Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N DENGAN ANEMIA
DI RUANG BOUGENVILE (VK) RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah maternitas


Dosen pengampu : Ratifah ,SST,M Kes

Disusun oleh :
1. AZZA ULFAH REZAQI (P1337420218116)
2. MUHAMMAD SAEFUL (P1337420218137)
3. ZAHRA AMALINA (P1337420218141)
4. YOSHE MALINDA (P1337420218109)
5. NELI TRI CAHYANI (P1337420218100)
6. INTAN NURBAETI R (P1337420218101)
7. ALFYANADESTINA (P1337420218102)
8. YESI NUR IZZATI (P1337420218112)
9. MIRZA TANSYA (P1337420218114)
10.ANANDA FARAHDILA (P1337420218120)
11.ARNA NAUFAL ALWAN (P1337420218125)
12.AHSANI TAQWIM (P1337420218095)
13.FATHIMAH AS ZAHRA (P1337420218099)
14.MELLY CAHYANI (P1337420218104)
15.JAROT SUKMONO (P1337420218106)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih
rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 %
pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita (Arif Mansjoer,dkk. 2001)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifudin, 2002)
B. Etiologi
Menurut Mochtar( 1998)  penyeban anemia pada umunya adalah : 
a. Perdarahan
b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.
c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
d. Kelainan darah
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
f. Malabsorpsi

Penyebab anemia pada kehamilan :


a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
e. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil


a. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun\
b. Perdarahan akut
c. Pekerja berat
d. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi

C. Patofisiologi
Timbulnya amnemia mencerminkan adanya keggagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
(misal.berkuranganya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi,
pejanantoksik, invasi tumor, atau kebnyakan penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui peradarahan atau hemolisis( destruksi). Pada kasus yang
disebut terakhir, masalahnya dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai
dengan ketahahan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
sistem retikuloendotelia, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses
ini bilirubin yang terbentuk dalam fagosit, akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan
destruksi sel darah merah segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
( konsentrasi normalanya 1 mg/ dl atau kurang ; kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan
ikterik pada sklera)
Apabila sel darah merah mengalami pengancuran dalam sirkulasi, seperti yang
terjadi pada berbagai kelainan hemolitik, maka akan muncul dalam
plasma( hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasma melebihi kapasitas haptoglobin
plasma(protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (mis.
Apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dl ) hemoglobin kan terdifusi dalam
glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). Jika ada atau tidak adanya
hemoglobinemia atau hemoglobinuria dapat memberikan informasi mengenai lokasi
penghancuran sel darah merah abnormal pada pasien dengan hemolisi dan dapat
merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat proses hemolitik tersebut. (Suddart and
Brunner, 2001)

D.  Pathways
Faktor Predisposisi: Sumsum tulang tertekan oleh tumor/Obat,
Kekurangan eritropoetin,Abnormalitas prod.sel darah merah

Jumlah sel darah merah menurun

Oksigen ke jaringan berkurang

Hipoksia jaringan

Jantung Otak Saluran cerna

Aliran darah sistemik Sakit kepala, HCL


Letargi
Kelemahan Tubuh tampak Anoreksia
Pucat
jatuh Nutrisi kurang dari
Intoleransi aktivitas
kebutuhan tubuh

Resiko cidera
Gangguan perfusi
jaringan

E. Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :
a. Anemia defisiensi besi (62,3%)
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya
unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,
atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari badan, misalnya pada
pendarahan. Keperluan akan besi bertambah  dalam kehamilan , terutama pada
trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak bertambah dan kehamilan,
maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih – lebih pada kehamilan
kembar.
b. Anemia megaloblastik( 29,0%)3
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena difisiensi  asam
folat ( pteroylglutamic acid, jarang sekali karena difiesiensi vitamin
B12( cynocobalamin).
c. Anemia Hipoblastik ( 8, 0%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru, dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambara normositer dan
normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin
B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini belum
diketahui  dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar Roentgen,
racunatau obat – obatan.
d. Anemiahemolitik
Anemia ini disebakan karena pengghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi
dalam 2 golongan besar, yakni :
1) Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada
sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter , thalasemia, anemia
sel sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I, dan paraxysmal noctural
haemoglobinuria.
2) Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular , seperti pada
infeksi ( malaria, sepsis, dsb), keracunan arsenikum , neoarsphenamin,
timah, sulfonamid, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofuratoin ( Furadantin)
F. Manifestasi Klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang – kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),
konsentrasi hilang, nafas pendek,( pada anemia parah), dan keluhan mual muntah pada
hamil muda, palpitasi.

G. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.
a. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :
abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
b. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ
rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
c. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan:
tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris
puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

H. Pemeriksaan Diagnostik.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
a. Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%
b. Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
c. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi 
e. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak

I. Penatalaksanaan
a. Therapy pengobatan
1) Terapi oral
Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia

2) Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan oenyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua.
Terapi parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat
disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)

J. Pencegahan.
1) Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
2) Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
3) Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.
4) Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.

K. Pengkajian
a. Aktivitas
 Keletihan, kelemahan, malaise umum.
 Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
 Toleransi terhadap latihan rendah.
 Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
b. Sirkulasi
 Riwayat kehilangan darah kronis, 
 Palpitasi.
 CRT lebih dari dua detik
c. Integritas Ego
Cemas, gelisah, ketakutan
d. Eliminasi
 Konstipasi.
 Sering kencing.
e. Makanan / cairan
 Nafsu makan menurun
 Mual/ muntah
f. Nyeri / kenyamanan
 Lokasi nyeri  terutama di daerah abdomen dan kepala.
g. Pernapasan 
     Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita
h. Seksual
 Dapat terjadi pendarahan pervagina
 Pendarahan akut.sebelumnya
 Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.
L. Diagnosa yang mungkin muncul
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke
jaringan/ke sel
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan suplai oksigen.
4. Risiko cidera pada janin

M. Rencana Asuhan Keperawatan


1. Dx 1 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan kriteria hasil:
-          Berat badan klien dalam batas normal.
-          Klien tidak mengalami mual-muntah
-          Klien tidak menunjukkan penurunan nafsu makan
Intervensi keperawatan:
1) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan mutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut kuku dan kulit.
R/ kesejahteraan janin dan ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.
2) Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun, lebih
dari 35 tahun).
R/ remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dan klien lansia mungkin
cenderung obesitas/diabetes gestasional.
3) Pastikan tingkat penegetahuan tentang kebutuhan diet.
R/ menentukan kebutuhan belajar khusus. Pada periode pranatal, laju basal
metabolik meningkatkan (khususnya pada kehamilan lanjut) karena peningkatan
aktivitas tiroid yang berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada
ibu, menjadi potensial risiko terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan
800 mg zat besi diperlukan selama kehamilan untuk perkembangan jaringan
ibu/janin dan kondisi janin di dalam rahim. Selama trismester ketiga, kebutuhan
terhadap zat besi minimal, dan diet seimbang dengan peningkatan kebutuhan
kalori biasanya adekuat.
4) Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen
vitamin/zat besi setiap hari.
R/ materi referensi yang dapat dipelajari dirumah kemudian meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang.

2. Dx 2:  Gangguan perfungsi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai


oksigen ke jaringan/ke sel
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam,perfusi ke
jaringan/ke sel efektif dengan kriteria hasil :
 Tidak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, kelembaban)
 Tidak terdapat kebiruan pada kulit
Intervensi keperawatan:
1) Perhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi dan volume darah.

R/ kejadian perdarahan potensial merusak hasil kehamilan, kemungkinan


menyebabkan hipovolemia atau hipoksia uteroplasenta.
2) Lakukan pemeriksaan fisik CRT dengan menekan kuku pasien.

R/ keadaan capillary refill test yang tidak kembali dalam waktu kurang dari 2
detik dapat menandakan anemia.
3) Auskultasi dan laporkan DJJ, catat bradikardi, atau takikardi. Catat perubahan
pada aktivitas janin (hipoaktif atau hiperaktif).

R/ mengkaji berlanjutnya hipoksia janin. Pada awalnya janin berespon pada


penurunan kadar oksigen dengan takikardia dan peningkatan gerakan. Bila tetap
deficit, bradikardia dan penurunan aktivitas terjadi.
4) Catat kehilangan darah ibu mungkin dan adanya kontraksi uterus.

R/ Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi
mungkin tidak efektif ddalam mempertahankan kehamilan. Kehilangan darah ibu
secara berlebihan menurunkan perfusi plasenta.
5) Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiri
R/ menghilangkan tekanan vena kava inferior dan meningkatkan sirkulasi
plasenta atau janin dan pertukaran oksigen.
6) Berikan oksigen pada klien

R/ meningkatkan ketersediaan oksigen untuk janin. Sehingga kapasitas oksigen


yang dibawa janin meningkat.

3. Dx 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan


dan suplai oksigen.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan pasien
dapat beraktivitas dengan baik.
     Kriteria hasil :
-       Nadi dan tekanan darah dalam batas normal (nadi 60-100x/menit; TD 90/60-
140/90 mmHg)
-       Pasien tidak mengeluh lemah dan lelah
Intervensi keperawatan :
1) Jelaskan alasan perlunya tirah baring, penggunaan posisi rekumben lateral
kiri/miring, dan penurunan aktivitas.
R/ Tindakan ini ditujukan untuk mempertahankan janin jauh dari serviks dan
meningkatkan perfusi uterus. Tirah baring dapat menurunkan peka rangsang
uterus.
2) Berikan tindakan kenyamanan seperti gosokan punggung, perubahan posisi, atau
penurunan stimulus dalam ruangan (mis. Lampu redup)
R/ Menurunkan tegangan otot dan kelelahan serta meningkatkan rasa nyaman.
3) Berikan latihan gerak pada pasien secara bertahap (aktif dan pasif).
R/ aktivitas dan latihan sangat penting bagi pasien yang mengalami intoleransi
aktivitas karena kurang latihan akan menyebabkan otot menjadi atrofi.
 
4. Dx 4 : Risiko cedera terhadap janin
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 diharapkan risiko cedera
pada janin dapat tertanggulangi, dengan kriteria hasil :
-          Denyut jantung bayi dalam batas normal (120-160 x/menit)
-          Hasil USG tidak menunjukan tanda – tanda abnormalitas.
-          Tinggi fundus arteri sesuai umur kehamilan
Intervensi keperawatan :
1) Perhatikan kondisi ibu yang berdampak pada sirkulasi janin.

R/ Faktor yang mempengaruhi atau menurunkan sirkulasi/oksigenasi ibu


mempunyai dampak yang sama pada kadar oksigen janin/plasenta.
2) Ajari ibu untuk mengobservasi gerakan janin

R/ secara normalnya dalam kandungan janin bergerak dan merupakan tanda yang
sehat pada janin. Jika janin tidak bergerak perlu diwaspai terjadi cedera pada
janin akibat kekurangan nutrisi.
3) Kaji terhadap mual/muntah berlebihan.

R/ Memajankan perkembangan janin pada status asidotik dan malnutrisi dan


dapat memperberat IUGR dan pertumbuhan otak yang buruk.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.N DENGAN ANEMIA


DI RUANG BOUGENVILE (VK) RSUD TUGUREJO SEMARANG

I. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
Tanggal Pasien Datang : 10 September 2019
Jam Pasien Datang : 14.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 10 september 2019
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Anemia

A. Biodata Pasien
1. Biodata Klien
Nama : Ny. N
Umur : 20 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Gunung Pati Semarang
2. Biodata penanggung jawab
Nama : Tn. K
Umur : 30 th
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gunung Pati Semarang
Hub dgn klien : Suami

B. Riwayat Kesehatan Umum


1. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.N mengatakan bahwa dulu ia tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti DM dan Hipertensi. Didalam keluarganya tidak mempunyai penyakit
keturunan.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Ny. N sedang mengandung anak pertamanya, klien sering merasa lemas sejak
kurang lebih 1 minggu. Klien sering ngliyeng, nafsu makan berkurang, pada
tanggal 8 september 2019 klien memeriksakannya ke bidan dekat rumahnya, dan
dikatakan untuk dirujuk ke Rumah sakit untuk kontrol kehamilan lebih lanjut.
Karena kondisinya tidak membaik akhirnya Ny.N dibawa keluarganya ke RSUD
Tugurejo pada tanggal 10 September 2019 untuk mendapatkan penanganan
secara intensif. Oleh dokter Ny.N didiagnosa Anemia. Pada saat pengkajian pada
tanggal 10 september 2019 pukul 09.00 WIB ditemukan data :
Data Subjektif (DS)

1. Klien mengatakan sesak nafas

2. Klien mengatakan badannya lemas.

3. Klien mengatakan mempunyai riwayat alergi obat

4. Klien mengatakan kehamilan ini anak yang pertama (G1P0A0)

Data Objektif (DO)

1. Klien terlihat lemas

2. Klien terlihat sesak, tampak ada otot bantu pernapasan

3. TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt, S : 36, 6 C, RR : 28x/mnt

4. TFU 28 cm, TBJ 2480 gr, DJJ 152 x/menit

5. Conjungtiva pucat, ada lingkar gelap dibawah mata

3. Keluhan Utama
lemas

4. Riwayat Penyakit Keluarga

20

Ket: : Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
DS : Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami
kondisi yang dialami klien.

5. Alergi
Klien mengatakan mempunyai alergi terhadap obat-obatan

6. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan


Sewaktu kecil klien sering tidak memakai alas kaki ketika berjalan

7. Riwayat Sosial
Hubugan sosial klien dengan orang-orang sekitar baik. Kadang klien mengikuti
kegiatan PKK di kampungnya.

8. Personal Higiene
Sebelum sakit Selama sakit
Mandi 2x sehari Di lap
Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
Cuci rambut 2 hari sekali Di lap
Potong kuku 7 hari sekali Belum pernah
Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
Masalah/Keluhan : tidak ada
9. Riwayat Keperawatan untuk pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit Selama sakit
Makan pagi Nasi+Lauk (Tempe) habis 1 porsi Habis ½ porsi
Makan Siang Nasi+Luk (Tempe+Sayur) Habis 1 porsi Habis ½ porsi
Makan Malam Nasi+Lauk (Tempe) habis 1 porsi Habis ½ porsi
Kudapan Roti kering Kue, buah
Minum ± 8 gekas sehari ± 3 gelas sehari
Masalah/keluhan : Klien tidak nafsu makan sehingga tidak mau makan,
hanya minum saja.
10. Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi
Sebelum sakit
BAK BAB
Frekuensi : 3-4x sehari Frekuensi : 1x sehari
Jumlah urine : Jumlah Feses : tidak dikaji
Warna : kuning Warna : kuning
Bau : khas urine Konsistensi : lunak
Selama sakit
BAK BAB
Frekuensi : 2-3x sehari Frekuensi : belum pernah
Jumlah urine : 300 cc Jumlah Feses : tidak dikaji
Warna : kuning Warna : tidak dikaji
Bau : khas urine Konsistensi : tidak dikaji
Masalah/keluhan : terpasang kateter Masalah/keluhan : tidak ada

11. Riwayat keperawatan untuk pola aktivitas latihan


Selama dirawat dirumah sakit dalam melakukan aktivitas seperti BAK, BAB,
mandi dibantu oleh petugas.

12. Riwayat keperawatan untuk pola istirahat dan tidur


Tidak ada masalah dalam pola tidur klien sebelum dan selama sakit
13. Pengetahuan tentang kehamilan
Klien mengatakan ini kehamilan pertamanya. jadi, klien belum tahu tentang
perawatan kehamilan dan persiapan persalinan. Lebih-lebih klien mengalami
anemia.

14. Adaptasi psikologis terhadap kehamilan


Persepsi klien tentang kehamilan baik. Klien siap untuk menjalani kehamilan
sampai proses kelahiran nanti. Dukungan dari suami/keluarga baik.

15. Riwayat keperawatan untuk nilai / kepercayaan


Klien beragama islam, selam sakit dan dirawat di RSUD Tugurejo klien belum
pernah menjalankan shalat.

C. Riwayat Obstetrik
Status Obstetrikus :G1 P0 A0
1. Riwayat menstruasi
a. Menarche : usia 12 th
b. Lama haid : 5 hari
c. Siklus haid : 28 hari
d. Jumlah : banyak
e. Keluhan : kadang-kadang merasakan nyeri (dismenore)

2. Riwayat pernikahan
Status : Menikah
Umur waktu menikah : 18 th
Berapa kali menikah :1x
Lama menikah dengan suami skrg : 1 th

3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Klien belum pernah melahirkan sebelumnya. Kehamilan ini merupakan yang
pertama bagi klien.
4. Riwayat KB
1. Metode KB yang digunakan

Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB

2. Lama penggunaan :-

3. Alasan dilepas :-

4. Keluhan :-

5. Rencana KB yang akan datang : KB Pil

b. Riwayat kehamilan sekarang


a. HPHT : 01 Februari 2013

b. TP : 8 November 2013

c. Umur kehamilan : 34 minggu 6 hari

d. BB sebelum hamil : 49 kg

e. BB sebelum hamil : 52 kg

Riwayat ANC

NO ANC TI TII TIII


1 Frekuensi 2 kali 3kali 4 kali
2 Tempat Bidan Bidan Bidan
3 Keluhan Mual, lemes, pusing lemas Lemas
4 Hasil - - -
5 Pesan Makan porsi sedikit Istirahat cukup Istirahat
tapi sering cukup
6 Imunisasi TT √ - -
7 Tablet Fe √ √ √

D. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum : compos mentis
b. Vital Sign
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,5 C
- Nadi : 81 x/mnt
- RR : 28 x/mnt
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan muka
Inspeksi: Bentuk kepala ovale, rambut hitam, rambut tampak bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada luka, rambut tidak rontok.
2. Mata dan telinga
Inspeksi : Kelopak mata sedikit gelap, konjungtiva pucat, Sklera tidak
ikterik, pupil isokor, terdapat lingkar gelap di kelopak mata.
Lubang telinga kurang bersih dan tidak terdapat lesi.

3. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris,terpasang oksigen kanul
4. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Bibir sedikit kering, daerah bibir tampak kehitaman, lidah
kotor, tidak ada stomatitis, dan tidak tampak bendungan
vena jugularis.
5. Kulit
Inspeksi : Tidak ada lesi
Palpasi : Turgor kulit baik
6. Dada (Jantung dan paru)
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, pengembangan dada sama antara
kanan dan kiri
Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler di kedua paru, suara jantung
normal (LupDub) dengan irama sama.
Palpasi : Taktil fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : resonan bagian paru, pekak bagian jantung.
7. Abdomen
Inspeksi : ada strie gravidarum, tampak linea nigra
Auskultasi : DJJ 152x/menit
Palpasi : Lokhea rubra pertengahan pusar dan simphisis, TFU 28
cm
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat-px, teraba bagian bulat besar lunak
tidak melenting
Leopold II : Bagian kiri teraba tahanan memanjang. Bagian kanan
teraba bagian kecil-kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat keras, melenting, bisa digoyang
Leopold IV : tangan pemeriksa konvergen

8. Genitalia dan Anus


Pemeriksaan Dalam:
Vulva dan vagina : tidak ada benjolan
Serviks :
- keadaan: lunak Presentasi: Kepala turun H1
- pembukaan : 1 cm POD: ubun-ubun kecil
- Efficement : 30 %
9. Ekstremitas atas
Inspeksi : terpasang infus di tangan kiri, tidak ada edema
Kekuatan otot : masih baik (mampu menahan tekanan yang diberikan)

10. Ekstremitas bawah


Inspeksi : varises tidak ada, tidak ada edema
Kekuatan otot : masih baik (mampu menahan tekanan yang diberikan)

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
Hasil laboratorium tanggal 02-10-2013
Darah Rutin (WB EDTA)
Spesimen Darah Hasil Nilai Normal Analisa
Leukosit H14,4 3,6-11 103/UL Terjadi peningkatan
HB L 6,4 11,7-15,5 g/dl kadar leukosit
Hematokrit L 26,6 35-47 % menandakan terjadi
MCV L 69,9 80-100 fL infeksi selain itu
MCH L 21,2 26-34 pq terjadi penurunan sel
MCHC L 30,5 32-36 g/dl darah merah dan
Trombosit L 141 11,5-14,5 % kadar Hb sehingga
RDW H25,5 150/500 menyebabkan tubuh
Eosinofil L 0,1 2-4 % cepat lelah dalam
Neutrofil H83,7 50-70 % beraktivitas.
2. Terapi

Infus RL 20 tpm, NaCl 20 tpm


Asam mefenamat 3x500 mg diberikan melalui oral yang diberikan sebagi obat anti
nyeri.
SF diberikan 3x50 mg melelui oral, sebagai penambah zat besi pada klien.
Vitamin B Complek 3x50 mg, sebagai pemenuhan kebutuhan vitamin klien.
Tranfusi darah 250 cc /24jam
3. Diit : TKTP

A. Laporan Persalinan
Pengkajian awal
- Tanggal 10 september 2019 pukul 09.00 wib
- Tanda-tanda vital: TD 110/70 MmHg, nadi 81 x/mnt, Rr 28 x/mnt
- Hasil pemeriksaan dalam
Hasil: pembukaan 1 cm, kulit ketuban (+) melekat, presentasi kepala, Pu-Ki, kepala
turun H1, belum inpartu
- Pengeluaran pervaginam: tidak
- Kontraksi uterus: His (-)
- Denyut jantung janin ( frekuensi 152 x/mnt, kualitas sedang)
- Status janin ( Janin 1 hidup intra uterin )
Kala 1

VT: 1 cm, kepala turun H1, kulit ketuban (+)

Tanda-tanda Persalinan
Kontraksi : sedang
Frekuensi : 152 x/mnt
Lokasi ketidaknyamanan: -
PPV : belum ada

Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Karyadi Semarang atas indikasi anemia berat. Kadar
Hemoglobin (6,4 gr/dl)

II. PENGELOMPOKAN DATA


A. Data Subjektif (DS)
1. Klien mengatakan sesak nafas
2. Klien mengatakan badannya lemas.
3. Klien mengatakan tidak nafsu makan
4. Klien bila melakukan aktifitas terasa pusing
5. Klien mengatakan banyak mengeluarkan darah dari alat kelaminnya

B. Data Objektif (DO)


1. Klien terlihat lemas, Klien terlihat sesak
2. TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt, S : 36, 6 C, RR : 28x/mnt
3. Conjungtiva pucat, klien tampak terlihat pucat
4. HB L 6,4 g/dl, terpasang oksigen nasal kanul, Trombosit 141 %
5. Tampak ada gumpalan darah pada alat kelamin

III. ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1 Ds: Resiko perdarahan Proses hemolitik
Klien mengatakan
badannya lemas
Klien mengatakan
banyak
mengeluarkan darah
dari alat kelaminnya
DO:
Konjungtiva pucat
HB 6,4 gr/dl,
trombosit 141%
Tampak ada
gumpalan darah
pada alat kelamin
2 Ds: Resiko gawat janin kurangnya suplai oksigen
- Klien mengatakan
dalam darah ibu ke janin
sesak nafas
akibat penurunan kadar
- Klien mengatakan
badannya lemas hemoglobin dalam
- Klien mengatakan sirkulasi darah ibu
tidak nafsu makan
DO:
- HB 6,4 gr/dl,
trombosit 141%
- Rr 28x/menit
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2
kanul
3 DS: Resiko janin prematur adanya fetal distress pada
masa preterm
- Klien bila
melakukan
aktivitas terasa
pusing
- HB 6,4
gr/dl,trombosit
141%
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2
kanul

IV. Prioritas Masalah


1. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses hemolitik
2. Resiko gawat janin berhubungan dengan kurangnya suplai oksigen dalam darah ibu
ke janin akibat penurunan kadar hemoglobin dalam sirkulasi darah ibu
3. Resiko janin prematur berhubungan dengan adanya resiko fetal distress pada masa
preterm

V. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Ny. N Umur : 20 tahun

Diagnosa Medis : anemia No. RM : 446798


Tgl/jam Dx Kep Tujuan Intervensi Paraf
Rencana Rasional
10/09/19 Resiko Setelah a. 1.untuk mengetahui
09.00 perdarahan dilakukan Pengeluaran tingkat keparahan
b/d proses tindakan darah perdarahan yang
hemolitik keperawatan pervaginam terjadi pada ibu
selama 2.Untuk menghemat
1x30menit resiko penggunaan O2
perdarahan dapat b. Anjurkan ibu dalam tubuh akibat
berkurang untuk bedrest kekurangan kadar
dengan kriteria HB
hasil: 3.Untuk mengetahui
- adanya
anemis keabnormalitasan sel
- dalam darah
trombosit c.kolaborasi
dalam batas dalam
normal pemeriksaan
- darah lengkap
gumpalan
dalam alat
kelamin
10/09/19 Resiko Setelah a. Pantau DJJ 1.Untuk mengetahui
10.00 gawat dilakukan kondisi janin
janin b/d tindakan 2. Untuk mngetahui
kurangnya keperawatan b. Pantau adanya jumlah kontraksi
suplai selama 1x24jam kontraksi terjadi yang terjadi
oksigen resiko gawat 3. Untuk mengetahui
dalam janin dapat c. Kolaborasi kondisi janin secara
darah ibu berkurang dalam intensif
ke janin dengan Kriteria pemeriksaan USG
akibat Hasil:
penurunan -
kadar nafas
hemoglobi berkurang
n dalam -
sirkulasi normal
darah ibu -
trombosit
dalam batas
normal
10/09/19 Resiko Setelah a. Kaji usia 1. Untuk
janin
12.00 dilakukan kehamilan dan TP mengetahui
prematur
b/d adanya tindakan pertumbuhan dan
resiko fetal
keperawatan perkembangan
distress
pada masa selama 3x24 jam janin saat ini
preterm
resiko janin b. Kaji tanda- 2. Untuk
prematur dapat tanda vital mengetahui
berkurang kondisi ibu
bahkan teratasi secara umum
dengan kriteria c. Kaji adanya 3. Untuk
hasil: perdarahan mengetahui
- adanya resiko
rileks syok hipovolemik
- pada ibu dan
berkurang d. Kaji kondisi janin
- ketuban 4. Untuk
trombosit mendeteksi
dalam batas adanya resiko
normal ketuban pecah
dini

VI. CATATAN KEPERAWATAN


Nama : Ny. N No. Registrasi: 446798
Umur :20 th Dx. Medis : Anemia
Tgl/jam No. dx Implementasi Respon Paraf
Rabu, 3 Mengkaji tanda-tanda vital S:Klien mengatakan
10/09/2019 badannya lemas, terasa
08.00 pusing
O : GI P0 A0, hamil 34
minggu 6 hari. DJJ 136,
TD 110/70 mmHg, nadi
Mengkaji adanya 81x/mnt
09.00 1,3 perdarahan/pengeluaran
darah pervaginam S: Klien mengatakan
keluar darah dari alat
kelaminnya
Memantau DJJ dan O: Tampak ada bercak
09.00 2 kontraksi yang terjadi darah di pembalut klien

S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
12.00 1 bedrest O: DJJ 136x/mnt

S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
13.00 1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %
Kamis 1,2,3 Mengobservasi keadaan S:Klien mengatakan
11/09/19 umum klien seta mengkaji badannya lemas, terasa
09.00 tanda-tanda vital. pusing
O : GI P0 A0, hamil 34
minggu 6 hari. DJJ 136,
Mengkaji adanya TD 110/70 mmHg, nadi
1,3 perdarahan/pengeluaran 81x/mnt
darah pervaginam S: Klien mengatakan
keluar darah dari alat
kelaminnya
Memantau DJJ dan O: Tampak ada bercak
2 kontraksi yang terjadi darah di pembalut klien

S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
1 bedrest O: DJJ 136x/mnt

S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %
VII. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. N No. Registrasi: 446798
Umur :20 th Dx. Medis : anemia

Tgl/hr/jam No. Catatan perkembangan Paraf


dx
Rabu 1 S: Klien mengatakan badannya lemas, keluar darah
10/09/19 dari alat kelamin klien
14.00 O : klien tampak lemas, tampak ada bercak darah di
pembalut klien, TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt,
HB 8,2 gr/dl
A : Resiko perdarahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Kaji pengeluaran pervaginam
2. Anjurkan ibu untuk bedrest
Rabu 2 S: Klien mengatakan badannya lemas, perut
10/09/19 kontraksi kuat
14.00 O: Klien tampak lemas, HB 8,2 gr/dl, DJJ 136x/mnt
A : Masalah gawat janin belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau DJJ
2. Pantau kontraksi yang terjadi
Rabu 3 S : Klien mengatakan berasa lemas dan pusing
10/09/19 O: TD 110/70mmHg, HB 8,2 gr/dl, trombosit 136%
14.00 A : Resiko bayi prematur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Kaji kondisi ketuban
Kamis 1 S: Klien mengatakan badannya lemas, keluar darah
11/09/19 dari alat kelamin klien
O : klien tampak lemas, tampak ada bercak darah di
pembalut klien, TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt,
HB 8,2 gr/dl
A : Resiko perdarahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
3. Kaji pengeluaran pervaginam
4. Anjurkan ibu untuk bedrest
Kamis 2 S: Klien mengatakan badannya lemas, perut
11/09/19 kontraksi kuat
15.00 O: Klien tampak lemas, HB 8,2 gr/dl, DJJ 136x/mnt
A : Masalah gawat janin belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3. Pantau DJJ
4. Pantau kontraksi yang terjadi
Kamis , 3 S : Klien mengatakan berasa lemas dan pusing
11/09/19 O: TD 110/70mmHg, HB 8,2 gr/dl, trombosit 136%
15.00 A : Resiko bayi prematur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
3. Kaji tanda-tanda vital
4. Kaji kondisi ketuban

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.N DENGAN ANEMIA


DI RUANG BOUGENVILE (VK) RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah maternitas


Dosen pengampu : Ratifah ,SST,M Kes

Disusun oleh :
16.AZZA ULFAH REZAQI (P1337420218116)
17.MUHAMMAD SAEFUL (P1337420218137)
18.ZAHRA AMALINA (P1337420218141)
19.YOSHE MALINDA (P1337420218109)
20.NELI TRI CAHYANI (P1337420218100)
21.INTAN NURBAETI R (P1337420218101)
22.ALFYANADESTINA (P1337420218102)
23.YESI NUR IZZATI (P1337420218112)
24.MIRZA TANSYA (P1337420218114)
25.ANANDA FARAHDILA (P1337420218120)
26.ARNA NAUFAL ALWAN (P1337420218125)
27.AHSANI TAQWIM (P1337420218095)
28.FATHIMAH AS ZAHRA (P1337420218099)
29.MELLY CAHYANI (P1337420218104)
30.JAROT SUKMONO (P1337420218106)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN 2019/2020

LAPORAN PENDAHULUAN
N. Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih
rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 %
pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita (Arif Mansjoer,dkk. 2001)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifudin, 2002)
O. Etiologi
Menurut Mochtar( 1998)  penyeban anemia pada umunya adalah : 
g. Perdarahan
h. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.
i. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
j. Kelainan darah
k. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
l. Malabsorpsi

Penyebab anemia pada kehamilan :


f. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
g. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
h. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
i. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
j. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil


e. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun\
f. Perdarahan akut
g. Pekerja berat
h. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi

P. Patofisiologi
Timbulnya amnemia mencerminkan adanya keggagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
(misal.berkuranganya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi,
pejanantoksik, invasi tumor, atau kebnyakan penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui peradarahan atau hemolisis( destruksi). Pada kasus yang
disebut terakhir, masalahnya dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai
dengan ketahahan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
sistem retikuloendotelia, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses
ini bilirubin yang terbentuk dalam fagosit, akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan
destruksi sel darah merah segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
( konsentrasi normalanya 1 mg/ dl atau kurang ; kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan
ikterik pada sklera)
Apabila sel darah merah mengalami pengancuran dalam sirkulasi, seperti yang
terjadi pada berbagai kelainan hemolitik, maka akan muncul dalam
plasma( hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasma melebihi kapasitas haptoglobin
plasma(protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (mis.
Apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dl ) hemoglobin kan terdifusi dalam
glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). Jika ada atau tidak adanya
hemoglobinemia atau hemoglobinuria dapat memberikan informasi mengenai lokasi
penghancuran sel darah merah abnormal pada pasien dengan hemolisi dan dapat
merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat proses hemolitik tersebut. (Suddart and
Brunner, 2001)

Q.  Pathways
Faktor Predisposisi: Sumsum tulang tertekan oleh tumor/Obat,
Kekurangan eritropoetin,Abnormalitas prod.sel darah merah

Jumlah sel darah merah menurun


Oksigen ke jaringan berkurang

Hipoksia jaringan

Jantung Otak Saluran cerna

Aliran darah sistemik Sakit kepala, HCL


Letargi
Kelemahan Tubuh tampak Anoreksia
Pucat
jatuh Nutrisi kurang dari
Intoleransi aktivitas
kebutuhan tubuh

Resiko cidera
Gangguan perfusi
jaringan

R. Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :
e. Anemia defisiensi besi (62,3%)
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya
unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,
atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari badan, misalnya pada
pendarahan. Keperluan akan besi bertambah  dalam kehamilan , terutama pada
trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak bertambah dan kehamilan,
maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih – lebih pada kehamilan
kembar.
f. Anemia megaloblastik( 29,0%)3
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena difisiensi  asam
folat ( pteroylglutamic acid, jarang sekali karena difiesiensi vitamin
B12( cynocobalamin).
g. Anemia Hipoblastik ( 8, 0%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru, dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambara normositer dan
normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin
B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini belum
diketahui  dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar Roentgen,
racunatau obat – obatan.
h. Anemiahemolitik
Anemia ini disebakan karena pengghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi
dalam 2 golongan besar, yakni :
3) Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada
sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter , thalasemia, anemia
sel sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I, dan paraxysmal noctural
haemoglobinuria.
4) Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular , seperti pada
infeksi ( malaria, sepsis, dsb), keracunan arsenikum , neoarsphenamin,
timah, sulfonamid, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofuratoin ( Furadantin)
S. Manifestasi Klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang – kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),
konsentrasi hilang, nafas pendek,( pada anemia parah), dan keluhan mual muntah pada
hamil muda, palpitasi.

T. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.
d. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :
abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
e. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ
rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
f. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan:
tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris
puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

U. Pemeriksaan Diagnostik.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
f. Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%
g. Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
h. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
i. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi 
j. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak

V. Penatalaksanaan
b. Therapy pengobatan
3) Terapi oral
Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia

4) Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan oenyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua.
Terapi parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat
disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)

W. Pencegahan.
5) Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
6) Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
7) Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.
8) Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.

X. Pengkajian
i. Aktivitas
 Keletihan, kelemahan, malaise umum.
 Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
 Toleransi terhadap latihan rendah.
 Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
j. Sirkulasi
 Riwayat kehilangan darah kronis, 
 Palpitasi.
 CRT lebih dari dua detik
k. Integritas Ego
Cemas, gelisah, ketakutan
l. Eliminasi
 Konstipasi.
 Sering kencing.
m. Makanan / cairan
 Nafsu makan menurun
 Mual/ muntah
n. Nyeri / kenyamanan
 Lokasi nyeri  terutama di daerah abdomen dan kepala.
o. Pernapasan 
     Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita
p. Seksual
 Dapat terjadi pendarahan pervagina
 Pendarahan akut.sebelumnya
 Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.

Y. Diagnosa yang mungkin muncul


1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke
jaringan/ke sel
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan suplai oksigen.
4. Risiko cidera pada janin

Z. Rencana Asuhan Keperawatan


5. Dx 1 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan kriteria hasil:
-          Berat badan klien dalam batas normal.
-          Klien tidak mengalami mual-muntah
-          Klien tidak menunjukkan penurunan nafsu makan
Intervensi keperawatan:
2) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan mutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut kuku dan kulit.
R/ kesejahteraan janin dan ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.
3) Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun, lebih
dari 35 tahun).
R/ remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dan klien lansia mungkin
cenderung obesitas/diabetes gestasional.
4) Pastikan tingkat penegetahuan tentang kebutuhan diet.
R/ menentukan kebutuhan belajar khusus. Pada periode pranatal, laju basal
metabolik meningkatkan (khususnya pada kehamilan lanjut) karena peningkatan
aktivitas tiroid yang berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada
ibu, menjadi potensial risiko terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan
800 mg zat besi diperlukan selama kehamilan untuk perkembangan jaringan
ibu/janin dan kondisi janin di dalam rahim. Selama trismester ketiga, kebutuhan
terhadap zat besi minimal, dan diet seimbang dengan peningkatan kebutuhan
kalori biasanya adekuat.
5) Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen
vitamin/zat besi setiap hari.
R/ materi referensi yang dapat dipelajari dirumah kemudian meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang.

6. Dx 2:  Gangguan perfungsi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai


oksigen ke jaringan/ke sel
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam,perfusi ke
jaringan/ke sel efektif dengan kriteria hasil :
 Tidak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, kelembaban)
 Tidak terdapat kebiruan pada kulit
Intervensi keperawatan:
7) Perhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi dan volume darah.

R/ kejadian perdarahan potensial merusak hasil kehamilan, kemungkinan


menyebabkan hipovolemia atau hipoksia uteroplasenta.
8) Lakukan pemeriksaan fisik CRT dengan menekan kuku pasien.

R/ keadaan capillary refill test yang tidak kembali dalam waktu kurang dari 2
detik dapat menandakan anemia.
9) Auskultasi dan laporkan DJJ, catat bradikardi, atau takikardi. Catat perubahan
pada aktivitas janin (hipoaktif atau hiperaktif).

R/ mengkaji berlanjutnya hipoksia janin. Pada awalnya janin berespon pada


penurunan kadar oksigen dengan takikardia dan peningkatan gerakan. Bila tetap
deficit, bradikardia dan penurunan aktivitas terjadi.
10) Catat kehilangan darah ibu mungkin dan adanya kontraksi uterus.

R/ Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi
mungkin tidak efektif ddalam mempertahankan kehamilan. Kehilangan darah ibu
secara berlebihan menurunkan perfusi plasenta.
11) Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiri

R/ menghilangkan tekanan vena kava inferior dan meningkatkan sirkulasi


plasenta atau janin dan pertukaran oksigen.
12) Berikan oksigen pada klien

R/ meningkatkan ketersediaan oksigen untuk janin. Sehingga kapasitas oksigen


yang dibawa janin meningkat.
7. Dx 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan suplai oksigen.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan pasien
dapat beraktivitas dengan baik.
     Kriteria hasil :
-       Nadi dan tekanan darah dalam batas normal (nadi 60-100x/menit; TD 90/60-
140/90 mmHg)
-       Pasien tidak mengeluh lemah dan lelah
Intervensi keperawatan :
4) Jelaskan alasan perlunya tirah baring, penggunaan posisi rekumben lateral
kiri/miring, dan penurunan aktivitas.
R/ Tindakan ini ditujukan untuk mempertahankan janin jauh dari serviks dan
meningkatkan perfusi uterus. Tirah baring dapat menurunkan peka rangsang
uterus.
5) Berikan tindakan kenyamanan seperti gosokan punggung, perubahan posisi, atau
penurunan stimulus dalam ruangan (mis. Lampu redup)
R/ Menurunkan tegangan otot dan kelelahan serta meningkatkan rasa nyaman.
6) Berikan latihan gerak pada pasien secara bertahap (aktif dan pasif).
R/ aktivitas dan latihan sangat penting bagi pasien yang mengalami intoleransi
aktivitas karena kurang latihan akan menyebabkan otot menjadi atrofi.
 
8. Dx 4 : Risiko cedera terhadap janin
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 diharapkan risiko cedera
pada janin dapat tertanggulangi, dengan kriteria hasil :
-          Denyut jantung bayi dalam batas normal (120-160 x/menit)
-          Hasil USG tidak menunjukan tanda – tanda abnormalitas.
-          Tinggi fundus arteri sesuai umur kehamilan

Intervensi keperawatan :
4) Perhatikan kondisi ibu yang berdampak pada sirkulasi janin.

R/ Faktor yang mempengaruhi atau menurunkan sirkulasi/oksigenasi ibu


mempunyai dampak yang sama pada kadar oksigen janin/plasenta.
5) Ajari ibu untuk mengobservasi gerakan janin

R/ secara normalnya dalam kandungan janin bergerak dan merupakan tanda yang
sehat pada janin. Jika janin tidak bergerak perlu diwaspai terjadi cedera pada
janin akibat kekurangan nutrisi.
6) Kaji terhadap mual/muntah berlebihan.

R/ Memajankan perkembangan janin pada status asidotik dan malnutrisi dan


dapat memperberat IUGR dan pertumbuhan otak yang buruk.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.N DENGAN ANEMIA


DI RUANG BOUGENVILE (VK) RSUD TUGUREJO SEMARANG

J. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
Tanggal Pasien Datang : 10 September 2019
Jam Pasien Datang : 14.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 10 september 2019
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Anemia

E. Biodata Pasien
1. Biodata Klien
Nama : Ny. N
Umur : 20 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Gunung Pati Semarang
2. Biodata penanggung jawab
Nama : Tn. K
Umur : 30 th
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gunung Pati Semarang
Hub dgn klien : Suami

F. Riwayat Kesehatan Umum


16. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.N mengatakan bahwa dulu ia tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti DM dan Hipertensi. Didalam keluarganya tidak mempunyai penyakit
keturunan.

17. Riwayat Penyakit Sekarang


Ny. N sedang mengandung anak pertamanya, klien sering merasa lemas sejak
kurang lebih 1 minggu. Klien sering ngliyeng, nafsu makan berkurang, pada
tanggal 8 september 2019 klien memeriksakannya ke bidan dekat rumahnya, dan
dikatakan untuk dirujuk ke Rumah sakit untuk kontrol kehamilan lebih lanjut.
Karena kondisinya tidak membaik akhirnya Ny.N dibawa keluarganya ke RSUD
Tugurejo pada tanggal 10 September 2019 untuk mendapatkan penanganan
secara intensif. Oleh dokter Ny.N didiagnosa Anemia. Pada saat pengkajian pada
tanggal 10 september 2019 pukul 09.00 WIB ditemukan data :
Data Subjektif (DS)

5. Klien mengatakan sesak nafas

6. Klien mengatakan badannya lemas.

7. Klien mengatakan mempunyai riwayat alergi obat

8. Klien mengatakan kehamilan ini anak yang pertama (G1P0A0)

Data Objektif (DO)

6. Klien terlihat lemas

7. Klien terlihat sesak, tampak ada otot bantu pernapasan

8. TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt, S : 36, 6 C, RR : 28x/mnt

9. TFU 28 cm, TBJ 2480 gr, DJJ 152 x/menit

10.Conjungtiva pucat, ada lingkar gelap dibawah mata


18. Keluhan Utama
lemas

19. Riwayat Penyakit Keluarga

20

Ket: : Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
DS : Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami
kondisi yang dialami klien.

20. Alergi
Klien mengatakan mempunyai alergi terhadap obat-obatan

21. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan


Sewaktu kecil klien sering tidak memakai alas kaki ketika berjalan

22. Riwayat Sosial


Hubugan sosial klien dengan orang-orang sekitar baik. Kadang klien mengikuti
kegiatan PKK di kampungnya.

23. Personal Higiene


Sebelum sakit Selama sakit
Mandi 2x sehari Di lap
Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
Cuci rambut 2 hari sekali Di lap
Potong kuku 7 hari sekali Belum pernah
Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
Masalah/Keluhan : tidak ada
24. Riwayat Keperawatan untuk pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit Selama sakit
Makan pagi Nasi+Lauk (Tempe) habis 1 porsi Habis ½ porsi
Makan Siang Nasi+Luk (Tempe+Sayur) Habis 1 porsi Habis ½ porsi
Makan Malam Nasi+Lauk (Tempe) habis 1 porsi Habis ½ porsi
Kudapan Roti kering Kue, buah
Minum ± 8 gekas sehari ± 3 gelas sehari
Masalah/keluhan : Klien tidak nafsu makan sehingga tidak mau makan,
hanya minum saja.
25. Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi
Sebelum sakit
BAK BAB
Frekuensi : 3-4x sehari Frekuensi : 1x sehari
Jumlah urine : Jumlah Feses : tidak dikaji
Warna : kuning Warna : kuning
Bau : khas urine Konsistensi : lunak
Selama sakit
BAK BAB
Frekuensi : 2-3x sehari Frekuensi : belum pernah
Jumlah urine : 300 cc Jumlah Feses : tidak dikaji
Warna : kuning Warna : tidak dikaji
Bau : khas urine Konsistensi : tidak dikaji
Masalah/keluhan : terpasang kateter Masalah/keluhan : tidak ada

26. Riwayat keperawatan untuk pola aktivitas latihan


Selama dirawat dirumah sakit dalam melakukan aktivitas seperti BAK, BAB,
mandi dibantu oleh petugas.

27. Riwayat keperawatan untuk pola istirahat dan tidur


Tidak ada masalah dalam pola tidur klien sebelum dan selama sakit
28. Pengetahuan tentang kehamilan
Klien mengatakan ini kehamilan pertamanya. jadi, klien belum tahu tentang
perawatan kehamilan dan persiapan persalinan. Lebih-lebih klien mengalami
anemia.

29. Adaptasi psikologis terhadap kehamilan


Persepsi klien tentang kehamilan baik. Klien siap untuk menjalani kehamilan
sampai proses kelahiran nanti. Dukungan dari suami/keluarga baik.

30. Riwayat keperawatan untuk nilai / kepercayaan


Klien beragama islam, selam sakit dan dirawat di RSUD Tugurejo klien belum
pernah menjalankan shalat.

G. Riwayat Obstetrik
Status Obstetrikus :G1 P0 A0
5. Riwayat menstruasi
f. Menarche : usia 12 th
g. Lama haid : 5 hari
h. Siklus haid : 28 hari
i. Jumlah : banyak
j. Keluhan : kadang-kadang merasakan nyeri (dismenore)

6. Riwayat pernikahan
Status : Menikah
Umur waktu menikah : 18 th
Berapa kali menikah :1x
Lama menikah dengan suami skrg : 1 th

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Klien belum pernah melahirkan sebelumnya. Kehamilan ini merupakan yang
pertama bagi klien.
8. Riwayat KB
1. Metode KB yang digunakan

Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB


2. Lama penggunaan :-

3. Alasan dilepas :-

4. Keluhan :-

5. Rencana KB yang akan datang : KB Pil

c. Riwayat kehamilan sekarang


a. HPHT : 01 Februari 2013

b. TP : 8 November 2013

c. Umur kehamilan : 34 minggu 6 hari

d. BB sebelum hamil : 49 kg

e. BB sebelum hamil : 52 kg

Riwayat ANC

NO ANC TI TII TIII


1 Frekuensi 2 kali 3kali 4 kali
2 Tempat Bidan Bidan Bidan
3 Keluhan Mual, lemes, pusing lemas Lemas
4 Hasil - - -
5 Pesan Makan porsi sedikit Istirahat cukup Istirahat
tapi sering cukup
6 Imunisasi TT √ - -
7 Tablet Fe √ √ √

H. Pemeriksaan Fisik
d. Penampilan umum : compos mentis
e. Vital Sign
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,5 C
- Nadi : 81 x/mnt
- RR : 28 x/mnt
f. Pemeriksaan Fisik
11. Kepala dan muka
Inspeksi: Bentuk kepala ovale, rambut hitam, rambut tampak bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada luka, rambut tidak rontok.
12. Mata dan telinga
Inspeksi : Kelopak mata sedikit gelap, konjungtiva pucat, Sklera tidak
ikterik, pupil isokor, terdapat lingkar gelap di kelopak mata.
Lubang telinga kurang bersih dan tidak terdapat lesi.

13. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris,terpasang oksigen kanul
14. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Bibir sedikit kering, daerah bibir tampak kehitaman, lidah
kotor, tidak ada stomatitis, dan tidak tampak bendungan
vena jugularis.
15. Kulit
Inspeksi : Tidak ada lesi
Palpasi : Turgor kulit baik
16. Dada (Jantung dan paru)
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, pengembangan dada sama antara
kanan dan kiri
Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler di kedua paru, suara jantung
normal (LupDub) dengan irama sama.
Palpasi : Taktil fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : resonan bagian paru, pekak bagian jantung.
17. Abdomen
Inspeksi : ada strie gravidarum, tampak linea nigra
Auskultasi : DJJ 152x/menit
Palpasi : Lokhea rubra pertengahan pusar dan simphisis, TFU 28
cm
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat-px, teraba bagian bulat besar lunak
tidak melenting
Leopold II : Bagian kiri teraba tahanan memanjang. Bagian kanan
teraba bagian kecil-kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat keras, melenting, bisa digoyang
Leopold IV : tangan pemeriksa konvergen

18. Genitalia dan Anus


Pemeriksaan Dalam:
Vulva dan vagina : tidak ada benjolan
Serviks :
- keadaan: lunak Presentasi: Kepala turun H1
- pembukaan : 1 cm POD: ubun-ubun kecil
- Efficement : 30 %
19. Ekstremitas atas
Inspeksi : terpasang infus di tangan kiri, tidak ada edema
Kekuatan otot : masih baik (mampu menahan tekanan yang diberikan)

20. Ekstremitas bawah


Inspeksi : varises tidak ada, tidak ada edema
Kekuatan otot : masih baik (mampu menahan tekanan yang diberikan)

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
Hasil laboratorium tanggal 02-10-2013
Darah Rutin (WB EDTA)
Spesimen Darah Hasil Nilai Normal Analisa
Leukosit H14,4 3,6-11 103/UL Terjadi peningkatan
HB L 6,4 11,7-15,5 g/dl kadar leukosit
Hematokrit L 26,6 35-47 % menandakan terjadi
MCV L 69,9 80-100 fL infeksi selain itu
MCH L 21,2 26-34 pq terjadi penurunan sel
MCHC L 30,5 32-36 g/dl darah merah dan
Trombosit L 141 11,5-14,5 % kadar Hb sehingga
RDW H25,5 150/500 menyebabkan tubuh
Eosinofil L 0,1 2-4 % cepat lelah dalam
Neutrofil H83,7 50-70 % beraktivitas.
4. Terapi

Infus RL 20 tpm, NaCl 20 tpm


Asam mefenamat 3x500 mg diberikan melalui oral yang diberikan sebagi obat anti
nyeri.
SF diberikan 3x50 mg melelui oral, sebagai penambah zat besi pada klien.
Vitamin B Complek 3x50 mg, sebagai pemenuhan kebutuhan vitamin klien.
Tranfusi darah 250 cc /24jam
5. Diit : TKTP

B. Laporan Persalinan
Pengkajian awal
- Tanggal 10 september 2019 pukul 09.00 wib
- Tanda-tanda vital: TD 110/70 MmHg, nadi 81 x/mnt, Rr 28 x/mnt
- Hasil pemeriksaan dalam
Hasil: pembukaan 1 cm, kulit ketuban (+) melekat, presentasi kepala, Pu-Ki, kepala
turun H1, belum inpartu
- Pengeluaran pervaginam: tidak
- Kontraksi uterus: His (-)
- Denyut jantung janin ( frekuensi 152 x/mnt, kualitas sedang)
- Status janin ( Janin 1 hidup intra uterin )
Kala 1

VT: 1 cm, kepala turun H1, kulit ketuban (+)

Tanda-tanda Persalinan
Kontraksi : sedang
Frekuensi : 152 x/mnt
Lokasi ketidaknyamanan: -
PPV : belum ada
Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Karyadi Semarang atas indikasi anemia berat. Kadar
Hemoglobin (6,4 gr/dl)

VI. PENGELOMPOKAN DATA


C. Data Subjektif (DS)
1. Klien mengatakan sesak nafas
2. Klien mengatakan badannya lemas.
3. Klien mengatakan tidak nafsu makan
4. Klien bila melakukan aktifitas terasa pusing
5. Klien mengatakan banyak mengeluarkan darah dari alat kelaminnya

D. Data Objektif (DO)


6. Klien terlihat lemas, Klien terlihat sesak
7. TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt, S : 36, 6 C, RR : 28x/mnt
8. Conjungtiva pucat, klien tampak terlihat pucat
9. HB L 6,4 g/dl, terpasang oksigen nasal kanul, Trombosit 141 %
10. Tampak ada gumpalan darah pada alat kelamin

VII. ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1 Ds: Resiko perdarahan Proses hemolitik
Klien mengatakan
badannya lemas
Klien mengatakan
banyak
mengeluarkan darah
dari alat kelaminnya
DO:
Konjungtiva pucat
HB 6,4 gr/dl,
trombosit 141%
Tampak ada
gumpalan darah
pada alat kelamin
2 Ds: Resiko gawat janin kurangnya suplai oksigen
- Klien mengatakan
dalam darah ibu ke janin
sesak nafas
akibat penurunan kadar
- Klien mengatakan
badannya lemas hemoglobin dalam
- Klien mengatakan
sirkulasi darah ibu
tidak nafsu makan
DO:
- HB 6,4 gr/dl,
trombosit 141%
- Rr 28x/menit
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2
kanul
3 DS: Resiko janin prematur adanya fetal distress pada
masa preterm
- Klien bila
melakukan
aktivitas terasa
pusing
- HB 6,4
gr/dl,trombosit
141%
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2
kanul

VIII. Prioritas Masalah


4. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses hemolitik
5. Resiko gawat janin berhubungan dengan kurangnya suplai oksigen dalam darah ibu
ke janin akibat penurunan kadar hemoglobin dalam sirkulasi darah ibu
6. Resiko janin prematur berhubungan dengan adanya resiko fetal distress pada masa
preterm

IX. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Ny. N Umur : 20 tahun

Diagnosa Medis : anemia No. RM : 446798

Tgl/jam Dx Kep Tujuan Intervensi Paraf


Rencana Rasional
10/09/19 Resiko Setelah a. 1.untuk mengetahui
09.00 perdarahan dilakukan Pengeluaran tingkat keparahan
b/d proses tindakan darah perdarahan yang
hemolitik keperawatan pervaginam terjadi pada ibu
selama 2.Untuk menghemat
1x30menit resiko penggunaan O2
perdarahan dapat b. Anjurkan ibu dalam tubuh akibat
berkurang untuk bedrest kekurangan kadar
dengan kriteria HB
hasil: 3.Untuk mengetahui
- adanya
anemis keabnormalitasan sel
- dalam darah
trombosit c.kolaborasi
dalam batas dalam
normal pemeriksaan
- darah lengkap
gumpalan
dalam alat
kelamin
10/09/19 Resiko Setelah a. Pantau DJJ 1.Untuk mengetahui
10.00 gawat dilakukan kondisi janin
janin b/d tindakan 2. Untuk mngetahui
kurangnya keperawatan b. Pantau adanya jumlah kontraksi
suplai selama 1x24jam kontraksi terjadi yang terjadi
oksigen resiko gawat 3. Untuk mengetahui
dalam janin dapat c. Kolaborasi kondisi janin secara
darah ibu berkurang dalam intensif
ke janin dengan Kriteria pemeriksaan USG
akibat Hasil:
penurunan -
kadar nafas
hemoglobi berkurang
n dalam -
sirkulasi normal
darah ibu -
trombosit
dalam batas
normal
10/09/19 Resiko Setelah a. Kaji usia 5. Untuk
janin
12.00 dilakukan kehamilan dan TP mengetahui
prematur
b/d adanya tindakan pertumbuhan dan
resiko fetal
keperawatan perkembangan
distress
pada masa selama 3x24 jam janin saat ini
preterm
resiko janin b. Kaji tanda- 6. Untuk
prematur dapat tanda vital mengetahui
berkurang kondisi ibu
bahkan teratasi secara umum
dengan kriteria c. Kaji adanya 7. Untuk
hasil: perdarahan mengetahui
- adanya resiko
rileks syok hipovolemik
- pada ibu dan
berkurang d. Kaji kondisi janin
- ketuban 8. Untuk
trombosit mendeteksi
dalam batas adanya resiko
normal ketuban pecah
dini

VI. CATATAN KEPERAWATAN


Nama : Ny. N No. Registrasi: 446798
Umur :20 th Dx. Medis : Anemia
Tgl/jam No. dx Implementasi Respon Paraf
Rabu, 3 Mengkaji tanda-tanda vital S:Klien mengatakan
10/09/2019 badannya lemas, terasa
08.00 pusing
O : GI P0 A0, hamil 34
minggu 6 hari. DJJ 136,
TD 110/70 mmHg, nadi
Mengkaji adanya 81x/mnt
09.00 1,3 perdarahan/pengeluaran
darah pervaginam S: Klien mengatakan
keluar darah dari alat
kelaminnya
Memantau DJJ dan O: Tampak ada bercak
09.00 2 kontraksi yang terjadi darah di pembalut klien

S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
12.00 1 bedrest O: DJJ 136x/mnt

S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
13.00 1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %
Kamis 1,2,3 Mengobservasi keadaan S:Klien mengatakan
11/09/19 umum klien seta mengkaji badannya lemas, terasa
09.00 tanda-tanda vital. pusing
O : GI P0 A0, hamil 34
minggu 6 hari. DJJ 136,
Mengkaji adanya TD 110/70 mmHg, nadi
1,3 perdarahan/pengeluaran 81x/mnt
darah pervaginam S: Klien mengatakan
keluar darah dari alat
kelaminnya
Memantau DJJ dan O: Tampak ada bercak
2 kontraksi yang terjadi darah di pembalut klien

S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
1 bedrest O: DJJ 136x/mnt

S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %

VII. CATATAN PERKEMBANGAN


Nama : Ny. N No. Registrasi: 446798
Umur :20 th Dx. Medis : anemia

Tgl/hr/jam No. Catatan perkembangan Paraf


dx
Rabu 1 S: Klien mengatakan badannya lemas, keluar darah
10/09/19 dari alat kelamin klien
14.00 O : klien tampak lemas, tampak ada bercak darah di
pembalut klien, TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt,
HB 8,2 gr/dl
A : Resiko perdarahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
5. Kaji pengeluaran pervaginam
6. Anjurkan ibu untuk bedrest
Rabu 2 S: Klien mengatakan badannya lemas, perut
10/09/19 kontraksi kuat
14.00 O: Klien tampak lemas, HB 8,2 gr/dl, DJJ 136x/mnt
A : Masalah gawat janin belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
5. Pantau DJJ
6. Pantau kontraksi yang terjadi
Rabu 3 S : Klien mengatakan berasa lemas dan pusing
10/09/19 O: TD 110/70mmHg, HB 8,2 gr/dl, trombosit 136%
14.00 A : Resiko bayi prematur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
5. Kaji tanda-tanda vital
6. Kaji kondisi ketuban
Kamis 1 S: Klien mengatakan badannya lemas, keluar darah
11/09/19 dari alat kelamin klien
O : klien tampak lemas, tampak ada bercak darah di
pembalut klien, TD : 110/70 mmHg, N : 81 x/mnt,
HB 8,2 gr/dl
A : Resiko perdarahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
7. Kaji pengeluaran pervaginam
8. Anjurkan ibu untuk bedrest
Kamis 2 S: Klien mengatakan badannya lemas, perut
11/09/19 kontraksi kuat
15.00 O: Klien tampak lemas, HB 8,2 gr/dl, DJJ 136x/mnt
A : Masalah gawat janin belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
7. Pantau DJJ
8. Pantau kontraksi yang terjadi
Kamis , 3 S : Klien mengatakan berasa lemas dan pusing
11/09/19 O: TD 110/70mmHg, HB 8,2 gr/dl, trombosit 136%
15.00 A : Resiko bayi prematur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
7. Kaji tanda-tanda vital
8. Kaji kondisi ketuban

Anda mungkin juga menyukai