNESA
Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah dan pusing kepala sudah
tidak ada. Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai dirasakan.
2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS
PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik secara anatomis maupun
fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil yang disebut fisiologi maternal.
1.SISTEM REPRODUKSI
A.Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira
terletak diantara simfisis dan pusat
- Usia 20 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
- Usia 24 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
b.Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas yang
sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan tingginya derajat rangsangan
seksual.
2.SISTEM INTEGUMEN
a. Payudara
-Adanya rasa kesemutan
- Adanya nyeri tekan
- Membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah
- Puting susu lebih menonjol dan mengeras
- Areola tumbuh lebih gelap
- Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar
b. Kulit
1. Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah
dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
-Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline
abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan
areola.
- Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau badan,
banyak mengeluarkan keringat, dan berminyak.
3.SISTEM ENDOKRIN
a. Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah plasenta terbentuk menjadi
sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG ),
Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human
Chorionic Thyrotropin ( HCT ).
b. Kelenjar tiroid
Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan lebih banyak. Kelenjar ini
ukurannya meningkat kqarena pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang
dihasilkan tetap sama
c. Kelenjar paratiroid
Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin besar.Karena hormon ini untuk
mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang dan otot
terganggu.
d. Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
e. Kelenjar pituitari
Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi
dengan jumlah yang sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon
melanotropik meningkat.Pembentukan prolaktin meningkat.
f. Kelenjar adrenal
Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi ukuran atau fungsi bagian medula
tetap.
4.SISTEM KARDIOVASKULER
Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya karena adanya retensi
garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh esterogen.
5.SISTEM MUSKULOSKELETAL
a. Gigi, tulang, persendian
-Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor
- Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan
karies.
- Sendi pelvik sedikit dapat bergerak
- Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.
b. PERKEMBANGAN JANIN
PENAMPAKAN EKSTERNAL
- Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas ,
perbandingan tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik.
- Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
- Minggu 24 ( bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat vernik
kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )
- Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5
- Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5
- Minggu 24 ( bulan 6 ) 23
SISTEM MUSKULOSKELETAL
-          Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian,pergerakan otot
sudah dapat terdeteksi.
-          Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
-          Minggu 24 ( bulan 6 )
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.
6. SISTEM SIRKULASI
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.
7.SISTEM GASTROINTESTINAL
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
-          Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali
8.SISTEM PERNAPASAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan respiratorius.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam
cairan amnion.
9.SISTEM RENALIS
-Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
10. SISTEM PERSARAFAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan beberapa tonjolan.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat
S–1
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
11.ORGAN – ORGAN PENGINDRA
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Organ – organ pengindra mengalami perbedaan secara umum
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Hidung dan telinga mengalami osifikasi
SISTEM GENITALIS
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina terbuka
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang
tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan
energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan
ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah istilah yang berarti “ perasaan
pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk
baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan biofisik,
respon, orang lain.
Tujuan Intervensi
- Klien melaporkan penurunan frekuensi atau Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada
beratnya keluhan. pengerahan tenaga, kelelahan).
- Klien mendemonstrasikan perilaku yang R : Menentukan luas atau beratnya masalah, yang
mengoptimalkan fungsi pernafasan. terjadi pada kira – kira 60% klien pranatal.
Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi
pernafasan diubah saat kemampuan diafragma
untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis
yang terjadi atau ada sebelumnya (misalnya
alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis).
R : Masalah lain dapat terus mengubnah pola
pernafasan dan menurunkan oksigenasi jaringan
ibu atau janin.
3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit.
Tekankan pentingnya masukan vitamin atau fero
sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien
dengan anemia sel sabit).
R : Peningkatan kadar plasma pada gestasi
minggu ke 24 – 32 mengencerkan kadar Hb,
mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen. (Catatan
: zat besi dapat dikontraindikasikan untuk anemia
sel sabit).
4. Berikan informasi tentang rasional untuk
kesulitan pernafasan dan program aktivitas /
latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat,
tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu,
dan latihan ringan,seperti berjalan.
R : Menurunkan kemungkinan gejala – gejala
pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan.
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan
klien untuk mengurangi masalah, misalnya :
postur yang baik, menghindari yang buruk, makan
sedikit tetapi sering dengan menggunakan posisi
semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala
berat.
R : Postur yang baik dan makan sedikit tetapi
sering membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan
persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin.
Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan
ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid.
2.Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan berhubungan
dengan terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang dialami.
Tujuan Rasional
- Klien mampu mengungkapkan atau 1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan
mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang selama trimester kedua.
meningkatkan kesejahteraan.
R : Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang
- Klien mampu bertanggung jawab terhadap terjadi, tanpa memperhatikan apakah perubahan
perawatan kesehatannya sendiri. diharapkan atau tidak.
- Klien mampu mengenali dan melakukan 2. Lakukan / lanjutkan program penyuluhan sesuai
tindakan untuk meminimalkan dan mencegah pedeoman pada MK : trimester pertama, DK :
faktor resiko. Akurang pengetahuan (kebutuhan belajar).
- Klien mampu mengidentifikasi tanda – tanda R : Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila
bahaya / mencari perawatan medis dengan tepat. klien belum melihat sebelumnya, informasi
bermanfaat pada saat ini.
3. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap
fero sulfat dan asam folat
R : Fero sulfat asam folat membantu
mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi
asam folat memperberat anemia megaloblastik,
kemungkinan abrupsi plasenta, aborsi dan
malformasi janin (catatan : klien dengan anemia
sel sabit memerlukan peningkatan asam folat
selama dan setelah episode krisis).
4. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan
individu (misalnya aborsi spontan, hipoksia yang
berhubungan dengan asma atau tuberkulosis,
penyakit jantung, hipertensi akibat kehamilan
(HAK), kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus
gestasional (DMG), penyakit hubungan seksual
(PHS). Tinjau ulang tanda – tanda bahaya dan
tindakan yang tepat.
R : Membantu mengingatkan / informasi untuk
klien tentang potensial situasi resiko tinggi yang
memerlukan pemantauan lebih ketat dan
intervensi.
5. Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin
diperlukan untuk mengontrol atau mengatasi
masalah medis.
R : Membantu dalam memilih tindakan karena
kebutuhan harus ditekankan kepada kemungkinan
efek berbahaya pada janin.
6. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan
laboratorium khusus screaning dan pemantauan
ketat sesuai indikasi.
R : Kunjungan pra natal yang lebih sering
mungkin diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan
menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia
khusus dan membantu dalam menentukan
penyebab. Skrining untuk DMG pada gestasi
minggu ke 24 -26 atau pada gestasi minggu ke
8,dan ke 32 pada klien resiko tinggi dapat
mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat
memerlukan tindakan dengan insulin dan / atau
diet menurut American Diabetes Association.
3.Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan
harapan, takut akan cedera.
Tujuan Rasaional
- Klien mampu mendiskusikan masalah seksual. 1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola
koitus seksual yang normal.
- Klien mampu mengungkapkan pemahaman
tentang alasan yang mungkin untuk diubah. R : Kepuasan seksual yang optimal untuk klien
pranatal terjadi pada trimester kedua karena
- Klien mampu mengidentifikasi alternatif yang vasokongesti pelvis / perineal meningkatkan
dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan kenikmatan orgasme. Pria dapat mengalami
individu. berbagai perasaan saat berespon terhadap
- Klien mampu mengungkapkan kepuasan peningkatan hasrat pasangannya dan menjadi
bersama atau konseling bila dibutuhkan. bingung karena penurunan atau peningkatan
hasrat seksualnya sendiri dalam memberi rspon
terhadap perubahan bentuk tubuh pasangannya.
2. Tinjau ulang apa yang dirasakan dan
didiskusikan kemungkinan pilihan dalam
peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan
bercumbu daripada melakukan koitus secara
aktual.
R : Rasa takut mencederai janin pada saat koitus
adalah hal yang umum. Meyakinkan dan
memperhatikan bahwa hal tersebut normal dapat
membantu menghilangkan ansietas. Pilihan lain
akan diterima dengan baik bila keduanya
dipuaskan.
3. Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin
dilakukan dalam aktivitas seksual.
R : Membantu pasangan untuk
mempertimbangkan / membuat pilihan.
4. Waspadai adanya indikasi kemungkinan
kesulitan seksual atau perilaku yang tidak sesuai
dari pria.
R : Disini tampak frekuensi penyimpangan
menjadei lebih tinggi (misalnya perkosaan, inses,
kejahatan kekerasan, dan perselingkuhan
ekstramarital) bila pasangan sedang hamil.
Kolaborasi
1. Rujuk pada perawat klinis spesialis / konseling
sesuai indikasi.
R : Mungkin perlu bantuan tambahan untuk
mengatasi masalah dasar, yang dapat berkembang
selama kehamilan atau mungkin sudah ada
sebelumnya.
4.Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi perubahan
biofisik,respon orang lain.
Tujuan Rasional
- Klien mampumengungkapkan penerimaan / 1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan
adaptasi bertyahap untuk mengubah konsep diri / perubahan bentuk tubuh, dsb.
cityra tubuh.
R : Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh
- Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh telah tampak. Respon negatif dapat terjadi pada
positif dengan mempertahankan kepuasan klien / pasangan yang memiliki konsep diri yang
penampilan keseluruhan, berpakaian dengan rapuh, didasarkan pada penampilan fisik. Efek –
pakaian yang tepat dan sepatu berhak rendah. efek yang tampak lainnya dari hormon – hormon
pranatal seperti kloasma, striae gravidarum,
telangiektasis (spider vaskular), eritema palmar,
jerawat, dan hirsutisme dapat memperberat
perubahan emosi klien. Perubahan ini dapat
mempengaruhi bagaimana menghadapi perubahan
yang terjadi.
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan
responb klien terhadap perubahan. Berikan
informasi tentang kenormalan perubahan.
R : Individu bereaksi secara berbeda terhadap
perubahan yang terjadi. Informasi dapat
membantu klien memahami / menerimja apa yang
terjadi.
3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang
tersedia dari pakaian saat hamil.
R : Situasi individu menandakan kebutuhan akan
pakaian yang akan menungkatkan penampilan
klien untuk kerja dan melakukan aktivita yang
menyenangkan.
4. Diskusikan metode perawatan kulit dan berhias
(untuk meminimalkan / menyembunyikan area
kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaos
kaki penyokong, pemeliharaan postur dan
program latihan sedang.
R : Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa
lebih baik mungkin membantu untuk
mempertahankan perasaan positif tentang diri.
Aturan latihan perinatal yang bukan latihan
ketahanan cenderung memperpendek persalinan,
meningkatkan kemungkinan kelahiran vaginal
spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap
argumentasi oksitosin.
Kolaborasi
1. Rujuk pada sumber – sumber lain seperti
konseling dan / atau kelas – kelas pendidikan
kelahuiran anak dan menjadi orang tua.
R : Mungkin membantu dalam memberikan
dukungan tambahan selama periode perubahan
ini; mengidentifikasi mode – model peran.

ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III


1.Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti
kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu
hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya
seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan
akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan
perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan urinasi,
nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap
akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat
semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan
panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Pada
kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke
prossesus xipoideus.Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus
xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus xipoideus.
Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada
32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri
turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala
janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).Pada bulan
terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
3. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu
estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari puting susu
dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
4. Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama
halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai
terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat
tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena
cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada
wanita yang rentan.
5. Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini
menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
6. Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran
air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness, dan mual
muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan
obstipasi (sembelit).
7. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Terjadinya hemodilusi
menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun makin bertambah.
4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi
selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau
perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan
ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang
tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio
plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh
kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan
penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin, 2002).
3. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan
istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang
hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik,
aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,
abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
5. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah
gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan
bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Pusdiknakes, 2003).
7. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi
pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu.
Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah
yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan
Hiperemesis Gravidarum.
8. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester
I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.
Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester Ketiga
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin
meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya
kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang
sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat
melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau
bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada
pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran
membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu
terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu
ada di sampingnya.Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap
pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat
tercurah dari pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita.
Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang
diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar calon ibu
dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan mengasuh
anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur.
Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan
sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul,
menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan keluhan
somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap
aktivitasseksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005).
Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah:
Rasa tidak nyaman kembali timbul
Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
Semakin ingin menyudahi kehamilannya
Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
Merasa kehilangan perhatian
Tidak sabaran dan resah
Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
Libido menurun
ASKEP IBU HAMIL TRIMESTER III
A.Pengkajian
1)Sitem Reproduksi
a)Uterus:Bertambah besar, distensimiometrium, dinding menipis dan adanya kontraksibroxonhis.
b)Cervik:Mengeluarkan mucus
c)Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat
d)Mamae:Membesar dan kolostrum bertambah
2)Sistem cardiovaskuler 
HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat 40%volume darah meningkat 30-
50%.
3)Sistem Pernapasan
Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.
4)Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat dankonsentrasi albumin meningkat.
5)Sistem Muskulus kletal: lordosis
6)Sistem integument
Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambutmenipis dan kuku cepat patah dan
mudah tumbuh.
7)Sistem Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster reflukkapasitas gaster menurun, intestinal,
mortilitas menurun, absorpsinutrisi dan air meningkat.
8)Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar thiroidmeningkat.BMR meningkat dan
plasenta fungsi maksimal.
9)Pengkajian Janin
a)Pembukaan leopod
b)Pergerakan janin
c)Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)
B.Diagnosa keperawatan
1)Gangguan rasa Nyman
2)Resiko tinggi terjadinya perdarahan
3)kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungandengan kurangnya informasi
4)Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5)perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaranuterus
6)perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan(pembesaran abdomen)
C.Intervensi
1)anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek
2)kurangi minum susu imblance Ca
3)rubah/ganti posisi
4)hindari duduk terlalu lama sering mandi
5)gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS


PRAKTEK KEPERAWATAN MATERNITAS
RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN IBU INTRANATAL FISIOLOGIS

PENGKAJIAN DATA
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y……………………………………

Umur :20 th …………………………………….

Alamat : Bandung…………………………………….

Pendidikan terakhir : SMA……………………………………..

Tanggal dirawat :23 Maret 2020 ……………………………………..

Dokter Penanggung jawab : dr. J……………………………………..

Nama Penanggung jawab : Tn. A……………………………………..


Diagnosa Medis : ……………………………………..

GPA : G 1…./ P 0. / A 0… Usia Kehamilan:…32….. minggu.


i
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama: Ny. Y mengatakan berumur 20th hamil yang pertama, belum pernah melahirkan
dan belum pernah keguguran.
Riwayat Penyakit yang Lalu:Tidak ada…………………………………………………………….

3. RIWAYAT GINEKOLOGI
Usia Menarche : 20………….. tahun.
HPHT : 5 Mei 2019…………………………………………..
Siklus Menstruasi : ……30……….hari. Lama Menstruasi/ siklus: …5…………hari.
Gangguan Haid : Banyaknya Darah Haid : ...3....x ganti pembalut/ hari.
Frekuensi ; Teratur / tidak
Nyeri Haid : Ada / tidak.

4. RIWAYAT SEKSUAL
Usia Berhubungan Seksual Pertama kali: ……19……….. tahun.
Aktifitas Seksual : Aktif / Abstinence.
Gangguan Seksual : …………………………………………………………………..
5. RIWAYAT OBSTETRI dan KELUARGA BERENCANA
Anak Hidup/ Usia Usia Jenis Masala Teknik Jenis
ke… Mati Gestasi Ibu Persalinan h Nifas Menyusui KB
Usia

1…

2…

3…

4…

6. RIWAYAT KELUARGA
Pernikahan yang ke 1……
Penyakit Dalam Keluarga : Tidak ada……………………………………………….
Gangguan Persalinan Dalam Keluarga: Tidak ada……………………………………..
Gangguan Nifas Dalam Keluarga : Tidak ada……………………………………

7. ASPEK PSIKOSOSIAL
B. PEMERIKSAAN FISIK IBU BERSALIN
1. LEOPOLD
Leopold Item Hasil
Leopold I TFU Teraba 3 jari dibawah px
Ukuran besar
Bagian di Fundus ……………………
Ukuran Kepala / bokong
Usia Kehamilan ……..cm.
Kelainan …32……………minggu
…tidak ada

Leopold II Letak punggung Kanan / kiri


Bagian kecil Kanan / kiri
Denyut Jantung Janin ……150……..x / menit
Kelainan …tidak ada
Leopold III Bagian di bawah Kepala / bokong
Engagement Masuk / belum
Kelainan …tidak ada.

Leopold IV Kepala janin vs PAP Konvergen / devergen


Kelainan …tidak ada

2. KEMAJUAN PERSALINAN
Pembukaan : …-……cm. Penurunan Kepala: ……-……………….
Ketuban : (+) / (-)

3. TANDA VITAL

Pengukuran Hasil
Temperatur ……37………………˚C
Nadi ……82………………x/menit
Pernafasan ……20………………x/menit
Tekanan Darah ……110/80………………mmHg

4. HIS
Item Hasil
Frekuensi …………… menit
Durasi …………….detik
Intensitas Kuat / sedang / lembek.
Kelainan ……………………………..
5. PANGGUL LUAR:
Bentuk : ……………………………………..
Ukuran : ………………………………………
Kelainan: ………………………………………

6. GENITO URINARIA
VULVA & PERINEUM
Tanda Chadwick : Ada / tidak
Pembengkakan vulva : Ada / tidak
Keluaran : Lendir / lendir + darah / darah
Jumlah : ……50……….ml. Banyak / sedikit
PERIKSA DALAM
Portio : tipis/ tebal
Lunak / kaku
Dilatasi Servix : ……3…………cm.
Keluaran : Lendir / lendir+darah / darah.
Kelainan : …………………………………
KANDUNG KEMIH : Penuh / kosong.

7. EKSTREMITAS
Oedema : Ada / tidak
Varises : Ada / tidak
Refleks Patella : Positif / Negatif

PERTOLONGAN PERSALINAN
1. Melaksanakan Rencana tindakan yang sudah ditetapkan.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan: langkah-langkah persalinannormal (APN).
3. Pemberian Medikasi sesuai kolaborasi.
4. Mempersiapkan alat dan pasten untuk tindakan.

RENCANA KEPERAWATAN (Terlampir)


1.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nutrisi dan cairan
yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan Intervensi
Nutrisi terpenuhi ·         Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan
nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan
Kriteria Hasil : batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit
Ø  Berat badan tidak turun. dan kuku. 

Ø  Pasien menghabiskan porsi makan yang di ·         Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit,
sediakan. mukosa mulut dan diuresis.

Ø  Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin ·         Monitor intake dan output cairan.
sesuai resep ·         Singkirkan sumber bau yang dapat
membuat pasien mual, seperti :
deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan
pembersih mulut.
·         Timbang berat badan klien; pastikan berat
badan pregravida biasanya. Berikan inforamasi
tentang penambahan prenatal yang optimum.
·         Tingkatkan jumlah makanan padat dan
minuman perlahan sesuai dengan kemampuan.
·         Anjurkan pasien untuk minum dalam
jumlah sedikit tapi sering
2.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
Tujuan Rasional
Kebutuhan cairan terpenuhi ·         Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ )
Kriteria hasil: ·         Tenutkan frekuensi/ beratnya mual/muntah.
Ø  Mengidentifikasi dan melakukan tindakan ·         Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah
untuk menurunkan frekuensi dan keparahan medis lain (miasal; ulkus peptikum, gastritis,
mual/muntah. kolesistisis).
Ø  Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang ·         Anjurkan klien memperahankan
sesuai setiap hari. masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan bert
badan setiap hari.
Ø  Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala
dehidrasi yang memerlukan tindakan. ·         Kaji suhu dan turgor kulit, membrane
mukosa, tekanan darah (TD), suhu,
masukan/keluaran,daan berat jenis urine. Timbang
berat badan klien daan banidngkan dengan
standar.
·         Anjurkan penigkatan mauskan minian
berkarbonat, makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi
karbohidrat (mis; popcorn,roti kering sebelum
bangun tidur).
3.      Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
Tujuan Rasional
Ø  Membuat gambaran diri lebih nyata ·         Buat hubungan terapeutik perawat/pasien
Ø  Mengakui diri sebagai individu ·         Tingkatkan Konsep diri tanpa penilaian
moral
Ø  Menerima tanggung jawab untuk tindakan
sendiri. ·         Biarkan pasien menggambarkan dirinya
sendiri.
·         Nyatakan aturan dengan jelas tentang
jadwal penimbangan,tetap melihat waktu makan
dan minum obat, dan konsekuensi bila tak
mengikuti aturan.
·         Beri respon terhadap kenyataan bila pasien
membuat penyataan tidak relistis seperti “ saya
meningkatkan berat badan ;jadi saya benar-benar
tidak apa-apa “.
·         Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku
pasien. Hindari perdebatan.
·         Bantu pasien untuk melakuakn kontrol pada
area selain dari makan/penurunan berat badan.
Missal : manajemen aktivitas harian, pilihan
kerja/kesenangan.

4.      Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel.


Tujuan Rasional
Ø  Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/tingkat ·         Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas,
energi. missal ; perubahan TD atau frekuensi
jantung/pernafasan.
Ø  Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik
yang dapat diukur. ·         Buat tujuan aktivitas realistis dengan
pasien.
·         Rencanakan perawatan untuk
memungkinkan periode istirahat. Jadwalkan
aktivitas untuk periode bila pasien mempunyai
banyak energi. Libatkan pasien/orang terdekat
dalam perencanaan jadwal.
·         Dorong pasien untuk melakukan kapanpun
mungkin, misal ; perawatan diri, bangin dari
kursi, berjalan.
·         Beriakn latihan rentang gerak pasif/aktif
pada pasien yang terbaring di tempat tidur.
·         Pertahankan tempat tidur pada posisi
rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi.
·         Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.
5.      Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntahyang sering
Tujuan Rasional
Nyaman terpenuh ·         Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan
intensitas) 
Kriteria Hasil :
·         Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai
Ø  Nyeri berkurang / hilang dengan kondisi pasien.
Ø  Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak ·         Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi.
menunjukan rasa sakit.
·         Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan
keluarga pasien
·         .Beri kompres hangat pada daerah nyeri.
·         Kaji tanda-tanda vital.
·         Kolaborasi medis untuk pemberian obat-
obatan analgetika dan antiemetic
6.      Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungandengan informasi yang
tidak adekuat
Tujuan Rasional
Pengetahuan pasien tentang penyakit dan ·         Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang
pengobatan meningkat. proses penyakitnya, gejala, dan tanda,serta yang
perlu diperhatikan dalam perawatannya.
Kriteria Hasil :
·         Beri penjelasan tentang proses penyakit,
Ø  Pasien dapat mengetahui penyakitnya. gejala, tanda dan hal-hal yang perludiperhatikan
Ø  Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan dalam perawatan dan pengobatan.
mengungkapkan secara verbal,mengerti tentang ·         Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan
instruksi yang diberikan. pengobatan.
Ø  Pasien kooperatif dalam program pengobatan. ·         Jelaskan tentang pentingnya istirahat total.
·         Berikan informasi tertulis / verbal yang
terpat tentang diet pra natal dan suplemen vitamin
/ zat besi setiap hari.
·         Evaluasi motivasi / sikap, dengan
mendengar keterangan klien dan meminta umpan
balik tentang informasi yang diberikan.
·         Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet
sesuai dengan budaya dan hal- hal tabu selama
kehamilan
PENDIDIKAN KESEHATAN (Terlampir)
Pendidikan Kesehatan dan Persiapan Kelahiran serta Kegawatdaruratan yang perlu diperhatikan adalah :
1.      Memberitahu ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialami.
2.      Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi, tambahan zat besi dan anti tetanus.
3.      Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan), yaitu pemberian ASI, KB, latihan/ olahraga ringan,
istirahat, nutrisi.
4.      Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran/ kegawatdaruratan.
5.      Ajari ibu tanda bahaya, pastikan ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan tanda
bahaya.
6.      Jadwalkan kunjungan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai