N DENGAN ANEMIA
DI RUANG BOUGENVILE (VK) RSUD TUGUREJO SEMARANG
Disusun oleh :
1. AZZA ULFAH REZAQI (P1337420218116)
2. MUHAMMAD SAEFUL (P1337420218137)
3. ZAHRA AMALINA (P1337420218141)
4. YOSHE MALINDA (P1337420218109)
5. NELI TRI CAHYANI (P1337420218100)
6. INTAN NURBAETI R (P1337420218101)
7. ALFYANADESTINA (P1337420218102)
8. YESI NUR IZZATI (P1337420218112)
9. MIRZA TANSYA (P1337420218114)
10.ANANDA FARAHDILA (P1337420218120)
11.ARNA NAUFAL ALWAN (P1337420218125)
12.AHSANI TAQWIM (P1337420218095)
13.FATHIMAH AS ZAHRA (P1337420218099)
14.MELLY CAHYANI (P1337420218104)
15.JAROT SUKMONO (P1337420218106)
A. Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih
rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 %
pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita (Arif Mansjoer,dkk. 2001)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifudin, 2002)
B. Etiologi
Menurut Mochtar( 1998) penyeban anemia pada umunya adalah :
a. Perdarahan
b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.
c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
d. Kelainan darah
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
f. Malabsorpsi
C. Patofisiologi
Timbulnya amnemia mencerminkan adanya keggagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
(misal.berkuranganya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi,
pejanantoksik, invasi tumor, atau kebnyakan penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui peradarahan atau hemolisis( destruksi). Pada kasus yang
disebut terakhir, masalahnya dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai
dengan ketahahan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
sistem retikuloendotelia, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses
ini bilirubin yang terbentuk dalam fagosit, akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan
destruksi sel darah merah segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
( konsentrasi normalanya 1 mg/ dl atau kurang ; kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan
ikterik pada sklera)
Apabila sel darah merah mengalami pengancuran dalam sirkulasi, seperti yang
terjadi pada berbagai kelainan hemolitik, maka akan muncul dalam
plasma( hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasma melebihi kapasitas haptoglobin
plasma(protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (mis.
Apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dl ) hemoglobin kan terdifusi dalam
glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). Jika ada atau tidak adanya
hemoglobinemia atau hemoglobinuria dapat memberikan informasi mengenai lokasi
penghancuran sel darah merah abnormal pada pasien dengan hemolisi dan dapat
merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat proses hemolitik tersebut. (Suddart and
Brunner, 2001)
D. Pathways
Faktor Predisposisi: Sumsum tulang tertekan oleh tumor/Obat,
Kekurangan eritropoetin,Abnormalitas prod.sel darah merah
Hipoksia jaringan
Resiko cidera
Gangguan perfusi
jaringan
E. Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :
a. Anemia defisiensi besi (62,3%)
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya
unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,
atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari badan, misalnya pada
pendarahan. Keperluan akan besi bertambah dalam kehamilan , terutama pada
trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak bertambah dan kehamilan,
maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih – lebih pada kehamilan
kembar.
b. Anemia megaloblastik( 29,0%)3
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena difisiensi asam
folat ( pteroylglutamic acid, jarang sekali karena difiesiensi vitamin
B12( cynocobalamin).
c. Anemia Hipoblastik ( 8, 0%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru, dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambara normositer dan
normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin
B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini belum
diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar Roentgen,
racunatau obat – obatan.
d. Anemiahemolitik
Anemia ini disebakan karena pengghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi
dalam 2 golongan besar, yakni :
1) Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada
sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter , thalasemia, anemia
sel sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I, dan paraxysmal noctural
haemoglobinuria.
2) Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular , seperti pada
infeksi ( malaria, sepsis, dsb), keracunan arsenikum , neoarsphenamin,
timah, sulfonamid, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofuratoin ( Furadantin)
F. Manifestasi Klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang – kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),
konsentrasi hilang, nafas pendek,( pada anemia parah), dan keluhan mual muntah pada
hamil muda, palpitasi.
G. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.
a. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :
abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
b. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ
rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
c. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan:
tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris
puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
H. Pemeriksaan Diagnostik.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
a. Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%
b. Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
c. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
e. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak
I. Penatalaksanaan
a. Therapy pengobatan
1) Terapi oral
Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia
2) Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan oenyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua.
Terapi parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat
disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)
J. Pencegahan.
1) Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
2) Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
3) Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.
4) Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
K. Pengkajian
a. Aktivitas
Keletihan, kelemahan, malaise umum.
Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
Toleransi terhadap latihan rendah.
Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
b. Sirkulasi
Riwayat kehilangan darah kronis,
Palpitasi.
CRT lebih dari dua detik
c. Integritas Ego
Cemas, gelisah, ketakutan
d. Eliminasi
Konstipasi.
Sering kencing.
e. Makanan / cairan
Nafsu makan menurun
Mual/ muntah
f. Nyeri / kenyamanan
Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala.
g. Pernapasan
Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita
h. Seksual
Dapat terjadi pendarahan pervagina
Pendarahan akut.sebelumnya
Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.
L. Diagnosa yang mungkin muncul
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke
jaringan/ke sel
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan suplai oksigen.
4. Risiko cidera pada janin
R/ keadaan capillary refill test yang tidak kembali dalam waktu kurang dari 2
detik dapat menandakan anemia.
3) Auskultasi dan laporkan DJJ, catat bradikardi, atau takikardi. Catat perubahan
pada aktivitas janin (hipoaktif atau hiperaktif).
R/ Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi
mungkin tidak efektif ddalam mempertahankan kehamilan. Kehilangan darah ibu
secara berlebihan menurunkan perfusi plasenta.
5) Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiri
R/ menghilangkan tekanan vena kava inferior dan meningkatkan sirkulasi
plasenta atau janin dan pertukaran oksigen.
6) Berikan oksigen pada klien
R/ secara normalnya dalam kandungan janin bergerak dan merupakan tanda yang
sehat pada janin. Jika janin tidak bergerak perlu diwaspai terjadi cedera pada
janin akibat kekurangan nutrisi.
3) Kaji terhadap mual/muntah berlebihan.
I. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
Tanggal Pasien Datang : 10 September 2019
Jam Pasien Datang : 14.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 10 september 2019
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Anemia
A. Biodata Pasien
1. Biodata Klien
Nama : Ny. N
Umur : 20 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Gunung Pati Semarang
2. Biodata penanggung jawab
Nama : Tn. K
Umur : 30 th
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gunung Pati Semarang
Hub dgn klien : Suami
3. Keluhan Utama
lemas
20
Ket: : Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
DS : Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami
kondisi yang dialami klien.
5. Alergi
Klien mengatakan mempunyai alergi terhadap obat-obatan
7. Riwayat Sosial
Hubugan sosial klien dengan orang-orang sekitar baik. Kadang klien mengikuti
kegiatan PKK di kampungnya.
8. Personal Higiene
Sebelum sakit Selama sakit
Mandi 2x sehari Di lap
Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
Cuci rambut 2 hari sekali Di lap
Potong kuku 7 hari sekali Belum pernah
Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
Masalah/Keluhan : tidak ada
9. Riwayat Keperawatan untuk pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit Selama sakit
Makan pagi Nasi+Lauk (Tempe) habis 1 porsi Habis ½ porsi
Makan Siang Nasi+Luk (Tempe+Sayur) Habis 1 porsi Habis ½ porsi
Makan Malam Nasi+Lauk (Tempe) habis 1 porsi Habis ½ porsi
Kudapan Roti kering Kue, buah
Minum ± 8 gekas sehari ± 3 gelas sehari
Masalah/keluhan : Klien tidak nafsu makan sehingga tidak mau makan,
hanya minum saja.
10. Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi
Sebelum sakit
BAK BAB
Frekuensi : 3-4x sehari Frekuensi : 1x sehari
Jumlah urine : Jumlah Feses : tidak dikaji
Warna : kuning Warna : kuning
Bau : khas urine Konsistensi : lunak
Selama sakit
BAK BAB
Frekuensi : 2-3x sehari Frekuensi : belum pernah
Jumlah urine : 300 cc Jumlah Feses : tidak dikaji
Warna : kuning Warna : tidak dikaji
Bau : khas urine Konsistensi : tidak dikaji
Masalah/keluhan : terpasang kateter Masalah/keluhan : tidak ada
C. Riwayat Obstetrik
Status Obstetrikus :G1 P0 A0
1. Riwayat menstruasi
a. Menarche : usia 12 th
b. Lama haid : 5 hari
c. Siklus haid : 28 hari
d. Jumlah : banyak
e. Keluhan : kadang-kadang merasakan nyeri (dismenore)
2. Riwayat pernikahan
Status : Menikah
Umur waktu menikah : 18 th
Berapa kali menikah :1x
Lama menikah dengan suami skrg : 1 th
2. Lama penggunaan :-
3. Alasan dilepas :-
4. Keluhan :-
b. TP : 8 November 2013
d. BB sebelum hamil : 49 kg
e. BB sebelum hamil : 52 kg
Riwayat ANC
D. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum : compos mentis
b. Vital Sign
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,5 C
- Nadi : 81 x/mnt
- RR : 28 x/mnt
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan muka
Inspeksi: Bentuk kepala ovale, rambut hitam, rambut tampak bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada luka, rambut tidak rontok.
2. Mata dan telinga
Inspeksi : Kelopak mata sedikit gelap, konjungtiva pucat, Sklera tidak
ikterik, pupil isokor, terdapat lingkar gelap di kelopak mata.
Lubang telinga kurang bersih dan tidak terdapat lesi.
3. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris,terpasang oksigen kanul
4. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Bibir sedikit kering, daerah bibir tampak kehitaman, lidah
kotor, tidak ada stomatitis, dan tidak tampak bendungan
vena jugularis.
5. Kulit
Inspeksi : Tidak ada lesi
Palpasi : Turgor kulit baik
6. Dada (Jantung dan paru)
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, pengembangan dada sama antara
kanan dan kiri
Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler di kedua paru, suara jantung
normal (LupDub) dengan irama sama.
Palpasi : Taktil fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : resonan bagian paru, pekak bagian jantung.
7. Abdomen
Inspeksi : ada strie gravidarum, tampak linea nigra
Auskultasi : DJJ 152x/menit
Palpasi : Lokhea rubra pertengahan pusar dan simphisis, TFU 28
cm
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat-px, teraba bagian bulat besar lunak
tidak melenting
Leopold II : Bagian kiri teraba tahanan memanjang. Bagian kanan
teraba bagian kecil-kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat keras, melenting, bisa digoyang
Leopold IV : tangan pemeriksa konvergen
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Hasil laboratorium tanggal 02-10-2013
Darah Rutin (WB EDTA)
Spesimen Darah Hasil Nilai Normal Analisa
Leukosit H14,4 3,6-11 103/UL Terjadi peningkatan
HB L 6,4 11,7-15,5 g/dl kadar leukosit
Hematokrit L 26,6 35-47 % menandakan terjadi
MCV L 69,9 80-100 fL infeksi selain itu
MCH L 21,2 26-34 pq terjadi penurunan sel
MCHC L 30,5 32-36 g/dl darah merah dan
Trombosit L 141 11,5-14,5 % kadar Hb sehingga
RDW H25,5 150/500 menyebabkan tubuh
Eosinofil L 0,1 2-4 % cepat lelah dalam
Neutrofil H83,7 50-70 % beraktivitas.
2. Terapi
A. Laporan Persalinan
Pengkajian awal
- Tanggal 10 september 2019 pukul 09.00 wib
- Tanda-tanda vital: TD 110/70 MmHg, nadi 81 x/mnt, Rr 28 x/mnt
- Hasil pemeriksaan dalam
Hasil: pembukaan 1 cm, kulit ketuban (+) melekat, presentasi kepala, Pu-Ki, kepala
turun H1, belum inpartu
- Pengeluaran pervaginam: tidak
- Kontraksi uterus: His (-)
- Denyut jantung janin ( frekuensi 152 x/mnt, kualitas sedang)
- Status janin ( Janin 1 hidup intra uterin )
Kala 1
Tanda-tanda Persalinan
Kontraksi : sedang
Frekuensi : 152 x/mnt
Lokasi ketidaknyamanan: -
PPV : belum ada
Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Karyadi Semarang atas indikasi anemia berat. Kadar
Hemoglobin (6,4 gr/dl)
V. RENCANA KEPERAWATAN
S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
12.00 1 bedrest O: DJJ 136x/mnt
S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
13.00 1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %
Kamis 1,2,3 Mengobservasi keadaan S:Klien mengatakan
11/09/19 umum klien seta mengkaji badannya lemas, terasa
09.00 tanda-tanda vital. pusing
O : GI P0 A0, hamil 34
minggu 6 hari. DJJ 136,
Mengkaji adanya TD 110/70 mmHg, nadi
1,3 perdarahan/pengeluaran 81x/mnt
darah pervaginam S: Klien mengatakan
keluar darah dari alat
kelaminnya
Memantau DJJ dan O: Tampak ada bercak
2 kontraksi yang terjadi darah di pembalut klien
S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
1 bedrest O: DJJ 136x/mnt
S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %
VII. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. N No. Registrasi: 446798
Umur :20 th Dx. Medis : anemia
Disusun oleh :
16.AZZA ULFAH REZAQI (P1337420218116)
17.MUHAMMAD SAEFUL (P1337420218137)
18.ZAHRA AMALINA (P1337420218141)
19.YOSHE MALINDA (P1337420218109)
20.NELI TRI CAHYANI (P1337420218100)
21.INTAN NURBAETI R (P1337420218101)
22.ALFYANADESTINA (P1337420218102)
23.YESI NUR IZZATI (P1337420218112)
24.MIRZA TANSYA (P1337420218114)
25.ANANDA FARAHDILA (P1337420218120)
26.ARNA NAUFAL ALWAN (P1337420218125)
27.AHSANI TAQWIM (P1337420218095)
28.FATHIMAH AS ZAHRA (P1337420218099)
29.MELLY CAHYANI (P1337420218104)
30.JAROT SUKMONO (P1337420218106)
LAPORAN PENDAHULUAN
N. Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih
rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 %
pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita (Arif Mansjoer,dkk. 2001)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifudin, 2002)
O. Etiologi
Menurut Mochtar( 1998) penyeban anemia pada umunya adalah :
g. Perdarahan
h. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.
i. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
j. Kelainan darah
k. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
l. Malabsorpsi
P. Patofisiologi
Timbulnya amnemia mencerminkan adanya keggagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
(misal.berkuranganya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi,
pejanantoksik, invasi tumor, atau kebnyakan penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui peradarahan atau hemolisis( destruksi). Pada kasus yang
disebut terakhir, masalahnya dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai
dengan ketahahan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
sistem retikuloendotelia, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses
ini bilirubin yang terbentuk dalam fagosit, akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan
destruksi sel darah merah segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
( konsentrasi normalanya 1 mg/ dl atau kurang ; kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan
ikterik pada sklera)
Apabila sel darah merah mengalami pengancuran dalam sirkulasi, seperti yang
terjadi pada berbagai kelainan hemolitik, maka akan muncul dalam
plasma( hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasma melebihi kapasitas haptoglobin
plasma(protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (mis.
Apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dl ) hemoglobin kan terdifusi dalam
glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). Jika ada atau tidak adanya
hemoglobinemia atau hemoglobinuria dapat memberikan informasi mengenai lokasi
penghancuran sel darah merah abnormal pada pasien dengan hemolisi dan dapat
merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat proses hemolitik tersebut. (Suddart and
Brunner, 2001)
Q. Pathways
Faktor Predisposisi: Sumsum tulang tertekan oleh tumor/Obat,
Kekurangan eritropoetin,Abnormalitas prod.sel darah merah
Hipoksia jaringan
Resiko cidera
Gangguan perfusi
jaringan
R. Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :
e. Anemia defisiensi besi (62,3%)
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya
unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,
atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari badan, misalnya pada
pendarahan. Keperluan akan besi bertambah dalam kehamilan , terutama pada
trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak bertambah dan kehamilan,
maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih – lebih pada kehamilan
kembar.
f. Anemia megaloblastik( 29,0%)3
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena difisiensi asam
folat ( pteroylglutamic acid, jarang sekali karena difiesiensi vitamin
B12( cynocobalamin).
g. Anemia Hipoblastik ( 8, 0%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru, dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambara normositer dan
normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin
B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini belum
diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar Roentgen,
racunatau obat – obatan.
h. Anemiahemolitik
Anemia ini disebakan karena pengghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi
dalam 2 golongan besar, yakni :
3) Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada
sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter , thalasemia, anemia
sel sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I, dan paraxysmal noctural
haemoglobinuria.
4) Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular , seperti pada
infeksi ( malaria, sepsis, dsb), keracunan arsenikum , neoarsphenamin,
timah, sulfonamid, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofuratoin ( Furadantin)
S. Manifestasi Klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang – kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),
konsentrasi hilang, nafas pendek,( pada anemia parah), dan keluhan mual muntah pada
hamil muda, palpitasi.
T. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.
d. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :
abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
e. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ
rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
f. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan:
tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris
puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
U. Pemeriksaan Diagnostik.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
f. Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%
g. Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
h. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
i. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
j. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak
V. Penatalaksanaan
b. Therapy pengobatan
3) Terapi oral
Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia
4) Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan oenyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua.
Terapi parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat
disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)
W. Pencegahan.
5) Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
6) Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
7) Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.
8) Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
X. Pengkajian
i. Aktivitas
Keletihan, kelemahan, malaise umum.
Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
Toleransi terhadap latihan rendah.
Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
j. Sirkulasi
Riwayat kehilangan darah kronis,
Palpitasi.
CRT lebih dari dua detik
k. Integritas Ego
Cemas, gelisah, ketakutan
l. Eliminasi
Konstipasi.
Sering kencing.
m. Makanan / cairan
Nafsu makan menurun
Mual/ muntah
n. Nyeri / kenyamanan
Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala.
o. Pernapasan
Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita
p. Seksual
Dapat terjadi pendarahan pervagina
Pendarahan akut.sebelumnya
Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.
R/ keadaan capillary refill test yang tidak kembali dalam waktu kurang dari 2
detik dapat menandakan anemia.
9) Auskultasi dan laporkan DJJ, catat bradikardi, atau takikardi. Catat perubahan
pada aktivitas janin (hipoaktif atau hiperaktif).
R/ Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi
mungkin tidak efektif ddalam mempertahankan kehamilan. Kehilangan darah ibu
secara berlebihan menurunkan perfusi plasenta.
11) Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiri
Intervensi keperawatan :
4) Perhatikan kondisi ibu yang berdampak pada sirkulasi janin.
R/ secara normalnya dalam kandungan janin bergerak dan merupakan tanda yang
sehat pada janin. Jika janin tidak bergerak perlu diwaspai terjadi cedera pada
janin akibat kekurangan nutrisi.
6) Kaji terhadap mual/muntah berlebihan.
J. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
Tanggal Pasien Datang : 10 September 2019
Jam Pasien Datang : 14.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 10 september 2019
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Anemia
E. Biodata Pasien
1. Biodata Klien
Nama : Ny. N
Umur : 20 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Gunung Pati Semarang
2. Biodata penanggung jawab
Nama : Tn. K
Umur : 30 th
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gunung Pati Semarang
Hub dgn klien : Suami
20
Ket: : Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
DS : Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami
kondisi yang dialami klien.
20. Alergi
Klien mengatakan mempunyai alergi terhadap obat-obatan
G. Riwayat Obstetrik
Status Obstetrikus :G1 P0 A0
5. Riwayat menstruasi
f. Menarche : usia 12 th
g. Lama haid : 5 hari
h. Siklus haid : 28 hari
i. Jumlah : banyak
j. Keluhan : kadang-kadang merasakan nyeri (dismenore)
6. Riwayat pernikahan
Status : Menikah
Umur waktu menikah : 18 th
Berapa kali menikah :1x
Lama menikah dengan suami skrg : 1 th
3. Alasan dilepas :-
4. Keluhan :-
b. TP : 8 November 2013
d. BB sebelum hamil : 49 kg
e. BB sebelum hamil : 52 kg
Riwayat ANC
H. Pemeriksaan Fisik
d. Penampilan umum : compos mentis
e. Vital Sign
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,5 C
- Nadi : 81 x/mnt
- RR : 28 x/mnt
f. Pemeriksaan Fisik
11. Kepala dan muka
Inspeksi: Bentuk kepala ovale, rambut hitam, rambut tampak bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada luka, rambut tidak rontok.
12. Mata dan telinga
Inspeksi : Kelopak mata sedikit gelap, konjungtiva pucat, Sklera tidak
ikterik, pupil isokor, terdapat lingkar gelap di kelopak mata.
Lubang telinga kurang bersih dan tidak terdapat lesi.
13. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris,terpasang oksigen kanul
14. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Bibir sedikit kering, daerah bibir tampak kehitaman, lidah
kotor, tidak ada stomatitis, dan tidak tampak bendungan
vena jugularis.
15. Kulit
Inspeksi : Tidak ada lesi
Palpasi : Turgor kulit baik
16. Dada (Jantung dan paru)
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, pengembangan dada sama antara
kanan dan kiri
Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler di kedua paru, suara jantung
normal (LupDub) dengan irama sama.
Palpasi : Taktil fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : resonan bagian paru, pekak bagian jantung.
17. Abdomen
Inspeksi : ada strie gravidarum, tampak linea nigra
Auskultasi : DJJ 152x/menit
Palpasi : Lokhea rubra pertengahan pusar dan simphisis, TFU 28
cm
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU pertengahan pusat-px, teraba bagian bulat besar lunak
tidak melenting
Leopold II : Bagian kiri teraba tahanan memanjang. Bagian kanan
teraba bagian kecil-kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat keras, melenting, bisa digoyang
Leopold IV : tangan pemeriksa konvergen
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Hasil laboratorium tanggal 02-10-2013
Darah Rutin (WB EDTA)
Spesimen Darah Hasil Nilai Normal Analisa
Leukosit H14,4 3,6-11 103/UL Terjadi peningkatan
HB L 6,4 11,7-15,5 g/dl kadar leukosit
Hematokrit L 26,6 35-47 % menandakan terjadi
MCV L 69,9 80-100 fL infeksi selain itu
MCH L 21,2 26-34 pq terjadi penurunan sel
MCHC L 30,5 32-36 g/dl darah merah dan
Trombosit L 141 11,5-14,5 % kadar Hb sehingga
RDW H25,5 150/500 menyebabkan tubuh
Eosinofil L 0,1 2-4 % cepat lelah dalam
Neutrofil H83,7 50-70 % beraktivitas.
4. Terapi
B. Laporan Persalinan
Pengkajian awal
- Tanggal 10 september 2019 pukul 09.00 wib
- Tanda-tanda vital: TD 110/70 MmHg, nadi 81 x/mnt, Rr 28 x/mnt
- Hasil pemeriksaan dalam
Hasil: pembukaan 1 cm, kulit ketuban (+) melekat, presentasi kepala, Pu-Ki, kepala
turun H1, belum inpartu
- Pengeluaran pervaginam: tidak
- Kontraksi uterus: His (-)
- Denyut jantung janin ( frekuensi 152 x/mnt, kualitas sedang)
- Status janin ( Janin 1 hidup intra uterin )
Kala 1
Tanda-tanda Persalinan
Kontraksi : sedang
Frekuensi : 152 x/mnt
Lokasi ketidaknyamanan: -
PPV : belum ada
Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Karyadi Semarang atas indikasi anemia berat. Kadar
Hemoglobin (6,4 gr/dl)
S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
12.00 1 bedrest O: DJJ 136x/mnt
S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
13.00 1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %
Kamis 1,2,3 Mengobservasi keadaan S:Klien mengatakan
11/09/19 umum klien seta mengkaji badannya lemas, terasa
09.00 tanda-tanda vital. pusing
O : GI P0 A0, hamil 34
minggu 6 hari. DJJ 136,
Mengkaji adanya TD 110/70 mmHg, nadi
1,3 perdarahan/pengeluaran 81x/mnt
darah pervaginam S: Klien mengatakan
keluar darah dari alat
kelaminnya
Memantau DJJ dan O: Tampak ada bercak
2 kontraksi yang terjadi darah di pembalut klien
S: Klien mengatakan
Menganjurkan klien untuk perutnya kontraksi
1 bedrest O: DJJ 136x/mnt
S: Klien mengatakan
Memeriksa darah lengkap mau untuk istirahat
1,2 dan melakukan USG O: Klien terlihat lebih
nyaman
S: klien mengatakan mau
diambil sampel darahnya
O: HB= 8,2 gr/dl,
trombosit 134 %