Anda di halaman 1dari 6

Pusat Investasi & Harga

transfer
Ada beberapa pusat pertanggungjawaban, antara lain yaitu:

 Pusat biaya

 Pusat pendapatan

 Pusat laba

 Pusat investasi

Masing-masing pusat pertanggungjawaban akan dinilai kinerjanya, pusat biaya

diukur dengan melihat informasi biaya yang dikeluarkan, pusat pendapatan dengan

melihat pendapatan yang diperoleh, pusat laba dengan membandingkan pendapatan

dan laba.

Penilaian kinerja untuk pusat investasi karena berkembang maka menggunakan

desentralisasi, jika masih kecil maka daapat menggunakan sentralisasi karena masih

dapat dijangkau oleh pimpinan pusatnya.

Perusahaan menggunakan desentralisasi karena ada 3 keuntungan yaitu antara lain

1. Memungkinkan perusahaan dapat merespon secara cepat karena ada delegasi


2. Membebaskan pimpinan manajemen dr daily activity bisa focus pada

strategic

3. Adanya spesialisasi atau keterampilan akan menjadi lebih baik, karena ada

wewenang dr kantor pusat, manajer dapat berlatih mengambil keputusan

Bagaiana agar dapat mencapai goal kongruen

Dengan etos kerja yang merupakan loyalitas seseorang terhadap organisasi,

budaya dalam organisasi, gaya manajemen yang berdampak paling kuat terhadap

pengendlaian manajemen, hubungan infofrmal, dengan aturan, dan SPM.

Peran sistem akuntansi manajemen dalam mendesain sistem akuntansi

pertanggungjawwaban harus bisa mengarahkan kinerja manajer ke arah goal

kongruence. Akuntan menejemen harus merancang bagaimana cara untuk

mengukur kinerja suatu pusat pertanggungjawaban, merancang insentif yg

tepat yang dapat diberikan manajer pusat pertanggungjawaban agar mau

bekerja dengan baik.

Cara mengukur kinerja pusat pertanggungjawaban investasi

Untuk biaya modal menggunakan satu acuan, tidak setiap divisi menghitung

sendiri.

ROI dapat diukur dengan pendekatan total maupun incremental


 Pendapatan total : satu divisi akan menghitung ROI tidak hanya

berdasarkan proyek baru yang akan ditangani namun dihitung keseluruhan

poryek yang ada. Menggunakan semua informasi oleh suatu pusat

pertanggungjawaban di periode sebelumnya untuk mengambil keputusan.

 Pendekantan incremental : menghitung Roi berdasarkan proyek yang

akan ditangani saja, proyek sebelumnya tidak ikut diperhitungkan.

Melakukan pengambian keputusan hanya berdasarkan pada data investasi

yang akan ditanganinya saja

Contoh :

Divisi perakitan memiliki peluang di proyek a & b :

Proyek a :

 Inevstasi : 30JT

 Laba operasi : 4.200.000

Proyek b :

 Investais : 25 JT

 Laba : 3.750.000

Divisi perakitan memiliki ROI 19%, menggunakan asset operasi 80Jt, menghasilkan

laba operasi 15.200.000. telah mendapatkan otorisasi untuk melakukan investasi

maksimal 60 jt, jika dana tidak digunakan oleh divisi maka akan digunakan kantor
pusat. Kantor pusat

mensyaratkan investasi

yang dilakukan

memberikan return 10%

sama dengan biaya modal

yang dibutuhkan.

pendekatan

inkremental
pendekatan total

ROI mengandung kelemahan : perusahaan akan dirugikan keputusan divisi yang


akan mementingkan kepentingan divisi sendiri.

Penilaian kinerja jika menggunakan ROI saja maka goal kongruen tidak akan
tercapai.

Lalu muncul penilaian kinerja berdasarkan residual income

Ada beberapa car ajika ingin meningkatkan roi, yaitu salah satunya meningkatkan
harga namun jangan sampai kehilangan konsumen dan yang lainnya yaitu
menurunkan biaya namun juga jangan menurunkan kualitas yang akan berakibat
menurunkan ROI bagi suatu divisi.

3 issue lain mengukur kinerja

 Bagaimana cara menghitung invested capital


 Apa dampak bial perusahaan menggunakan nilai buku bersih atau nilai buku
kotor
 Apa dampak inflasi terhadap pengukuran kinerja pusat pengukuran investasi
 Apa alternative pengukuran kinerja selain ROI , RI, EVA
Akan lebih fair jika suatu divisi menggunakan yang kotor saja, karena yang bersih
akan mengakibatkan ROI naik. ROI naik bukan karena ada satu upaya yang
dilakukan, melainkan akrena adanya pengurangan nilai buku aktiva.

3 pilihan yang dapat digunakan manajer pusat pertanggungjawaban investasi dalam


mengukur invested capital, yaitu dapat menggunakan

 total asset sbg invested capital,


 total productive asset jadi masih ada asset yg masih under constructed jadi
belum bisa digunakan sepenuhnya jadi invested capitalnya harus dikurangi
asset yang under construction,
 manajer bisa menggubakan total asset dikurangin utang jangka pendek

jadi ROI, RI, dan EVA masing2 mempunyai kelebihan dan kelemahan. Karena
pengukur kerja ini mempunyai kelemahan maka harus dilengkapi dengan pengukur
kinerja lainnya, misalnya pengurkur kinerja nonfinancial. Pengukur nonfinancial yang
perlu dipertimbangkan yaitu antara lain keluhan keluhan konsumen, retur produk
karena produk cacat

Anda mungkin juga menyukai