Anda di halaman 1dari 5

F6.

UPAYA PENGOBATAN DASAR


“10 PENYAKIT TERBANYAK PADA KUNJUNGAN RAWAT JALAN
PERIODE AGUSTUS 2019 DI PUSKESMAS BARINGENG”

Disusun Oleh:

dr. Shinta, S.Ked

Pembimbing:

dr. Hj. Markani Daharu

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS BARINGENG WATANSOPPENG
SULAWESI SELATAN
2019
F6. UPAYA PENGOBATAN DASAR
“10 PENYAKIT TERBANYAK PADA KUNJUNGAN RAWAT JALAN
PERIODE AGUSTUS 2019 DI PUSKESMAS BARINGENG”

I. LATAR BELAKANG
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan dan kemudahan
akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi tingginya.
Informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui
kerjasama lintas sektor diperlukan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien.
Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan
adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses
pengambilan keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data
dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu.
Pembangunan kesehatan Puskesmas Baringeng secara umum
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
indikator meningkatnya sumber daya manusia, meningkatnya kualitas
hidup masyarakat, memperpanjang umur harapan hidup, meningkatnya
kesejahteraan keluarga dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
hidup sehat
Profil 10 penyakit terbanyak pada kunjungan rawat jalan di
Puskesmas Baringeng merupakan salah satu media informasi
pembangunan kesehatan di Puskesmas Baringeng. Di samping itu, profil
ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan
pemantauan dan evaluasi terhadap pelayanan primer masyarakat cakupan
Puskesmas Baringeng. Diharapkan data ini dapat berfungsi sebagai data
dasar untuk melakukan pemilihan intervensi prioritas sesuai dengan peta
persebaran penyakit agar dilakukan secara efisien dan tepat guna.
II. HASIL
Kasus 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat cakupan
Puskasmas Baringeng periode Agustus 2019 dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut.

No PENYAKIT JUMLAH
1 ISPA 247
2 HIPERTENSI 160
3 BATUK 127
4 FEBRIS 140
5 TUKAK LAMBUNG 104
6 DIABETES MELLITUS 84
7 DERMATITIS 80
8 COMMON COLD 73
9 VERTIGO 70
10 ARTHRITIS 57
Tabel 1. 10 Penyakit Terbanyak Periode Agustus 2019

10 PENYAKIT TERBANYAK PERIODE AGUSTUS 2019

ISPA
HIPERTENSI
BATUK
FEBRIS
TUKAK LAMBUNG JUMLAH
DIABETES MELLITUS
DERMATITIS
COMMON COLD
VERTIGO
ARTHRITIS

0 50 100 150 200 250

Gambar 1. Grafik 10 Penyakit Terbanyak Periode Agustus 2019

III. PEMBAHASAN
Gambar dan tabel di atas memperlihatkan bahwa 10 penyakit
terbanyak pada periode Agustus 2019 dipuncaki oleh infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), diikuti oleh hipertensi (esensial) dan batuk yang
menduduki peringkat kedua dan ketiga. Melihat kesepuluh penyakit di
atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit infeksi dan degeneratif cukup
mendominasi, selebihnya diduduki oleh kategori penyakit lainnya.
Infeksi saluran pernapasan akut yang lebih dikenal dengan ISPA
biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini diawali dengan
atau tanpa demam yang diserta dengan salah satu atau beberapa gejala
berikut ini, diantaranya sakit tenggorokan atau nyeri telan, pilek, dan batuk
baik kering ataupun berdahak. Infeksi ini bersifat akut, yang artinya proses
infeksi ini dapat berlangsung hingga 14 hari. Infeksi ini menyerang salah
satu bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk
adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).
ISPA dapat menyerang saluran pernafasan bagian atas ataupun
bagian bawah. Infeksi akut yang mengenai saluran pernafasan atas
diantaranya rinitis, tonsillitis, faringitis. Pada saluran pernafasan bawah
diantaranya epiglottis, croup, bronkitis, bronkiolitis dan pneumonia.
Penyakit ini, jika disebabkan oleh virus, sebenarnya bersifat self-limiting
disease, akan tetapi jika tidak hialng atau memberat dalam 3 hari, maka
penanganan medis dari dokter diperlukan untuk mengevaluasi lebih lanjut.
Perubahan life style ke arah negatif seperti kurang aktivitas fisik,
serta faktor stress adalah beberapa faktor yang memicu tingginya angka
kejadian penyakit degeneratif seperti hipertensi dan DM, dimana hal ini
ditunjukkan dengan penyakit tersebut menduduki peringkat ke-2 dan ke-6
penyakit terbanyak pada periode Agustus 2019. Pola pikir dan pengobatan
masyarakat yang salah mengenai pengobatan juga menjadi penyebab
tingginya kunjungan dengan penyakit degeneratif. Kurangnya angka
kesadaran untuk melanjutkan pengobatan rutin menyebabkan banyaknya
kejadian rebound phenomenon pada pasien dengan hipertensi dan DM.
IV. EVALUASI
Melihat data persebaran penyakit pada bulan Agustus 2019, dapat
disimpulkan bahwa yang menduduki peringkat teratas penyakit pada
masyarakat adalah penyakit infeksi saluran pernapasan serta penyakit
degeneratif (salah satu contohnya adalah hipertensi pada peringkat ke-2
dan DM pada peringkat ke-6). Faktor pengetahuan masyarakat dan gaya
hidup diduga menjadi alasan banyaknya kunjungan dengan diagnosis
tersebut. Pelaksanaan kegiatan seperti penyuluhan serta edukasi yang
informatif tiap kunjungan diharapkan dapat menekan angka kejadian
penyakit dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Baringeng, Oktober 2019


PESERTA PENDAMPING

dr.Shinta dr. Hj. Markani Daharu


NIP. 19770626 200502 2 003

Anda mungkin juga menyukai