Anda di halaman 1dari 5

DEWAN PENGURUS PUSAT

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


TAHUN 2020
Graha DPP PPNI: Jl. Lenteng Agung Raya No 64 RT 006/RW 008 Kec. Jagakarsa
Jakarta Selatan 12610;
Telp: +6221 2271 0272 www.inna-ppni.or. id;dppppni@gmail.com; Badan Hukum: AHU-
93.AH.01.07 Tahun 2012 AHU-133.AH.01.08 Tahun 2015 tentang Perubahan Pengawas dan
Pengurus

KEPERAWATAN JIWA
Kegiatan Belajar 5

ASUHAN KEPERAWATAN WAHAM

DESKRIPSI

Modul ini berisi materi asuhan keperawatan pada pasein dengan waham. Waham adalah suatu
keyakinan yang salah dipertahankan secara kuat atau terus menerus, tidak sesuai dengan kenyataan,
dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Waham termasuk gangguan isi pikir (pasien
meyakinin bahwa dirinya adalah seperti apa yang ada di dalam isi pikirannya).
Modul ini akan membahas asuhan keperawatan jiwa dengan waham meliputi pengkajian, masalah
keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi.

Kompetensi/ Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan dapat melakukan asuhan

keperawatan pada pasien dengan Waham .

Secara khusus, Anda diharapkan dapat:

A. Menetapkan data pasien dengan dengan waham


B. Menetapkan diagnosis keperawatan pada pasien dengan waham
C. Menetapkan rencana tindakan pada pasien dengan waham
D. Menetapkan tindakan keperawatan pada pasien dengan waham
E. Menetapkan evaluasi keperawatan pada pasien dengan waham
URAIAN MATERI

A. Pengertian :

Waham adalah suatu keyakinan yang salah dipertahankan secara kuat atau terus menerus, tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan, dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Waham
termasuk gangguan isi pikir (pasien meyakini bahwa dirinya adalah seperti apa yang ada di dalam
isi pikirannya).

B. Klasifikasi Waham
a) Waham Kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, serta diucapkan beulang-
ulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh: “Saya ini seorang pejabat terkenal di Jawa Barat”, saya punya anak buah disetiap
kecamatan”
b) Waham Curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai
dirinya, serta diucapkan berulang kali tetapi tidak seuai kenyataan
Contoh:” Saya tahu teman saya mau menghancurkan karier saya, karena tidak mau saya
sukses”
c) Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, serta diucapkan berulang-ulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: Saya adalah ustad yang terkenal yang selalu memberikan ceramah salah satu statiun
TV
d) Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, serta diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak seuai kenyataan
Contoh: “Saya positif Covid 19”. Pasien sudah dua kali dilakukan pemeriksaan SWAB dan
hasilnya (-)
e) Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, serta diucapkan berulang kali
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh: “Saya berada dialam gaib, didalamnya adalah teman-teman Saya”
C. Etiologi
Penyebab terjadinya risiko perilaku kekerasan bisa dilihat dari faktor predisposisi (pendukung)
dan faktor presipitasi (pencetus). Faktor presipitasi adalah kejadian dimasa lampau (lebih dari
enam bulan yang lalu) yang berkontribusi terhadap terjadinya masalah saat ini. Faktor presipitasi
adalah kejadian yang merupakan pencetus atau pemicu yang secara langsung menyebabkan
terjadinya masalah saat ini (kurang dari enam bulan).
a. Faktor Predisposisi

Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya predisposisi adalah:


a) Faktor Biologis : Trauma dan genetik
b) Faktor Psikologis: kegagalan yang berulang, korban kekerasan, kurangnya kasih sayang,
atau overprotektif.
c) Sosiol budaya dan lingkungan : diasingkan dan kesepian

b. Faktor Presipitasi
Stresor atau kejadian pencetus yang menjadi penyebab langsung (mencetuskan) terjadinya
perilaku kekerasan. Stressor bisa disebabkan dari luar maupun dalam.
a) Biologi : Lesi pada daerah frontal, temporal dan 4imbic

b) Stress lingkungan : Stres lingkungan dapat menyebabkan gangguan perilaku


c) neurobiologik yang maladaftif berhubungan dengan kesehatan, lingkungan, sikap dan perilaku
individu

D. Tanda dan Gejala

Mudah lupa atau sulit konsentrasi, mengatakan hal yang tidak sesuai dengan kenyataan,
mengatakan hal yang diyakini secara berulang-ulang, sering merasa curiga dan waspada
berlebihan, Inkoheran (tidak nyambung pembicaraannya) Flight of Idea (pembicaraan meloncat-
lancat dari satu topik ketopik lain, masih ada hubungan yang tidak logis, dan tidak sampai tujuan).
Sikumtansial (pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan), Tangensial
(pembicaraan yang berbelit-belit tetapi tidak sampai tujuan pembicaraan). Kehilangan asosiasi
(pembicaraan tidak ada hubungannya antara satu kalimat satu dengan kalimat lainnya dan pasien
tidak menyadarinya). Blocking (pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali. sangat waspada, khawatir, sedih berlebihan atau gembira
berlebihan, wajah tegang, perilaku tidak sesuai denga nisi waham, banyak bicara, perilaku sesuai
isi waham, banyak bicara, menantang atau permusahan, hiperaktif, menarik diri, tidak bisa
merawat diri, dan defensif.

E. Masalah Keperawatan
Waham
Dalam menegakkan masalah keperawatan utama, hal harus diperhatikan adalah data mayor yang
ditemukan berdasarkan hasil pengkajin (data here and now). Dalam soal, masalah keperawatan
utama terlihat dari hasil pengkajian, khususnya data subjektif yang diungkapkan pasien.

F. Rencana tindakan Halusinasi


Tujuan Keperawatan : Pasien mampu berorientasi pada realita.

G. Tindakan Keperawatan
a. Membantu orentasi realita, mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi, membantu
pasien memenuhi kebutuhannya
b. Mengevaluasi jadwal kegiatan, berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki, dan melatih
kemampuan yang dimiliki
c. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur, menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.

H. Evaluasi
Mengalami penurunan tanda dan gejala, peningkatan kemampuan orientasi realita.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A., Hamid, A. Y., Putri, Y. S. E., Daulima, N. H. C., Wardani, I. Y., Hargiana, G., &
Panjaitan, R. U. (2019). Asuhan keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.

Stuart, G.W., Keliat, B.A. & Pasaribu (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Singapore: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai