transfer
Ada beberapa pusat pertanggungjawaban, antara lain yaitu:
Pusat biaya
Pusat pendapatan
Pusat laba
Pusat investasi
diukur dengan melihat informasi biaya yang dikeluarkan, pusat pendapatan dengan
dan laba.
desentralisasi, jika masih kecil maka daapat menggunakan sentralisasi karena masih
strategic
3. Adanya spesialisasi atau keterampilan akan menjadi lebih baik, karena ada
budaya dalam organisasi, gaya manajemen yang berdampak paling kuat terhadap
Untuk biaya modal menggunakan satu acuan, tidak setiap divisi menghitung
sendiri.
Contoh :
Proyek a :
Inevstasi : 30JT
Proyek b :
Investais : 25 JT
Laba : 3.750.000
Divisi perakitan memiliki ROI 19%, menggunakan asset operasi 80Jt, menghasilkan
maksimal 60 jt, jika dana tidak digunakan oleh divisi maka akan digunakan kantor
pusat. Kantor pusat
mensyaratkan investasi
yang dilakukan
yang dibutuhkan.
pendekatan
inkremental
pendekatan total
Penilaian kinerja jika menggunakan ROI saja maka goal kongruen tidak akan
tercapai.
Ada beberapa car ajika ingin meningkatkan roi, yaitu salah satunya meningkatkan
harga namun jangan sampai kehilangan konsumen dan yang lainnya yaitu
menurunkan biaya namun juga jangan menurunkan kualitas yang akan berakibat
menurunkan ROI bagi suatu divisi.
jadi ROI, RI, dan EVA masing2 mempunyai kelebihan dan kelemahan. Karena
pengukur kerja ini mempunyai kelemahan maka harus dilengkapi dengan pengukur
kinerja lainnya, misalnya pengurkur kinerja nonfinancial. Pengukur nonfinancial yang
perlu dipertimbangkan yaitu antara lain keluhan keluhan konsumen, retur produk
karena produk cacat