Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dan berlangsung dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan ibu sendiri). Post partum adalah waktu dimana proses
penyembuhan dan perubahan, waktu sesudah melahirkan sampai sebelum
hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru
(mitayani, 2009).
Post partum atau masa nifas disebut juga Puerperium yang berasal
dari bahasa latin yaitu dari kata Puer yang berarti bayi dan Parous yang
berarti melahirkan. Masa nifas didefinisikan sebagai periode selama dan
tepat setelah kelahiran dimulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah hal yang penting di
lakukan pada post partum Pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai
standar, yang dilakukan sekurang-Kurangnya 3 kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari setelah pasca
persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke- 28 pasca Persalinan, dan
pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan (Ambarwati
E,R,Diah,W,2010).
Perawatan post partum yang tidak sesuai dengan standar dapat
Menyebabkan komplikasi yang mengarah ke kematian ibu. Penyebab
kematian Ibu di Indonesia meliputi penyebab obstetri langsung yaitu
perdarahan, Preeklamsi/eklamsi, infeksi, dan penyebab tidak langsung
yaitu trauma obstetri. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
indikator Keberhasilan layanan suatu negara. Setiap hari, sekitar 830
wanita Meninggal karena sebab yang tidak dapat dicegah terkait dengan
kehamilan dan Persalinan, 99% dari semua kematian ibu terjadi di negara
berkembang. Sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan
atau persalinan Di seluruh dunia setiap hari.
Menurut data World Health Organization (WHO) angka kematian
ibu di dunia pada tahun 2015 Adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau
diperkirakan jumlah kematian ibu Adalah 303.000 kematian dengan
jumlah tertinggi berada di negara berkembang Yaitu sebesar 302.000

kematian. Angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia Masih tertinggi di


antara Negara ASEAN Dan tren penurunannya sangat lambat.
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDK ) 2012
memberikan Hasil yang mengejutkan, angka Kematian ibu ( AKI) 100
ribu kelahiran hidup. Rata-rata Kematian ini jauh melonjak dibanding
Hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. Bahkan mundur ke
belakang Hampir sama dengan tahun 1991. Dalam hal ini, meningkatnya
AKI ini Menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia, Lebih dari
setengah juta wanita Berusia 15–49 tahun meninggal karena kasus Yang
berhubungan dengan kehamilan dan Persalinan, dan menjadi penyebab
utama Kematian wanita pada kelompok usia tersebut. Hampir semua
kematian ibu terjadi di Negara sedang berkembang Penyebab dari
Mayoritas kasus kematian ibu yaitu komplikasi pacsa persalinan atau post
partum, dan diperkirakan lebih dari 40% wanita hamil memiliki risiko
kelainan Obstetri yang tidak terlalu fatal. Sekitar 15% kelahiran terjadi
komplikasi karena Keadaan fatal yang membutuhkan perawatan
Emergensi (WHO, 2001). Oleh karena Tingginya kasus serta luasnya
dampak dari Kematian ibu maka kematian ibu menjadi Salah satu tujuan
(goal) dari pembangunan Milenium atau Milenium Development Goals
(MDGs), menjadi tujuan yang ke 5 untuk Meningkatkan kesehatan ibu
(Bappenas, 2012).
Perawatan pada Masa post partum merupakan pelayanan kesehatan
pada masa pemulihan, diperlukan asuhan pada masa nifas agar ibu dapat
melakukan Adaptasi fisiologi pada masa nifas, Asuhan keperawatan post
partum perlu untuk dilakukan meningkatkan kemampuan ibu Beradaptasi
secara fisiologi terhadap masa nifas dan menyusui Pada masa post partum
ibu mengalami adanya perubahan-perubahan pada tubuh terutama pada ibu
yang meliputi di antara sistem reproduksi yaitu adanya pengerutan pada
dinding rahim (involusi), lokea, perubahan serviks, vulva, vagina dan
perinium., dan pada sistem pencernaan, terdapat adanya pembatasan pada
asupan nutrisi dan cairan yang dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit serta akan menimbulkan keterlambatan
pemulihan fungsi tubuh (Bobak, 2010). Tingginya angka kematian ibu
maka perlu adanya penanganan yang lebih Baik lagi dalam Penanganan
keperawatan berupa pemberian asuhan keperawatan yang Komprehensif
pada ibu post partum atau masa nifas dimulai dari pengkajian Sampai pada
evaluasi.
Pengkajian pada ibu post partum atau masa nifas Merupakan salah
satu tahapan dalam asuhan keperawatan pada ibu post partum Normal
ataupun komplikasi, tujuan dari pengkajian ini yaitu untuk mengetahui
Kesehatan ibu post partum apakah normal atau tidak normal. Pengkajian
dimulai Dari melakukan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi, suhu
dan Pernapasan), kepala dan wajah, dada, payudara, ekstremitas atas,
abdomen, Pengkajian involutio uteri, pengkajian diastasi recti abdominus,
pengkajian vulva, Vagina, dan lochea,pengkajian perineum fokus pada
episiotomi dan ekstremitas.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik dan termotivasi untuk
Menyusun Proposal sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma III Keperawatan dengan mengambil Kasus
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada pasien Post Partum spontan"

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang di uraikan maka rumusan masalah dalam
penulisan proposal ini yaitu “Bagaimanakah Asuhan keperawatan pada
Pasien Post partum Spontan di Desa wonotirto kecamatan samboja”
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien post
Partum spontan
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny. “S” dengan
Post partum spontan
b. Merumuskan diagnosa masalah aktual pada Ny. “S” dengan Post
Partum Spontan
c. Merumuskan diagnosa masakah potensial pada Ny. “S” dengan
Post Partum Spontan
d. Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny. “S”
Dengan Post partum Spontan

D. Manfaat Study Kasus


1. Manfaat Keilmuan
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
b. Keperawatan maternitas post partum spontan
2. Manfaat bagi institusi pendidikan
a. Bagi instutisi pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan
b. Menambah wawasan bagi mahasiswa kesehatan khususnya
mahasiswa
c. Keperawatan dalam hal penambahan pengetahuan dan
perkembangan Tentang post partum spontan
3. Manfaat bagi penulis
Untuk mengetahui lebih luas dan dalam tentang tata cara penanganan
post partus Spontan

Anda mungkin juga menyukai