Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No.

2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

URGENSI PEMBATASAN HAK EKSKLUSIF PATEN COVID-19 MELALUI


PENERAPAN LISENSI WAJIB DI INDONESIA

Muh Ali Masnun


Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Surabaya, Indonesia
alimasnun@unesa.ac.id

Dilla Nurfiana Astanti


Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Surabaya, Indonesia
dillanurfianaa@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis urgensi pembatasan hak
eksklusif Paten covid-19 melalui penerapan lisensi wajib di Indonesia. Untuk
menganalisis hal tersebut, digunakan penelitian yuridis normatif dengan
didukung baik bahan hukum primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa paten sebagai salah satu rezim HKI melekat hak ekslusif
yang diberikan negara, namun demikian bukan bersifat tanpa batas. Salah satu
wujud pembatasan hak eksklusif paten adalah aturan mengenai lisensi wajib
(compulsory license). Lisensi wajib paten Covid-19 telah dibolehkan menurut
Konvensi Paris, TRIPs, maupun UU Paten. Alasan pentingnya lisensi wajib
paten Covid 19 adalah untuk mencegah penyalahgunaan hak pemegang paten
yang merugikan masyarakat, memenuhi kebutuhan mendesak suatu negara
atau situasi dan kondisi ekstrem lainnya atau kepentingan masyarakat (dalam
hal ini untuk kepentingan kesehatan masyarakat). Penerapan lisensi wajib
paten yang disebabkan karena konflik-konflik kepentingan (conflicts of interest)
terutama dari aspek politik dan ekonomi. Kondisi ini mengakibatkan adanya
disharmoni dalam penyelenggaraan kebijakan publik pada umumnya dan
lisensi wajib paten pada khususnya, yang acapkali mengorbankan
kemaslahatan.

Kata Kunci: Pembatasan, Paten, Lisensi Wajib

Abstract
The purpose of this study is to analyze the urgency of limiting the exclusive rights of
Patent co-19 through the application of compulsory licenses in Indonesia. To analyze
this, normative juridical research is used, supported by both primary and secondary
legal materials. The results of the study show that patents as one of the IPR regimes are
attached to exclusive rights granted by the state, however they are not unlimited. One
form of limitation of exclusive patent rights is the rules regarding compulsory licenses.
Compulsory licensing for Covid-19 patents has been permitted under the Paris
Convention, TRIPs, or Patent Law. The reason for the importance of a Covid 19 patent
compulsory license is to prevent the misuse of patent holder rights that harm the
community, meet the immediate needs of a country or other extreme situations and

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 456


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

conditions or community interests (in this case for the benefit of public health). The
application of compulsory patent licenses caused by conflicts of interest, especially from
political and economic aspects. This condition results in disharmony in the
administration of public policy in general and compulsory patent licensing in
particular, which often sacrifices good fortune.

Keywords: Restrictions, Patents, Compulsory License

Pendahuluan kerja di rumahkan, bahkan


Wabah Virus Corona menurut International Monetary
tampaknya menjadi salah Fund (IMF) memprediksi bahwa
permasalahan hampir semua Covid-19 akan menyebabkan
negara di belahan dunia. terjadinya resesi global yang bisa
Bagaimana tidak, virus yang lebih buruk dari krisis keuangan
berasal dari salah satu provinsi di global 2008 (Saptadi, 2020).
China kini telah menyebar begitu Pendidikan juga menjadi salah satu
cepat di hampir semua negara, bidang yang terkena dampak dari
tidak terkecuali dengan negara Covid-19, pemerintah telah
Indonesia. Virus Corona yang mengeluarkan kebijakan bahwa
kemudian World Health semua lembaga pendidikan baik
Organization (WHO) memberi nama formal dan nonformal dilakukan
resmi Corona Viruses Disease 2019 dengan aktivitas pembelajaran
(selanjutnya disebut Covid-19) dan jarak jauh secara on line (Learn from
11 Maret 2020 dinyatakan sebagai Home, LFH) dengan belajar di
pandemi karena globalnya tingkat rumah.
penyebarannya. Covid-19 Dampak lain juga dirasakan
merupakan virus yang menyerang di bidang Pariwisata, menurut
saluran pernafasan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
menyebabkan demam tinggi, Kreatif Whisnutama memprediksi
batuk, flu, sesak nafas serta nyeri bahwa Devisa Wisata akan turun
tenggorokan, yang akhirnya dapat setengah karena menurunnya
berakhir dengan kematian. kunjungan wisatawan (Tim
Covid-19 memberikan Detik.com, 2020). Bidang sosial juga
dampak yang cukup signifikan mendapat cukup mendapat
hampir di setiap kehidupan, perhatian mengingat akibat
sampai dengan tulisan ini dibuat, dampak Covid 19, terjadi isolasi-
kasus Covid-19 mencapai 3.810.774 isolasi di berbagai kota yang
dengan korban meninggal dunia mengakibatkan terhambatnya
264.021 jiwa yang sebagian besar mobilitas penduduk hingga
korban ada di Eropa dan Amerika interaksi antar sesama berkurang.
Serikat, sementara di Indonesia Suspect Covid-19 rata–rata terjadi
mencapai 895 jiwa (Worldometer, di berbagai negara dikucilkan
2020). Tidak hanya korban jiwa, masyarakatnya, dan memunculkan
melainkan juga bidang ekonomi, isu sosial di masyarakat serta
bahwa saat ini sudah banyak anggapan tentang Covid-19 yang
perusahaan mulai goyah, tenaga membuat kepanikan massal

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 457


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

dimana–mana. Larangan untuk invensi vaksin inilah Covid-19,


melaksanakan sholat jumat di yang merupakan fokus pada
masjid, umroh, dan berbagai penelitian ini dari aspek hukum.
kegiatan keagamaan merupakan Bahwa sampai dengan artikel ini
salah satu dampak Covid-19 di disusun, vaksin Covid-19 sedang
bidang ibadah. dikembangkan dan sudah
Berbagai negara telah memasuki tahap uji klinis. Jika
berupaya untuk menanggulangi pada akhirnya vaksin Covid-19
keganasan Covid-19, sebagai telah benar-benar ditemukan, maka
contoh China dan Italia telah para penemu vaksin (selanjutnya
menerapkan kebijakan karantina disebut inventor) akan berlomba-
massal (lockdown) demi lomba untuk melindunginya
menghambat penyebaran Covid-19. melalui rezim HKI yakni paten,
Sementara Indonesia telah sehingga inventor memperoleh hak
menerapkan kebijakan physical eksklusif dan menikmati hak
distancing dan pembatasan sosial ekonominya.
berskala besar (PSBB) yang Hal berbeda dengan
diterapkan di beberapa kota besar. pemerintah Indonesia, yang
Evaluasi atas penerapan physical khawatir jika vaksin Covid-19 telah
distancing maupun PSBB relatif ditemukan, maka bagaimana
masih belum optimal, hal tersebut terkait distribusi dan harga?
berdasarkan jumlah pasien Apakah dapat terjangkau bagi
terinfeksi relatif masih fluktuatif, semua negara, utamanya bagi
sebagaimana disajikan dalam tabel negara berkembang dan negara
berikut : terbelakang. Oleh karena itu perlu
Grafik 1 dicari solusi untuk mewujudkan
Data Harian Covid-19 di vaksin Covid-19 yang dapat
Indonesia diakses dan dijangkau oleh semua
negara secara adil.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah
dipaparkan, penulis tertarik
untuk mengelaborasi apakah
hak eksklusif yang melekat
pada paten Covid-19 dapat
dibatasi sehingga menjadi non
Sumber: covid19.go.id diolah eksklusif?
zonautara.com
Metode Penelitian
Upaya lain yang tidak kalah Adapun untuk menganalisis
penting adalah negara-negara permasalahan yang dikaji, penulis
berusaha menemukan obat/vaksin menggunakan penelitian yuridis
yang pandemi ini menjadi normatif, yaitu penelitian hukum
permasalahan dunia. Temuan atau yang mendasarkan analisisnya

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 458


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

pada peraturan perundang- produk maupun proses.


undangan yang berlaku dan Terminologi paten sendiri
relevan dengan permasalahan merupakan perkembangna dari
hukum yang menjadi fokus istilan bahasa belanda octrooi,
penelitian (Benuf & Azhar, sementara kata tersebut dari bahasa
2020:24). Penelitian ini latin dari kata auctor/auctorizare
menggunakan studi kepustakaan yang artinya dibuka. Maksud kata
(data sekunder) berupa bahan dibuka dapat dimaknai sebagai
hukum primer dan sekunder. invensi yang telah ditemukan
Bahan hukum primer berupa kemudian dibuka dan diketahui
peraturan terkait UU Nomor 13 oleh masyarakat umum. Implikasi
Tahun 2016 tentang Paten, TRIPs atas dibukanya tersebut, maka
Agreement, Konvensi Paris bahan pihak lain yang ingin
hukum sekunder digunakan untuk menggunakan harus seizin
menunjang bahan hukum primer inventor sebagai salah bentuk
baik dari buku dan jurnal yang reward di samping dapat
relevan dengan permasalahan. meningkatkan gairah invensi di
Pendekatan yang digunakan dalam bidang teknologi lain.
penelitian ini pendekatan Paten HKI di bidang
perundang-undanga (statute teknologi memiliki peran yang
approach), untuk kemudian sangat penting dalam hal
dianalisis dan diformulasikan pembangunan di Indonesia,
sebuah simpulan dan saran. terutama dalam hal merangsang
pertumbuhan ekonomi dengan
Pembahasan melalui 4 (empat) mekanisme
Manusia dianugerahi Tuhan sebagaimana diungkapkan Rindia
Yang Maha Esa berupa akal Fanny antara lain:
pikiran, untuk kemudian dapat 1. Alih teknologi dan investasi
dioptimalkan dengan atas informasi paten pada
menghasilkan sebuah karya yang deskripsi paten;
memiliki kreativitas baik berupa 2. Riset dan pengembangan
ciptaan, desain, maupun invensi di pada perguruan tinggi dan
bidang ilmu pengetahuan dan lembaga penelitian;
teknologi. Luaran intelektualitas 3. Katalisator untuk teknologi
tersebut lazim dekenal dengan baru dan bisnis;
kekayaan intelektual, yang apabila 4. Bisnis menghimpun dan
kekayaan intelektual tersebut telah menggunakan paten dalam
memiliki perlindungan yang rangka pemberian lisensi
diberikan negara maka akan usaha bersama dan transaksi-
menjadi Hak Kekayaan Intelektual transaksi lain yang
(Masnun & Roszana, 2019:327). menghasilkan keuntungan.
Paten sebagai salah satu jenis hak Mengacu gagasan tersebut,
kekayaan intelektual (selanjutnya maka menurut pandangan penulis
disingkat HKI) merupakan hak maka paten merupakan salah satu
eksklusif yang diberikan kepada tonggak pembangunan bagi sebuah
inventor di bidang teknologi baik negara, terutama Indonesia sebagai

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 459


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

negara berkembang yang perlu ketiga dengan mekanisme


melakukan percepatan sehingga pewarisan, hibah, wasiat, wakaf,
dapat mengejar ketertinggalannya atau perjanjian tertulis. Pembatasa
dengan negara maju melalui hak eksklusif bukan tanpa alasan,
dengan memberikan perlindungan meskipun secara prinsip ada
paten bagi inventor. Kemajuan justifikasi terkait kekayaan yang
negara maju tidak lepas dari melekat kepada yang menghasilkan
perlindungan paten yang karya tersebut. Bahwa eksploitasi
diberikan, sebagai contoh jepang eksklusif atas HKI dapat
sebagai salah satu negara paling menimbulkan ketidakadilan sosial,
maju di bidang teknologi, bahkan terlebih dalam hal untuk
juga menjadi rujukan bagi negara kepentingan umum. Oleh karena
Eropa dan Amerika. itu ada mekanisme pengalihan HKI
Perlindungan paten sebagaimana disebutkan
didasarkan landasan pembenaran sebelumnya yang disebutkan
sebagaimana diungkapkan Endang satunya adalah perjanjian tertulis.
Purwaningsih, Incentive to create Salah satu bentuk perjanjian
invention, yakni insentif untuk tertulis yang digunakan dalam
kegiatan research and development, pengaliahan paten adalah lisensi.
rewarding, dan Paten sebagai Lisensi berarti suatu bentuk hak
sumber informasi, artinya dengan untuk melakukan satu atau
adanya disclosure clause serangkaian tindakan atau
(Purwaningsih, 2005:15). Paten perbuatan yang diberikan oleh
tidak diberikan untuk semua mereka yang berwenang dalam
invensi, melainkan suatu invensi bentuk izin. Tanpa adanya izin
harus memiliki syarat substantif tersebut, maka tindakan atau
tertentu, yaitu kebaruan (novelty), perbuatan tersebut merupakan
bisa dipraktekkan dalam suatu tindakan yang terlarang yang
perindustrian (industrial tidak sah yang merupakan
applicability), mempunyai nilai perbuatan melawan hukum
langkah inventif (inventif step) dan (Hanoraga & Prasetyawati,
juga memenuhi syarat formal 2015:160). Menurut Gunawan
(Muhammad, 2001:131). Widjaja, lisensi merupakan suatu
Implikasi atas hak eksklusif bentuk pemberian izin untuk
tersebut maka inventor dapat memanfaatkan suatu hak atas
menggunakan secara sepenuhnya kekayaan intelektual yang dapat
melarang orang lain dalam hal diberikan oleh pemberi lisensi
membuat, menggunakan, menjual, kepada penerima lisensi agar
mengimpor, menyewakan, penerima dapat melakukan suatu
menyerahkan, atau menyediakan bentuk kegiatan usaha, baik dalam
untuk dijual atau disewakan atau bentuk teknologi atau pengetahuan
diserahkan. Hak eksklusif (know how) yang dapat
sebagaimana dimaksud bukan dipergunakan untuk memproduksi
tanpa batas, melainkan tetap ada menghasilkan menjual atau
batasannya. Paten masih memasarkan barang (berwujud)
memungkinkan digunakan pihak tertentu maupun yang akan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 460


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

dipergunakan untuk melaksanakan telah ditemukan, maka inventor


kegiatan jasa tertentu dengan dapat melindunginya melalui Paten
mempergunakan HKI yang yang pada akhirnya memiliki hak
dilisensikan tersebut (Widjaja, eksklusif. Hak eksklusif tersebut
2003). Untuk keperluan tersebut menjadi kekhawatiran bagi negara-
penerima lisensi diwajibkan untuk negara berkembang dan negara
memberikan kontra prestasi dalam terbelakang termasuk dalam hal ini
bentuk pembayaran royalty yang adalah Indonesia, karena vaksin
dikenal juga dengan license fee. tersebut hanya dapat dinikmati
Lisensi secara umum oleh inventor, kalaupun pihak lain
diklasifikasikan dua macam yakni menikmati apakah hal tersebut
lisensi umum dan lisensi paksa dapat dijangkau? Kekhawatiran
atau lazim dikenal lisensi wajib tersebut seharusnya disikapi oleh
(compulsory license, non voluntary Indonesia dengan proaktif untuk
license, other use without the berlomba riset menemukan vaksin
authorization of the right holder) tersebut, tidak hanya pasif
(Gumanti, 2016:255). Lisensi umum menunggu siapa atau dari negara
masih dapat dibagi lagi menjadi mana yang akan menemukan
dua, yakni perjanjian lisensi secara vaksin tersebut. Setidaknya
eksklusif dan non eksklusif. Lisensi Indonesia juga telah turut serta
eksklusif dapat dimaknai perjanjian berupaya dengan segala sumber
yang sekadar menambahkan janji daya manusia dan lembaga
lebih lanjut dari pemberi lisensi penelitian yang dimiliki.
untuk tidak mengadakan perjanjian Alternatif lain yang dapat
sejenis dengan pihak lain. Lisensi dijadikan pertimbangan adalah
non eksklusif dapat dimaknai bahwa secara teori eksklusivitas
bahwa penerima lisensi tidak paten sebagaimana dimaksud
mempunyai hak terhadap pihak bukan berarti tanpa batas
ketiga dan penerima lisensi tidak (unlimited), melainkan paten dapat
dapat mengelak perjanjian sub dialihkan dengan berbagai
lisensi, sehingga pemberi lisensi mekanisme salah satunya melalui
dapat secara bebas mengadakan lisensi wajib. Lisensi sebagai salah
perjanjian lisensi dengan pihak lain satu bentuk pemberian izin bersifat
lagi. Berkaitan dengan lisensi wajib eksklusif dan non eksklusif.
dapat diartikan sebagai izin untuk Berdasarkan Undang-Undang
dapat melaksanakan paten dengan Nomor 13 Tahun 2016 tentang
alasan tertentu yang diberikan oleh Paten (selanjutnya disebut UU
pihak pemerintah sebagaimaa yang Paten) Pasal 81 disebutkan bahwa
akan penulis ulas terkait paten atas lisensi wajib merupakan salah satu
vaksin Covid-19. bentuk lisensi yang bersifat non-
Permasalahan vaksin anti eksklusif wajib.
Covid-19 yang sampai dengan saat Ketentuan Article 7 TRIPs dan
ini sedang diupayakan untuk dengan memperhatikan Paragraf 4
ditemukan dan menjadi Preamble TRIPs, maka
perlombaan di beberapa negara. keseimbangan antara hak dan
Jika pada akhirnya benar-benar kewajiban tidak dapat di peroleh

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 461


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

melalui pengurangan hak dengan cara yang merugikan


pemegang paten tanpa kepentingan masyarakat
penambahan kepentingan kolektif (Pasal 82 ayat (1) UU Paten);
masyarakat luas. Artinya hak e. Untuk memproduksi produk
individual dari pemegang paten farmasi yang diberi Paten di
tidak boleh dikurangi untuk Indonesia guna pengobatan
kemanfaatan individu yang lain, penyakit pada manusia (Pasal
hanya kepentingan sosial dan 93 ayat (1) UU Paten);
kolektif yang dapat membenarkan f. Untuk impor pengadaan
pembebanan lisensi wajib. Lisensi produk farmasi yang diberi
wajib dalam dapat diberikan pada Paten di Indonesia tetapi
dua kategori pemohon yakni belum dapat diproduksi di
Pemerintah (atau badan Indonesia guna pengobatan
Pemerintah atau pihak ketiga yang penyakit pada manusia (Pasal
di beri kewenangan oleh negara) 93 ayat (2) UU Paten); atau
dan pihak ketiga pribadi lainnya g. untuk mengekspor produk
(Priapantja, 2003). Penerapan farmasi yang diberi Paten dan
lisensi wajib baik oleh pemerintah diproduksi di Indonesia guna
atau pihak ketiga tidak serta merta pengobatan penyakit pada
dapat diberikan, melainkan harus manusia berdasarkan
dengan alasan khusus, antara lain: permintaan dari negara
a. Untuk mencegah berkembang atau negara
penyalahgunaan hak belum berkembang (Pasal 93
pemegang paten yang ayat (2) UU Paten).
diakibatkan dari pelaksanaan Alasan sebagaimana
hak eksklusif lainnya (Article disebutkan di atas, tentu dapat
5A (2) dan (3) Paris dijadikan sebagai bahan urgensi
Convention); penerapan lisensi wajib jika benar
b. Untuk mengurangi ketiadaan akan diterapkan pada lisensi paten
atau tidak tercukupinya Covid-19. Bahwa Indonesia
pelaksanaan invensi yang di berpeluang baik sebagai pemberi
patenkan (Article 5A (2) dan lisensi (licensor) atau penerima
(3) Paris Convention); lisensi (licensee). Pertama bahwa
c. Untuk kepentingan Indonesia sebagai pemberi lisensi
masyarakat antara lain sesuai (licensor) jika inventornya adalah
dengan kebutuhan mendesak orang/badan hukum Indonesia,
suatu negara atau situasi dan untuk kemudian mengekspor
kondisi ekstrem lainnya atau invensi tersebu guna
kepentingan masyarakat yang mengobati/mencegah penyebaran
tidak untuk penggunaan Covid-19 berdasarkan permintaan
komersial (Article 31(b) dari negara berkembang atau
TRIPs); negara belum berkembang. Kedua,
d. Untuk mengantisipasi jika Indonesia sebagai penerima lisensi
Pemegang Paten atau (licensee) jika invensi ditemukan
penerima Lisensi melaksakan oleh inventor negara lain, dalam
Paten dalam bentuk dan hal ini maka pemohon lisensi paten

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 462


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

pada dasarnya dapat dilakukan Kesimpulan


oleh pemerintah atau pihak ketiga. Paten sebagai salah satu rezim HKI
Namun demikian, untuk melekat hak ekslusif yang
mengantisipasi monopoli yang diberikan negara, namun demikian
mungkin saja dilakukan pihak bukan bersifat tanpa batas. Salah
ketiga, maka menurut pandangan satu wujud pembatasan hak
penulis peran pemerintah sebagai eksklusif paten adalah aturan
pemohon lebih penting. mengenai lisensi wajib (compulsory
Intervensi negara dalam hal license). Lisensi wajib paten Covid-
seperti sekarang ini sudah tidak 19 telah dibolehkan menurut
dapat ditawar lagi untuk Konvensi Paris, TRIPs, maupun UU
mewujudkan tujuan negara, Paten. Alasan pentingnya lisensi
terutama sebagai pemohon lisensi wajib paten Covid 19 adalah untuk
wajib jika Indonesia sebagai mencegah penyalahgunaan hak
penerima lisensi. Hal tersebut pemegang paten yang merugikan
selaras dengan Article 8 TRIPs yang masyarakat, memenuhi kebutuhan
menyatakan bahwa negara anggota mendesak suatu negara atau situasi
dapat menetapkan atau mengubah dan kondisi ekstrem lainnya atau
hukum dan peraturan perundang- kepentingan masyarakat (dalam hal
undangan mereka guna ini untuk kepentingan kesehatan
menetapkan ukuran perlindungan masyarakat). Penerapan lisensi
yang dibutuhkan bagi kesehatan wajib paten yang disebabkan
masyarakat. Selain itu, lisensi wajib karena konflik-konflik kepentingan
paten bidang obat (dalam konteks (conflicts of interest) terutama dari
ini adalah vaksin Covid-19) juga aspek politik dan ekonomi. Kondisi
memberikan akses yang lebih ini mengakibatkan adanya
mudah terhadap obat-obatan yang disharmoni dalam
berasal dari negara-negara maju penyelenggaraan kebijakan publik
dan harga vaksin menjadi lebih pada umumnya dan lisensi wajib
terjangkau (Dewi & Suteki, 2017:2). paten pada khususnya, yang
Penerapan lisensi wajib paten acapkali mengorbankan
sangat penting urgensinya, hal kemaslahatan.
tersebut didasarkan konflik-konflik
kepentingan (conflicts of interest) di Daftar Pustaka
dalamnya terutama kepentingan Buku
politik dan ekonomi. Hal demikian Muhammad, A. K, 2001, Hukum
tersebut mengakibatkan adanya Ekonomi Hukum Kekayaan
disharmoni dalam Intelektual, PT. Citra Aditya
penyelenggaraan kebijakan publik Bakti, Bandung.
pada umumnya dan lisensi wajib Priapantja, C. C, 2003, Hak Kekayaan
paten pada khususnya, yang Intelektual : Tantangan Masa
acapkali mengorbankan Depan, Badan Penerbit Fakultas
kepentingan masyarakat luas. Hukum Universitas Indonesia,
Jakarta.
Purwaningsih, E, 2005, Perkembangan
Hukum Intellectual Property

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 463


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Rights, PT. Ghalia Indonesia,


Jakarta. Internet/Website
Widjaja, G, 2003, Seri Hukum Bisnis Saptadi, N. T. S, Dampak Corona bagi
Lisensi, PT. Raja Grafindo Perekonomian Indonesia, 2020,
Persada, Jakarta. Retrieved from OPINI, Makassar
Tribun News website:
Peraturan Perundang-Undangan https://makassar.tribunnews.co
Paris Convention for the Protection of m/2020/03/28/dampak-corona-
Industrial Property. bagi-perekonomian-indonesia
Trade Related Aspects of Intellectual Tim Detik.com, Data Efek Virus
Property Rights (TRIPs) Corona ke Wisata RI Per 23 April
Agreement. 2020, 2020, Retrieved from
Undang-Undang Nomor 13 Tahun Detik.com website:
2016 Tentang Paten, Lembaran https://travel.detik.com/travel-
Negara Republik Indonesia news/d-4928546/data-efek-
Tahun 2016 Nomor 176, virus-corona-ke-wisata-ri-per-23-
Tambahan Lembaran Negara april-2020
Republik Indonesia Nomor 5922. Worldometer, Worldometer Covid-19
Corona Virus Pandemic, 2020,
Jurnal dan Publikasi Ilmiah Retrieved from
Benuf, K., & Azhar, M, Metodologi https://www.worldometers.info
Penelitian Hukum Sebagai /coronavirus/
Instrumen Mengurai Permasalahan
Hukum Kontemporer, Jurnal Gema
Keadilan, Vol. 7 No. 1, 24, 2020.
Dewi, Ni. S., & Suteki, Obstruksi
Pelaksanaan Lisensi Wajib Paten
dalam Rangka Alih Teknologi pada
Perusahaan Farmasi di Indonesia,
Jurnal Law Reform, Vol. 13 No.
1, 2, 2017.
Gumanti, R, Perjanjian Lisensi di
Indonesia, Jurnal Al-Mizan, Vol.
12 No. 1, 255, 2016.
Hanoraga, T., & Prasetyawati, N,
Lisensi Wajib Paten Sebagai Salah
Satu Wujud Pembatasan Hak
Ekslusif Paten, Jurnal Sosial
Humaniora, Vol. 8 No. 2, 160,
2015.
Masnun, M. A., & Roszana, D,
Persoalan Pengaturan Kewajiban
Pemegang Paten untuk Membuat
Produk atau Menggunakan Proses
di Indonesia, Jurnal Ius Quia
Iustum, Vol. 26 No. 2, 327, 2019.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 464

Anda mungkin juga menyukai