KEPERAWATAN JIWA
Kegiatan Belajar 3
DESKRIPSI
Modul ini berisi materi asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi. Halusinasi adalah
persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal. Modul ini
akan membahas asuhan keperawatan jiwa pasien halusinasi meliputi pengkajian, masalah
keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi.
Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan dapat melakukan asuhan
A. Pengertian :
Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus)
eksternal (Stuart & Laraia, 2005; Laraia, 2009). Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana
pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Halusinasi terbagi atas lima jenis yaitu halusinasi pendengaran, penglihatan, penghidu,
pengecapan dan perabaan. Dari lima jenis halusinasi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa
halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling banyak ditemukan yaitu terjadi
pada 70% pasien selanjutnya 20% halusinasi penglihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidu,
pengecapan dan perabaan.
B. Etiologi
Penyebab terjadinya halusinasi bisa dilihat dari faktor predisposisi (pendukung) dan faktor
presipitasi (pencetus). Faktor presipitasi adalah kejadian dimasa lampau (lebih dari enam bulan
yang lalu) yang berkontribusi terhadap terjadinya masalah saat ini. Faktor presipitasi adalah
kejadian yang merupakan pencetus atau pemicu yang secara langsung menyebabkan terjadinya
masalah saat ini (kurang dari enam bulan). Faktor predisposisi dan presipitasi dapat dibagi bisa
berasal dari faktor biologis, psikologis, maupun sosial budaya.
a. Faktor Predisposisi
Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil observasi terhadap pasien serta ungkapan pasien.
Adapun tanda dan gejala pasien halusinasi adalah sebagai berikut:
a. Data Subjektif:
Pasien mengatakan :
a) Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
b) Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap.
c) Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
d) Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun, melihat hantu atau monster
e) Mencium bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau itu
menyenangkan.
f) Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
g) Merasa takut atau senang dengan halusinasinya
b. Data Objektif:
a) Bicara atau tertawa sendiri
b) Marah-marah tanpa sebab
c) Mengarahkan telinga ke arah tertentu
d) Menutup telinga
e) Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
f) Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas.
g) Mencium sesuatu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.
h) Menutup hidung.
i) Sering meludah
j) Muntah
k) Menggaruk-garuk permukaan kulit
G. Evaluasi
Mengalami penurunan tanda dan gejala, peningkatan kemampuan mengatasi halusinasi
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A., Hamid, A. Y., Putri, Y. S. E., Daulima, N. H. C., Wardani, I. Y., Hargiana, G., &
Panjaitan, R. U. (2019). Asuhan keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Stuart, G.W., Keliat, B.A. & Pasaribu (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Singapore: Elsevier