Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mardiyana

NIM : P07220118082
Membuat rangkuman konsep dan prinsip kewenangan dalam
delegasi dan supervise
A. Pengertian delegasi
Delegasi adalah perwakilan atau utusan untuk proses perdamaian dan
penunjukan langsung mengirimnya ke salah satu wakil dari kelompok atau
lembaga. Delegasi menurut Hukum Perdata adalah penyerahan oleh yang
berutang kepada orang lain yang wajib memenuhi sebelumnya berutang.
[ CITATION Ari21 \l 1033 ]
Delegasi menurut KBBI adalahorang yang ditunjuk atau dirujuk oleh
suatu perkumpulan (Negara dan sebagainya) dalam suatu perundingan
(musyawarah dan sebagainya); perutusan.[ CITATION Kam19 \l 1033 ]
B. Wewenang yang didelegasikan
Kegiatan delegasi wewenang Beberapa kegiatan dalam delegasi wewenang
adalah :
1. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan
tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan;
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai
tujuan;
3. Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit
menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab.
Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas)
atas hasil yang telah dicapai.[ CITATION Sit11 \l 1033 ]
C. Pengertian Supervisi
Pitman (2011) mendefinisikan supervisi sebagai suatu kegiatan yang
digunakan untuk menfasilitasi refleksi yang lebih mendalam dari praktek
yang sudah dilakukan, refleksi ini memungkinkan staf mencapai,
mempertahankan, dan kreatif dalam menigkatkan kualitas pemberian asuhan
keperawatan melalui sarana pendukung yang ada.
Sistem supervisi akan memberikan kejelasan tugas, feedback dan
kesempatan perawat pelaksana mendapatkan promosi. Supervisi menurut
Nursalam (2015) merupakan suatu bentuk dari kegiatan manajemen
keperawatan yang bertujuan pada pemenuhan dan peningkatan pelayanan
pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan, 12 13
dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas. Kunci supervisi
menurut Nursalam (2015) meliputi pra (menetapkan kegiatan, menetapkan
tujuan dan menetapkan kompetensi yang akan di nilai), pelaksanaan (menilai
kinerja, mengklarifikasi permasalahan, melakukan Tanya jawab, dan
pembinaan), serta pascasupervisi 3F (F-fair yaitu memberikan penilaian,
feedback atau memberikan umpan balik dan klarifikasi, reinforcement yaitu
memberikan penghargaaan dan follow up perbaikan).
Supervisi klinik tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari
kesalahan, tetapi lebih kepada pengawasan partisipatif, mendahulukan
penghargaan terhadap pencapaian hasil positif dan memberikan jalan keluar
terhadap hal yang masih belum dapat dilakukan. Perawat tidak sekedar
merasa dinilai akan tetapi dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara
benar (Keliat, 2006). Supervisi keperawatan berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan sebagai suatu proses berkesinambungan yang dilakukan
oleh manajer keperawatan atau pemimpin untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan seseorang, sehingga hal ini dapat meningkatkan kualitas
kinerja melalui pengarahan, observasi dan bimbingan yang pada akhirnya
dapat meningkatkan mutu pelayanan.

D. Tujuan supervisi
Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak
hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para
tenaga keperawatan dan tenaga lainnya , juga meliputi jumlah persediaan dan
kelayakan perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas(Tawi, n.d.). Oleh
karena itu tujuan supervisi adalah :
1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.

Manfaat supervise
1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan
mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut
pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan
yang telah disepakati(Tawi, n.d.).
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor-
factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan
keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan,
menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support
(supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).

E. Prinsip Supervisi
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf
dan pelaksana keperawatan.
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.(Savira & Suharsono, 2013).

F. Teknik Supervisi
1. Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung.
Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar
pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara
memberikan pengarahan yang efektif adalah
(MAKALAH_SUPERVISI_DALAM_MENEJEMEN_KEPERA, n.d.) :
a. Pengarahan harus lengkap
b. Mudah dipahami
c. Menggunakan kata-kata yang tepat
d. Berbicara dengan jelas dan lambat
e. Berikan arahan yang logis
f. Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
g. Pastikan bahwa arahan dipahami
h. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut

Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin
terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis

Anda mungkin juga menyukai