Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG DEMAM BERDARAH

Disusun Oleh : Kelompok 7

1. Hasanah
2. Herlena
3. Indah Suryani
4. Leni Maria

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN JENJANG S.1
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan penyertaanNya
yang di limpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan askep dengan judul “Asuhan
Keperawatan Komunitas tentang Demam Berdarah” askep ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan penugasan di mata kuliah keperawatan Komunitas I.

Tidak lupa pula kita haturkan shalawat serta salam kejujungan alam Nabi Besar kita Muhammad
Shallalahu Alaihi Wasallam. sehingga kami mendapat kemudahan dalam menyelesaikan askep
ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan askep ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Semoga askep ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Mataram, 11 Desember 2021

( Kelompok 7 )
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1...............................................................................................................................Latar
Belakang..............................................................................................................1
1.2...............................................................................................................................Rumusan
Masalah................................................................................................................1
1.3...............................................................................................................................Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
2.1. Letak Demografis Indonesia.............................................................................3
2.2. Epidemiologi dan Masalah Kesehatan di Maysarakat......................................3
2.3. Konsep Dasar Penyakit DBD............................................................................4
a. Definisi........................................................................................................4
b. Etiologi .......................................................................................................4
c. Manifestasi klinis........................................................................................4
d. Komplikasi .................................................................................................5
e. Penatalaksanan ...........................................................................................5
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS...........................6
3.1. Pengkajian Keperawatan............................................................................6
3.2. Diagnosa Keperawatan..............................................................................9
3.3. Intervensi Keperawatan.............................................................................9
3.4. Implementasi Keperawatan........................................................................10
3.5. Evaluasi Keperawatan................................................................................10
BAB IV PENUTUP...................................................................................................11
4.1. Kesimpulan ................................................................................................11
4.2. Saran..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utamauntuk hidup, karena setiap
manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang
memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara
global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah
yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan
dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama meupakan salah satu
pendektan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan
dari pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.
( Depkes RI,1992 ).

Namun masih banyak perumahan warga yang ventilasi kurang memadahi dan penahayaannya
kurang, perkampungan dengan kondisi jalan yang rata, saluran pembuangan yang cukup
lancar, pembuangan sampa yang cukup tertib yaitu dibuang dan dikumpulkan di TPS dekat
makanan setempat, dan terdapat sumber polusi yaitu berupa air selokansehingga
memungkinkan terjadi penyakit yang berbasis pada lingkungan seperti demam berdarah.

Demam Berdarah Dangue (DBD) atau yang disebut Dangue Hemorragi Fever (DHF), sejak
ditemukan pertama kali pada tahun 1968 sampai sekarang, sering menjadi penyebab
kematian terutama pada anak remaja dewasa.penyakit ini telah menyebar ke hampir seluruh
wilayah Indonesia dan dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat (Christian
Effendy, 1995).

1.2...............................................................................................................................Rumusan
Masalah
1. Bagaimana letak demografis Indonesia ?
2. Bagaimana epidemiologi dan masalah kesehatan di maysarakat ?
3. Bagaimana konsep dasar penyakit demam berdarah dangue (DBD)?
4. Bagaimana konsep asuhan keperawatan komunitas ?

1.3...............................................................................................................................Tujuan
1. Untuk mengetahui letak demografis Indonesia
2. Untuk mengetahui epidemiologi dan masalah kesehatan di maysarakat
3. Untuk mengetahui konsep dasar penyakit demam berdarah dangue (DBD)
4. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Letak Demografis Indonesia


Iklim di Indonesia ditentukan oleh letak geografisnya yang diapit oleh benua Eurasian
disebelah utara dan benua Australia di sebelah Selatan. Selain itu dibatasi juga oleh samudra
pasifik disebelah timur dan samudra Hindia di sebelah barat, sehingga sangat berperan
penting dalam varibialitas dari iklim di Indonesia. Iklim dan cuaca juga memiliki peran
penting baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyebaran,pemencaran dan
prilaku serangga. Salah satu dari serangga adalah Aedes Agepty. Sehingga iklim dan cuaca
berpengaruh terhadap penyebaran/distribusi penyakit DBD.

2.2. Epidemiologi dan Masalah Kesehatan di Maysarakat


Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan dan sub-
tropis, dari seluruhdunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah
penderita DBD setiap tahunnya.Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World
HealthOrganization (WHO) mencatat negaraIndonesia sebagai negara dengan kasus DBD
tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit DBD sampai saat inimasih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, karena jumlah penderita dan luas
daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Demam berdarah dengue tersebar di
wilayah.
1. Faktor yang berkaitan dengan peningkatan transmisi virus dengue yaitu :
a. Vector; perkembang biakan vector, kebiasaan menggigit, kepadatan vector
dilingkungan, transportasi vector dari satu tempat ke tempat lain
b. Pejamu; terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi dan paparan
nyamuk, usia dan jenis kelamin.
c. Lingkungan; curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk
2. Faktor ( penyebab)
Agent yaitu semua unsure atau elemen hidup dan mati yang kejadiran atau
ketidakhadirannya,apabila diikuti dengan kontak yang efektif dengan manusia rentan
dalam keadaan yang memungkinkan akan menjadi stimulus untuk mengisi dan
memudahkan terjadinya suatu proses penyakit. Dalam hal ini yang menjadi agent dalam
penyebaran DBD adalah virus dengue.Faktor host (penjamu) Faktor host atau penjamu
yang dimaksud adalah manusia yangkemugkinan terpapar terhadap penyakit DBD.
Faktor host antara lain umur, ras, social ekonomi, cara hidup, ststus perkawinan,
hereditas, nutrisi dan imunitas. Dalam penularan DBD factor manusia erat kaitannya
dengan perilaku dan mobilitas penduduk.
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan diklasifikasikan menjadi lingkungan fisik, lingkungan kimia,
lingkungan biologi dan lingkungan sosial ekonomi.

2.3. Konsep Dasar Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD)


A. Definisi
Penyakit demam berdarah dangue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dangue
yang ditularkan kepadan manusia melalui gigitan nyamuk aedes agepty dan aedes
albocpictus ( Kemenkes RI,2017 ).

Demam berdarah dangue (DHF) adalah penyakit yang disebabkan virus dangue sejenis
virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes agepty.
B. Etiologi
Penyebab penyakit dangue hemoragic fever (DHF) atau demam berdarah adalah virus
dangue. Virus ini tergolong dalam family/suku/grup flaviviridae yang dikenal ada 4
serotipe yaitu dangue 1, dangue 2, dangue 3 dan dangue 4 yang ditularkan melalui vector
nyamuk aedes agepty. Infeksi dengan salah satu serotype akan menimbulkan antibody
seumur hidup terhadap serotipe yang bersangkutan. Tetapi tidak ada perlindungan
terhadap serotype lain.
C. Manifestasi klinis
1) Demam tinggi secara mendadak 2-7 hari (38-40 derajat celcius)
2) Pada pemeriksaan uji tourniquet, tampak adanya puspura perdarahan
3) Perdarahan pada hidung dan gusi
4) Mual muntah
5) Sakit kepala
6) Munculnya bintik-bintik merah akibat pecahnya pembuluh darah
D. Komplikasi
1) Perdarahan
2) Kegagalan sirkulasi
3) Hepatomegali
4) Efusi fleura
E. Penatalaksanaan
1) Tirah baring
2) Pemberian makan lunak
3) Minum banyak ( 2-2,5 liter/ 24 jam )
4) Monitor adanya tanda-tanda renjatan
5) Monitor tanda-tanda vital.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1. Format Pengkajian Keluarga


A. DATA UMUM
Nama KK : HASANUDIN

Tanggal lahir : 11-05-1972

Alamat dan telpon : Longserang Barat, Kecamatan Lingsar.

Pekerjaan kepala keluarga : Petani

Pendidikan kepala keluarga : SD sederajat

Keposisian keluarga : Kepala keluarga

N Nama Jenis Hub dgn kk Umur Pendidikan Status Ket


O kelamin imunisasi
1. Hasanudin L Kepala 49 SD/Sederajat Tidak ada Tidak ada
keluarga
2. Sailah P Istri 38 SD/sederajat Tidak ada Tidak ada
3. Rizki L Anak 17 SMA Tidak ada Tidak ada
Alfandi pertama
4. Windri P Anak kedua 14 SMP Tidak ada Tidak ada
Agustini
5. Adriawan L Anak ketiga 10 SD - -
B. Tipe keluarga
Keluarga Tn. H termaksud besar yang terdiri dari kepala keluarga ,istri dan 3 orang anak
C. Suku bangsa
Seluruh anggota keluarga besar dari sasak,indonesia
D. Agama
Suku anggota keluarga menganut agama islam dan mereka taat beribadah dan menjalankan
perintah tuhan yang maha esa
E. Status sosial ekonomi keluarga
Sebagian besar anggota memiliki menghasilkan perbulannya yaitu :
 Kepala keluarga : 850.000 Rp
 Istri :-
 Anak ke 1 :-
 Anak ke 2 :-
 Anak ke 3 :-

Untuk pendapat kepala keluarga perbulannya 850.000 mencukupi kebutuhan sehari-hari

F. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. H mempunyai 3 orang anak, anak pertama laki-laki berumur 17 tahun, anak
kedua perempuan berumur 14 tahun dan anak ketiga laki-laki dengan umur 10 tahun
b. Tugas perkembangan keluarga terpenuhi
G. Lingkungan
a. Perdesaan
Jenis rumah Tn. H adalah rumah batu
b. Luas bangunan
Tidak di ketahui
c. Luas perkarangan rumah
Tidak dikerahui
d. Atap rumah menggunakan spandek
e. Ventilasi rumah memiliki jendela ada 5, dibagian depan ada 2 dan disamping kiri 1,
disamping kanan 1.
f. Cahaya dapat masuk dirumah pada pagi dan siang hari
g. Penerangan, dirumah Tn. H Cukup terang
h. Lantai keramik
i. Kebersihan dirumahnya sudah cukup bersih dan lingkungan disekitarnya sangat cukup
bersih
H. Keterangan keadaan rumah
a. Ruang tamu
b. Ada tv
c. Kamar dapur
d. Kamar mandi sekaligus dengan wc
I. Pengelola sampah
a. Apakah keluarga mempunyai pembuangan sampah
Keluarga Tn. H tidak mempunyai tempat pembuangan sampah
b. Bagaimana cara pengelolahan sampah rumah tangga
Keluarga Tn. H pada saat membersihkan halaman rumah keluarganya langsung
membakarnya.
J. Sumber air
a. Sumber air yang digunakan keluarga
Keluarga Tn.H memiliki sumber air tersendiri untuk masak
b. Sumber air yang digunakan keluarga
Keluarga Tn. H mengonsumsi air minum berupa air isi ulang
K. Pembuangan air limbah
Tn. H mengatakan bahwa saluran air limbah tidak ada
3.2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakmampuan mengenal masalah DBD sehubungan dengan kurang pengetahuan keluarga
tentang penyebab penyakit DBD.
2. Ketidaktahua keluarga dalam memelihara lingkungan yang baik berbubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya sanitasi lingkungan yang baik.
3. Ketidaktahuan tentang penyakit sehubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakitnya.

3.3. Intervensi Keperawatan


Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Perencanaan keperawatan

Ketidakmampuan mengenal Tujuan : Setelah dilakukan Jelaskan kepada keluarga


masalah DBD sehubungan tindakan kepeawatan selama tentang pengertian DBD
dengan kurang pengetahuan 1X 30 menit. diharapkan tanda, gejala dan penyebab
keluarga tentang penyebab keluarga mengerti dan penyakit.
penyakit DBD. mengetahui tentang tanda,
gejala dan penyebab
penyakit DBD.dengan
kriteria hasil:

1. Keluarga dapat
menjelaskan tanda,
gejala penyakit DBD
2. Keluarga dapat
menjelaskan penyebab
penyakit DBD

3.4. Implementasi Keperawatan


Implementasi kepeawatan dilaksanakan terkait dengan rencana yang telah disusun. Implementasi
dilaksanakan untuk mencapai tujuan, dengan upaya: promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative.
Pelaksanaan keperawatan merupakan proses keperawatan yang mengikuti rumusan dari rencana
keperawatan. Pelaksanaan keperawatan mencakup melakukan, membantu, memberikan askep
untuk mencapai tujuan yang berpusat pada pasien, mencatat serta melakukan pertukaran
informasi yang relavan dengan perawatan kesehatan berkelanjutan dari pasien.
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.

3.5. Evaluasi Keperawatan


Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria
hasil dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Evaluasi merupakan
langkah terakhir dari proses keperawatan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana
keperawatan tercapai. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang teramati
dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan.

Evaluasi keperawatan adalah tahapan terakhir dari proses keperawatan untuk mengukur respons
pasien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan pasien ke arah pemcapaian tujuan (Potter
and Perry, 2006)

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penyakit demam berdarah dangue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dangue yang
ditularkan kepadan manusia melalui gigitan nyamuk aedes agepty dan aedes albocpictus
( Kemenkes RI,2017 ).
Demam berdarah dangue (DHF) adalah penyakit yang disebabkan virus dangue sejenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes
agepty

4.2. Saran
Untuk mencapai asuhan keperawatan dalam merawat klien, pendekatan dalam proses
keperawatan harus dilakukan secara sistematis. Dimana pelayanan keperawatan hendaknya
dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap yang memperhatikan dan menjaga privasi klien.
Perawat hendaknya selalu menjalin hubungan kerjasama yang baik atau kolaborasi baik
kepada teman sejawat, dokter atau para medis lainnya dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan maupun dalam hal pengobatan kepada klien agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai