Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN

PADA Tn.R DENGAN SKIZOFRENIA TIDAK SPESIFIK

DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH :

1. Melia Shafa Atha (P1337420217010)


2. Anggit Auliana Nuzul (P1337420217095)
3. Ica Marisa (P1337420217113)
4. Metri Astriani (P1337420217070)
5. Maginta Resy Diana (P1337420217067)
6. Devi Wulansari (P1337420217030)
7. Firgi Agesia Maurin (P1337420217027)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN

PADA Tn.R DENGAN SKIZOFRENIA TIDAK SPESIFIK

DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS

Tanggal Pengkajian : 25 juli 2019


Ruang Rawat : Ruang Sadewa RSUD Banyumas
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Tn.R
Umur : 31 Tahun
No RM : 284854
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SD
Tanggal masuk RS : 11 Juli 2018
Alamat : Cipete RT 05 RW 05, Cilongok,
Purwokerto
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hub dg klien : kakak kandung
Alamat : Cipete RT 05 RW 05, Cilongok,
Purwokerto

2. Alasan Masuk
Pasien datang ke RSUD banyumas pada hari minggu tanggal 14 juli
2019 pikul 21.40 WIB diantar oleh keluarganya. Pasien mengalami
perubahan tingkah laku sejak 3 hari yang lalu ditandai dengan pasien
suka bicara sendiri, mengamuk, suka pergi, susah tidur, dan ada tanda
ingin bunuh diri
3. Faktor Presipitasi
Pasien merasa bingung dan gelisah karena istrinya mengalami
kecelakaan
4. Faktor Predisposisi
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu. Pasien sudah 7x
dirawat di RSUD banyumas. Pasien tidak rutin kontrol dan tidak taat
minum obat. Kedua orangtua pasien sudah meninggal dan pasien
mengatakan penyakitnya akan kambuh jika teringat tentang ibunya dan
jika ada masalah dalam keluarganya. Keluarga pasien juga ada yang
mengalami sakit serupa yaitu ayahnya,
5. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mensyukuri apa yang telah dimiliki dalam tubuhnya sebagai
anugerah dari Allah SWT.
b. Identitas
Pasien adalah laki laki berusi 31 tahun beralamat di cepete, pasien
sudah menikah, pasien anak ketiga dari empat bersaudara dan pasien
merasa puas dengan perannya.
c. Peran
Pasien mengatakan seorang ayah dari 3 anaknya, pasien sering
berkumpul dan bermain dengan anaknya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan berharap cepat sembuh.
e. Harga diri
Pasien mempunyai harga diri yang baik, pasien mengatakan tidak
pernah minder.
6. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Pasien mengatakan sakitnya adalah cobaan dari Alloh SWT.
b. Ibadah
Pasien mengatakan sebelum dan selama di RS menjalankan sholat.
7. Hubungan sosial
a. Orang yang sangat berarti
Pasien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidupnya adalah
ayah, ibu, istri dan anaknya.
b. Peran serta dalam kegitan kelompok
Pasien mengatakan sering mengikuti kegitan dilingkungannya dan
pasien mengatakan memiliki hubungan baik dengan tetangganya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada hambatan dalam berinteraksi dengan masyarakat.

8. Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan
: Laki-laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Pasien

: Menikah

: Tinggal dalam satu rumah

: Garis keturunan

a. Pola pengambilan keputusan


Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga yang mengambil keputusan
adalah ayahnya setelah dirundingkan dengan saudara-saudaranya.
a. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien kooperatif saat diberi tindakan keperawatan.
9. Status Mental
a. Penampilan
Pasien berpenampilan cukup rapi, berpakaian rapi, berambut pendek
dan memakai seragam dari ruangan
b. Pembicaraan
Pembicaraan pasien jelas, dapat dimengerti, pasien bicaranya
nyambung
c. Aktivitas Motorik
Pasien pada saat pengkajian terlihat tenang, pasien dapat melakukan
aktivitas diruangan seperti mandi, sholat, merapihkan tempat tidur, dan
berinteraksi dengan pasien lain.
d. Alam perasaan
Pasien mengatakan sedih
e. Afek
Labil, pasien bisa tersenyum dan cuek saat diberi stimulus
f. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, pandangan mata kurang, pasien dapat diajak
komunikasi
g. Persepsi
Pasien kadang mendengar suara suara aneh
h. Isi pikir
Berdasarkan pengkajian, pasien mengalami gangguan dalam proses
berpikirnya, pasien mengatakan sebelumnya mengakami kesurupan
dan mendenganr bisikan yang aneh.
i. Proses pikir
Pasien sedikit mengalami proses berfikir saat dikaji
j. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien baik, pasien tidak mengalami disorientasi
waktu atau tempat, pasien mampu menyebutkan nama keluarganya,
hari, tanggal, serta tempat dimana pasien berada.
k. Memori
1. Jangka panjang
Pasien mampu mengingat kejadian masa lalunya
2. Jangka pendek
Pasien mampu mengingat teman sekamarnya
3. Saat ini
Pasien mengingat kejadian apa saja ada hari itu
l. Tingkat konsentrasi & berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dan mampu melakukan perhitungan
sederhana selama berinteraksi perhatian pasien tidak mudah beralih
m. Kemampuan menilai
Pasien melakukan penilaian secara ringan seperti mampu meminum
obat agar cepat sembuh dengan bantuan motivasi dari orang lain
n. Daya tilik diri
Pasien ingin cepat sembuh
10. Mekanisme koping
Pasien mengatakan, apabila pasien mendengar suara suara aneh tersebut
maka pasien akan tidur dan suara tersebut akan hilang.
11. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Composmentis
b. GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6)
c. TTV
TD: 120/80mmHg
N : 88x/menit
S : 360C
R : 22x/menit

12. Aspek Medis


a. Diagnosa medis : Skizofrenia tak spesifik
b. Terapi yg diberikan
Cara Dosis Waktu
No. Nama Obat Aturan pakai
Pemberian Obat Pemberian
1. Risperidone Per oral 2 mg 3x1 06.00 WIB
14.00 WIB
22.00 WIB

2. Clobazam Per oral 10 mg 3x1 06.00 WIB


14.00 WIB
22.00 WIB

3. Clozapine Per Oral 25 mg 1 tablet (25 06.00 WIB


mg) 14.00 WIB
22.00 WIB
13. Kebutuhan perencanaan pulang
a. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Melatih pemenuhan kebutuhan pasien, perawatan kesehatan
b. Kehidupan sehari-hari
Bantuan minimal perawatan diri seperti mandi,makan,BAB/BAK,
kebersihan, berpakaian.
c. Nutrisi
Meningkatkan nafsu makanya baik, makan sehari 3x satu porsi habis
d. Tidur & Istirahat
Pasien mengatakan sudah bisa tidur.
e. Penggunaan obat
Pasien mampu minum obat secara mandiri dan pasien ammpu minum
obat sesuai jadwal
f. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan minum obat secara teratur dan mengatakan akan
rajin kontrol
g. Aktivitas di rumah
Pasien diharapkan dapat melakukan kegiatan rumah dengan baik
h. Aktivitas diluar
Pasien diharapkan dapat melakukan kegiatan di luar rumah dan
bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
B. Analisa Data
Dx Data Fokus Problem
1. DS : Perubahan persepri
Pasien mengatakan sering mendengar sensori; Halusinasi
suara-suara aneh, Pendengaran
DO :
- Pasien terlihat senyum senyum sendiri
- Pasien terlihat melamun
- Pasien terlihat ngomong sendiri
2 DS : pasien mengatakan sebelum Perilaku kekaersan
masuk rumah sakit mengamuk
DO : pasien terlihat matanya melotot
dan tanganya mengepal

C. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain Effect

Perubahan persepsi sensori halusinasi Core problem

Isolasi sosial (Menarik diri) Cause

D. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan persepsi sensori; Halusinasi Pendengaran

E. Intervensi
Rencana
DX. Tindakan Keperawatan
No. Keperawat Rasional
an Tujuan Kriteria Intervensi
Hasil
1. Perubahan a. Pasien dapat Setelah SP I
persepsi membina dilakukan 1. Bina hubungan Hubungan saling
sensori; hubungan tindakan saling percaya, percaya
Halusinasi saling keperawata dengan : merupakan
Pendengar percaya n selama a. beri salam langkah awal
an dengan 3x24 jam setiap untuk melakukan
perawat diharapkan berinteraksi. interaksi
b. Pasien dapat halusinasi b. Perkenalkan
mengenal dapat nama, nama
halusinasi berkurang. panggilan
c. Pasien dapat perawat, dan
menyebutkan tujuan perawat
isi, waktu, berkrnalan
frekuensi, c. Tanyakan dan
situasi, dan panggil nama
kondisi yang kesukaan
menimbulka pasien
n halusinasi d. Tunjukan
d. Pasien dapat sikap jujur dan
mengontrol menepati janji
halusinasi setiap kali
dengan cara berinteraksi
menghardik e. Tanyakan
halusinasi perasaan dan
e. Pasien dapat masalah yang
mengontrol dihadapi klien
halusinasi f. Buat kontrak
dengan cara interaksi yang
bercakap jelas
cakap g. Dengarkan
dengan orang dengan penuh
lain. perhatian
f. Pasien dapat ekspresi
mengontrol perasaan
halusinasi pasien
dengan 2. Tanyakan pada Agar mengerti
minum obat pasien tentang halusinasi yang
teratur. halusinasi yang dirasakan pasien
dirasakan.
3. Tanyakan pada Agar mengetahui
pasien tentang isi, tentang isi, isi,
isi, waktu, waktu, frekuensi,
frekuensi, situasi, situasi, dan
dan kondisi yang kondisi yang
menimbulkan menimbulkan
halusinasi. halusinasi.
4. Ajarkan pasien Agar pasien dapat
mengontrol mengontrol
halusinasi dengan halusinasi dengan
cara menghardik cara menghardik
halusinasi. halusinasi yang
dirasakan.
5. Berikan pujian Agar
kepada pasien meningkatkan
bila dapat semangat dan
melakukan harga diri pasien.
dengan baik
SP II
1. Evaluasi SP I Agar pasien tidak
lupa tentang cara
yang telah
diberikan.
2. Ajarkan pasien Agar pasien dapat
mengontrol mengontrol
halusinasi dengan halusinasi dengan
cara kedua yaitu cara bercakap
bercakap cakap cakap dengan
dengan orang orang lain secara
lain. baik.
3. Berikan pujian
kepada pasien
apabila dapat
melakukan
dengan baik.

F. Implementasi
Dx Waktu Implementasi Respon Paraf
Halusinasi 12 Juli SP I
2018 a. Memberi salam a. Menjawab salam.
Pendengara
08.00 kepada pasien.
n b. Memperkenalkan b. Pasien kooperatif dan
nama, nama mendengerkan.
panggilan perawat,
dan tujuan perawat
berkenalan
c. Menanyakan dan c. Pasien menjawab nama
memanggil nama panggilannya adalah “Y”
kesukaan pasien
08.15 d. Menanyakan d. Pasien mengatakan
perasaan dan masalah bahwa pasien rindu
yang dihadapi pasien. dengan kakak
perempuannya yang
sudah meninggal, pasien
masih tidak percaya atas
kematian kakaknya.
e. Mendengarkan e. Afek pasien datar.
dengan penuh
perhatian ekspresi
perasaan pasien.
08.45 f. Menanyakan pada f. Pasien mengatakan
pasien tentang kadang mendengar suara
halusinasi yang aneh.
dirasakan.
09.15 g. Menanyakan pada g. Pasien mengatakan
pasien tentang isi, isi, kadang mendengar suara
waktu, frekuensi, aneh, seperti suara buah
situasi, dan kondisi kelapa jatuh dan suara
yang menimbulkan “Laillahaillalloh”.
halusinasi.

Halusinasi 13 Juli SP I
Pendengara 2018 a. Mengajarkan pasien a. Pasien mampu
n 08.00 mengontrol memperhatikan saat
halusinasi dengan diajari cara menghardik.
cara menghardik
halusinasi.
b. Mengevaluasi cara b. Pasien mampu
yang telah diajarkan. melakukan cara
menghardik dengan
sendiri
c. Memberikan pujian c. Pasien terlihat senang
kepada pasien setelah saat dipuji.
pasien mampu
melakukan yang telah
diajarkan.
d. Melakukan kontrak d. Pasien setuju dengan
untuk pertemuan rencana pertemuan
selanjutnya. berikutnya.
Halusinasi 14 Juli a. Melakukan evaluasi a. Pasien perlu diingatkan
Pendengara 2018 cara menghardik kembali mengenai cara
n 08.00 yang telah diajarkan. pertama, yaitu
b. Mengajarkan cara menghardik.
yang kedua, yaitu b. Pasien antusias saat
bercakap-cakap diajari cara kedua, yaitu
dengan orang lain. bercakap-cakap dengan
orang lain.
c. Mengevaluasi cara c. Pasien mampu
yang telah diajarkan. melakukan cara kedua,
yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain dengan
baik.
d. Memberikan pujian d. Pasien terlihat senang
kepada pasien setelah saat dipuji.
pasien mampu
melakukan yang telah
diajarkan.

G. Evaluasi
Waktu DX Evaluasi Paraf
12 juli Halusinasi S:
2018 pendengaran - Pasien memperkenalkan nama, umur
09.30 dan alamatnya.
WIB - Pasien mengatakan perasaannya
takut,sedih.
- Pasien mengatakan kadang mendengar
suara suara aneh.
O:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak bingung
- Afek datar
A:
- BHSP dengan pasien tercapai
- Identifikasi penyebab halusinasi
pendengaran tercapai.
P:
- Ajarkan pasien mengontrol halusinasi
dengan cara pertama, menghardik
halusinasi.
- Berikan pujian kepada pasien setelah
pasien mampu melakukan yang telah
diajarkan.
- Lakukan kontrak untuk pertemuan
selanjutnya.

13 Juli Halusinasi S:
2018 pendengaran - Pasien mengatakan ingin belajar cara
10.00 mengontrol marah yang pertama, yaitu
WIB dengan cara menghardik
O:
- Pasien terlihat antusias saat dilatih cara
yang pertama untuk mengontrol
halusinasi yaitu menghardik.
A:
- Latihan cara pertama untuk mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik halusinasi
tercapai.
P:
- Lanjutkan SP II cara mengontrol
halusinasi yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain.

14 Juli Halusinasi S:
2018 pendengaran - Pasien mengatakan ingin belajar cara
09.30 mengontrol marah yang kedua, yaitu
WIB bercakap-cakap dengan orang lain.
O:
- Pasien terlihat antusias saat dilatih cara
yang kedua yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain.
A:
- Latihan cara kedua yaitu bercakap cakap
dengan orang lain tercapai.
P:
- Evaluasi latihan mengontrol halusinasi
yang telah dilath.

Anda mungkin juga menyukai