Anda di halaman 1dari 20

Makalah

PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evolusi yang Diampuh Oleh
Ibu Dr. Frida Maryati Yusuf, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok I
Pendidikan Biologi B
1) Jumadil (431419008)
2) Ifan Aqmal Yantu (431419010)
3) Sulastin Ahmad (431419011)
4) Deisy Fitriana Maunu (431419012)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
2.1 Dasar Teori-Teori Evolusi dan Perkembangannya .........................................3
2.3 Perbandingan Teori Evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin ....................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................15
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................15
4.2 Saran ...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahmat sekalian alam. Seiring dengan
itu, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini menjelaskan
secara ringkas mengenai “Perkembangan Teori Evolusi”. Penulis menyadari akan
kekurangan dari makalah ini. Karena “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena
itu, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
berguna bagi pembaca.

Gorontalo, 21 Februari 2021

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan
pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup
dipelajari dari zaman ke zaman dalam suatu teori yang disebut teori evolusi.
Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang
berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi
berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai
makhluk hidup dimuka bumi ini.
Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan
pendapatnya tentang asal-usul berbagai makhluk hidup yang ada di dunia dan
banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolus. Evolusi adalah proses
perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat lambat dan
dalam waktu yang sangat lama. Evolusi juga merupakan perkembangan makhluk
hidup yang berlangsung secara perlahan-lahandalam jangka waktu yang lama
dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang komplek.Evolusi juga dapat diartikan
proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit danmemakan waktu
yang lama.Selama kehidupan masih tetap berlangsung, kejadian-kejadian alam
akan terus menyertai aktifitas kehidupan setiap organisme yang ada di dunia.
Lingkungan hidup yang ada dibumi mengalami perubahan dari waktu
kewaktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula pada
makhluk hidup. Perubahan-perubahan terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke
zaman yang dipelajari dalam suatu teori yaitu teori evolusi. Banyak teori
relvolusi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi tampaknya belum ada satupun
yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan
makhluk hidup.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dasar teori-teori evolusi dan perkembangannya?
2. Apa yang dimaksud dengan perbandingan teori evolusi lamarck, weismann,
dan darwin?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dasar teori-teori evolusi dan perkembangannya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan teori evolusi lamarck, weismann,
dan darwin.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori-Teori Evolusi Dan Perkembangannya
Dalam arus globalisasi, ilmu pengetahuan semakin berkembang, teori
evolusipun berkembang sejalan dengan perubahan zaman. Pemikiran tentang teori
evolusi selalu berubah dalam kurun waktu tiga abad lebih (Widodo, 2003).
Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus
globalisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teori evolusi pun
mengalami perkembangan. Pada dasarnya pemikiran tentang evolusi dan teorinya
mengalami berapa perubahan dalam kurun tiga abad lebih. Adapun dasar
pemikiran yang berubah sesuai dengan kurun waktu sebagai berikut:
a. Masa Fixixme
Pada abad ke-18, para ilmuwan beranggapan bahwa suatu jenis organisme
adalah tetap dan tidak mengalami perubahan. Teori Faxisme ini meyakini
adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat independen; artinya
manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga berasal dari
spesies mereka masing-masing. Para ahli beranggapan bahwa suatu jenis
organisme adalah identik sebagai ciptaan Tuhan. Pada masa itu tidak pernah
dipersoalkan mengenai hubungan perkerabatan antara organisme satu dengan
organisme lainnya. Semua kegiatan biologis dianggapan sebagai tepat seperti
apa yang tercantum dalam ajaran yang sudah diturunkan nabi, sedangkan
kelainan pada maakhluk hidup dianggap sebagai kutukan Tuhan.Penganut
teori ini adalah Aritoteles, Plato, dan Carrolus.
 Plato (428-348 SM): la membayangkan seorang pencipta yang
menciptakan dunia dari kehancuran dan kemudian menciptakan dewa-
dewa yang lalu membuat manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari
reinkarnasi jiwa laki-laki. Makin cacat jiwa itu makin rendah
reinkarnasinya.

3
 Aristoteles (384-322 SM): Adalah seorang pengamat alam yang teliti dan
melihat banyak bukti mengenai desain dan tujuan. Menurut pandangan
Aristoteles telah terjadi proses penyempurnaan di bumi oleh kekuatan
supernatural, kekuatan yang membimbing penyempurnaan sehingga
terdapat beraneka ragam makhluk hidup. Beliau menggolongkan semua
organisme di dalam suatu skala alam atau nature scale yang meliputi dari
organisme sederhana sampai yang kompleks, namun demikian Beliau
tidak mengemukakan postulat adanya hubunagn satu golongan dengan
golongan organisme lainnya dalam proses kejadiannya (Widodo, 1993).
 Carolus Linnaeus (1707-1778): Carolus Linnaeus dilahirkan tanggal 23
Mei 1707 disebuah desa kecil di Swedia, sebagai anak seorang pendeta.
Dia mula-mula juga bekerja untuk menjadi pendeta, kemudian belajar
untuk menjadi tabib, tetapi kemudian dia lebih tertarik pada tumbuh-
tumbuhan dan binatang. Pada umur 24 tahun ia sudah memberi kulaih-
kuliah dan demonstrasi pada Universitas di Uppsala. Setelah mengadakan
perjalanan penyelidikan di Laplandia maka dia menikah setelah itu pergi
ke Belanda. Pada tahun 1735 ia telah lulus dari Universitas Harderwijk
yang dibubarkan dalam abad 19. Kemudian ia pergi ke Leiden dan
mencetak buku "systema Naturae". Dalam buku ini pembagian
sistematiknya sudah dibentangkan secara skematis. Karangan-
karangannya yang terkenal adalah: Fundamenia Botanica, Classae
Plantarum, Philosophia Botanica dan Genera Plantarum, Systema Naturae,
Spesies Plantarum dan lain-lainya. Setelah mengunjungi paris, Linnaeus
kembali ke Swedia untuk menjadi mahaguru di Uppsala. Disinilah ia
menjadi salah satu dari mahaguru-mahaguru yang terkenal di zaman itu,
sehingga Raja Swedia mengangkat dia menjadi seorang bangsawan.

4
Linnaeus menyampaikan bahwa:
1. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan
serentak diciptakan diatas bumi oleh satu ciptaan saja.
2. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.
3. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatangbinatang yang lain di
bumu ini kecuali tanamantanaman dan binatang-binatang yang hidup
sampai sekarang.
Pembagian sistematika hewan menurut Linnaeus adalah sebagai
berikut:
1. Binatang-binatang menyusui
2. Burung-burung
3. Ampibi-ampibi
4. Cacing-cacing
5. Serangga-serangga
Binatang-binatang menyusui ini dibagi lagi menjadi 8 golongan.
Binatang yang termasuk salah satu dari 8 golongan ini diantaranya ialah :
(1) Gajah;
(2) Sapi Laut;
(3) Macan Loreng;
(4) Pemakan Semut;
(5) Trenggiling.
Pembagian ini jelas tidak didasrkan atas persamaanpersamaan cara
hidup dari binatang-binatang itu dan ia tetap tidak menyangsikan
kebenaran teori penciptaan.
b. Masa Adaptasi dan Transformasi
Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa tidak ada satu makhluk hidup
pun yang identik sehingga muncul masalah mengenai dari mana datangnya
perbedaan. Jean Baptiste Lamarck mencoba menerangkan perbedaan-
perbedaan antar organisme dengan mengemukakan bahwa suatu organisme

5
berubah sesuai dengan kebiasaan sewaktu masih hidup. Perubahan yang
terjadi merupakan proses tranformasi dan dapat diturunkan pada anaknya
(Widodo, 1993).
Dalam teorinya, J.B. Lamarck (Jean Baptist Pierre Antoine De Monet,
Chavalier De Lamarck) (1744-1829 M) mengemukakan bahwa suatu
organisme berubah sesuai dengan aktivitas ataupun kebiasaan sewaktu masih
dan perubahan / sifat perolehan tersebut diwariskan kepada generasi
berikutnya. Aktivitas / kebiasaan yang terjadi berulang-ulang akan
menyebabkan terjadinya perubahan fisik danfungsinya. Diantara sebab-sebab
yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan penyempurnaan tubuh
makluk hidup yaitu pentingnya mempergunakan dan tidak mempergunakan
alat tubuh tertentu. Misalnya saja berdasarkan teori ini, menurut lamarck
nenek moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan sering
mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala menjangan. Kalau sebuah alat
tubuh sering digunakan maka ia akan tumbuh sempurna dan bila ia jarang
digunakan ataupun tidak digunakan sama sekali maka ia akan terbelakang
tumbuhnya, sedang tiap-tiap perubahan yang dialami oleh individu itu selama
masa hidupnya kelak akan diturunkan kepada keturunanya, sehingga kelak
sifat itu tampak sempurna pada keterunannya (Widodo, 1993).
c. Masa Darwinian Menurut Charles Robert Darwin (1809-1882)
Terjadinya evolusi dikarenakan adanya seleksi alam, sedangkan adaptasi
merupakan penyebab terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam).
Charles Darwin adalah seorang naturalis Inggris yang mengemukakan teori
evolusi. Dia percaya bahwa semua organisme hidup telah berevolusi dari
nenek moyang yang sama melalui proses seleksi alam. Dia ilmuwan pertama
yang menjelaskan ide evolusi. Namun, banyak Yunani dan Filsuf Muslim
telah membahas konsep evolusi di tulisan mereka sebelum Darwin" (Jan-June,
1992).

6
Suatu orgnanisme sangat beranekaragam dan alam akan melakukan
seleksi, sesuai dengan keadaan masa lalu itu. Individu dengan keadaan alam
atau dapat menyesuaikan diri akan dapat bertahan hidup, sedangkan individu
yang tidak sesuai dengan keadaan alam akan mati. Teori ini tidak dapat
menjelaskan darimana timbulnya keanekaragaman pada makhluk
hidup.Misalnya jerapah yang berleher panjang berasal dair yang berlehar
panjang pula, sedangkan yang berleher pendek musnah. Faktor yang
menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi) adalah seleksi alam.
Teori darwin tentang seleksi alam merupakan teori pemersatu yang benar-
benar fundamental. Apresiasi menyeluruh terhadap proses seleksi adalah latar
belakang penting untuk memahami ekologi evolusioner. Seleksi alam hampir
menjadi 'fakta' seperti apapun dalam biologi. Meskipun tidak ada yang
namanya "bukti" dalam sains (kecuali dalam matematika, di mana semua dalil
diambil sebagaimana mestinya) selama abad yang lalu sejumlah besar data
telah terkumpul untuk mendukung teori seleksi alam (Erick, 2000).
Teori darwin seleksi alam teori pemersatu yang benar-benar dasar
kehidupan. Apresiasi menyeluruh dari proses seleksi adalah latar belakang
penting untuk memahami evolusi ekologi. Seleksi alam datang sebagai dekat
untuk menjadi 'fakta' sebagai sesuatu di biology.although tidak ada hal seperti
"bukti" dalam ilmu (kecuali dalam matematika, di mana semua dalildalil yang
diambil seperti yang diberikan) selama abad terakhir badan enourmous data
telah mengumpulkan untuk mendukung teori seleksi alam (Erick, 2000).
Dalam bukunya "On The Origin of Spesies by Means of Natural
Selection", Darwin mengeluarkan teori evolusi yang intinya dapat dibagi
menjadi beberapa pokok berikut ini:
1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karateristik
yang muncul dalam penampakan fenotip organisasi tersebut.

7
2. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap spesies
relatif tetap. Hai ini terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh
predator, perubahan iklink dan proses persaingan.
3. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan) merupakan suatu
usaha individu organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan variasi
yang tidak sesuai untuk kondisi-kondisi yang umum dialam,akan
tersingkir. Adapun individu-individu dengan variasi menguntungkan dapat
melanjutkan kehidupannya dan memperbanyak diri dengan berproduksi.
4. Menghasilkan the survival of fittest kelestarian didapat dari organisasi
yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan.
Seperti yang telah diketahui dari waktu ke waktu komponen atau faktor
Lingkunagn terus berubah. Contohnya perubahan iklim, perubahan geografis
ataupun fluktuasi cadangan makanan dan sebagainya. Dalam situasi
lingkungan yang demikian, individu yang sesuai dengan keadaan alam saja
yang dapat bertahan, sedangkan yang tidak sesuai akan mati. Individu yang
memilki ciri yang cocok dengan lingkungannya lebih berhasil dala
"perjuangan untuk hidup" Siapa yang kuat, maka ialah yang menang atau
lebih dikenal dengan istilah survival of the fittest. Ada sejumlah ras manusia
yang berevolusi lebih cepat dan ada ras yang lambat berevolusi. Ras yang
cepat berevolusi akan maju, sedangkan ras yang lambat berevolusi akan
tertinggal jauh bahkan terlihat masih primitif setingkat kera (William, 2007).
Individu yang sesuai inilah yang kemudian memilki peluang besar untuk
melanjutkan keturunannya dan sekaligus melanjutkan ciri-cirinya pada
generasi mendatang. Sebaliknya, individu yang kurang sesuai dengan
lingkungannya lama kelamaan akan tersisih dari generasi ke generasi. Darwin
mengartikan seluruh proses tersebut sebagai adanya peristiwa seleksi alam
yang menyebabkan individu semakain adaptif (Widodo dkk, 2003).

8
Meskipun teori ini banyak ditentang oleh orang awam, namun para
ahli ilmu pengetahuan di dunia semakin yakin bahwa teori evolusi menurut
darwin merupakan satu-satunya penjelasan yang paling rasional. Hanya saja
pada masa itu Darwin tidak dapat menjelaskan darimana timbulnya
keanekaragaman. Gagasan evolusi Darwin ini dikenal juga sebagai
Darwinisme (Abercombie et al, 1973 dalam Widodo, 1993).
d. Masa Berkembangnya Genetika
Pelopor penelitian dalam bidang genetika, yakni Johann Gregor Mendel
yang mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat
yang dikode oleh satu macam gen. Banyak variasi alel menentukan
kemampuan terhadap ketahanan untuk terus dapat hidup. Teori ini dapat
menjelaskan darimana keanekaragaman tersebut timbul. Hanya pada saat itu,
teori genetika tidak dipahami dan tidak pernah diperkirakan dapat
dimanfaatkan untuk menjelaskan teori yang lain. Namun teori ini baru
disadari bahwa kegunaannya pada awal abad ke 20 oleh Hugo de Vries,
Weissman, dan lain-lain.
e. Masa Neo-Darwin
Banyaknya kritikan terhadap kelemahan-kelemahan Darwinisme,
menyebabakan teori ini mengalami perkembangan, terutama seleksi alam
bukan sebagai factor penyebabevolusi organic,tetapi hanya factor pengarah
dan pembatas terhadap varian yang telah ada Bahan baku evolusi organik
adalah variasi.
Neodarwinisme merupakan hasil pengembangan juga dinamakanTeori
Darwin abad 20 atau Teori Modern Transformasi bertahap yang didorong oleh
seleksi alam yang berperan pada kesatuan genetis (Waluyo, 2010).
Teori evolusi neo-Darwinian mengatakan bahwa semua kehidupan di
Bumi muncul dari satu nenek moyang melalui mutasi acak hingga gen yang
selamat dari seleksi alam. Organisme dengan mutasi menguntungkan
menghasilkan lebih banyak keturunan, mereka dengan mutasi yang merusak

9
menghasilkan lebih sedikit (atau tidak ada) keturunan. Beberapa mutasi
menguntungkan memberikan adaptasi baru pada lingkungan baru atau
lingkungan yang berubah, sehingga menghasilkan jenis organisme baru.
Untuk mendapatkan informasi ekstranew yang diperlukan untuk membangun
organisme yang lebih kompleks, gen yang ada pasti telah diduplikasi dan
kemudian bermutasi menjadi sesuatu yang berguna (William, 2007).
f. Masa Evolusi Modern
Bila saat masa lalu, para ahli hanya bekerja dengan data morfologi,
anatomi, dan penurunan genetika, pada masa sekarang para ahli beranjak pada
pendekatan molekuler, fisiologis, model matematika, dan lain sebagainya.
Sehingga dapat ditentukan bahwa suatu organisme berkerabat dekat atau jauh
terhadap organism lainnya dari perbedaan dalam semua aspek yang mungkin
dipelajari. Teori evolusi telah merangsang penyelidikan-penyelidikan dalam
bidang biologi untuk membuktikan kebenaran atau ketidak benaran dari teori
tersebut. Sampai saat ini penyelidikan-penyelidikan dibidang biologi tidak
pernah mengendur. Bukti-bukti teori evolusi masih sebatas bukti-bukti secara
tidak langsung. Banyak pandangan tentang evolusi mendobrak
pandanganandangan yang kolot bahwa makhluk hidup tidak berubah atau
statis (The Immutability of Species) (William, 2007).
Para ahli biologi telah mengakui bahwa makhluk hidup yangada sekarang
berasal dari makhluk hidup pada masa lalu. Buktiadanya petunjuk kehidupan
pada masa lalu yang berbeda terdapat pada tiap-tiap lapisan bumi dengan
adanya perubahan yang nyata dari masa ke masa. Lapisan bumi yang paling
atas menunjukkan adanya kegiatan pada masa yang paling muda. Makin ke
bawah, memberi petunjuk pada masa yang lebih tua. Spesies-spesies yang
hidup pada lapisan bumi yang atas, berasal dari kehidupan pada lapisan bumi
di bawahnya. Begitu seterusnya, sehingga makhluk hidup yang ada sekarang
berasal dari makhluk hidup pada masa lampau yang mengalami beberapa
perubahan melalui peristiwa evolusi. (William, 2007).

10
2.2 Perbandingan Teori Evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin

1. Lamarck

Lamarck terutama dikenang karena mekanisme yang dikemukakannya


untuk menjelaskan bagaimana adaptasi spesifik berkembang. Mekanisme
tersebut mengembangkan dua ide yang populer pada masanya. Yang pertama,
use (menggunakan) dan disuse (tidak menggunakan), yaitu ide bahwa bagian-
bagian tubuh yang digunakan secara luas untuk menghadapi lingkungan akan
menjadi lebih besar dan lebih kuat; sedangkan di pihak lain, bagian-bagian
tubuh yang tidak digunakan akan mengalami penurunan. Di antara contoh-
contoh yang dirujuk oleh Lamarck adalah berkembangnya otot lengan atas
(bicep) yang lebih besar pada otot pandai besi yang pekerjaannya menempa
dan memegang palu dan seekor jerapah yang menjenjangkan lehernya untuk
menggapai dedaunan yang terletak pada cabang-cabang pohon yang tinggi.
Ide kedua disebut dengan pewarisan sifat-sifat yang diperoleh. Dalam konsep
hereditas ini, modifikasi yang didapatkan oleh suatu organisme selama masa
hidupnya dapat diteruskan ke keturunannya. Leher jerapah yang panjang
berkembang secara perlahan-lahan sebagai produk kumulatif dari generasi-
generasi leluhurnya yang meregangkan lehernya, semakin tinggi dan semakin
tinggi lagi, demikian Lamarck berargumen. Namun, tidak ada bukti bahwa
sifat-sifat yang didapatkan bisa diwariskan secara spontan. Para pandai besi
bisa meningkatkan kekuatan dan staminanya sepanjang hidupnya karena
mengayun-ayunkan palu yang berat, tetapi sifat yang didapatkan ini tidak
mengubah gen yang diwariskan oleh gamet kepada keturunannya.

2. Weismann

Untuk membuktikan apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat


yang menurun (teori Lamarck) Weismann melakukan percobaan dengan
memotong ekor tikus, lalu mereka dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir

11
tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan
dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap berekor panjang.
Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan yang lahir
ternyata tetap berekor panjang.

Dari apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa


perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan
kepada keturunannya. Evolusi adalah proses yang menyangkut seleksi alam
terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki variasi genetik yang sesuai
dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki kesempatan mewariskan
gen yang adaptif pada generasi berikut.

3. Charles Darwin

Segera setelah kembali dari penjelajahannya (tahun 1836), Darwin


mulai mengevaluasi kembali semua yang teramati selama pelayarannya. Ia
mulai memahami adanya keterkaitan antara munculnya spesies baru dengan
proses adaptasi lingkungan. Menurutnya, spesies baru muncul dari bentuk
nenek moyangnya melalui akumulasi adaptasi yang terjadi secara bertahap
terhadap lingkungan hidup yang berbeda. Sebagai contoh, jika suatu sawar
geografis (seperti selat yang memisahkan pulau-pulau di lautan) mengisolasi
dua populasi suatu spesies tunggal, kedua populasi tersebut semakin lama
semakin berbeda dalam penampakan, karena masing-masing populasi akan
menyesuaikan dirinya dengan keadaan lingkungan lokalnya. Hipotesis asal
mula spesies ini memperkirakan bahwa selama beberapa generasi, dua
populasi akan menjadi cukup berbeda, sehingga bisa dipisahkan menjadi dua
spesies yang berbeda. Akhirnya, dari kajian yang dilakukan selama bertahun-
tahun setelah pelayaran Darwin, para ahli biologi menyimpulkan bahwa faktor
itulah yang terjadi pada burung finch di kepulauan Galapagos. Satu di antara
banyak perbedaan pada burung finch itu adalah paruhnya, yang telah

12
diadaptasikan dengan makanan khas yang tersedia pada pulau-pulau tempat
mereka tinggal. Pada awal tahun 1840-an, Darwin telah mengetahui bagian-
bagian penting dari teorinya mengenai seleksi alam sebagai mekanisme
penting evolusi. Namun, ia tidak mempublikasikan pemikirannya itu. Pada
tahun 1844, Darwin menulis esai panjang mengenai asal mula spesies dan
seleksi alam.

a. Pewarisan dengan modifikasi

Pada edisi pertama buku the Origin of Species, Darwin tidak menggunakan
istilah evolusi sampai alinea terakhir, tetapi menunjukkan dalam ungkapan
pewarisan dengan modifikasi (descent with modification) memandang adanya
kesatuan dalam kehidupan, di mana semua organisme berkerabat melalui garis
keturunan dari prototype tidak diketahui, yang hidup di zaman dahulu kala.
Ketika turunan organisme itu terpencar ke berbagai habitat yang berbeda
selama jutaan tahun, organisme ini akan mengakumulasi modifikasi atau
adaptasi, yang beranekaragam, yang membuat mereka menjadi cocok dengan
suatu cara hidup tertentu. Dalam pandangan Darwinisme, sejarah kehidupan
diibaratkan sebuah pohon dengan banyak sekali cabang yang memunculkan
banyak dahan dan ranting terus sampai ke ujung ranting yang paling muda,
suatu simbol keanekaragaman makhluk hidup. Pada setiap titik percabangan
pohon evolusi itu terdapat nenek moyang yang dimiliki bersama oleh semua
garis cabang evolusi dari titik percabangan tersebut. Spesies yang erat sekali
hubungannya seperti simpanse dan gorilla, memiliki banyak sifat-sifat dan
ciri-ciri yang sama karena garis keturunan nenek moyangnya sama sampai ke
cabang terkecil pada pohon kehidupan itu.

b. Seleksi alam dan adaptasi

Walaupun judul bukunya mengandung kata asal mula spesies, Darwin hanya
sedikit membahas topik itu, malah ia lebih memusatkan pembahasannya pada

13
bagaimana tiap-tiap individu menjadi mampu beradaptasi lebih baik dengan
lingkungan hidup lokalnya melalui seleksi alam.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus
globalisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teori evolusi pun
mengalami perkembangan. Pada dasarnya pemikiran tentang evolusi dan
teorinya mengalami berapa perubahan dalam kurun tiga abad lebih. Adapun
dasar pemikiran yang berubah sesuai dengan kurun waktu sebagai berikut:
a. Masa Fixixme
b. massa transformasi dan adaptasi
c. Masa Darwinian Menurut Charles Robert Darwin (1809-1882)
d. massa berkembangnya genetika
e. massa neo-darwin
f. massa evolusi modern.
Perbandingan teori Lamarck, wiesman dan Darwin dimana Lamarck
menjelaskan bahwa bagian-bagian tubuh yang digunakan secara luas untuk
menghadapi lingkungan akan menjadi lebih besar dan lebih kuat; sedangkan
di pihak lain, bagian-bagian tubuh yang tidak digunakan akan mengalami
penurunan. Sedangkan wiesman menyatakan bahw perubahan sel tubuh
karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya, hal
ini sejalan dengan teori evolusi Darwin dan teori evolusi weisman
mwmbalkan teori evolusi Lamarck, dan untuk teori evolusi Darwin lebih
menekan kan pada adaptasi dan seleksi alam, evolusi terjadi karena adaptasi
dan seleksi alam.

15
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi materi mengenai Perkembangan Teori Evolusi, guna
menambah wawasan untuk pembelajaran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Erick, R. Planka. 2000. Evolutionary Ecology. Sansome Street: San Fransisco.

Widodo. 1993. Teori Evolusi Biologis. Malang: Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Malang.

Widodo, dkk. 2003. Evolusi (Program Semi Que-IV) Direktorat Pendidikan Tinggi.
Jakarta: Proyek Peningkatan Manajemen Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.

William, Alex. 2007. Astonishing DNA Complexity Demolishes Neo-Darwinism.


Journal of Creation. 21 (3).

17

Anda mungkin juga menyukai